Kelompok 3
Agoesthine Putri Dinanti (PO7139121072)
Yulianti (PO7139121074)
Nyayu Nurmadira (PO7139121086)
PERCOBAAN 2
EFEK OBAT ANESTETIK
UMUM
TERHADAP HEWAN UJI
Introduction
I. Tujuan Percobaan
Agar mahasiswa dapat dapat memahami efek anastesi umum dan memahami tahap-tahap
stadium anastesi.
II.Pengantar
Anastesi umum adalah suatu keadaan hilangnya persepsi sensorik terutama rasa sakit disertai
dengan hilangnya kesadaran yang bersifat reversible. Obat-obat yang menimbulkan anastesi
umum disebut anastetika umum (general anaesthetics).
Menurut Guedeel ada 4 stadium anastesi:
1.Sebelum dianastesi
Stadiu Waktu/
Tanda-tanda fisik yang terjadi Pengamatan
m menit
Respirasi abdominal dan Abdominal = 110 kali/menit
09.10
torak Torak = 116 kali/menit
Denyut jantung permenit 70 kali/menit 09.12
Tidak disinari Disinari
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerak bola mata 09.13
meningk mening mening mening
II at kat kat kat
Tidak disinari Disinari
Ukuran pupil mata Kanan Kiri Kanan Kiri 09.15
0,8 0,8 0,6 0,6
Refleks kornea Masih ada 09.17
Inhibis, tonus otot Pertahan meningkat 09.18
Respirasi abdominal dan Abdominal =134 kali/menit
09.25
torak Torak =142 kali/menit
Denyut jantung permenit 85 kali/menit 09.26
Tidak disinari Disinari
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerak bola mata 09.27
III berkuran berkura berkura berkura
g ng ng ng
Tidak disinari Disinari
Ukuran pupil mata Kanan Kiri Kanan Kiri 09.30
0,7 0,7 0,5 0,5
Refleks kornea Masih ada 09.32
Pada percobaan kali ini Pada hewan uji memperoleh beberapa Stadium yang berbeda dari menit ke
menit sesuai dengan pengamatan. Cara kerja dalam pengakuan yang ada yaitu pemasangan corong pada
mulut kelinci dengan penetesen tetes per tetes pada corong yang telah diben kapas Menurut hasil dan
pemberian eter pada hewan uji tersebut, didapati ofek farmakologinya tidak stabil. Bedasarkan
pengamatan pertama pada saat hewan uji sebelum dianetesi, frekuensi pernapasan cepat, gerakan Bola
mata normal Ukuran pupil mata tidak disinari kiri kananya 0,7 dan yang disinari 0,5. Inhibisi dan torus
otot normal, masih ada pertahanan. Setelah pemberian anestesi, hewan uji perlahan memberikan rekasi-
reaksi kesadarn yg semakin menurun mendekati fase erikutnya meskipun belum maksimal. Kemudian
memasuki stadium berikutnya mulai muncul gejala yg terjadi pergerakan mata sedikit cepat, inhibis dan
tonus otot melemah pupil mata semakin mengecil. reaksi kesadaran yg menurun. Namun beberapa menit
kemudian hewan coba mendapatan kesadarannya dgn pupil yang kembali membesar mata dan telinganya
kembali normal dan ihbis, tonus ototnya kembali normal.
VII. Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
Sebelum dianestesi tanda-tanda fisik yang terjadi pada kelinci masih normal belum ada
perubahan
setelah anastesi
pada stadium 1
respirasi abdominal dan torak meningkat, Denyut jantung meningkat, sedangkan gerak bola
mata, Refleks kornea dan tonus otot tetap normal.
pada stadium 2
respirasi abdominal dan torak meningkat Denyut jantung meningkat, sedangkan gerak bola
mata meningkat , Refleks kornea masih ada dan tonus otot tetap normal(meningkat).
pada stadium 3
respirasi abdominal dan torak kembali normal Denyut jantung kembali normal, sedangkan
gerak bola mata berkurang, Refleks kornea berkurang dan tonus otot berkurang.
LAMPIRAN
Sebelum dianastesi
Stadium 1