Anda di halaman 1dari 27

Keselamatan

&
Kesehatan Kerja
Laboratorium
M. Imron Mawardi,SKM.,M.Kes (Epid)
Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM
1
Sejarah K3

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


2
Pendahuluan
Keselamatan & kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan & kesehatan
kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan
dg aman dan nyaman.

Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yg dilakukan oleh


pekerja tersebut, risiko yg mungkin muncul dapat dihindari.

Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yg


bersangkutan dp melakukan dg merasa nyaman dan aman,
sehingga tidak mudah capek.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


3
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu
aspek perlindungan tenaga kerja yg diatur dalam undang –
undang 13 tahun 2013. Dengan menerapkan teknologi
pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan
tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja dan
tingkat kesehatan yg tinggi. Disamping itu keselamatan dan
kesehatan kerja dp diharapkan dp menciptakan kenyamanan
kerja & keselamatan kerja yg tinggi.

Jadi, unsur yg ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja


tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional
dan psikologi.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


4
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya
tidak seperti yg diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan
yg mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti
faktor manusia, lingkungan dan psikologis.

Masih banyak perusahaan yg tidak memenuhi standar


keselamatan dan kesehatan kerja. Begitu banyak berita
kecelakaan kerja yg dp kita saksikan.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


5
Pengertian K3
1. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur

2. Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk


menciptakan suasana kerja yg aman dan tentram bagi
para karyawan yg bekerja di perusahaan yg
bersangkutan.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


6
Setelah melihat berbagai pengertian di atas, pada intinya
dapat ditarik kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari risiko kecelakaan dan
bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan.

Jadi berbicara mengenai kesehatan dan keselamatan kerja


tidak selalu membicarakan masalah keamanan fisik dari para
pekerja, tetapi menyangkut berbagai unsur dan pihak.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


7
Fungsi K3
1. Fungsi dari kesehatan kerja
1. Identifikasi & melakukan penilaian terhadap risiko dari
bahaya kesehatan di tempat kerja
2. Memberikan saran terhadap perencanaan dan
pengorganisasian dan praktik kerja termasuk desain
tempat kerja
3. Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi
tentang kesehatan kerja dan APD
4. Melaksanakan surveilans terhadap kesehatan kerja
5. Mengelola P3K dan tindakan darurat

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


8
2. Fungsi dari keselamatan kerja
1. Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktik
berbahaya
2. Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan
program
3. Terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan
lainnya dalam hal pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya
4. Ukur, periksa keefektifan pengendalian bahaya dan
program pengendalian bahaya.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


9
3. Peran kesehatan & keselamatan dalam ilmu K3
Peran kesehatan dan keselamatan dalam ilmu kesehatan
kerja berkontribusi dalam upaya perlindungan kesehatan para
pekerja dg upaya promosi kesehatan, pemantauan dan
surveilans kesehatan serta upaya peningkatan daya tubuh
dan kebugaran pekerja. Sementara peran keselamatan
adalah menciptakan sistem kerja yg aman atau yg mempunyai
potensi risiko yg rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan
menjaga aset perusahaan dari kemungkinan loss.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


10
Undang – Undang yg Mengatur K3
a. Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja.
Undang-undang ini mengatur dg jelas tentang kewajiban
pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan
keselamatan kerja

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


11
b. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Undang-undang ini menyatakan bahwa secara khusus
perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yg baru mapun
yg akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dg sifat-
sifat pekerjaan yg diberikan kepada pekerja, serta
pemeriksaan kesehatan secara berkala.
c. Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Undang-undang ini mengatur mengenai segala hal yg
berhubungan dg ketenagkerjaan mulai dari upah kerja, jam
kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


12
Sebagai penjabaran dan kelengkapan undang-undang tersebut,
pemerintah juga mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) dan
keputusan presiden terkait penyelenggaraan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), diantaranya adalah :
a. PP RI No 11 tahun 1979 tentang keselamatan kerja pada
pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi

b. PP No 7 tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran,


penyimpanan dan penggunaan pestisida

c. PP No 13 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan


keselamatan kerja dibidang pertambangan

d. Keppres No 22 tahun 1993 tentang penyakit yg timbul akibat


hubungan kerja

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


13
Menurut pasal 12 UU No 1 tahun 1970 tentang K3, kewajiban
dan hak tenaga kerja sbb :
1. Memberikan keterangan yg benar bila diminta oleh
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja
2. Memakai alat- alat perlindungan diri yg diwajibkan
3. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan dan yg diwajibkan
4. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan yg diwajibkan
5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana
syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat
perlindungan diri yg diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai
pengawas dalam batas-batas yg masih
dipertanggungjawabkan.
(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


14
Sejarah K3 & Revolusi Industri K3
1. Sejarah keselamatan & kesehatan kerja
Sejak zaman purba pada awal kehidupan manusia, manusia
bekerja utk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat
bekerja tidak jarang akan ditemui berbagai macam
kecelakaan dalam bentuk cidera atau luka. Dengan akal
pikirannya manusia berusaha mencegah terulangnya
kecelakaan serupa sehingga ia dapat mencegah kecelakaan
secara preventif. Selama pekerjaan masih dikerjakan secara
perorangan atau dalam kelompok maka usaha pencegahan
tidaklah terlalu sulit, sifat demikian segera berubah, tatkala
revolusi industri dimulai, yakni sewaktu umat manusia dapat
memanfaatkan hukum alam dan dipelajari sehingga menjadi
ilmu pengetahuan dan dapat diterapkan secara praktis
(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


15
Penerapan ilmu pengetahuan tersebut dimulai pada abad 18
dengan munculnya industri tenun, penemuan ketel uap untuk
keperluan industri. Tenaga uap sangat bermanfaat bagi dunia
industri, namun pemanfaatannya juga banyak mengandung
risiko terhadap peledakan karena adanya tekanan uap yg
sangat tinggi. Selanjutnya menyusul revolusi di bidang
kelistrikan, revolusi tenaga atom dan penemuan – penemuan
baru baru di bidang teknik dan teknologi yg sangat bermanfaat
bagi umat manusia. Disamping manfaat tersebut,
pemanfaatan teknik dan teknologi dapat merugikan dalam
bentuk risiko terhadap kecelakaan apabila tidak diikuti dengan
pemikiran tentang perkembangan keselamatan dan kesehatan
kerja dp dijelaskan sbb :….

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


16
… Sekitar tahun 1700 SM, raja Hammurabi dari kerajaan
Babilonia dalam kitab undang-undang menyatakan bahwa :”
Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang
dan pembuatannya tidak dilaksanakan dg baik shg rumah itu
roboh dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli
bangunan tersebut harus dibunuh.

Pada zaman Mozzai ± 5 abad setelah Hammurabi, dikatakan


bahwa seorang ahli bangunan bertanggungjawab atas
keselamatan para pelaksana dan pekerjanya, dengan
menetapkan pemasangan pagar pengaman pada setiap sisi
luar atap rumah.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


17
Sekitar tahun 80-an, Plinius seorang ahli encyclopedia bangsa
Roma mensyaratkan agar para pekerja tambang diharuskan
memakai tutup hidung/masker.

Tahun 1450 Dominico Fontana diserahi tugas membangun


Obelisk di tengah lapangan St. Pieter Roma, dan ia selalu
mensyaratkan agar pekerjanya selalu memaki topi baja.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


18
Peristiwa – peristiwa sejarah tersebut menggambarkan bahwa
masalah keselamatan dan kesehatan manusia pekerja
menjadi perhatian para ahli pada zaman itu. Sejak revolusi
industri di Inggris dimana banyak terjadi kecelakaan dan
banyak membawa korban, para pengusaha berpendapat
bahwa hal tersebut adalah bagian dan risiko dari pekerjaan
dan penderitaan para korban, karena bagi para pengusaha
tersebut dapat dengan mudah ditanggulangi dengan
mengangkat tenaga kerja baru.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


19
Akhirnya banyak orang berpendapat bahwa membiarkan
korban berjatuhan apalagi tanpa ganti rugi bagi korban
dianggap tidak manusiawi. Para pekerja mendesak para
pengusaha untuk mengambil langkah-langkah yg posisif guna
menanggulangi masalah tersebut. Yg diusahakan pertama
adalah dengan memberikan perawatan pada para korban
dimana motifnya berdasarkan pada kemanusiaan.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


20
Amerika Serikat pernah memberlakukan undang-undang
Work’s Compensation Law dimana disebutkan bahwa tidak
memandang apakah kecelakaan tersebut terjadi akibat
keselahan si korban atau tidak, yg bersangkutan akan tetap
mendapatkan ganti rugi selama terjadi dalam pekerjaan.
Undang-undang ini menandai permulaan usaha pencegahan
kecelakaan yg lebih terarah.

Di Inggris pada mulanya aturan perundangan yg serupa telah


juga diberlakukan, namun harus dibuktikan bahwa kecelakaan
tersebut bukanlah terjadi karena kesalahan si korban.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


21
Jika kesalahan atau kelalaian disebabkan oleh si korban
maka ganti rugi tidak akan diberikan. Karena posisi
buruh/pekerja dalam posisi yang lemah, maka pembuktian
salah tidaknya pekerja yg bersangkutan selalu merugikan
korban.

Akhirnya peraturan tersebut diubah tanpa memandang


kecelakaan tersebut diakibatkan oleh si korban atau tidak.
Berlakunya peraturan perundangan tersebut dianggap
sebagai permulaan dari gerakan keselamatan kerja, yg
membawa angin segar dalam usaha pencegahan kecelakaan
industri.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


22
UUD 1945 pasal 27 ayat 2 secara tersirat sebanarnya sudah
menyinggung tentang keselamatan kerja yg berbunyi : “ Tiap –
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yg
layak bagi kemanusiaan”. Bila dikaitkan dg sumber daya
manusia adalah bahwa setiap warga negara berhak untuk
mendapatkan pekerjaan yg diperlukan agar orang dp hidup
layak bagi kemanusiaan, adalah pekerjaan yg upahnya cukup
dan tidak menimbulkan kecelakaan dan penyakit. Sedangkan
UU yg mengatur tentang keselamatan kerja dalam segala
tempat di darat, laut, maupun udara adalah dg dikeluarkannya
UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


23
2. Revolusi Industri K3
Eksistensi K3 sebenarnya muncul bersamaan dg revolusi
industri di Eropa, terutama Inggris, Jerman dan Perancis
sesrta revolusi industri di Amerika Serikat. Era ini ditandai
adanya pergeseran besar – besaran dalam penggunaan
mesin-mesin produksi menggantikan tenaga kerja manusia.
Pekerja hanya berperan sebagi operator. Penggunaan mesin-
mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah berlipat
ganda dibandingkan dg yg dikerjakan pekerja sebelumnya.
Revolusi industri, namun dampak penggunaan mesin-mesin
adalah pengangguran serta risiko kecelakaan dalam
lingkungan kerja. Ini dp menyebabkan cacat fisik dan
kematian bagi pekerja. Juga dp menimbulkan kerugian
material yg besar bagi perusahaan.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


24
Revolusi industri juga ditandai oleh semakin banyak
ditemukan senyawa-senyawa kimia yg dp membahayakan
keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja serta
masyarakat dan lingkungan hidup. Pada awal revolusi industri,
K3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan. Pada
era ini kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan
atau risiko kerja, bukan tanggungjawab perusahaan.
Pandangan ini diperkuat dg konsep common law defence yg
terdiri atas kontribusi kelalaian, ketentuan kepegawaian,
asumsi risiko. Kemudian konsep ini berkembang menjadi
employers liability yaitu K3.

(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


25
K3 dp melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit
akibat kerja, misalnya kebisingan, pencahayaan, getaran,
kelembaban udara, dan lain-lain yg dp menyebabkan
kerusakan pada alat pendengaran, gangguan pernafasan,
kerusakan paru-paru, kebutaan, kerusakan jaringan tubuh
akibat sinar ultraviolet, kanker kulit, kemandulan dll. Norma
kerja berkaitan dg manajemen perusahaan. K3 dalam konteks
ini berkaitan dg masalah pengaturanjam kerja, shift, kerja
wanita, tenaga kerja kaum muda, pengaturan jam lembur,
analisis dan pengelolaan lingkungan hidup dll. Hal-hal
tersebut mempunyai korelasi yg erat terhadap peristiwa
kecelakaan kerja. Kajian mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja amatlah penting di sosialisasikan dalam
suatu tempat kerjayg memiliki pegawai, hal ini penting
dilakukan agar keuntungan produksi bisa dimaksimalkan.
(Cecep Deni Sucipto, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM


26
Sejarah K3 (1-27) 1/19/23 01:22 PM
27

Anda mungkin juga menyukai