PRODUK DARAH
RESMI AINI
PENDAHULUAN
WHO: penggunaan komponen darah sebagai salah satu
upaya efisiensi transfusi clinical and rational use of blood
Transmisi bakteri melalui komponen darah merupakan
penyebab kesakitan dan kematian terkait IMLTD
Di USA (1986-1991): kontaminasi bakteri mrp 15,9% dari
kasus fatal terkait transfusi (Hoppe,Transfusion 1992)
1994-1998 HSS Perancis: 18 kematian terkait komponen yang
terkontaminasi bakteri (Morel, FDA, Washington, 1999;
Debeir, Vox Sang, 1999)
SHOT – UK: 15/26 IMLTD disebabkan bakteri (Love,
Manchester, Shot Office, 2001)
Diantara komponen darah, TC mrp komponen yg paling
umum sebagai media transmisi bakteri
KOMPOSISI DARAH
Volume dalam tubuh: 70 ml/kg BB
45% merupakan sel, 55% plasma Plasma
Fungsi sel darah:
Platelets
Sel darah merah: mengangkut O2 Lymphocytes
Sel darah putih: melindungi tubuh, Monocytes
membentuk antibodi
Sel pembeku darah: menghentikan } Granulocytes
perdarahan
Fungsi plasma:
Mengangkut sel darah, protein, faktor
pembeku dan zat kimia lain
Erytrocytes
RISIKO TRANSFUSI DARAH
Bakteri
Paparan selama pengambilan darah
Leukosit Emerging/Virus
Respon imun dan yang belum diketahui
reaksi transfusi
Patogen yg sudah
diketahui Window Period
Perkiraan
prevalensi
[Courtesy of M. Blajchman]
Mengapa TC harus diperiksa?
Platelet merupakan produk yang “berisiko”
Kondisi penyimpanan memfasilitasi proliferasi bakteri (goyangan,
suhu ruang, etc.).
Bakteri terkonsentrasi dalam Buffy coat, (difagosit leukosit dan
“bebas” bakteri).
Chiu EKW, Yuen KY, Lie AKW, Liang R, Lau YL, Lee ACW, Kwong YL, Wong S, Ng MH, Chan
TK. A prospective study of symptomatic bacteremia following platelet transfusion and of
its management. Transfusion 1994; 34:950-54.
Organisme penyebab sepsis dari TC
1. Menghindarkan Bakteri:
– Skrining Donor
• 13-50% donor dg gejala saluran cerna 30 hari sebelum
donasi
• Tidak sensitif atau spesifik, tidak dapat mendeteksi
donor dg bakteremia asimptomatik
– Cuci dan desinfeksi kulit lengan donor
– Metoda phlebotomy yang lebih baik dan memisahkan
darah yang awal keluar
– Single Donor Apheresis Vs. Pooled Platelets
Jumlah penurunan bakteri:
• Sabun Biasa : 1 Log10
• Medicated soap : 2,5 Log10
• Hand rub : 4 Log10
Povidone-iodine 10%
atau Chlorhexidine
0.05% diikuti Alkohol
70% (SEPTODERM)
Waktu kontak
kira-2 30 detik.
50% donor: 105 organisme/cm2
Aerobic
Staphylococcus aureus
Streptococcus pyogenes
Micrococcus sp.
Diphteroids sp.
Corynebacterium sp.
Pseudomonas aeruginosa Fungi
Acinetobacter sp. Candida albicans
Bacillus sp.
Klebsiella pneumoniae
Enterobacter cloacae
http://www.anatomy-resources.com/human-anatomy/sh283.htm
Memisahkan 10 – 30 cc darah awal
5-Bag collection system
Composampler®
3. Mendeteksi Bakteri
– Inspeksi
– Pemeriksaan Mikroskopis
– Metabolik:
Analisa gas darah
Reagent Strip untuk Glucose dan pH
– Assay Endotoxin
– EIA
– Nucleotide Based Assays
– Kultur
17
Inspeksi Mikros- Metabolik: Endotoxin Nucleoti- Kultur
kopis 1. Analisa gas darah EIA de based
2. Multi-Reagent assay
Indicator Strips
Perubahan P’warna P’turun pO2 & Indikator Endotoxin: Perlu Paling
warna Gram / kenaikan tidak lgs. - Hanya utk universal sensitif
Acridine pCO2 gram neg probe untuk
Orange semua
- Prod >20 hr
bakteri
Swirling 80% Sens Konsentrasi Pertumbuh - Tidak yang secara Otomatik:
99% Spec mo > 107-8 -an bakteri praktis utk klinis BacT allert
FP tinggi CFU/mL menghasil- signifikan
TC
FP tinggi ok kan
TC & Leko glukosa
m’hasil CO2 dan ph
– Antibiotics
• Penggunaan antibiotik untuk mensterilkan produk tidak dapat diterima
• Dikhawatirkan menimbulkan strain yang resisten thd antibiotik,
idiosyncratic drug reaction untuk bakteri lain (sepsis bakteri)
– Inaktivasi
Psoralen (S-59) by Cerus and Baxter
Riboflavin by GambroBCT
Penggunaan cahaya atau sinar ultraviolet light dg radiasi ion untuk
menghasilkan produk darah yang steril
METODA DETEKSI KONTAMINASI BAKTERI
bioMérieux BacT/Alert Culture System
Mendeteksi pertumbuhan bakteri dalam botol dg mengukur
produksi CO2
Automated reader scr kontinyu akan memonitor sampel
Interval sampling >24 jam post phlebotomy
Interval kultur >24 jam post sampling (aerobic and anaerobic
cultures)
Inkubasi kultur 5-7 hari; akan mengidentifikasi kultur positif
post-transfusion
FDA-Approved untuk tujuan Q.C. pada Leukoreduced
Apheresis Platelets
Prosedur Steril :
di dalam Laminary
Air Flow Cabinet
7,5 ml
sampel
22
Hasil
BacT/ALERT akan secara otomatis
memberitahukan hasil kultur
positif :
Optical (melalui perubahan warna
di layar) dan/atau melalui Audible
Alarm, Automatic Computer Print-
Out; Report
Tidak perlu langkah tambahan untuk
pembacaan !
Tidak perlu tambahan administraai!
Semua informasi bisa didapatkan
(GLP)!
EVALUASI DAN PENATALAKSANAAN KONTAMINASI
BAKTERI
• Pemberitahuan kpd klinisi ttg kontaminasi bakteri
– Evaluasi pasien: kultur sisa komponen darah dan darah pasien wlp tidak
ada gejala
– Isolat yg ditemukan disimpan hg investigasi selesai untuk melihat
keterkaitan
– Hasil laboratorium pasien diinformasikan ke UTD
• Resipien mengalami gejala infeksi bakteri
– Evaluasi gejala infeksi pada pasien
– Sadari adanya FN ok tidak ada tes yang 100% sensitif
• Rujukan donor darah yg terinfeksi
– Donor dirujuk ke dokter untuk pemeriksaan fisik dan laboratorium
– Komunikasi UTD dan Klinisi harus terjalin, jika sumber infeksi adalah
endogenus mk donor ditolak donasi hg terbukti sembuh
PENUTUP
• Kontaminasi bakteri merupakan salah satu IMLTD yang mengancam
nyawa
• Sampai saat ini tidak ada strategi yg dapat secara lengkap
menghilangkan risiko kontaminasi bakteri pada produk darah;
strategi terbaik:
– Strategi desinfeksi
– Memisahkan 10 ml pertama darah donor
– kultur
• Mengingat bahayanya thd kesehatan manusia, disarankan
menerapkan beberapa metoda untuk menurunkan risiko kontaminasi
bakteri
• Metoda paling sensitif yang ada adalah KULTUR
• BacT/ALERT masih satu-satunya pilihan terbaik untuk
memaksimalkan keamanan darah dari kontaminasi bakteri
TERIMA KASIH