mempertahankan swasembada
beras tetapi mampu menurunkan
emisi gas rumah kaca, diperlukan
beberapa rekomendasi seperti :
1.manajemen air selektif,
2.menggunakan varitas rendah
emisi namun produktivitas tetap
tinggi,
3.paket teknologi budidaya ramah
lingkungan, mudah diterapkan
petani dan diterima konsumen.
STRATEGI PENURUNAN EMISI METANA
25% air
5
% BHN ORGANIK
CO2
Klorofil
Reaksi
kompleks O2
CO2
Glukosa
Pembelahan sel
Tanaman Tumbuh
WAKTU PEMUPUKAN DAN JENIS MOL YANG DIGUNAKAN
Pemberi Jenis Mol Fungsi Waktu Aplikasi (HST) Dosis
an
I Daun gamal Penyubur daun dan Disemprot pada hari 10 14 l/ha
pencegah serangan hst
cendawan
II Bonggol pisang - Dekomposer Disemprot pada hari ke- 20 l/ha
- Penyubur tanaman 10, 20, 30 dan 40 dst.
III Urine sapi Menambah nutrisi Umur 30 hst 30 l/ha
tanaman
IV Rebung bambu Untuk pertumbuhan Umur 40 hst 30 l/ha
tanaman
V Daun gamal Penyubur daun dan Umur 50 hst 30 l/ha
pencegah serangan
cendawan
VI Buah-buahan Pembentukan malai Umur 60 hst (saat malai 30 l/ha
dan sayuran padi agar berisi mulai terbentuk)
VII Keong Menambah nutrisi Umur 70 hst (saat 30 l/ha
mas/terasi pengisian bulir padi)
VIII Mimba dan Mencegah penyakit Tergantung serangan 30 l/ha
surawung
Hasil penelitian
Iwan Juliardi dan Ade Ruskandar, 2006
C, H, O
N, P, K makro primer
S, Mg, Ca makro sekunder
Fe, Mn, Cu, Cl
Na,Si, Zn, Mo, unsur mikro
B, Co
Tergenang
Intermitten
INTERMITTEN
(CARA PEMBERIAN AIR SECARA TERPUTUS-PUTUS)
Salah satu metode pengairan berselang yang dapat diukur secara praktis
adalah pengairan basah-kering/Alternate Wetting and Drying (AWD,
pengaturan air di lahan pada kondisi tergenang dan kering secara
bergantian)
Water pas
Keluarkan
15 cm tanah 20
cm