2
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan nilai AGDA dengan Faal
Hemostasis pasien dengan trauma multipel di RSUP
H. Adam Malik Medan?
Hipotesis
Ada hubungan antara AGDA dan Faal Hemostasis
pada pasien trauma multipel di RSUP H. Adam Malik
Medan
3
Tujuan Umum Tujuan Khusus
4
Manfaat Penelitian
Memberikan Menambah Menambah
informasi mengenai pengetahuan dan pemahaman
hubungan AGDA wawasan peneliti mengenai Korelasi
dan profil koagulasi dalam bidang AGDA dan profil
pada pasien trauma penelitian. koagulasi pada
Keilmuan/Ilmiah
Bagi
Bagi Institusi
Bagi Peneliti
multipel di RSUP H. Menambah pasien trauma
Adam Malik Medan. pengetahun multipel.
Penelitian ini dapat mengenai hubungan
digunakan untuk AGDA dan profil
pengembangan koagulasi pada
pengetahuan peneliti pasien trauma
selanjutnya multipel di RSUP H.
mengenai AGDA Adam Malik Medan.
dan profil koagulasi
pada pasien trauma
multipel di RSUP H.
Adam Malik Medan.
5
MULTIPLE TRAUMA
DEFINISI
● Suatu sindrom dari cedera multipel dengan derajat keparahan yang
cukup tinggi (ISS >16)
● Disertai dengan reaksi sistemik akibat trauma
● Kemudian akan menimbulkan terjadinya kegagalan dari kekurangan
perfusi darah ke organ atau jaringan yang mengalami trauma
6
PATOGENESIS TRAUMA
Kerusakan Respon Rekrutmen Sel SIRS MODS
Jaringan & Inflamasi Imun
Infeksi
Sel endotel dan leukosit Menyebabkan Mediator inflamasi akan Respon inflamasi local Keadaan hemodinamik
akan saling timbulnya respon merekrut sel-sel sistem menjadi sistemik yang hiperdinamik akan
berkoordinasi untuk inflamasi untuk imun innate dan adaptive apabila derajat trauma menyebabkansindrom
melepaskan serta mengeliminasi untuk menghancurkan dan infeksi melampaui muscle wasting, burn out,
produk inflammatory jaringan yang rusak mikroorganisme yang kemampuan tubuh dan supresi imun dikenali
pathway serta jaringan yang menginvasi untuk beradaptasi dengan Multiple Organ
terinfeksi Dysfunction Syndrome
7
PATOGENESIS TRAUMA
MOF Kematian
8
DIAGNOSIS
Setelah dilakukan assessment dan
intervensi awal, kondisi pasien
dikalsifikasikan diantar 4 kategori: END POINT OF RESUSCITATION
○ Stable
○ Borderline Sebelum pasien dimasukkan dalam salah satu
○ Unstable kategori, terlebih dahulu harus dicapai end points of
○ In Extremis resuscitation:
○ hemodinamik yang stabil
○ Saturasi oksigen yang stabil
○ Kadar laktat di bawah 2 mmol/L
○ Tidak ada gangguan koagulasi
○ Temperatur yang normal,
○ Urine output di atas 1 mL/kg/jam
○ Tidak diperlukannya dukungan inotropic
9
TATALAKSANA
● Resusitasi untuk memastikan perfusi dan oksigenasi yang adekuat ke
semua organ vital
● Damage control
○ Kontrol terhadap perdarahan & kontaminasi
○ Irigasi
○ Penutupan luka/Rongga abdomen
10
PROGNOSIS Pasien multiple trauma tanpa cedera kepala, mortalitasnya adalah kurang lebih 10%
Pasien multiple trauma disertai cedera kepala, motalitasnya adalah kurang lebih 30%
11
ANALISIS GAS DARAH
● Bertujuan untuk mengetahui atau mengevaluasi
pertukaran Oksigen (O2), Karbon diosida (CO2) dan
status asam-basa dalam darah arteri yang disebabkan oleh
gangguan pernafasan dan/atau gangguan metabolic
● Komponen dasar:
○ pH (normal: 7,35-7,45)
○ PaCO2 (normal: 35-45mmHg)
○ PaO2 (80-100mg)
○ SaO2 (Normal: 96-100%)
○ BE (± 2)
● Manfaat pemeriksaan analisa gas darah:
○ menegakkan diagnosis
○ menentukan terapi
○ mengikuti perjalanan penyakit setelah mendapat
terapi
12
KOAGULASI
Hemostasis: berhentinya perdarahan
● Hemostasis Primer - Pembentukan awal 'plug trombosit’
○ Adhesi trombosit
○ Sekresi trombosit
○ Agregasi platelet
13
Korelasi
ANALISIS GAS DARAH PROFIL
(AGDA) KOAGULASI
• Penurunan bikarbonat berfungsi sebagai prediktor Syok pada pasien trauma multipel
risiko tinggi trauma multipel menyebabkan aktivasi kaskade
• PCO2 terbukti menyebabkan hasil yang lebih buruk inflamasi dan hipoperfusi
pada pasien trauma multipel, berisiko tinggi
• pH adalah prediktor substansial dari hasil jangka
pendek dan jangka panjang untuk pasien di unit
perawatan kritis
14
Kerangka Teori
15
Kerangka Konsep
16
Metode Penelitian
Analitik Rumah Sakit Pasien trauma
retrospektif Umum Pusat multipel di
dimana Haji Adam Malik RSUP H. Adam
pengambilan Medan dengan Malik Medan
Desain Penelitian
Sampel
data diambil persetujuan Pengambilan
dari rekam Komisi Etik sampel: Total
medik Penelitian FK sampling
USU
Bulan Januari
2021 sampai
dengan bulan
Desember 2021
17
Kriteria sampel penelitian
1.Pasien trauma multipel berusia 18-60 tahun
2.Pasien trauma multipel dengan skor ISS ≥ 9 yang datang ke IGD RSUP H. Adam Malik
Medan dan menjalani pembedahan periode Januari 2021 – Desember 2021.
Kriteria 3.Durasi trauma kurang dari 12 jam sebelum masuk rumah sakit
inklusi 4.Pasien memiliki data nilai Analisa Gas Darah Arteri dan profil koagulasi yang lengkap
18
Alur penelitian
19 19
Definisi Operasional
20
Analisis Statistik
21
Hasil Penelitian
22
Jenis Kelamin
Karakteristik Sampel
Hasil penelitian ini
menunjukkan rerata usia 37%
perempuan sebenyak 52
orang (36,9%).
Laki-laki Perempuan
23 23
Nilai AGDA Mean + SD Min-Max
24 24
Korelasi antara nilai AGDA dan Faal Hemostasis pada pasien trauma
multipel di RSUP H. Adam Malik Medan
Faal Hemostasis
Nilai AGDA PT APTT INR
pH 0,007 0,381 0,686
pCO2 0,543 0,415 0,181
HCO3 0,000 0,607 0,000
*uji pearson
Analisis bivariate menunjukkan korelasi antara pH dan PT (p= 0,007, p = <0,05), HCO3 dan PT (p =
0,000, p = <0,05) dan antara HCO3 dan INR (p= 0,000, p = <0,05)
25
Pembahasan
26
Pembahasan
• Rerata PT : 17,18 + 3,04 • PT > 15 detik (28,3%) dan • PPT > 15 detik 8,5 kali
detik PT ≤ 15 detik (71,7%). • aPTT > 40 detik 41,6 kali
• Rerata aPTT : 32,23 + 3,59 • aPTT > 40 detik (13,3%) • INR>1,2 16,4 kali
detik dan aPTT ≤ 40 detik
• Rerata INR : 2,51 + 0,81 (86,7%).
• INR > 1,2 (20%) dan INR ≤
1,2 (80%)
27
Pembahasan
Pada keadaan trauma↑produksi laktat hasil metabolisme anaerob sebagai akibat dari hipoperfusi
• Hipoperfusi dan asidosis laktat berperan dalam patogenesis koagulopati awal trauma
PCO2 arteri pada saat awal faktor prognostik yang signifikan pada pasien dengan cedera kepala
traumatis
Studi Raffee di antara semua variabel, nilai p yang signifikan hanya ditemukan untuk HCO3 (yaitu,
nilai p 0,047)
• korelasi positif antara PT dan HCO3 (p = 0,000), pO2 (p = 0,004), sat O2 (p = 0,000), dan
trombosit (p = 0,000)
• korelasi positif antara PTT dan PH (p = 0,001), HCO3 (p = 0,000), PO2 sat (0,049), dan trombosit
(p = 0,000).
• korelasi positif antara INR dan HCO3 (p = 0,000), pO2 (p = 0,000), O2 sat (p = 0,000), dan
Trombosit (p = 0,000).
Hilbert-Carius dkk Korelasi yang signifikan juga ditemukan antara BE dan waktu protrombin (r = -
0,365; p <0,01), BE dan aPTT (r = 0,327, p <0,01).
29
Pembahasan
Tujuan utama dari manajemen pasien sakit kritis adalah pemeliharaan dan optimalisasi kesehatan seluler (dan
organ)
pemeliharaan oksigenasi, perfusi, cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa
Pemantauan asam basa dan oksigenasi merupakan langkah penting dalam pengelolaan pasien sakit kritis.
Raffee penurunan tingkat HCO3 pada pasien dengan Parvizi et al ↓HCO3 & menemukan hubungan antara
multiple trauma gas darah arteri dan profil koagulopati pasien
ATC konsumsi faktor koagulasi dan trombosit, hilangnya sel darah merah, pengenceran darah oleh cairan,
perubahan hormonal dan sitokin, hipoksia, asidosis, hipotermia, dan aktivasi sistem imunitas
Jin dkk INR lebih sensitif daripada tes aPTT bila digunakan untuk mendeteksi gangguan koagulasi traumatis
30
Kesimpulan
31
Terima Kasih
32