Tugas Biokimia 2 ASMA
Tugas Biokimia 2 ASMA
( Overactive Response)
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran
napas yang melibatkan banyak sel dan saluran
pernapasan yang ditandai dengan penyempitan dan
penghalangan udara oleh paru-paru.
Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperresponsivitas saluran napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk Oleh Kelompok 9 :
1. Eko Febrianto R
terutama malam hari dan atau dini hari
24030114120065
2. Aulia Dwi P
24030114120066
3. Salyla Hakima
24030114120067
Penyebab Asma
Pertahanan Sistem Imun Terhadap Asma
Inhalasi antigen mengaktifkan sel mast dan sel Th2 di saluran napas. Keadaan tersebut akan
merangsang produksi mediator inflamasi seperti histamin dan leukotrien dan sitokin seperti IL-4
dan IL-5. Sitokin IL-5 akan menuju ke sumsum tulang menyebabkan deferensiasi eosinofil.
Eosinofil sirkulasi masuk ke daerah inflamasi alergi dan mulai mengalami migrasi ke paru dengan
rolling (menggulir di endotel pembuluh darah daerah inflamasi), mengalami aktivasi, adhesi,
ekstravasasi dan kemotaksis. Eosinofil berinteraksi dengan selektin kemudian menempel di
endotel melalui perlekatannya dengan integrin di superfamili immunoglobulin protein adhesi
yaitu vascular-cell adhesion molecule (VCAM)-1 dan intercellular adhesion molecule (ICAM)-1.
Eosinofil, sel mast, basofil, limfosit T dan sel Langerhan masuk ke saluran napas melalui
pengaruh beberapa kemokin dan sitokin seperi RANTES, eotaksin, monocyte chemotactic protein
(MCP)-1 dan macrofag inflamatory protein (MIP)-1ά yang dilepas oleh sel epitel. Eosinofil
teraktivasi melepaskan mediator inflamasi seperti leukotrien dan protein granul untuk menciderai
saluran napas. Survival eosinofil diperlama oleh IL-4 dan GM-CSF, mengakibatkan inflamasi
saluran napas yang persisten sebagai respon imun tubuh dalam melawan rangsang bahaya
patogen maupun sebagai tahap penyembuhan.
Asma menyerang organ pernapasan terutama paru-paru
Mekanisme terjadinya asma
Hipoventilasi
(Distribusi udara tidak merata pada paru-paru)
Hipoxemia
Hiperkopnia