Anda di halaman 1dari 11

Bagian Anak

Subdivisi Gastroenterohepatologi
 Gastritis adalah proses inflamasi pada
lapisan mukosa dan submukosa lambung,
yang berkembang bila mekanisme
protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain.

February 6, 2023 2
1. Gastritis Akut 2. Gastritis kronis
adalah inflamasi akut mukosa lambung adalah suatu peradangan permukaan mukosa
pada sebagian besar merupakan lambung yang bersifat menahun.
penyakit yang ringan dan sembuh a) Gastritis superfisial,
sempurna. dengan manifestasi kemerahan ; edema ,
a) Gastritis akut erosif serta perdarahan dan erosi mukosa.
Disebut erosif apabila kerusakan yang
terjadi tidak lebih dalam dari pada b) Gastritis atrofik,
mukosa muscolaris (otot-otot pelapis dimana peradangan terjadi di seluruh lapisan
lambung). mukosa pada perkembanganya dihubungkan
b) Gastritis akut hemoragic dengan ulkus dan kanker lambung.
Pada penyakit ini akan dijumpai
perdarahan mukosa lambung dalam c) Gastritis hipertrofik,
berbagai derajat dan terjadi erosi suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-
nodul pada mukosa lambung yang bersifat
iregular, tipis, dan hemoragik.

February 6, 2023 3
1. Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid / OAINS, sulfonamide, steroid,
kokain, agen kemoterapi (mitomisin, 5-fluora-2-deoxyuriine), salisilat, dan digitalis
bersifat mengiritasi mukosa lambung.
2. Minuman beralkohol ; seperti : whisky,vodka, dan gin.
3. Infeksi bakteri ; seperti H. pylor (paling sering), H. heilmanii, streptococci,
staphylococci, proteus spesies, clostridium spesies, E. coli, tuberculosis, dan
secondary syphilis.
4. Infeksi virus oleh Sitomegalovirus
5. Infeksi jamur ; candidiasis, histoplasmosis, dan phycomycosis
6. Stress fisik
7. Makanan dan minuman yang bersifat iritan .
8. Garam empedu
9. Iskemia
10. Trauma langsung lambung

4
 Terdapat gangguan keseimbangan faktor
agresif dan faktor defensive yang berperan
dalam menimbulkan lesi pada mukosa.
Faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut.
 Dalam keadaan normal, faktor defensif dapat

mengatasi faktor agresif sehingga tidak


terjadi kerusakan atau kelainan patologi.

February 6, 2023 5
Tabel 1. Faktor agresif dan protektif

Faktor Agresif Faktor Defensif


Asam lambung Mukus
Pepsin Bikarbonas mukosa
AINS Prostaglandin
mikrosirkulasi
Empedu
Infeksi virus
Infeksi bakteri : H. Pylory
Bahan korosif : asam & basa kuat

February 6, 2023 6
 Sindrom dyspepsia berupa nyeri
epigastrium, mual, kembung, muntah,.
 Ditemukan pula perdarahan saluran cerna

berupa hematemesis dan melena,


kemudian disusul dengan tanda-tanda
anemia pasca perdarahan.
 Jika dilakukan anamnesis lebih dalam,

terdapat riwayat penggunaan obat-obatan


atau bahan kimia tertentu.

February 6, 2023 7
1. Endoskopi : akan tampak erosi multi
yang sebagian biasanya berdarah dan
letaknya tersebar.
2. Pemeriksaan hispatologi : akan tampak
kerusakan mukosa karena erosi tidak
pernah melewati mukosa muskularis.
3. Pemeriksaan radiologi
4. Pemeriksaan laboratorium
◦ analisis gaster : untuk mengetahui tingkat
sekresi HCL
◦ Kadar serum vitamin B12
◦ Kadar hemoglobin, hematokrit, trombosis,
leukosit dan albumin.

February 6, 2023 8
1. Menghilangkan etiologinya.
2. Diet lambung, dengan porsi kecil dan
sering.
3. Farmakologi:Penetral asam lambung :
antasida
 AH2 bloker : ranitidin, cimetidin
 Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon
 Proton pump inhibitor (PPI):
omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazol

February 6, 2023 9
 Perdarahan saluran cerna bagian atas
(SCBA) berupa hematemesis dan melena,
dapat berakhir sebagai syok hemoragik.
 Ulkus peptikum
 Perforasi lambung
 Kanker lambung
 Anemia

February 6, 2023 10
Kal

Anda mungkin juga menyukai