Anda di halaman 1dari 14

bIOAKU

STIK
DAN THERMOFISIKA
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
Anggota kelompok
Aditya
01
Alifa ira
prasetya
02
rachmawati
03Bramastary secha rahargari
Fiqram ismi
04
Intan Novita
riadi
05
sari
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
Bioakustik
PROSES MENDENGAR

Bunyi dalam bentuk gelombang suara bergetar melalui telinga  daun telinga mengarahkan
bunyi masuk ke dalam lubang telinga → gendang telinga bergetar  getaran menjalur ke tiga
tulang dalam telinga  setelah sampai ke koklea getaran di ubah menjadi sinyal  saraf otak
membawa sinyal keotak→otak menerjemahkan sehingga kita dapat mendengar bunyi.

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
Bioakustik
Intensitas Bunyi Yang Di Dengar Manusia

Kepekaan telinga manusia normal terhadap intensitas bunyi memiliki dua ambang, yaitu
ambang pendengaran dan ambang rasa sakit. Bunyi dengan intensitas di bawah ambang
pendengaran tidak dapat di dengar. Intensitas ambang pendengaran bergantung pada frekuensi
yang di pancarkan oleh sumber bunyi.
Frekuensi yang dapat di dengar oleh telinga manusia normal adalah antara 20Hz sampai
dengan 20KHz. Di luar batas frekuensi tersebut, anda tidak dapat mendengarnya.

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
Bioakustik
Jenis Kebisingan
1. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang
dari 5 dB untuk periode 0,5 berturut-turut. Misalnya, mesin, kipas angin, dapur pijar

2. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini juga relatif tetap, akan tetapi
hanya ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja ( pada frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz). Misalnya
gergaji serkuler, katup gas.
3. Bising terputus-putus (intermitten). Bising disini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada
periode relatif tenang. Misalnya suara lalu lintas, kebisingan dilapangan kapal terbang,

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
Bioakustik
Jenis Kebisingan
4. Bising implusif, bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat
cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya. Misalnya tembakan, ledakan mercon, meriam.
5. Bising implusif berulang, sama dengan bising implusif hanya saja disini terjadi secara berulang-ulang.
Misalnya mesin tempa.

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
Bioakustik
Pengaruh Kebisingan Terhadap manusia
1) bising yang mengganggu (irritating nouse). Intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
2) bising yang menutupi (masking nouse), merupakan bunyi yang menutupi pendengarang yang jelas.
Secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan, karena terikan atau
isyarat tanda bahay tenggelam dalam bising dari sumber lain.
3) Bising yang merusak (damaging nouse) adalah bunyi yang intensitasnya yang melampaui NAB. Bunyi
jelas ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
Bioakustik
Pengaruh Kebisingan Bagi kemampuan Mendengar

Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap manusia, seperti gangguan fisiologis, psikologis,
komunikasi, dan ketulian atau ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan audtory,
misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non auditoryseperti komunikasi terganggu,
ancaman bahaya keselamatan, kelelahan dan stres.

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
thermofisika
Pengertian Thermodinamika

Termodinamika(bahasa Yunani) berasal dari dua kata yaitu, thermos = ‘panas’ and dynamic =
‘perubahan’. Jadi thermodinamika adalahilmu mengenai fenomena-fenomena tentang enersi yang
berubah-ubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan. Misalnya suatubenda dinaikkan
suhunya maka timbul pemuaian atau penyusutan; pada termo elemen akan membangkitkan gaya
gerak listrik. Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekerja sesuatu gaya yang
mengalami perpindahan yang mengakibatkan terlaksananya suatu usaha.

Dengan demikian thermodinamika merupakan akar dari beberapa cabang ilmu fisika. Dalam
mempelajarari thermodinamika bukan hanya fenomena suhu tetapi juga tuntutan logika, sifat-sifat
gas, larutan zat padat dan reaksi kimia.

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
thermofisika
Aplikasi Hukum Thermodinamika
Hukum pertama termodinamika tidak dapat menjelaskan apakah suatu proses mungkin terjadi ataukah
tak mungkin terjadi. Oleh karena itu, muncullah hukum kedua termodinamika yang disusun tidak
lepas dari usaha untuk mencari sifat atau besaran sistem yang merupakan fungsi keadaan. Ternyata
orang yang menemukannya adalah Clausius dan besaran itu disebut entropi. Hukum kedua ini dapat
dirumuskan sebagai berikut
“Proses suatu sistem terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi tidak mungkin terjadi. Dalam
setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi, maka entropi sistem tersebut selalu naik atau tetap
tidak berubah.”
Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan kata lain, tidak
semua proses di alam adalah reversibel (arahnya dapat dibalik). Hukum kedua termodinamika
menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
dan tidak pernah mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya. Misalnya, jika sebuah kubus kecil
dicelupkan ke dalam secangkir air kopi panas, kalor akan mengalir dari air kopi panas ke kubus es
sampai suhu keduanya sama

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
thermofisika
Hukum Thermodinamika
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu
sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari
suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu,
mendekati nilai maksimumnya.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa
pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem
akan mendekati nilai minimum.

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
thermofisika
Konsep-konsep Thermodinamika
1. Sifat Termometrik, yaitu sifat dasar suatu zat yang apabila diubah-ubah suhunya akan berubah
pula secara teratur.Adapun sifat-sifat yang berubah antara lain:
- Wujud/bentuknya
- Volumenya
- Panjang dan Luasnya
- Hambatan Listriknya
- Warnanya
- Daya hantar listriknya.
2. Alat Ukur Suhu
- Berdasarnya zat termometriknya,
- Berdasarkan pembuatnya, Berdasarkan penggunaanya,

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
thermofisika
Konsep-konsep Thermodinamika
3. Pengaturan Suhu Tubuh:
- Pengaturan Temperatur Tanpa Umpan Balik 
- Pengaturan Temperatur Dengan Umpan Balik 
- Konveksi : bila suhu sekeliling objek lebih rendah dari suhu lingkungan 
- Radiasi : suhu udara behubungan langsung dengan tubuh dan suhu sekeliling objek tersebut sangat
rendah 
- Evaporasi : out put dari evaporasi kulit dan paru-paru 
- Mekanisme aktivitas tubuh pada lingkungan :
- Transfer Panas: Konduksi , Konveksi , Radiasi , Evaporasi  
- Energi Panas Di Bidang Medik 

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM
SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK
KAMI
—terima kasih-

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM

Anda mungkin juga menyukai