EXCAVATOR
XCMG
Membersihkan oli dari kotoran dan partikel lain yang timbul selama sirkulasi
5. Oil Filter
sehingga dapat memperpanjang daya tahan umur engine.
Untuk mendinginkan oli dengan perantara sirkulasi air pendingin atau dengan
6. Oil Cooler
media pendinginannya adalah air.
Mengatur tekanan oli dalam system dengan tekanan yang di tentukan 2 s/d 5
7. Regulator Valve/ Relief Valve
kg/cm2.
Menjadi by pass waktu oil filter kotor / buntu atau menjaga oli tetap ada dalam
8. Safety Valve system bila di lengkapi dengan caution lamp oil filter. Lampu akan menyala bila
filter buntu.
9. Oil Pressure Gauge Sebagai petunjuk tekanan oli mesin.
10.
Main gallery Sebagai tempat bertemunya oli dan mendistribusikan oli pada komponen engine.
Menyaring oli dari oil pan melalui main gallery dan sebagai pendingin oli karena
11. Bypass Filter
tempatnya diluar engine.
1. Membentuk lapisan film minyak.
2. Sebagai pendingin.
3. Sebagai penyekat.
12.
Oli 4. Sebagai pembersih.
Skema Lubricating System 5. Sebagai pencegah anti karat.
6. Sebagai media pemindah tenaga ( hydraulic system )
7. Sebagai media pemindah daya pada torque converter.
2. Battery Fungsinya sebagai penyimpan arus listrik dengan merubah energi kimia
menjadi tenaga listrik
3. Battery relay Fungsinya untuk memutus dan menghubungkan arus battery dengan body
secara automatis dan mencegah atau memperkecil hubungan singkat bila
battery tidak digunakan
4. Regulator Fungsinya untuk menjaga agar arus yang keluar dari alternator tetap konstan
pada saat engine dalam putaran rendah atau putaran tinggi
PTO
Berfungsi untuk mensuplai aliran oli ke sistem hidrolik dan bersama komponen lain
menimbulkan oil pressure. Prinsip kerjanya yaitu putaran pump didapat dari putaran
drive gear PTO dimana putaran pump ini digunakan untuk memompa oli dari tanki
hidrolik ke sistem hidrolik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan pump adalah:
1. Jangan memaksakan beban yang berlebihan karena selain merusak attachment
juga komponen sistem hidrolik terutama main pump.
2. Jangan menggerakkan rod cylinder sampai akhir langkah.
3. Pastikan oli hidrolik selalu pada level aman
Main Pump
TRAINING AND DEVELOPMENT
General Komponen
Power Train
Berfungsi untuk mengarahkan oli sesuai dengan yang dikehendaki. Prinsip kerjanya
yaitu aliran oli (oil flow) yang dihasilkan pump akan diatur jumlah alirannya, arah
alirannya dan tekanannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk merawat control
valve, antara lain :
1. Periksa kebocoran pada o-ring/gasket.
2. Periksa linkage-linkage yang menggerakkan control valve.
Control Valve
Swing Motor
Pemeriksaan battery
a. Buka cover battery.
b. Cek level air battery, jika kurang di tambah sampai posisi antara upper dan
lower.
Bersihkan terminal battery dan vent plugnya dari kotoran-kotoran.
Apabila dalam proses pemeriksaan alat terdapat ketidak normalan segera laporkan ke atasan sebelum unit di operasikan, agar dilakukan
perbaikan oleh mekanik.
Bila semua sudah normal, lakukan langkah berikut ini :
Tarik fuel control dial atau lever posisi setengah.
Lepaskan safety lock lever dan lock yang lainnya.
Lakukan pergerakan atau pegontrolan pada semua attachment (boom, arm dan bucket) apakah normal.
Untuk maju unit klakson dulu 2x, untuk mundur 3x dan perhatikan apakah sekeliling aman.
Gerakkan unit maju dan mundur, kemudian steering kiri kanan. Pastikan unit dapat bergerak pada tiap posisi lever.
Setelah selesai operasi, jangan langsung mematikan engine. Lakukan beberapa hal dibawah ini :
1. Parkirlah unit pada posisi yang rata, landasan keras, aman, jauh dari bahaya banjir, pohon kering dan tanah longsor.
2. Parkir unit pada tempat yang mudah dijangkau oleh lub truck maupun fuel truck.
3. Bila parkir ada unit lain perhatikan jarak aman (minimal 1 x lebar unit) 1
4. Letakkan semua peralatan kerja diatas tanah dan aktifkan semua lock lever, kemudian kecilkan gas / fuel control dial
pada posisi rendah (low idle).
5. Low idle engine selama kurang lebih 5 menit sambil mengecek kembali apakah ada kebocoran dan kekendoran selama
operasi.
6. Matikan engine dan turun dari unit memakai metode tiga titik tumpu.
7. Periksa bagian undercarriage, attachment, apakah ada kerusakan, keausan, kebocoran selama pengoperasian. Apabila
ditemukan ketidak normalan, segera laporkan ke pengawas dan beritahukan kepada operator shift berikutnya.
8. Bersihkan unit dari kotoran yang menempel terutama pada carrier roller sebelum meninggalkan unit.
Dalam melakukan teknik loading terdapat 2 faktor efisiensi dan efektifitas kerja diantaranya : Primary work dan secondary
work
a. Primary work
Primary work adalah pekerjaan pokok / utama excavator untuk melakukan loading material yang telah ditentukan. Efisisensi
dan efektifitas primary work ditentukan dengan CYCLE TIME.
- Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan dalam satu putaran untuk mendapatkan loading time dan menentukan poductivity
suatu alat dalam ukuran satuan tertentu.
- Cycle time Excavator meliputi beberapa langkah, yaitu :
Digging time
Swing loaded time
Dumping time
Swing empty time
Digging Time
Dumping time
Dumping time adalah waktu dibutuhkan untuk menumpahkan material ke dalam vessel DT / HD.
Tempatkan material centre ditengah tengah vessel, dengan tujuan :
Material tidak mudah tumpah saat HD/DT melewati tikungan.
Beban material centre / ditengah.
Muatan vessel maksimal.
Lebih stabil saat hauling.
Pemuatan lebih rapi.
Aman saat HD/DT melakukan dump.
Swing empty
Yang dimaksud dengan swing empty disini adalah waktu yang dibutuhkan bucket kembali ke
posisi siap digging yang sudah di rencanakan atau di tentukan.
Rumus Cycle Time Excavator:
Faktor-faktor yang mempengaruhi cycle time excavator :
CT Load = Dt + St + BDt + SWt
- Physical Availability alat.
- Dt : Digging time (detik)
- Kondisi material. - St : Swing Loaded time(detik)
- Kondisi front loading. - BDt : Bucket Dump time (detik)
- Metode dan teknik operasi. - SWt : Swing Empty time (detik)
- Skill operator
TRAINING AND DEVELOPMENT
Methode dan Tehnik Operasi
Tehnik Loading
b. Secondary Work
Secondary work adalah pekerjaan tambahan excavator diluar aktifitas loading yang harus diminimalisasi atau dihilangkan. Disamping itu juga
Secondary work dapat mengurangi time loading sehingga menyebabkan produktifitas tidak tercapai.
Contoh pekerjaan secondary work antara lain :
Menggali dengan tujuan membenahi front loading.
Traveling / memposisikan track excavator.
Membantu menarik unit amblas.
Tehnik memposisikan track saat habis material (berbelok arah).
Posisikan selalu idler didepan saat melakukan loading maupun travel yang bertujuan :
Agar beban unit seimbang.
Menahan benturan material / boulder / batu.
Apabila terjadi longsor unit mudah bergerak mundur ke belakang.
Lakukan selalu loading menyamping dan mundur terus hingga lebar bench tinggal 1 phase.
Belokkan / serongkan track seperti pada gambar secara berlahan-lahan.
Posisikan track tegak lurus dengan stock material.
Belokkan / serongkan lagi sesuai gambar secara berlahan – lahan.
Luruskan track kembali sejajar stock material.
Tetap melakukan loading ke kanan dan mundur terus.
Ikuti langkah – langkah dari awal kembali.
3600
QE = q x ---------- x E m3 / JAM
Cm