Anda di halaman 1dari 16

Nursepreuner

(Wirausaha Bidang Keperawatan)

Ns. Roni Saputra, S.Kep., M.Kes

PROGRAM D III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ABDURRAB
HARUS BISA MELIHAT DIRI
KITA
Pengertian

Cash flow (aliran kas) merupakan


“sejumlah uang kas yang keluar dan
yang masuk sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan dengan kata
lain adalah aliran kas yang terdiri
dari aliran masuk dalam perusahaan
dan aliran kas keluar perusahaan
serta berapa saldonya setiap periode.
(Andri, 2007)
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang
mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita
miliki, kita simpan atau investasikan. Secara
sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu

Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan


memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu
singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
next

Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari


resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan
dengan relatif cepat

Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk


penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif
panjang
Aliran dana CashFlow dibagi menjadi 3

1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow)


merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan pengeluaran untuk kegiatan
investasi misalnya; pembelian tanah,
gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran
kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar
(cash out flow)
2. Aliran kas operasional (Operational Cash
Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan operasional proyek seperti; penjualan,
biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu
aliran kas operasional merupakan aliran kas
masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar
(cash out flow).

3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan


aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai
residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.
Manfaat CashFlow
1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang
berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan
transaksi yang menyebabkan perubahan kas.

2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana


untuk masa yang akan datang dan memperkirakan
jangka waktu pengembalian kredit.

3. Membantu menager untuk mengambil keputusan


kebijakan financial.

4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan


untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya
4. Langkah menyusun CashFlow
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari
hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit
kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak
ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan
dan pengeluaran setelah adanya transaksi
financial dan budget kas yang final.
Robert T. Kiyosaki , menetapkan 4 quadran
ini menempatakn 4 jenis tipe para pekerja

E Employee(Pegawai)

S Self Employed (Pekerja Lepas)

B Business Owner (Pemilik Usaha)

I Investor (Penanam Modal)


3 Jenis Bisnis

1. Perusahaan Tradisional
Mengembangkan sistim sendiri
2. Perusahan Waralaba
Membeli sistim yang sudah ada
3. Pemasaran Jaringan
Membeli dan menjadi sebuah bagian
pada sistim yang sudah ada
Jenis pengelolaan CashFlow yang baik
Post
PEMASUKAN

Sumber pemasukan keuangan haruslah berasal


dari sumber yang halal. Sumber-sumber
tersebut antara lain: upah bekerja, pemberian
tanpa imbalan (seperti hadiah, sedekah, dan
mahar), nafkah dari keluarga, santunan negara,
dan pendapatan dari hasil investasi yang syari’
seperti penyertaan modal
melalui mudharabah atau muzara’ah.
next
 Sementara sumber pemasukan yang haram adalah
harta yang diperoleh dengan cara-cara yang
bertentangan dengan syariah seperti bunga
bank (interest), kupon (yield) obligasi, hasil
perjudian, dan pendapatan dari bisnis barang-
barang haram. (Sebagian ulama memasukkan
deviden dan hasil penjualan saham sebagai sumber
pendapatan yang tidak halal).
 Dengan demikian cash flow dari sumber-sumber
yang haram tentu tidak layak mengalir ke pundi-
pundi keuangan usaha atau perusahan apalagi
dimanfaatkan untuk mengelola usaha
Post PENGELUARAN

Untuk pos pengeluaran secara umum terdiri


dari dari infaq (nafkah) dan
investasi (istitsmar).

Pengunaan harta untuk investasi hanya dapat dilakukan


jika komponen pembiayaan nafkah yang wajib telah
ditunaikan. Bentuk-bentuk investasi  sendiri dapat
berupa tabungan untuk pembelanjaan di masa depan
seperti tabungan ibadah haji dan umrah, biaya
pendidikan anak, atau mungkin rencana untuk membeli
rumah yang lebih layak, PENGEMBANGAN
USAHA.
Bibit yang baik dan unggul akan
menghasilakan buah yang sangat
baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai