Anda di halaman 1dari 42

PENDIDIKAN GIZI

Pendahuluan
 Masalah gizi – dipengaruhi banyak faktor
 Pendidikan/ penyuluhan – diperlukan agar
orang dapat memahami pentingnya
makanan dan gizi, sehingga mau bersikap
dan bertindak mengikuti norma-norma
gizi.
 Penyuluhan – bagaimana
 Penerangan – apa
 Pendekatan edukatif: rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara sistematik,
terencana, terarah, dengan peran serta
aktif individu maupun kelompok atau
masyarakat, untuk memecahkan masalah
masyarakat dengan memperhitungkan
faktor sosial-ekonomi-budaya setempat.
 Ada pendekatan ‘pemberdayaan’ 
mengembangkan kemampuan individu/
masyarakat untuk bertindak sendiri
memecahkan masalah yang dihadapi.
PENDIDIKAN GIZI
BEHAVIOR OBJECTIVE

CHANNELS MESSAGES CREATIVE

Reach Action Tone

Frequency Benefit Format


Support Slogan
Logo
PRINSIP KOMUNIKASI

APA KEPADA TUJUAN


SIAPA SIAPA APA
Cara/ saluran
KUNCI SUKSES KOMUNIKASI :
 ORIENTASI TARGET AUDIENCE
 PERENCANAAN BERDASAR
PENELITIAN
 TUJUAN PERILAKU KHUSUS
 INTEGRATED PROGRAM
KOMPONENT
 BALANCE SUPPLY AND DEMAND
 LONG TERM STRATEGY
Hasil yang diharapkan: perilaku yang dapat
diamati dan diukur

Pesan dipilih dan dirumuskan dengan baik

Saluran yang tepat

TUJUAN
TUJUAN PENYULUHAN GIZI
 Terciptanya sikap positip terhadap gizi
 Terbentuknya pengetahuan dan
kecakapan memilih dan menggunakan
sumber-sumber pangan
 Timbulnya kebiasaan makan yang baik
 Adanya motivasi untuk mengetahui lebih
lanjut tentang hal-hal yang berkaitan
dengan gizi
Konsep Dasar dan Isi
Pendidikan Gizi
 Penguasaan pengetahuan dan materi oleh
pendidik
 Memahami siapa yang dididik
 Pendidikan tidak sama dengan informasi
 Lebih berhasil bila peserta aktif dan sesuai
dengan kebutuhan
 Makin banyak rangsangan indera, makin
mudah diterima
Fase-fase proses adopsi cara pandang
(Beal & Bohlen, 1959)

 Kesadaran (awareness): sadar terhadap


pandangan / pendapat/ cara baru
 Minat (interest): setelah menyadari pandangan
baru, mempunyai keinginan untuk mengetahui
lebih lanjut
 Penilaian (evaluation): menimbang untung rugi
dari hal baru tersebut
 Mencoba (trial): menguji coba kegunaannya
 Penerapan atau penolakan (adaption or
rejection)
Aspek yang harus diperhatikan
 Sumber pesan : Pembicara harus menguasai
materi, menarik perhatian, bicara jelas,
memahami siapa yang dihadapi
 Pesan: sesuai dengan maksud dan tujuan
komunikasi
 Penerima: orang yang diberi pesan. Daya terima
dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan
dan minat
Alat Bantu Mengajar
 Alat peraga:
 dua dimensi: gambar, peta, bagan, foto,
flipchart, dsb
 tiga dimensi: maket, display board, tiruan

film, slide
 Alat perlengkapan mengajar:
 OHP, LCD, kapur, white board, pengeras
suara dsb
Prinsip penggunaan alat bantu

 Pilih alat yang tepat pada saat yang tepat


 Tempat alat bantu harus dapat terlihat
dari semua sisi
 Besar sesuai dengan jumlah peserta didik
 Jangan gunakan secara berlebihan
Metode Pendidikan Gizi
Harus memperhatikan: Macam:
 tujuan
- diskusi
 kemampuan
- role play
pengajar - permainan
 sasaran didik
- penugasan
 waktu, biaya, bahan,
- simulasi
fasilitas
- studi kasus
- ceramah
Media
 Media: perantara penyampaian
pesan/ alat yang yang
mengandung pesan
 Td : media gambar, media suara,
media cetak, multimedia
PROGRAM PENDIDIKAN GIZI

1. ASSESS 2. PLAN

3. PRETEST 4. DELIVERY

5. MONITOR
TAHAPAN :
 Situation analysis
 Tetapkan tujuan program,
mengidentifikasi target audiens
 Menganalisis prilaku, pilih perilaku sasaran
tujuan
 Setting objective
 Selecting an overall strategy
 Positioning : berkesan, khas,
understandable, predictable
 Selecting channels
 Developing materials
 Implementation
 Monitoring and evaluation
LATIHAN PENDIDIKAN GIZI

 PENGELOLAAN LATIHAN

 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
 FAAL

 RASA AMAN

 SOSIAL
LATIHAN
 EGO

 PERNYATAAN DIRI
ANALISIS KEBUTUHAN PERLU DATA
DENGAN CARA :
 Diskusi kelompok

 Survei dengan kuesioner


 Informasi yang diperoleh
 Bentuk kuesioner
 Isi, urutan, bentuk dan corak pertanyaan
 Uji coba
 Revisi dan susun kembali
 Pengumpulan informasi
 Wawancara
 TUJUAN LATIHAN
 Ketrampilan
 Sikap
 Pengetahuan

 KURIKULUM
 Relevan dengan tujuan
 Tahapan terarah dan jelas
 Relevan dengan kelompok sasaran
 Mengikuti program yang berkesinambungan
 SILABUS dan JADWAL
 Pokok Bahasan
 Tujuan
 Metode
 Waktu

 WAKTU ditentukan oleh :


 Materi dan metode yang akan disampaikan
 Kesempatan yang ada pada warga belajar
 Biaya
 TEMPAT
 Tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal peserta
 Tenang
 Cukup terang

 BEAYA LATIHAN meliputi :


 Konsumsi dan akomodasi
 Bahan latihan
 Honorarium
 Trasport
 Uang saku
 PELATIH
 Mengetahui cara pendekatan dan teknik peningkatan
kepekaan kebutuhan sasaran
 Menjamin keikutsertaan peserta secara aktif
 Tahu sikap kepemimpinan
 Mampu bekerja dalam tim
 PESERTA perlu diperhatikan :
 Jumlah peserta
 Tingkat kecerdasan dan latar belakang peserta
 Umur dan pengalaman
 Minat dan kesediaan mengembangkan diri
 Mengetahui maksud latihan
 Lingkungan sosial dan kebudayaan peserta
METODE DAN MEDIA LATIHAN
BAHAN DAN ISI LATIHAN
 Sesuai dengan kebutuhan peserta yang

dirumuskan dalam sasaran


 Sesuai dengan kemampuan /daya tangkap

peserta
 Mencakup peningkatan pengetahuan,

ketrampilan dan sikap


 Memungkinkan peserta terlibat aktif
 METODE LATIHAN faktor yang perlu
diperhatikan :
 hasil akhir yang ingin dicapai
 kemampuan pelatih
 kemampuan peserta latihan
 Waktu, beaya, fasilitas dan bahan

 DISKUSI, ROLE PLAY, PERMAINAN, STUDI


KASUS, LATIHAN PENUGASAN, SIMULASI,
PROYEK PENERAPAN, CERAMAH, BINCANG-
BINCANG.
MEDIA LATIHAN
 MEDIA GAMBAR
 POSTER
 POSTER TERBUKA
 PAWAI FOTO
 FLEXIFLAN
 KARTU PERMAINAN
 MEDIA SUARA
 MEDIA CETAK (Pendidikan orang dewasa)
Untuk menyampaikan informasi dan sebagai
penggerak diskusi
 FOTO NOVELLA
 CERITA TEBUKA (Penggerak diskusi)
PROSES LATIHAN (TAHAPAN)
 Tahap orientasi penciptaan kondisi latihan
 Aspek identifikasi masalah dan kebutuhan
latihan
 Aspek penumbuhan partisipasi
 Tahap penghayatan isi latihan
 Aspek kognitif (pengetahuan)
 Aspek afektif (sikap mental)
 Aspek psikomotor (ketrampilan berpikir dan
bekerja)
 Aspek nomothetik (perilaku social
(pengetahuan, sikap mental dan tindakan)
 Tahap penilaian hasil latihan (menentukan
efektifitas dari program latihan)
ditentukan oleh :
 Reaksi peserta
 Pelajaran / manfaat yang dipetik
 Perubahan tingkah laku
 Hasil (bentuk kualitatif dan kuantitatif)
FOOD-BASED DIETARY GUIDELINES

Penentuan Kebutuhan Gizi.


Berdasar kebutuhan untuk mencegah
defisiensi.
Kecukupan zat gizi secara fungsional
(indikator klinik).
Kebiasaan tingkat konsumsi populasi
sehat / adequate intake.
Optimal nutrient intake.
Kunci pengembangan Pedoman
Gizi

 Pola makan
 Kepraktisan
 Mudah dipahami
 Dapat diterima secara budaya
Pengembangan Pedoman Gizi
 Membentuk kelompok kerja
 Tahap tinjauan informasi
 Membuat draft
 Implementasi
 Mengubah pedoman menjadi pesan dan
slogan-slogan
Nutritional Requirements

Nutrient-Based Recommendation

Nutrient Composition and Relevant Nutritional


Bioavailability in food Deficiencies and Excess

Food Intake distribution Food Supply and


of Population group Access

Nutrient Intake Goals


Food-Based Dietary Guidelines

Nutrition Health/Nutrition Household Production of


Education Promotion Food/Nutritional Micronutrient
Security Rich Food

Process of defining Food-based dietary guidelines


Nutrition Health/Nutrition Household Production of
Education Promotion Food/Nutritional Micronutrient
Security Rich Food

Consumers Design of Home gardens Increase


nutrition program micronutrient-
Professionals Community projects
and healthy diets rich food :
Nutrition labels Cooking and food vegetables,
Physical activity
preservation fruits, legumes
Nutrition health
Promotion of methods
claims Soil, seeds,
healthy (nutrient
Food combination plant and animal
Advocacy : rich diets)
breeding
policy makers & Food distribution
Prevention of
politicians and trade Food
death and
fortification
disability
Novel foods
Pertimbangan untuk Food-based Dietary
Guidelines

 Relevan dengan masalah gizi


 Kandungan zat gizi dalam makanan dan
daya serap
 Kecukupan gizi populasi.
 Jangkauan makanan dan keamanan gizi
Keuntungan Food-based DGs :
 Mencegah dan mengontrol nutrient
defisiensi
 Mendorong peningkatan dan pencegahan
masalah kesehatan
 Efektif dan berkelanjutan
 Dapat disesuaikan dengan budaya
 Tak akan terjadi toksisitas
 Menuju penyelesaian masalah gizi secara
bergantian
 Mendorong pemberian ASI
 Menjaga kelestarian lingkungan
 Menumbuhkan kerjasama antar kelompok
 Pemberdayaan penggunaan bahan lokal
 Peningkatan asupan zat khusus, misal
serat gizi
Variasi Food-Based DGs:
 Jumlah pedoman 5 – 15
 Pengelompokan makanan
 Penekanan pada makanan khusus (makan
makanan kaya besi)
 Rekomendasi spesifik (makan makanan
yang beraneka ragam)
 Penekanan yang harus diikuti (kurangi
gula, garam)
 Rekomendasi asupan lemak dan tipe
lemak (jaga konsumsi lemak 20%,
gunakan lemak nabati).
DIETARY GUIDELINE :
 Menjaga berat badan sehat
 Terlibat aktivitas fisik setiap hari
 Gunakan piramida PUGS sebagai panduan untuk
pemilihan makanan
 Mengkonsumsi berbagai biji-bijian (serealia) setiap hari
(whole grains)
 Mengkonsumsi buah dan sayur
 Peduli dengan food savety
 Pilih makanan yang mengandung lemak dalam lemak
total
 Membatasi asupan gula
 Batasi asupan garam
 Jika minum alcohol, lakukan pembatasan
Mempromosikan Kebiasaan
Makanan Sehat
 Meningkatkan insentif bagi produsen dan
pengecer untuk menanam, menggunakan
dan menjual buah-buahan segar dan
sayuran
 Mendorong permintaan konsumen untuk
makan makanan sehat
 Mempromosikan praktik pemberian makan
untuk bayi dan anak-anak yang tepat
Pedoman gizi untuk pendidikan
gizi
 Pedoman gizi  pedoman yang digunakan
oleh para professional gizi & kesehatan,
pembuat kebijakan, pendidik, produsen
makanan, distributor makanan, dan
peneliti, untuk membantu masyarakat
melaksanakan pola makan sehat.
Lanjutan…
 Pendidikan gizi  kombinasi antara strategi
pendidikan dan dukungan lingkungan, yang
dirancang untuk memfasilitasi adopsi
sukarela cara pemilihan makanan yang
memberi manfaat kesehatan dan
kesejahteraan, yang disampaikan melalui
beberapa strategi, yang melibatkan
kegiatan di tingkat individu, institusi,
masyarakat dan kebijakan.
Hal yg harus dipertimbangkan oleh
seorang pelaku pendidikan gizi
 Berbagai tempat : masyarakat, organisasi, dan tempat
kerja yg berkaitan dgn pangan, sekolah, tempat kerja
dan pelayanan kesehatan
 Berbagai sasaran : kelompok sesuai daur kehidupan,
kelompok budaya, sebagai latar belakang social
ekonomi, dan para pengambilan keputusan
 Berbagai jangkauan : menyampaikan tentang keamanan
dan system makan, keadilan social dan
keberlangsungan, aktivitas fisik dan gizi, serta berbagai
variasi pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai