Anda di halaman 1dari 105

TINJAUAN

PUSTAKA
Nani Yulianti
Terdapat 5 arti kata 'kepustakaan' di Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang masuk
ke dalam kelas kata nomina (kata benda).
Kepustakaan
1.Nomina (kata benda) Semua buku, karangan dan tulisan 
mengenai suatu bidang ilmu, topik, gejala, atau kejadian
2.Buku-buku kesusastraan
3.Kesusastraan
4.Daftar kitab yang dipakai sebagai sumber acuan untuk
mengarang dan sebagainya
5.Bibliografi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata
kepustakaan adalah semua buku, karangan dan tulisan mengenai
suatu bidang ilmu, topik, gejala, atau kejadian. Arti lainnya dari
kepustakaan adalah buku-buku kesusastraan.

Kepustakaan memiliki 5 arti.


Kepustakaan berasal dari kata dasar pustaka.
Kepustakaan adalah sebuah homonim karena arti-
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi
maknanya berbeda.
Kepustakaan memiliki arti dalam kelas nomina atau
kata benda sehingga kepustakaan dapat menyatakan
nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan
segala yang dibendakan.
Pengertian Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang
relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis,
disertasi,. ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain. Dengan
melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua
informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya

Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat


penting sebab dengan melakukan kegiatan ini
hubungan antara masalah, penelitian-penelitian yang
relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu
penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori
yang sudah ada maupun oleh bukti nyata, yaitu hasil-
hasil penelitian, kesimpulan dan saran.
Studi kepustakaan adalah tugas yang terus menerus dilakukan
selama kegiatan penelitian. Sebuah penelitian akan menghasilkan
suatu karya ilmiah, karena itu haruslah mampu memberi
sumbangan kepada kemajuan ilmu pengetahuan. Pemeriksaan yang
teliti perlu dilakukan, dari mulai memilih judul, agar jangan sampai
terjadi duplikasi terhadap masalah yang sudah diteliti oleh orang
lain.

Meskipun masalah yang sama sekali baru (original) sangat jarang,


namun studi atau hasil penelitian yang terdahulu tidak harus ditiru
seutuhnya, kecuali teknik-teknik yang dipergunakan terbukti tidak
tepat atau hasil penelitian dan kesimpulannya meragukan, atau telah
diketemukan informasi baru yang dapat memberikan pemecahan
lain.

Bila judul telah kita tentukan, maka akan sangat penting meninjau
kembali semua materi yang relevan dengan judul tersebut. Di dalam
studi atau tinjauan kepustakaan diperlihatkan bagaimana
permasalahan yang sedang diteliti terkait dengan hasil penelitian
atau studi sebelumnya. Untuk subjek tertentu, diperlukan melihat
permasalahannya dan suatu kerangka teori, sehingga perlu
meninjau teori-teori lain yang diperlukan.
Kegunaan Studi Pustaka
 Mandapatkan informasi tentang hasil penelitian
terkait yang pernah dilaksanakan sebelumnya
 Meningkatkanpemahaman terhadap
permasalahan penelitian
 Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-
aspek teoritis dan praktis yang terkait dengan
“Research Question”
 Memberikan penjelasan teoritis terhadap hasil-
hasil penelitian yang diperoleh
Tujuan Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan memuat uraian sitematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian
sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan
diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut (the state of the art).
Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk:    

• Menemukan suatu masalah untuk diteliti.


• Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
• Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
• Mencari landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan
masalah dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian. 
• Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan
diteliti.Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan
penelitian yang akan dilakukan.
• Menelaah basil penelitian sebelumnya diarahkan pada sebagian atau seluruh dari
unsur-unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan
kesimpulan. Mendapat informasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah
yang sudah pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama
Tinjauan (Kajian) Pustaka
 Uraikan
secara jelas dan relevan
permasalahan dan tujuan penelitian
 Memperhatikan kemutakhiran sumber
pustaka
 Usahakan dalam rentang 5 tahun
terakhir terutama jika topik penelitian
menyangkut hal-hal yang sangat
dinamis  perilaku manusia,
perkembangan teknologi, dll
Komponen
Tinjauan (Kajian) Pustaka
1. Kajian Teori
2. Penelitian Terdahulu
3. Kerangka Pikir
4. Hipotesis
Tinjauan / Kajian Pustaka
 Beri porsi yang seimbang antara kajian
teori dan hasil-hasil penelitian lain
(penelitian terdahuhulu) yang relevan
 Lebih mengutamakan penelusuran hasil-
hasil penelitian
 Perlu ditunjukkan peranan dan/atau
posisi, kelebihan dan keterbatasan
penelitian
 Fungsinya sebagai dasar menyusun
kerangka pikir dan hipotesis serta
menjelaskan hasil penelitian
Kerangka Pemikiran

 Dijelaskan berupa uraian yang


tersusun secara sistematis
menggambarkan alur pikir
penelitian atau dalam bentuk
diagram alir (flow chart)
 
SUMBER DATA DAN
INFORMASI
•SIKLUS INTERTNET
•ENSIKLOPEDIA

•JURNAL ILMIAH
•BUKU TEKS
•DOKUMEN / LAPORAN
•MAJALAH

•SURAT KABAR
Jenis-jenis Penelitian,
berdasarkan:
Tujua
n
Keilmiahan Pendekatan

Teknik yang Jenis-jenis Tempat


digunakan

penelitian
Taraf
pemberian Hasil
informasi
Bidang ilmu
yang diteliti
Penelitian berdasarkan
tujuan

• Penelitian penemuan (eksploratif): menemukan sesuatu


yang baru dalam bidang tertentu
• Penelitian pengujian (verifikatif): menguji kebenaran
sesuatu dalam bidang yang telah ada
• Penelitian pengembangan (development): mengembangkan
sesuatu dalam bidang yang telah ada
Penelitian berdasarkan
pendekatan
• Penelitian Kuantitatif; mengkaji satu permasalahan dari suatu
fenomena, serta melihat kemungkinan kaitan antar variabel dalam
permasalahan yang ditetapkan. Spesifikasi sistematis, terencana dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya.
• Penelitian Kualitatif; mengkaji lebih dalam suatu fenomena sosial,
khususnya yang bersifat kasus.
• Penelitian Campuran (mixed methods); kombinasi pendekatan
kuantitatif dan kualitatif yang memberikan pemahaman lebih
lengkap.
Penelitian berdasarkan
tempat

• Penelitian Lapangan (Field Research); langsung dilapangan;


• Penelitian Kepustakaan (library research); dilaksanakan
dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian
sebelumnya;
• Penelitian Laboratorium (laboratory reserach); dilaksanakan
di tempat tertentu/ lab, biasanya bersifat eksperimen/
percobaan;
Penelitian berdasarkan
hasil

• Penelitian dasar (basic research): menemukan suatu


generalisasi atau teori atau prinsip tertentu, untuk
pengembangan ilmu pengetahuan; sifatnya intelektual
• Penelitian terapan (applied research): mengembangkan
landasan teori ilmiah untuk mengembangkan atau teknik
dalam melakukan kajian terkait dengan suatu
fenomena; sifatnya praktis
Penelitian berdasarkan
bidang ilmu yang diteliti
• Penelitian sosial, yaitu: secara khusus
meneliti bidang sosial: ekonomi,
pendidikan, hukum, dsb;
• Penelitian eksakta, yaitu: secara khusus
meneliti bidang eksakta: kimia, fisika,
teknik, dsb
Penelitian
berdasarkan taraf
pemberian informasi
• Penelitian deskriptif; memberikan penjelasan mengenai gambaran
tentang ciri-ciri suatu gejala yang diteliti. Penelitian ini untuk
mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya;
• Penelitian eksplanasi; penelitian yang ingin mengungkap secara detail
masalah yang dibahas. Penelitian jenis ini dapat menjawab
pertanyaan apa (what) atas suatu persoalan, dan menggambarkan
mengapa suatu persoalan dapat muncul (why);
• Penelitian eksplorasi; penelitian yang dapat menghasilkan penelitian
yang sangat dalam. Penelitian ini dapat menjawab pertanyaan apa
(what), mengapa (why), bahkan pertanyaan bagaimana (how) dari
suatu fenomena.
Penelitian berdasarkan
teknik yang digunakan
• Penelitian survei (survey research), tidak melakukan
perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel
yang diteliti;
• Penelitian percobaan (experiment research), dilakukan
perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang
diteliti
Penelitian
berdasarkan
keilmiahan
• Penelitian ilmiah; menggunakan kaidah-kaidah
ilmiah
• Penelitian non ilmiah; tidak menggunakan kaidah-
kaidah ilmiah
Metode-metode Penelitian
Kualitatif
• Etnografi: menyelidiki suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah
dalam periode waktu yang cukup lama;
• Grounded Teori: menggunakan sejumlah prosedur sistematis untuk menemukan
teori;
• Studi Kasus: menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas,
proses, atau sekelompok individu;
• Fenomenologi: mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu
fenomena tertentu;
• Naratif: menyelidiki kehidupan individu dan meminta seorang atau sekelompok
individu untuk menceritakan kehidupan mereka;
• Dokumentasi: mengkaji atau menginterpretasi bahan tertulis berdasarkan
konteksnya. Bahan tersebut bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks,
surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel &
sejenisnya.
Penelitian Kepustakaan
(Library Research)
Penelitian kepustakaan merupakan suatu jenis penelitian yang
digunakan dalam pengumpulan informasi dan data secara
mendalam melalui berbagai literatur, buku, catatan, majalah,
referensi lainnya, serta hasil penelitian sebelumnya yang
relevan, untuk mendapatkan jawaban dan landasan teori
mengenai masalah yang akan
diteliti
Fungsi, tujuan dan kedudukan Studi
Kepustakaan
• Semua penelitian memerlukan studi kepustakaan;
• Perbedaannya terletak pada fungsi, tujuan dan
kedudukan studi pustaka dalam masing-masing
penelitian tersebut;
• Dalam penelitian kepustakaan, penelusuran pustaka
lebih daripada sekedar melayani fungsi-fungsi,
persiapan kerangka penelitian, mempertajam
metodologi atau memperdalam kajian teoritis;
• Penelitian kepustakaan dapat sekaligus memanfaatkan
sumber kepustakaan untuk sumber data penelitiannya,
tanpa melakukan penelitian lapangan
Prosedur Studi
Kepustakaan
Menentukan
Pemiliha Eksploras Pengumpula
fokus
n i n
penelitian
topik informasi sumber data

Mengola Membuat
Penyusunan Membaca
h catatan catatan
laporan sumber data
penelitian
penelitian
Prosedur Studi Kepustakaan
(lanjutan)

• Pemilihan topik dapat dilakukan berdasarkan permasalahan dalam fenomena


yang ada;
• Ekplorasi informasi terhadap topik yang dipilih untuk menentukan fokus
penelitian;
• Menentukan fokus penelitian berdasarkan informasi yang telah diperoleh dan
dapat berdasarkan prioritas permasalahan;
• Sumber data yang dikumpulkan adalah berupa informasi atau data empirik
yang bersumber dari buku-buku, jurnal, hasil laporan penelitian dan literatur
lain yang mendukung tema penelitian ini;
• Membaca sumber kepustakaan merupakan sebuah kegiatan perburuan yang
menuntut keterlibatan pembaca secara aktif dan kritis agar bisa memperoleh
hasil maksimal; Dalam membaca sumber penelitian, pembaca harus
menggali secara mendalam bahan bacaan yang memungkinkan akan
menemukan ide-ide baru yang terkait dengan judul penelitian;
• Membuat catatan penelitian boleh dikatakan tahap yang paling penting dan
barang kali juga merupakan puncak dalam keseluruhan rangkaian penelitian;
• Mengolah catatan penelitian, semua sumber yang telah dibaca kemudian
diolah atau dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang disusun
dalam bentuk laporan penelitian;
• Penyusunan laporan sesuai dengan sistematika penulisan yang berlaku.
Sumber data

• Sumber data bersifat kepustakaan atau berasal dari berbagai


literatur, di antaranya buku, jurnal, surat kabar, dokumen
pribadi dan lain sebagainya;
• Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi sumber
primer dan sumber sekunder;
• Sumber primer adalah sumber data pokok yang langsung
dikumpulkan peneliti dari objek penelitian, yaitu: buku/
artikel yang menjadi objek dalam penelitian ini;
• Sumber sekunder adalah sumber data tambahan yang
menurut peneliti menunjang data pokok, yaitu: buku/
artikel berperan sebagai pendukung buku/ artikel primer
untuk menguatkan konsep yang ada di dalam buku/ artikel
primer.
Ciri utama Studi
Kepustakaan
Peneliti berhadapan langsung dengan teks atau data angka dan bukan dengan
pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa kejadian, orang, atau
benda lainnya. Kritik teks dapat dilakukan sebagai bentuk kajian;

Perpustakaan adalah laborat peneliti kepustakaan dan karena itu teknik membaca
teks (buku, artikel, dan dokumen) menjadi bagian yang fundamental dalam
penilitian ini;

Data pustaka bersifat siap pakai; peneliti tidak kemana-mana kecuali hanya
berhadapan langsung dengan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan;

Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti berhadapan
dengan info statis, artinya tidak akan berubah karena sudah merupakan data
“mati” yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar, rekaman tape
atau film).
Teknik pengumpulan
data
• Editing: pemeriksaan kembali data yang diperoleh terutama dari segi
kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna antara yang
satu dengan yang lain;
• Organizing: mengorganisir data yang diperoleh dengan kerangka
yang sudah diperlukan;
• Finding: melakukan analisis lanjutan terhadap hasil
pengorganisasian data dengan menggunakan kaidah-kaidah, teori
dan metode yang telah ditentukan sehingga ditemukan kesimpulan
yang merupakan hasil jawaban dari rumusan masalah.
Pengumpulan data
• Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi, peneliti harus yakin
bahwa dokumen/ naskah-naskah itu otentik.
• Pengumpulan data dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu obyek
atau suasana penelitian.
• Pengumpulan data perlu didukung pula dengan pendokumentasian,
diantaranya melalui: foto, video, USB, dsb. Dokumentasi ini akan
berguna untuk mengecek data yang telah terkumpul.
• Pengumpulan data sebaiknya dilakukan secara bertahap dan sebanyak
mungkin peneliti berusaha mengumpulkan.
Pengumpulan
data (lanjutan)
Contoh dalam bidang RPP

pendidikan:
berkas-berkas yang ada di
sekolah
Mengkaji kurikulum Sumber data
sekola
Keadaan siswa setiap
h semester

dsb
Analisis
data
Deduktif

Induktif
Note: sesuaikan dengan Interpretatif
masalah dan tujuan penelitian,
upayakan lebih dari satu
Komparatif

Historis
Analisis data
(lanjutan)
• Deduktif; pemikiran yang bertolak pada fakta-fakta yang umum kemudian
ditarik pada suatu kesimpulan yang bersifat khusus.
• Induktif; mengambil suatu konklusi atau kesimpulan dari situasi yang
kongkrit menuju pada hal-hal yang abstrak, atau dari pengertian yang
khusus menuju pengertian yang bersifat umum.
• Interpretatif; menginterpretasikan suatu makna ke dalam makna normatif.
• Komparatif; membandingkan objek penelitian dengan konsep pembanding.
• Historis; melakukan analisis kejadian-kejadian dimasa yang lalu untuk
mengetahui kenapa dan bagaimana suatu peristiwa itu telah terjadi.
Instrumen
penelitian
• Instrumen pada penelitian studi kepustakaan adalah peneliti
sendiri (human instrument).
• Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit.
Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan
data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi
pelapor hasil penelitiannya
Sistimatika Proposal
A. Judul
B. Latar Belakang masalah
C. Rumusan masalah
D. Tujuan penelitian
E. Manfaat penelitian
F. Landasan Teori dan atau Telaah Pustaka)
G. Metode penelitian
1. Jenis dan pendekatan penelitian
2. Sumber data (sumber primer dan sekunder)
3. Teknik pengumpulan data (editing, organizing, finding)
4. Analisis data (deduktif/ induktif/ interpretatif/ komparatif/ historis),
sebaiknya lebih dari satu
H. Sistematika pembahasan
I. Jadwal Penelitian
J. Daftar Pustaka
Note: sistematika proposal tidak baku,
disesuaikan dengan gaya selingkung

• Gaya selingkung adalah gaya khas suatu


jurnal yang sifatnya konsisten dan tetap,
seperti gaya penampilan dan gaya penulisan
yang biasanya tercantum sebagai pedoman
penulisan jurnal tersebut (Dalman, 2014: 23).
Sistematika penyusunan
Skripsi
Bab I Pendahuluan
A.Latar belakang masalah
B.Rumusan masalah
C.Tujuan dan manfaat penelitian
D.Definisi variabel
E.Landasan Teori dan atau Telaah Pustaka
F.Metode penelitian
1. Jenis dan pendekatan penelitian
2. Sumber data (sumber primer dan sekunder)
3. Teknik pengumpulan data (editing, organizing, finding)
4. Analisis data (deduktif/ induktif/ interpretatif/ komparatif/
historis), sebaiknya lebih dari satu
F. Sistematika pembahasan
Bab II Kajian untuk masalah 1
G.Sub bab 1
H.Sub bab 2
I.dst
Sistematika penyusunan
Skripsi (lanjutan)
Bab III Kajian untuk masalah 2
A.Sub bab 1
B.Sub bab 2
C.dst
Bab IV Kajian untuk masalah
3
A.Sub bab 1
B.Sub bab 2
C.dst
BabA.V Penutup
Kesimpulan
B. Saran-saran Note: sistematika penyusunan skripsi
Daftar Pustaka tidak
baku, disesuaikan dengan gaya selingkung
Contoh Judul Skripsi

• (Analisis) Kemampuan Berpikir Reflektif dan Disposisi


Matematis melalui Model BBL
• Penerapan Pembelajaran BBL dalam Peningkatan Kemampuan
Pemecahan Masalah
• Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Siswa melalui
Pembelajaran “X”
• Kompetensi Guru dalam Perencanaan Pembelajaran IPA di SD
• Peranan Manajemen Kepala Sekolah dalam Pengembangan
Kompetensi Guru
Contoh Rumusan
Masalah Skripsi
Judul:
(Analisis) Kemampuan Berpikir Reflektif dan Disposisi Matematis
melalui Model BBL

Rumusan Masalah:
1.Bagaimana Kemampuan Berpikir Reflektif melalui Model BBL ?
2.Bagaimana Kemampuan Disposisi Matematis Siswa melalui Model BBL?
3.Bagaimana Hubungan kemampuan berpikir reflektif matematis dan kemampuan
disposisi matematis?
Contoh Rumusan Masalah
Skripsi (lanjutan)
Judul:
Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Siswa melalui
Pembelajaran
“X”

Rumusan Masalah:
1.Bagaimana Konsep Kemampuan Literasi?
2.Kemampuan Literasi Siswa melalui Pembelajaran “X”?
3.Bagaimana strategi Pembelajaran “X” dalam peningkatan kemampuan literasi
siswa?
SISTEMATIKA PROPOSAL
PENELITIAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
B. Pokok Permasalahan
II TUJUAN PENELITIAN
III. TINJAUAN PUSTAKA
IV. KERANGKA KONSEPSI
V. METODE PENELITIAN
VI KEGUNAAN TEORETIS DAN PRAKTIS
VII BIAYA
DAFTAR PUSTAKA
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
 Searching dan researching diarahkan untuk
menemukan norma hukum yang akan digunakan
untuk memberikan dasar pembenaran kepada
peristiwa tertentu
 Diawali dengan pernyataan berbentuk intellectual
statement yang berakhir pada pemberian alasan atas
maksud penelitian tersebut
 Menemukan norma hukum yang dapat difungsikan
sebagai dasar pembenar yang membahas pernyataan
tersebut.
 Menggunakan sumber hukum yang menguatkan
pernyataan masalah
Latar Belakang Permasalahan

 Latar belakang permasalahan


mempelajari berbagai aspek
kualitatif tertentu yang mencakup
tindakan (actions), keadaan
(circumstances), proses
(processes), dan peristiwa
(events) yang tergambarkan
secara sistematis.
Subtansi Latar Belakang
Situasi atau keadaan yang berkaitan
dengan permasalahan yang akan
diteliti;
Alasan peneliti menginginkan
penelitian terhadap masalah
tersebut;
Hal yang berkaitan dengan telah
atau belum diketahuinya masalah
yang akan diteliti
Penggunaan Catatan Kaki
• Dalam latar belakang permasalahan,
penggunaan catatan kaki WAJIB dicantumkan.
• Catatan kaki berfungsi untuk:
1. Menunjuk referensi kutipan.
2. Menjelaskan maksud pernyataan atau istilah
tertentu tanpa mengganggu naskah.
3. Mengemukakan pustaka yang harus dibaca.
4. Menyarankan pembaca atas uraian tertentu.
POKOK PERMASALAHAN
 Pokok Permasalahan merupakan refleksi
batasan kajian studi dalam penelitian yang
harus dijawab dalam akhir penelitian.
 Pokok permasalahan minimal 2 dan
maksimal 3.
 Pokok permasalahan diuraikan dalam
bentuk KALIMAT TANYA.
Pokok Permasalahan
• Pokok Permasalahan, yaitu
• Identifikasi Masalah, yaitu tahapan pengenalan
terhadap suatu obyek dalam situasi tertentu
sebagai suatu masalah.
• Pembatasan Masalah, yaitu batasan suatu
obyek menjadi masalah, sehingga dapat
dibahas dan diindentifikasi.
Pokok Permasalahan

 Kata ‘bagaimana’ digunakan untuk


mengidentifikasikan persoalan yang menurut
peneliti benar telah menjadi persoalan atau
bersifat mengantarkan masalah penelitian.
 Kata ‘mengapa’ merefleksikan keinginan
peneliti untuk memecahkan persoalan
hukum yang ada dalam penelitian atau
melakukan penyelidikan.
 Kata ‘bagaimanakah’ menunjukkan perhatian
peneliti untuk mencari jawaban melalui
suatu penelitian terlebih dahulu atau
menggambarkan solusi.
TUJUAN
 PENELITIAN
Tujuan penelitian pada hakikatnya
menggambarkan esensi pelaksanaan penelitian
yang dibagi atas TUJUAN UMUM dan TUJUAN
KHUSUS.
 TUJUAN UMUM diarahkan untuk mencapai
tingkat generalisasi yang akan dicapai dalam
penelitian yang diuraikan dalam satu paragraf
pernyataan.
 TUJUAN KHUSUS diwujudkan untuk mengkaji
aspek masalah tertentu yang berkaitan erat
dengan masalah yang disampaikan dalam
bentuk kalimat pernyataan.
CONTOH
 Pokok Permasalahan
1. Mengapa sistem pembuktian terbalik
sempurna belum diterapkan sepenuhnya dalam
kasus tindak pidana korupsi di Indonesia?
2. Bagaimana menentukan batas hukum
pembuktian terbalik?
 Tujuan Umum
Penelitian ini mengkaji aspek hukum penerapan
pembuktian terbalik dalam perkara tindak pidana
korupsi di Indonesia.
TUJUAN PENELITIAN
 Pokok Permasalahan  Tujuan Khusus
1. Mengapa sistem 1. Menjelaskan sistem
pembuktian terbalik pembuktian terbalik
sempurna belum sempurna belum
diterapkan sepenuhnya diterapkan sepenuhnya
dalam kasus tindak pidana dalam kasus tindak
korupsi di Indonesia? pidana korupsi di
2. Bagaimana menentukan Indonesia.
batas hukum pembuktian 2. Menguraikan tata cara
terbalik? menentukan batas
hukum pembuktian
terbalik.
TINJAUAN PUSTAKA
► Penggunaan pustaka untuk ditinjau secara
singkat pada dasarnya bermanfaat
menunjukkan aspek ilmiah dalam penelitian
yang akan disusun.
► Pustaka yang digunakan idealnya adalah
pustaka inti yang berkaitan dengan topik
penelitian.
► Pustaka juga menjadi rujukan konsep yang
akan diteliti
KETENTUAN TINJAUAN PUSTAKA
 Pustaka yang di-review adalah buku atau artikel
yang berkaitan dengan topik penelitian.
 Buku MPPH dan peraturan perundang-undangan
tidak termasuk yang direview.
 Pustaka yang dijadikan rujukan dalam penelitian
harus dicantumkan NAMA PENGARANG, JUDUL,
TAHUN, PENERBIT/JURNAL/KORAN/SITUS
INTERNET.
 Pustaka yang ditinjau minimal 5 pustaka dengan
uraian maksimal 2 paragraf.
ISI TINJAUAN PUSTAKA
 Menyampaikan secara singkat
subtansi pustaka yang berkaitan
dengan topik yang dibahas.
 Uraikan kebaikan pustaka tersebut
sebagai rujukan penelitian.
 Diulas beberapa segi materi yang
menarik dalam buku tersebut,
sehingga perlu menjadi rujukan.
KERANGKA KONSEP
Perumusan konsep diserahkan kepada
kebutuhan penelitian, yang dapat
diperoleh dari semua sumber hukum yang
dimiliki. Perumusan konsep dibutuhkan
untuk memperoleh pemahaman inti dan
dasar pijakan pada istilah yang akan
dipergunakan dalam penelitian.
KERANGKA KONSEP
• Kerangka konsep hakikatnya merumuskan definisi
operasional yang digunakan peneliti untuk maksud
menyamakan persepsi.
• Definisi yang digunakan minimal 10 buah yang
berasal dari sumber peraturan perundang-undangan,
buku, artikel ilmiah, dan kamus.
• Definisi yang dijadikan acuan harus mencantukan
catatan kaki untuk menunjukkan referensi definisi
yang dimaksud.
• Definisi dalam judul lebih utama untuk diuraikan
pengertiannya.
Metode penelitian
Uraikan:
 Bentuk Penelitian: Kepustakaan-Normatif/Lapangan-Empiris

 Tipe Penelitian: Deskriptif, Evaluatif, eksplanatoris,


eksploratoris, diagnostik
 Jenis Data: Primer/sekunder

 Macam Bahan Hukum: Primer, Sekunder, Tersier

 Alat Pengumpulan Data: Studi


Dokumen/Wawancara/Pengamatan
 Metode Analisis Data: Kualitatif/kuantitatif

 Bentuk Hasil Penelitian: Sesuaikan dengan tipe penelitian


BENTUK DAN TIPE
PENELITIAN
• Bentuk Penelitian
Ada dua, yaitu:

Penelitian Kepustakaan, yaitu penelitian


yang menekankan pada penggunaan data
sekunder atau berupa norma hukum
tertulis dan atau wawancara dengan
informan serta narasumber
BENTUK DAN TIPE PENELITIAN
 Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang
menekankan penggunaan data primer yang
diperoleh melalui wawancara dengan
responden dalam rangka mengetahui
efektivitas dan efisiensi suatu
peraturan/hukum/kondisi tertentu atau
melakukan kajian terhadap norma hukum tidak
tertulis.
JENIS DATA
Ada dua jenis data, yaitu:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh
langsung dari masyarakat (responden).
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh
langsung melalui penelusuran kepustakaan
atau dokumentasi.
ALAT PENGUMPULAN DATA
Ada tiga alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian, yaitu:

studi kepustakaan
wawancara
pengamatan
Alat Pengumpulan Data
 Studi Dokumen
Lazimnya digunakan dalam penelitian kepustakaan. Dalam
penelitian hukum, penelitian kepustakaan yang dilakukan
adalah yang bersifat yuridis-normatif.
 Wawancara
Dilakukan dalam rangka menemukan data yang lebih
terperinci. Wawancara terhadap responden, informan, dan
narasumber dapat dilakukan dengan kuesioner atau pedoman
wawancara.
 Pengamatan
Dilakukan untuk melakukan cara mengamati, terlibat atau
tidak terlibat untuk menemukan gejala tertentu yang terjadi
dalam masyarakat.
WAWANCARA
 Informan, yaitu orang yang mengetahui secara
praktikal dan konseptual mengenai hal tertentu
yang terkait dengan penelitian karena
tugas/jabatan/kedudukan/fungsi.
 Narasumber, yaitu orang yang memiliki
kualifikasi keahlian dan kemampuan akademik
formal yang membidangi pengetahuan tertentu.
 Responden, yaitu orang yang dijadikan subyek
penelitian dan atau yang menjadi obyek suatu
masalah/kebijakan tertentu untuk mengetahui
sikap dan persepsinya secara subyektif.
PENGAMATAN
 Pengamatan terlibat, yaitu peneliti
menjadi bagian dari obyek masalah yang
diteliti, sehingga keterlibatannya
memudahkan dokumentasi hasil
pengamatan.
 Pengamatan tidak terlibat, yaitu
peneliti menjadi pihak di luar obyek yang
diteliti dan tidak memiliki waktu yang
gradual dalam melakukan pengamatan.
KEGUNAAN TEORETIS
DAN PRAKTIS
• Kegunaan teoretis dimaksudkan manfaat
penelitian bagi pengembangan pengetahuan
dan keilmuan tertentu
• Kegunaan Praktis dimaknai sebagai manfaat
yang akan diperoleh dari penelitian ini bagi
masyarakat atau komunitas publik secara
keseluruhan atau stakeholder secara khusus
DAFTAR PUSTAKA
 Akhir penulisan proposal penelitian
harus mencantumkan daftar pustaka
sementara yang menjadi referensi
penyusunan proposal.
 Daftar pustaka minimal berasal dari
10 pustaka yang di antaranya adalah
semua buku yang ada di
perpustakaan kampus.
SUMBER BAHAN KAJIAN
PUSTAKA (Dari Howard & Sharp 1983: 69)
 Primer
 Laporan Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi
 Artikel Jurnal
 Proceeding Seminar
 Terbitan (resmi) pemerintah
 Paten, Standar, Katalog, Direktori
 Sekunder
 Monograf
 Buku teks
 Tinjauan berseri
 Tinjauan atas artikel jurnal
 Abstrak Subjek , Indeks Penerbitan
SUMBER BAHAN KAJIAN
PUSTAKA (Dari Howard & Sharp 1983: 69)

 Tersier
 Handbooks
 Ensiklopedi
 Guides to Specific Literatue
 General Bibliographies
CARA MERUJUK DAN
MENULIS DAFTAR RUJUKAN

 Acuan Perujukan
 American Psychology Asscociation (APA)
 Vancouver
 Oxford
 PPKI-UM

 Cara Perujukan
 Langsung (disebut dalam teks)
 Foot Note
 End Note
BEBERAPA CARA MERUJUK
MENURUT Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (1)
 Kutipan persis/hampir persis < 40 kata
 Soebronto (1990:123) menyimpulkan bahwa “ada
hubungan yang erat antara faktor sosial-ekonomi
dengan kemajuan belajar”.
 Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada
hubungan yang erat antara faktor sosial-ekonomi
dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
 “ …, PTK harus diselenggarakan dengan tetap
bersandar pada alur dan kaidah ilmiah ” (Tantra,
2006:10).
BEBERAPA CARA MERUJUK
MENURUT PPKI(2)

 Kutipan persis ≥ 40 kata


 Suyanto (1998:202) menarik kesimpulan sebagai
berikut.
Alih latihan memungkinkan mahasiswa memanfaatkan apa
yang dipelajari di dalam PBM untuk memecahkan ….
(sampai ≥ 40 kata).
 Hanya mengambil ide dasarnya
 Ibnu (2003) berpendapat bahwa kunci keberhasilan
pembelajaran konstruktivistik adalah demokratisasi
kelas.
CARA MENULIS DAFTAR
RUJUKAN (1)

 Laporan
Penelitian/Skripsi/Tesis/Disertasi
 Ibnu, S. 1987. Students’ Understandings of the
Concept of Atom. Disertasi tidak diterbitkan.
Sydney: Macquarie University.

 Artikel Jurnal
 Hodson, D. 1985. Philosophy of Science, Science and
Science Education. Studies in Science Education 10,
(2), 25-57.
CARA MENULIS DAFTAR
RUJUKAN (2)
 Tulisan dalam Koran
 Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Listrik
Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.
 Jawa Pos. 1995, 22 April. Wanita Kelas Bawah Lebih
Mandiri. hlm 3.

 Dari Internet
 Hitchock, S., Carr, L. dan Hall, W. 1996. The Calm
before the Storm. STM Journals (Online). (
http://www/journal.ecs.soton.ac.uk, diakses 12 Juni
1996)
CARA MENULIS DAFTAR
RUJUKAN (3)
 Buku
 Howard, K. dan Sharp, J.A. (1983). The
Managemennt of a Student Research Project. Hants
(GB): Gower.
 Buku/Kumpulan Karangan dengan Editor
 Mukhadis, A. (2005). Tata Tulis Artikel Ilmiah.
Dalam Ali Saukah dan Mulyadi Guntur Waseso
(eds.), 2005. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah.
Malang: Universitas Negeri Malang.
CARA MENULIS DAFTAR
RUJUKAN (4)
 Makalah
 Suyanto, K.K.E., Ibnu, S. D Susilo, H. (2006)
Metode Penelitian Tindakan Kelas. Makalah
disampaikan dalam Pelatihan Metodologi
Penelitian untuk Preningkatan Kualitas
Pembelajaran (PPKP) dan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Jakarta: Direktorat Ketenagaan
Ditjen DIKTI-Depdiknas.
KAIDAH MERUJUK DAN
MENULIS DAFTAR RUJUKAN
 Kaidah 1.
 Hanya yang benar-benar dirujuk di dalam
naskah yang dicantumhan di dalam Daftar
Rujukan dan yang dirujuk di dalam naskah
harus dicantumkan di dalam Daftar Rujukan
 Kaidah 2
 Konsisten menggunakan satu cara saja untuk
suatu naskah.
 Konsisten untuk keseluruhan kumpulan
naskah/jurnal.
Tinjauan Pustaka mempunyai
arti:

 peninjauan kembali pustaka-pustaka yang


terkait (review of related literature).
 Relevan dengan permasalahan penelitian anda
Kegunaan Tinjauan Pustaka

1.mengkaji sejarah permasalahan;


2.membantu pemilihan prosedur penelitian;
3.mendalami landasan teori yang berkaitan
dengan permasalahan;
4.mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil
penelitian terdahulu;
5.menghindari duplikasi penelitian; dan
6.menunjang perumusan permasalahan.
Sumber-Sumber Pustaka

o Abstrak Hasil Penelitian


o Indeks
o Review
o Jurnal
o Buku Referensi
o Internet
o Pendapat pemegang otoritas
o Seminar
Indeks

 Indeks menyediakan judul-judul buku yang


disusun berdasarkan deskripsi utama masing-
masing buku tetapi tidak menyediakan
abstraknya,
 misalnya Indeks Internet akan ditampilkan
sebagai berikut: bagian heading (kepala berita)
Internet, proxy server. Heading memberikan
informasi pada kita buku mengenai Internet, hal
utama yang dibahas ialah mengenai proxy
server.
Review

 Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesis karya-


karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu periode
waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi.
 Dalam review biasanya penulisnya memberikan
perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau
karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang
penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif
kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar
pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda
dari buku yang dibacanya.
Jurnal

 Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang


disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu
manajemen dalam ilmu ekonomi atau ilmu
perbankan dalam ilmu manajemen
 Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan
sebagai sumber data sekunder karena pada
umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan
hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan
tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk
referensi dalam penelitian kita sebagaimana
buku-buku referensi.
Buku referensi

 Buku referensi berisi tulisan yang umum


dalam disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita
memilih buku yang bersifat referensi bukn
buku yang bersifat sebagai penuntun dalam
menggunakan atau membuat sesuatu.
 Buku eferensi yang baik akan berisi tulisan
yang mendalam mengenai topik tertentu dan
disertai dengan teori-teori penunjangnya
sehingga kita akan dapat mengetahui
perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas
dalam buku tersebut.
Cara Pencarian Pustaka

 Manual
 mengunjungi perpustakaan
 tempat-tempat sumber informasi (BPS)
 Online
 http://www.google.com
 http://www.yahoo.com
 http://
www.perpustakaan.gunadarma.ac.id
 http://www.msn.com
TINJAUAN PUSTAKA

1. Penelitian Terdahulu
2. Kajian/Kerangka Teori
3. Hipotesis Penelitian
Penelitian Terdahulu

PENELITIAN SEBELUMNYA DAPAT


DIPERGUNAKAN UNTUK:
1.Mengetahui kekurangan-kekurangan
penelitian sebelumnya
2.Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari
penelitian sebelumnya
3.Mengetahui perbedaan dengan penelitian
sebelumnya
Penyajian Penelitian Empiris Dalam Laporan
Penelitian

1.Bentuk Paragraf
2.Bentuk matrik
Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Alat Analisis Hasil Penelitian
(th) Penelitian

         

         

         
Kerangka Pemikiran

 Kerangka pemikiran merupakan miniatur


keseluruhan dari proses penelitian
 Kerangka pemikiran harus menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan ?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitain diperoleh ?
Salah Kaprah !!!

Sub struktur penelitian  kerangka


teoritis  Kerangka pemikiran
Kerangka Teoritis

Sosial ekonomi
orang tua Konsumen

Fasilitas belajar
siswa Kebutuhan

Kenerja Harapan

Prestasi Belajar Siswa


Kerangka Pemikiran

Permasalahan Stratetegi 1. Apakah terdapat Pengaruh


1.Krisis ekonomi Pemasaran Pelayanan, Harga, Kelengkapan
2.Persaingan yang Pelayanan, Barang dan Promosi terhadap
ketat Harga, keputusan pembelian?
3.Selera konsumen Kelengkapan 2. Variabel manakah yang
memiliki pengaruh terbesar
yang senatiasa Barang dan
terhadap keputusan pembelian?
berubah Promosi

Analisis Data
Regresi
Uji F dan uji T

Pengaruh Pelayanan, Harga,


Kelengkapan Barang dan Promosi
terhadap keputusan pembelian
Umpan Balik Variabel yang paling berpe garuh
terhadap penjualan
Hipotesis

 Hipotesis merupakan jawaban sementara


yang hendak diuji kebenarannya.
 Tidak semua penelitian memerlukan
hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif
dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
Manfaat Hipotesis

1. Menjelaskan masalah penelitian


2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Contoh Hipotesis

Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian


insentif, lingkungan kerja, dan kepemimpinan
terhadap semangat kerja karyawan PT. PURNAMA

Hipotesis Dapat Menujukkan:


o Masalah Penelitian
o Variabel Penelitian
o Metode Analisis Data
o Kesimpulan
Dasar Merumuskan
Hipotesis

1.Berdasarkan pada teori


2.Berdasarkan penelitian terdahulu
3.Berdasarkan penelitian pendahuluan
4.Berdasarkan akal sehat peneliti
Konsep Dasar Perumusan
Hipotesis
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis

Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat

Perumusan
Hipotesis

Instrumen penelitian
Variabel, Data

Pengujian Hipotesis

Kesimpulan Dan
Implikasi
Pembagian Hipotesis

1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
 Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
 Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
 Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
 Rumah sakit enggal sempuh lebih memuaskan dibandingkan
pelayanan rumah sakit enggal waras
 Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan
kinerja bank Polli
 Semangat kerja karyawan PT.YASINTA lebih tinggi dibandingkan
dengan semangat kerja PT.YASINTO
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
 Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
 Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank
CBA
 Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap
produktifitas karyawan
Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat Dinyatakan
Dalam Beberapa Bentuk

1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar
variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat
perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.

2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan
atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata
lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel
(merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1.Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan
(dapat diuji)
 Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan
(jelas)
 Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas
karyawan (tidak jelas)

2.Dapat diuji secara alamiah


 Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak
(Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat
mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)

3.Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat


 Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori
permintaan dan penawaran)
 Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak
memiliki dasar kuat)

Anda mungkin juga menyukai