Anda di halaman 1dari 10

AL-QUR’AN DAN

SAINS MODERN
TEOLOGI
SAINTIFIK
Di susun Oleh :
David Alviano Balvas (2020200022)
Fikri Fatkhurrohman (2020200055)
Teologi Keesaan Tuhan Dalam Kitab-
Kitab Pra Al-Qur’an
Di negara negara barat yang serba rasional dan
sekuler, telah terjadi saintifikasi teologi yang bermula
dari berbagai keraguan terhadap doktrin-doktrin
teologi yang berasal dari kitab suci mereka sendiri .

Qur’an sebagai kitab yang mendiklairkan sebagai “laa raiba


fiihi” (Tidak ada keraguan sama sekali didalamnya) menyatakan
bahwa semua rasul dan nabi sepanjang sejarah kemanusiaan, dari
nabi Adam As. Sampai nabi Muhammad SAW. Semuanya
beragama islam bahwa benda-benda langit berislam (patuh) pada
hukum-hukumnyaal
‫اَلَّ ِذي َْن يَتَّبِع ُْو َن ال َّرس ُْو َل النَّبِ َّي ا?اْل ُ ِّم َّي‬
Kenabian ‫الَّ ِذيْ يَ ِج ُد ْونَهٗ َم ْكتُ ْوبًا ِع ْن َدهُ ْم فِى التَّ ْو ٰرى ِة‬
Muhammad ‫ف َويَ ْن ٰهىهُ ْم َع ِن‬ ِ ‫َوااْل ِ ْن ِج ْي ِل يَْأ ُم ُرهُ ْم بِ ْال َم ْعر ُْو‬
‫ت َوي َُح ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم‬ ِ ‫ْال ُم ْن َك ِر َوي ُِحلُّ لَهُ ُم الطَّيِّ ٰب‬
Persepektif Teologis ‫ض ُع َع ْنهُ ْم اِصْ َرهُ ْم َوااْل َ ْغ ٰل َل‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ‫ْال َخ ٰۤب ِٕى‬
ُ‫ت َعلَ ْي ِه ۗ ْم فَالَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا بِ ٖه َو َع َّزر ُْوه‬ ْ َ‫الَّتِ ْي َكان‬
Kitab Sebelumnya ‫ي ا ُ ْن ِز َل َم َع ٗ ٓه‬ ْٓ ‫صر ُْوهُ َواتَّبَعُوا النُّ ْو َر الَّ ِذ‬ َ َ‫َون‬
keimanan kepada nabi ۤ ٰ ُ‫ۙࣖ ا‬
‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح ُْو َن‬ َ ‫ول ِٕى‬
Muhammad SAW. Merupakan (Yaitu) orang-orang yang mengikuti
fondasi dalam berislam, disamping Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca
pilar utamanya yang berupa tulis) yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada
keimanan bahwa tidak ada Tuhan pada mereka, yang menyuruh mereka
selain Allah Swt. Keduanya berbuat yang makruf dan mencegah dari
terangkai dalam kalimat syahadat. yang mungkar, dan yang menghalalkan
segala yang baik bagi mereka dan
mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Adapun orang-orang yang
Di samping itu kehadiran Nabi dinyatakan beriman kepadanya, memuliakannya,
oleh al Qur’an telah termaktub pada kitab – menolongnya dan mengikuti cahaya yang
kitab sebelumnya yang bernama Ahmad terang yang diturunkan kepadanya (Al-
(Muhammad) terdapat dalam firman Allah yaitu Qur'an), mereka itulah orang-orang
QS.Al A’raf [7] : 157 beruntung.
Al-Qur’an Dan
Kata As-silmi’ sebagian
Telogi Islam ulama menafsirkannya
dengan sistem islam yang
Kaffah Tijauan berarti mencakup teologi,
hukum dan akhlak
Paradikmatik
Al-Qur’an memerintahkan orang beriman
untuk memeluk islam secara kaffah yang secara
paradikmatik mengalami pergeseran sesuai Profesor Wahbah
penafsiran para ahli di Zamannya masing-masing
menafsirkan agar setiap
muslim mengamalkan
seluruh hukum-hukumnya
Sainstifikasi Teologi (Alur
Menurun)
..

Saintifikasi teologi dimaksud adalah


doktrin teologi khususnya dari Al-qur’an atai
hadist yang kemudian dan dicerna menurut
alur sains
Pesan yang didapat dari metode ini adalah
mencocok-cocokan ayat Al-qur’an dengan sains.

Hal ini tidak mengapa, karena ketika Al-qur’an


Pada sektor lain misalnya tentang ibadah
siyam yang tidak hanya dikaji dari sisi fiqh membicarakan teologi, ternyata mengiringi diktumnya
atau hukum, akan tetapi bisa didekati dari dengan argumentasi sains, logika, retorika dan perangkat
sisi medis-teleologis-teologis yang atistemologi
mengaitkan kepada Allah SWT
Teologi Saintifik (Alur
Menaik)
.

Teologi Saintifik
(Alur Menaik)
.
alur menaik dari penemuan sains Ketika ia dididik tidak bertuhan
menuju keimanan. Artinya saintis
karena guru dan lingkungannya
sebelumnya orang yang atheis (Tidak
percaya adanya tuhan / skeptis yang menganggap tuhan tidak ada setelah
meragukan adanya tuhan) kemudian merenungkan anasir.
menjadi beriman setelah meneliti
fenomena sains dalam pengalaman Dengan paparan tersebut saatnya
hidupnya sekarang manusia tidak hanya
membuktikan adanya tuhan, tapi bagi
kaum atheis dan spektis juga harus bisa
membuktikan ketidak adaan tuhan.
Al-Qur’an Antara
Rasul Dan Lisan Al
Lebih lanjut ketika
Qaum (Bahasa
.
bangsa Arab dan dunia
gandrung etika-estetika-
Kaumnya) keadaan serupa
ketika Allah SWT
retorika, jenis-jenis
kemajuan sains dan lain,
mengutus nabi Isa As
Salah satu keistimewaan setiap rasul Allah, Allah SWT mengutus
di samping tentunya
mereka berdakwah senantiasa menggunakan rasul-Nya yang terakhir,
dengan menggunakan
lisan atau bahasa kaumnya nabi Muhammad Saw.
Aramai, sub bahasa
Akan tetapi disamping diartikan bahasa Dengan mukjizat
hebrew, juga
lisan, lebih jauh beliau menafsirkan bahwa pada aqliyyah (rasio). Yakni Al-
hakikatnya ia memiliki arti bahwa karena kaum memberikan
qur’an yang bisa
nabi Musa As lagi gandrung sihir, maka Allah kemampuan melebihi
dibuktikan semua
mengutusnya dengan mukjizat yang melalap sihir kemampuan kaumnya
kalangan sampai
mereka
kapanpun
Al-Qur’an
Berorientasi Problem

01 TITLE HERE
Ayat-ayat Al-Qur’an baik perintah, larangan, ajakan, himbauan,
kebanyakan bersifat global atau ijmali akan tetapi sebagaimana
dikatakan para ahli, ayat-ayat tersebut bersifat problem
oriented. Perintah-perintah menata bumi dan benda langit
mengindikasikan agar manusia mau merenungkannya. Lebih
jauh, Al-Qur’an memerintahkan shalat dalam waktu-waktu yang
sudah ditentukan

Demikian juga pada waktu shalat, orang islam harus


menghadap kakbah. Meskipun kakbah bukan disembah tetapi
juga untuk menyatukan arah seluruh umat islamm sedunia.
Dalam shalat mereka, diperlukan patokan menghadap. Maka
banyak muslim menekuni astronomi dan geografi
Perbandingan Al-
Qur’an Dan Sains
Dari berbagai pandangan para ahli
agama dalam hal ini Al-qur’an dan sains, para
Perbandingan Al- saintis menyatakan bahwa sebagai berikut:

Qur’an Dan Sains


- Bahwa karakter Al-qur’an
bersifat kholistik
secara objektif rasional dapat - Kebenaran
dibuktikan oleh mayoritas saintik - Apriori
yang memiliki keperdulian denga al-
qur’an. Dengan demikian, - Haqqul yaqin
keberagamaan umat islam tidak boleh - Mutlak tanpa syarat
menjadi peluang kritik dedengkot
- Menunjukkan arah serta
atheis seperti karl marx yang
menyatakan bahwa keberagaman kepastian hidup
bahwa seseorang adalah karena kalah
bersaing dalam politik dan ekonomi
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai