3. Tauhid zaman Nabi dan Sahabat, zaman Daulat Umawiyyah dan Abasiyyah?
Jawab :
- Zaman Nabi = Masa Menyusun peraturan-peraturan menetapkan pokok-pokok
aqidah menyatukan umat dan membangun kedaulatan islam
- Zaman Daulat umawiyyah = inilah situasi dan kondisi berubah, selain pertikaian
dan golongan bertambah ramai, juga karena adanya pemeluk agama yang lain
masuk kedalam islam yang jiwanya tetap dipengaruhi oleh unsur-unsur
kepercayaan yang mereka pernah anut
- Zaman Abasiyyah = zaman ini adalah zaman keemasan dan kecermelangan islam
yang dimana banyak sekali tokoh-tokoh islam yang menerjemahan banyak
bukubuku filsafat
4. Pengertian, dalil-dalil dan ciri-ciri Iman,kufur Nifaq, dan syirik?
Jawab :
-Iman
Iman artinya percaya, menurut istilah, iman adalah membenarkan dan meyakinkan
dengan hati, diucapkan oleh lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.
َوِإ ْن تَ ُع ُّدوا نِ ْع َمةَ هَّللا ِ اَل تُحْ صُوهَا
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.”
(QS. Ibrahim: 34).
Dan nikmat Allah Jalla wa ‘Ala yang paling utama dan paling istimewa yang Dia
berikan untuk hamba-hamba-Nya adalah nikmat iman. Inilah nikmat yang paling
agung yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendak.
Ciri iman : Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, Punya malu (malu
disini maksudnya adalah malu jika melakukan sesuatu yang dilarang Allah),
Hidupnya selalu bersyukur dan Sabar menghadapi musibah, sabar menghadapi
masalah, sabar melakukan ketaatan pada Allah.
- Nifaq
Nifaq (ُ )اَلنِّفَاقberasal dari kata ًنِفَاقا ً و ُمنَافَقَة-ُيُنَافِق-َ نَافَقyang diambil dari kata النَّافِقَا ُء
(naafiqaa’). Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti salah satu lubang tempat
keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, di mana jika ia dicari dari
lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia
berasal dari kata ق ُ َ( النَّفnafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.
Nifaq menurut syara’ (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan
tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia
masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Karena itu Allah
memperingatkan dengan firman-Nya:
َِإ َّن ْال ُمنَافِقِينَ هُ ُم ْالفَا ِسقُون
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu mereka adalah orang-orang yang fasiq.” [At-
Taubah: 67]
Yaitu mereka adalah orang-orang yang keluar dari syari’at. Menurut al-Hafizh Ibnu
Katsir mereka adalah orang-orang yang keluar dari jalan kebenaran masuk ke jalan
kesesatan.
Ciri Nifaq :Tidak mampu menegakkan salat kecuali dengan malas-malasan, ia merasa
ragu terhadap balasan Allah Swt di akhirat, Hanya berfikir jangka pendek yaitu
kekayaan duniawi semata, Terbiasa dengan kebohongan, ingkar janji, dan khianat,
Tidak mampu ber-amar ma’ruf nahi munkar dan Sering kali dalam pembicaraannya
menyindir dan menyakiti Nabi atau Islam.
- Syirik
Secara etimologi, syirik berarti persekutuan yang terdiri dari dua atau lebih yang
disebut sekutu. Sedangkan secara terminologi, syirik berarti menjadikan bagi Allah
tandingan atau sekutu. Definisi ini bermuara dari hadis Nabi tentang dosa terbesar,
ََأ ْن تَجْ َع َل هَّلِل ِ نِ ًّدا َو ْه َو خَ لَقَك
“…Engkau menjadikan sekutu bagi Allah sedangkan Dia yang menciptakanmu.”[3]
Sebagian ulama membagi makna syirik menjadi makna umum dan makna khusus.
Bermakna umum, jika menyekutukan Allah di dalam peribadahan hamba kepada-Nya
(uluhiyyah), menyekutukan-Nya di dalam perbuatan-Nya (rububiyyah), nama-Nya,
dan sifat-Nya (al-asma’ wa ash-shifat).
Akan tetapi, jika disebutkan secara mutlak, syirik berarti memalingkan suatu ibadah
kepada selain Allah.
Ciri syirik: Mempercayai dan mendatangi dukun, paranormal, tukang sihir, orang
pintar, tukang ramal dan yang sepertinya, Meminta maslahat atau dijauhkan dari
mudharat kepada kuburan Nabi, habib, kyai, dan lainnya, Mempercayai jimat,
ramalan bintang, dan lainnya dan yang terakhir Mempercayai dan menggunakan
jampi-jampi, pellet dan lain-lain.