Anda di halaman 1dari 17

Febris

Oryzasativa Giovanni
J38 - 202210401011068

SMF Ilmu Penyakit Dalam


RSUD Gambiran Kediri
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
2022
Definisi
Kondisi suhu tubuh diatas batas normal (37,5°C)
sebagai akibat dari perubahan pada pusat panas
(termogulasi) di hipotalamus penyakit yang
ditandai dengan adanya demam dapat menyerang
sistem tubuh.
Etiologi

Infeksi Non-Infeksi
Patofisiologi
Pirogen eksogen
(Toksin Mikroorganisme)

Pirogen endogen
(IL-1, IL-6, TNF-α, IFN)
Antipiretik
• Demam terdapat dalam hubungannya untuk mengatasi infeksi.

• Peningkatan suhu akan menghambat pertumbuhan beberapa patogen,


bahkan membunuh sebagian lainnya. Selain itu, konsentrasi logam dasar di
plasma (seperti besi, seng, dan tembaga) yang diperlukan untuk
pertumbuhan bakteri dikurangi.

• Sel yang rusak karena virus dimusnahkan sehingga replikasi virus dihambat.

• Karena alasan ini, secara umum sebaiknya antipiretik hanya digunakan bila
demam menyebabkan kejang demam atau bila demamnya sangat tinggi
sehingga dikhawatirkan terjadi kejang.
Mekanisme Penurunan Demam

• Vasodilatasi
Pada hampir semua area tubuh, pembuluh darah mengalami dilatasi dengan kuat. Hal ini
disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang
menyebabkan vasokonstriksi  meningkatkan kecepatan pemindahan panas ke kulit
sebanyak delapan kali lipat.

• Berkeringat
Efek dari peningkatan temperatur yang menyebabkan berkeringat. Peningkatan temperatur
tubuh 1°C menyebabkan keringat yang cukup banyak untuk membuang 10 kali lebih
besar kecepatan metabolisme basal dari pembentukan panas tubuh.

• Penurunan pembentukan panas


Mekanisme yang menyebabkan pembentukan panas berlebihan, seperti menggigil dan
termogenesis kimia, dihambat dengan kuat
Klasifikasi
Hipotermia  <35°C

Normal  36,5 – 37,5°C

Sub Febris  37,5 – 37,9 °C

Febris  38 - 40°C

Hiperpereksia  >40°C
Pola Demam
Demam Septik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering
disertai keluhan menggigil dan berkeringat.
Pola Demam
Demam Kontinyu
Demam yang ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh yang
menetap dengan fluktuasi 0,4-1 °C dalam periode 24 jam
Pola Demam
Demam Remitten
Demam yang ditandai oleh penurunan suhu setiap hari akan tetapi
tidak pernah mencapai batas normal dengan fluktuasi melebihi 0,5-
2°C
Pola Demam
Demam Intermitten
Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam
dalam 1 hari.
 Quotidian
 Quartan
 Tertian
quotidian quartan tertian
Pola Demam
Demam Relapsing
Demam tinggi mendadak, yang berulang secara tiba-tiba berlangsung selama 3 – 6
hari, diikuti oleh periode bebas demam dengan durasi yang hampir sama.
Pola Demam
Demam Bifasik
2 episode demam yang berbeda
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai