organizations
Faktor-faktor yang memimpin perilaku
kelompok dalam organisasi
BY
• Tema umum dalam kepemimpinan diadik adalah gagasan "dukungan untuk diri" yang
diberikan pemimpin kepada pengikut, dan kinerja pengembalian yang disediakan
pengikut kepada para pemimpin.
Evolusi Teori Dyadic
• Teori “Vertical Dyadic Linkage” (VDL) Teori Hubungan diad vertikal adalah teori yang
berhubungan dengan hubungan diad individu yang terbentuk antara pemimpin dan bawahannya.
Teori ini juga dikenal luas sebagai Teori Pertukaran Kepemimpinan-Anggota. menggambarkan
situasi dimana seorang pemimpin membentuk hubungan diadik kelompok dalam (in-group)
berhubungan tinggi dengan beberapa pengikut dan hubungan diadik kelompok luar (out-group) yang
berhubungan rendah dengan pengikut lainnya. Dimana pemimpin berprilaku tidak sama, yang
disebut dengan teori LMX.
1. Sifat Pengikut
Teori Pertukaran Pemimpin Pengikut menyarankan bahwa pengikut proaktif memperlihatkan
inisiatif walaupun dalam area yang bukan tanggung jawabnya,meberi rasa yang kuat terhadap
komitmen, dan memperlihatkan rasa tanggungjawab agar unit kerjanya sukses.
2. Persepsi Pemimpin dan Pengikut
Kesan pertama pemimpin dapat mempengaruhi perilaku pemimpin pada pengikut. Hubungan
positif akan terjadi lebih sering ketika pengikut kompeten dan dapat dipercaya, dan ketika
nilai pengikut sama dengan nilai pemimpin.
3.Faktor Situasional
Yaitu kejadian yang tidak terduga yang menimbulkan peluang pemimpin untuk mengevaluasi
etika kerja pengikut atau karakter. Persepsi dari reaksi pengikut akan mempengaruhi tipe
hubungan mereka.
Tipe-tipe folowers
Robert E. Kelly
Tipe-Tipe Follower
1. Tipe pasif dan domba (sheep). Ciri-cirinya adalah pasif, tergantung, dan
tidak kritis dalam pemikiran Follower tipe ini hanya menjalankan
perintah dari pemimpin.
2. Tipe “ yes people” (conformist follower). Pengikut tipe ini selalu berada di
sekitar “bos”, berusaha mengantisipasi setiap langkah, siap untuk
membukakan pintu untuk atasannya. Pengikut dengan tipe seperti ini
mempunyai ciri: pendekatannya aktif, tetapi berpikir tidak kritis dan tidak
bebas.
3. Alienated follower. Cirinya adalah independen dalam berpikir dan pasif
dalam pendekatan. Mereka acap merasa kecewa dengan pemimpinnya.
Mereka tidak memberikan seluruh tenaga dan komitmen kepada
pemimpinnya.
4. Tipe pragmatis atau survivor
Seorang pengikut yang memiliki kualitas keempat ekstrem (terasing, efektif,
pasif, konformis), tergantung pada gaya sesuai dengan situasi umum. Tipe ini
adalah orang yang dapat selamat dari segala bentuk reorganisasi dan selalu
terpakai. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan segala macam keadaan,
pasang surut waktu, dan kejadian yang menimpa organisasi.
5. Tipe effective follower
Karakter mereka mirip dengan karakter pemimpin. Ciri-cirinya adalah
melakukan pendekatan aktif, mandiri, dan berpikir kritis. Mereka akan
menyampaikan pendapatnya tentang ide-ide yang dilontarkan pemimpin
sekaligus menyampaikan ide-ide yang dimilikinya. Mereka mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap organisasi dan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya. Nah, tipe terakhir inilah yang akan menjadi asset berharga bagi
organisasi.
Follower
• Locus of control external Mereka tidak berpengaruh terhadap peristiwa di tempat kerja,
gaya kepemimpinan yang disukai adalah gaya direktif. Akan terjadi konflik bila diberikan
kebalikannya.
• Peran ganda Menjadi Pemimpin dan Pengikut. Contoh dalam sistem sekolah guru
menjawab kepala sekolah, manajer menengah menjawab wakil presiden.
Team Leadership
• Tim adalah kelompok didalam organisasi yang anggota-anggotanya saling
bergantung satu sama lain, saling berbagi tujuan bersama, dan dicirikan oleh adanya
satu orang yang mengkoordinasikan kegiatan bersama mereka. Koordinasi tersebut
dilakukan demi mencapai tujuan bersama. Contoh dari sebuah tim adalah tim
manajemen proyek, gugus tugas, unit-unit kerja, atau tim pengembang organisasi
• Oleh karena itu, kepemimpinan dapat menjadi milik orang yang bukan “pemimpin”.
Pentingnya seorang Team Leader adalah seseorang yang memiliki keahlian di
bidangnya sehingga dapat mempengaruhi banyak orang untuk melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan bersama dengan orang-orang di sekitarnya.
• Pemimpin adalah orang yang memiliki ketrampilan dan kekuatan terutama yang
mempunyai ketrampilan dalam suatu bidang, sehingga dapat mempengaruhi orang
lain dan secara bersama-sama melaksanakan kegiatan tertentu untuk mencapai
tujuan. Seorang pemimpin juga bisa disebut “Lead” dalam bahasa Inggris, dan dia
bertanggung jawab untuk melakukan segala sesuatu di antara anggotanya yang
mengatur pesanan.
Fungsi Team Leader
• Fungsi pemandu Pemimpin bertindak sebagai komunikator, menentukan kapan (kapan harus
mulai melaporkan hasil), di mana (di mana pesanan harus dilaksanakan) dan apa (isi pesanan),
bagaimana (bagaimana pesanan harus dilaksanakan) dan keputusan untuk melanjutkan secara
efektif. Dengan cara ini, pekerjaan orang yang dipandu hanya dapat melaksanakan satu
perintah.
• Fungsi konsultasi Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultasi untuk komunikasi timbal
balik. Metode ini digunakan ketika manajer setuju untuk mengambil keputusan setelah
berkonsultasi dengan pimpinan dan karyawan yang perlu dipertimbangkan.
• Fungsi partisipasi Team Leader Untuk menjalankan fungsi ini, manajer mencoba mengaktifkan
manajer dalam proses implementasi dan pengambilan keputusan. Saat menjalankan fungsi
yang ditugaskan, para pemimpin mendelegasikan kekuasaan untuk membuat atau menentukan
keputusan.Kepercayaan pemimpin, mempercayai otorisasi dengan bertindak secara
bertanggung jawab atas orang lain. Jika tidak ada kelompok kerja, karena kemajuan dan
perkembangan, fungsi yang didelegasikan hanya bisa menjadi pemimpin dan tidak bisa
direalisasikan.
• Fungsi kontrol. Fungsi ini menunjukkan bahwa para pemimpin harus mengatur aktivitas
mereka dalam koordinasi langsung dan efektif agar dapat secara efektif mencapai tujuan
bersama terbesar. Untuk menjalankan fungsi pengendalian, manajer dapat melakukan kegiatan
pengelolaan, pengelolaan, pemantauan dan koordinasi.
Tugas Utama Team Leader
1.Pengendalian biaya (gunakan APD dari waktu ke waktu dan bahan
limbah karena skrap).
2.Periksa keamanan kemungkinan kecelakaan di tempat kerja.
3.Laporkan hasil kualitas, produksi harian, keselamatan, dan
penghentian jalur produksi kepada manajer atau SPV.
4.Kontrol pengiriman tepat waktu (tanggal akhir baris).
5.Kontrol berhenti dan tindakan.
6.Periksa moral (absensi) dan aktivitas 5 R.
7.Periksa produksi harian (meningkatkan produktivitas) dan pencapaian
tujuan kualitas.
Tanggung Jawab Team Leader
Memilih anggota tim dengan keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai goal tertentu
Membuat dan mengimplementasikan strategi yang akan digunakan anggota timnya untuk mencapai goal
Mendelegasikan tugas ke setiap anggota tim berdasarkan kekuatan dan skill set yang dimilikinya
Memberi pelatihan yang dibutuhkan untuk bisa mengerjakan tugas-tugas tertentu dengan tujuan supaya
mencapai goal tertentu
Memberi dukungan dan dorongan supaya anggota tim tetap termotivasi dan bekerja sama
mencapai goal bersama
Mengawasi operasi harian dari timnya
Memonitor kontribusi dan partisipasi setiap anggota tim untuk memastikan proyek yang dikerjakan bisa
selesai sesuai deadline
Membuat dan mendistribusikan laporan ke manajemen secara rutin yang menunjukkan progres dari
proyek yang dikerjakan
Memastikan sumber daya perusahaan digunakan secara efisien
Mengatasi konflik yang terjadi di antara anggota timnya sendiri.
Skills yang Dibutuhkan Team Leader
1. Komunikasi
Seorang team leader harus berkomunikasi secara rutin dengan anggota timnya, manajemen,
dan klien. Hal tersebut untuk memastikan bahwa mereka semua memiliki pemahaman serupa
seputar goal dan progres dari proyek yang dikerjakan. Sehingga, skill komunikasi yang baik,
termasuk verbal dan tertulis, dibutuhkan untuk memastikan informasi dapat dimengerti dengan
mudah oleh setiap orang.
2. Memotivasi
Seorang team leader harus bisa memotivasi timnya untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
Sehingga, kemampuan memberi motivasi adalah salah satu skill yang wajib dimiliki oleh seorang team leader.
3. Membangun hubungan
Kemampuan membangun hubungan dengan orang lain merupakan skill lain yang perlu dimiliki seorang team
leader. Hal ini karena team leader harus mampu menjalin hubungan baik dengan anggota timnya, manajer, dan
klien. Membangun hubungan juga berarti menjaga rasa saling percaya dan menghargai satu sama lain.
4. Decision making
Seorang team leader harus membuat keputusan secara rutin untuk memastikan proyek yang dikerjakan sesuai
rencana. Sehingga, kemampuan decision making yang baik perlu dimiliki oleh seorang team leader. Dengan
begitu, tim yang dipimpinnya dapat menyelesaikan proyek secara efektif dan tepat waktu.
5. Bertanggung jawab
Seorang team leader juga harus bertanggung jawab untuk pekerjaannya sendiri dan anggota timnya. Mau
mengambil tanggung jawab dan menunjukkan akuntabilitas adalah hal penting untuk menjadi seorang team
leader yang efektif. Tidak hanya itu, mau bertanggung jawab juga akan membangun rasa percaya serta respek dari
manajer dan anggota timnya.
6. Berorientasi terhadap goal
Team leader adalah seseorang yang mau memimpin dan melakukan hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Sehingga, ia harus bisa melihat sebuah situasi dari berbagai sudut pandang dan memilih tindakan terbaik supaya
mencapai goal yang ditentukan.
7. Adil
Mampu bersikap adil adalah skill lain yang diperlukan seorang team leader. Maksudnya, ia akan membagi tugas
sesuai keahlian anggota timnya dengan porsi serupa. Ia juga tidak memfavoritkan satu orang dibandingkan yang
lainnya ketika bekerja atau memberi penghargaan.
Aspek-aspek membangun tim berkinerja
tinggi
• Goal Setting
• Leadership
• Cooperative Relationship
• Managing Conflict
• Communication
• Decision Making
• Diversity