Anda di halaman 1dari 24

MENCEGAH MENINGKATNYA

KESAKITAN DAN KEMATIAN MATERNAL


NEONATAL DENGAN
PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM
SAAT KRISIS KESEHATAN
Bahan diskusi

01 Pendahuluan

04 Pembahasan
02 Landasan Teori

05 Kesimpulan
03 Study Kasus
0
1
Pendahuluan
You can enter a subtitle here if you need it
PENDAHULUAN
Penanggulangan krisis kesehatan dan
mewujudkan ketersediaan pelayanan
kesehatan reproduksi saat bencana
dilaksanakan melalui Paket Pelayanan
Awal Minimum (PPAM) yang
diselenggarakan sesegera mungkin pada
awal bencana yaitu pada tanggap darurat
krisis kesehatan. (PPAM UNFA, 2017)
Pendahuluan Prioritas
PPAM untuk Kematian
untuk
kelompok rentan maternal, kasus
penurunan
KS,IMS, & HIV
AKI & AKB

01 02 03 04 05
Pemantauan
Penerapan
ibu & anak
PPAM pada
kondisi
bencana
Rumusan
Bagaimana mencegah
meningkatnya kesakitan dan
kematian maternal dan
neonatal pada PPAM ?
Pelayanan apa saja yang bisa
diberikan saat terjadi bencana?

Bagaimana pelayanan kesehatan


ibu dan bayi baru lahir selama
masa pandemi
Tujuan

Memahami cara pencegahan peningkatan


kesakitan dan kematian maternal dan
neonatal.
Landasan Teori
KRISIS KESEHATAN

Krisis kesehatan adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


membahayakan kesehatan individu atau masyarakat akibat bencana
dan/atau potensi bencana.

Tahap krisis kesehatan :

Tanggap darurat Pasca krisis kesehatan


Prakrisis kesehatan
krisis kesehatan
LIMA KOMPONEN PPAM & PRIORITAS
1. Mengidentifikasi koordinator PPAM Kesehatan Reproduksi
2. Mencegah dan menangani kekerasan seksual
3. Mencegah penularan HIV
4. Mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal
5. Merencanakan pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif dan terintegrasi ke dalam
pelayanan kesehatan dasar ketika situasi stabil pasca krisis kesehatan

PPAM PRIORITAS

1. Memastikan suplai yang memadai untuk kelanjutan penggunaan kontrasepsi dalam keluarga
berencana (KB)
2. Melaksanakan kesehatan reproduksi remaja
3. Mendistribusikan kit individu
Mencegah Meningkatnya Kesakitan dan
Kematian Maternal dan Neonatal Memastikan petugas dapat
menjangkau ibu hamil dan adanya
Pendataan dan pemetaan ibu Melakukan Pemetaan tempat khusus ibu hamil yang akan
hamil, ibu pasca persalinan
Puskemas dan Rumah melahirkan dalam waktu dekat
dan bayi baru lahir di tempat-
Sakit
tempat pengungsian

Berkoordinasi Subklaster gizi dan


Layanan kegawatdaruratan
konselor ASI

Asupan gizi
Pendekatan Klaster dalam Krisis/Bencana
dan Badan Penanggulangan Bencana

KLASTER
INTERNASION
AL

Klaster internasional merupakan kumpulan organisasi kemanusiaan, baik PBB


maupun non-PBB yang masing-masing memiliki fungsi tertentu di sektor primer bantuan
kemanusiaan.
KLASTER NASIONAL

Keputusan Kepala BNPB Nomor 173 Tahun 2015, BNPB dan Kementerian/Lembaga terkait sepakat untuk membentuk sistem
klaster pada tahun 2014 yang terdiri dari 8 (delapan) klaster, yaitu: (1) Kesehatan, (2) Pendidikan, (3) Pengungsian dan
Perlindungan, (4) Sarana dan Prasarana, (5) Pemulihan Dini, (6) Ekonomi, (7) Logistik, dan (8) Pencarian dan penyelamatan.
SUB KLASTER

Saat terjadi krisis kesehatan, PKK daerah berperan sebagai unit fungsional di
daerah, sebagai pusat kendali bantuan kesehatan, pusat rujukan kesehatan, dan
pusat informasi kesehatan.
Regional Pusat Krisis Kesehatan
PROTOKOL PETUNJUK PRAKTIS LAYANAN KESEHATAN IBU DAN
BAYI BARU LAHIR SELAMA PANDEMI COVID-19

1 3
Pelayanan pada masa
Pelayanan pada masa
nifas dan bayi baru
kehamilan
lahir

2 4
Pelayanan pada masa
Pelayanan pada masa
menyusui dan masa
bersalin
bayi dan balita
KASUS PPAM
BENCANA GEMPA LOMBOK
Subject Rancangan Program
penanggulangan
Masalah
Program Terbatasnya tenaga kesehatan dan
4000 ibu hamil & 929 rusaknya fasilitas kesehatan
PPAM
ibu menyusui mengakibatkan banyak korban
gempa yang belum tertangani dengan
merata.

Risiko Lokasi Waktu Kejadian


Risiko komplikasi pada perempuan ketika hamil
Desa Salut Kecamatan
maupun bersalin karena terpaksa harus
Kayangan Kabupaten 29 Juli 2018
melahirkan tanpa bantuan tenaga kesehatan
Lombok Utara
terlatih
PEMBAHASAN
Pembahasan
Penyediaan layanan kesehatan reproduksi yang komprehensif dan
berkualitas tinggi membutuhkan pendekatan terpadu yang
bersifat multisektoral, personel dari berbagai sektor seperti
pelindungan, kesehatan, nutrisi, pendidikan,dan layanan
masyarakat,semua memainkan perasaan penting dalam
merencanakan dan memberikan layanan kesehatan reproduksi.
Cara terbaik memenuhi kebutuhan adalah dengan melibatkan
masyarakat yang terkena dampak dalam tiap-tiap fase respon,
mulai dari menilai dari kebutuhan sampai merancang program,
meluncurkan dan melaksanakan program, dan mengevaluasi
dampaknya. 
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dalam keadaan krisis kesehatan diperlukannya pedoman pelaksanaan yaitu Paket
Pelayanan Awal Minimum (PPAM) kesehatan reproduksi pada krisis kesehatan yang sudah
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai pedoman untuk tindakan salah satunya
dalam mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal secara
komprehensif dan terintegrasi ke dalam pelayanan kesehatan dasar pada situasi stabil
maupun pasca krisis kesehatan. Koordinasi dan sinergi yang baik juga sangat dibutuhkan
dalam mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian maternal dan neonatal.
Selanjutnya juga perlu menentukan prioritas utama dalam pelayanan agar pelayanan yang
diberikan tepat sasaran, serta mengidentifikasi setiap hambatan dalam pelayanan agar
kedepannya dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan dalam kedaan krisis kesehatan.
Evaluasi dalam setiap kegiatan pelayanan wajib dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan dan kendala setelah melakukan pelayanan. Pada masa pandemi covid 19
pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi baru lahir tetap dilakukan sesuai protokol
petunjuk praktis layanan kesehatan ibu dan bayi yang sudah diatur oleh Kementerian
Kesehatan.
REFERENSI
1. Adi, A. W., Shalih, O., Shabrina, F. Z., Rizqi, A., Putra, A. S., Karimah, R., Eveline, F.,
Alfian, A., Syauqi, Septian, R. T., Widiastomo, Y., Bagaskoro, Y., Dewi, A. N.,
Rahmawati, I., & Seniarwan. (2022). Indeks risiko bencana Indonesia tahun 2021 . 11–
13.
2. Arisjulyanto, Dedy, B. T. H. (2018). Home Visiting dan Layanan Antar Jemput ke
Rumah Sakit Lapangan untuk Korban Gempa : Usulan Dalam Pengembangan Rumah
Sakit Lapangan Dedy Arisjulyanto *, Baiq Tiara Hikmatushaliha ** Universitas
Gadjah Mada *, Poltekkes Mataram **. UGM Public Health Symposium, 4.
3. Dewi, S. (2019). Kabupaten Lombok Utara Post-Earthquake Overview of Mother and
Children Health Services in Salut ,. Seminar Nasional UNRIYO, 1–7.
4. Erna, M. (2020). Kebijakan program pelayanan maternal dan neonatal pada masa
pandemi covid-19.
5. Kemenkes. (2017). Pedoman Pelaksanaan Paket Pelayanan Awal Minimum (Ppam)
Kesehatan Reproduksi Pada Krisis Kesehatan . repository.umy.ac.id
6. Kemenkes. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan (Vol. 6, Issue 1).
7. Saptadi, G., & Djamal, H. (2018). Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana. Jurnal
Dialog Penanggulangan Bencana, 3(2), 55–67.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai