Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

Hari/ Tgl : Senin, 1 November 2021


Jam : 08.30 s.d selesai
Tempat : Dinas Kesehatan Kota Bogor
Perihal : Sosialisasi Pedoman Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan
Reproduksi pada Krisis Kesehatan Edisi Revisi 2021

Pembukaan oleh Ketua Poksi = Ibu Lovely Daisy, MKM


Indonesia merupakan Negara yang rentan akan bencana. Di awal tagun2021 ada
bencana gempa di sulbar, longsor, banjir, letusan gunung merapi dan erupsi gunung
merapi.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus terpenuhi dalam keadaan
apapun termasuk dalam keadaan bencana. Pada saat bencana terdapat kelompok
rentan diantaranya, ibu hamil, ibu bersalin, lansia, bayi dan balita. Untuk menjawab
kesehatan reproduksi dalam bencana, Kemenkes mempunyai program PPAM kedalam
mekanisme prioritas yang diberikan pada fase bencana untuk mencegah kesakitan
dan kematian.
Pada tahun 2021 Kemenkes melakukan revisi pada pedoman PPAM pada krisis
kesehatan. Pada revisi ini ada pengembangan komponen reproduksi yaitu pada
komponen minimum pada balita dan lansia.
Pada webinar kali ini akan membahas tentang isi dari pedoman PPAM revisi tersebut.

Sosialisasi Pedoman Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan


Reproduksi pada Krisis Kesehatan Edisi Revisi 2021
Anak balita rentan mengalami kematian, kesakitan, dan kecacatan akibat krisis
kesehatan,serta resiko keterpisahan dari orang tua yang berdampak pada kondisi
fisik dan psikis balita.
Balita seringkali terabaikan padahal proporsinya cukup besar diantara para
pengungsi.
Dalam situasi bencana, perlu dipastikan bahwa balita terlindung dari bahaya dan
tercakup dalam pelayanan kesehatan serta pelayanan dasar lainnya secara memadai.
Hal ini untuk menjaga agar hak-hak tetap dapat terpenuhi, walaupun dalam situasi
bencana.
Sasaran kelompok rentan : ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, lansia.
Sub cluster kesehatan reproduksi bagian dari klaster kesehatan yang
bertanggungjawab untuk tersedia dan terlaksananya pelayanan kesehatan reproduksi
pada krisis kesehatan untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian kelompok
rentan kesehatan reproduksi.
Perkembangan Implementasi PPAM Kespro di Indonesia
Tahun 2013 Integrasi PPAM kedalam dokumen kebijakan Kemenkes : Permenkes
No.64 tahun 2013 = Pelayanan Kesehatan Reproduksi harus tersedia pada fase
tanggap darurat dan pasca tanggap darurat krisis kesehatan
Tahun 2014 Penyusunan Buku Pedoman PPAM Kesehatan Reproduksi pada krisis
kesehatan, Pelatihan PPAM terakreditasi PPSDM Kesehatan
Tahun 2015 Integrasi materi PPAm Kespro kedalam kurikulum pendidikan Bidan
Tahun 2016 Pembentukan Tim Sub Kluster Kesehatan Reproduksi
Tahun 2017 Penyusunan Pedoman Operasional/ Pelaksnaan PPAM Kespro pada
krisis kesehatan, pedoman dukungan logistic PPAM Kespro pada situasi krisis
kesehatan
Tahun 2018 penambahan komponen baru yaitu, komponen pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan serta perubahan pada prioritas tambahan dari PPAM
Tahun 2019 update MISP global dan pengembangan komponen tambahan di
Indonesia. Pelayanan minimum kesehatan balita dan pelayanan minimum kesehatan
lansia.
Tahun 2020 Evaluasi pembelajaran pelaksanaan PPAM di Sulteng
Tahun 2021 Revisi Buku Pedoman PPAM pada krisis kesehatan

Pedoman pelaksanaan PPAM perlu direvisi karena :


1. Berdasarkan pengalaman lapangan ada penambahan beberapa komponen di
subklaster kesehatan reproduksi : komponen kesehatan balita dan kesehatan
lansia
2. Update kebijakan, penamaan subklaster revisi Permenkes terkait
penanggulangan krisis kesehatan
3. Melengkapi informasi yang masih kurang
4. Terdapat beberapa penyesuaian antara pedoman PPAM Global dengan PPAM
Konteks Indonesia

Komponen PPAM Kesehatan Reproduksi (Revisi)


1. Mengidentifikasi coordinator dan mekanisme koordinasi subkluster Kespro
2. Mencegah kekerasan seksusal dan merespon kebutuhan penyintas
3. Mencegah penularan dan mengurangi kesakitan dan kematian akibat HIV dan
IMS lainnya
4. Mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian meternal dan neonatal
5. Kesehatan reproduksi remaja dan pelibatan uremaja
6. Mencegah kehamilan tidak diinginkan
7. Ketersediaan pelayanan minimum kesehatan balita
8. Ketersediaan pelayanan minimum kesehatan lansia (PMKL)
9. Perencanaan Kespro yang komprehensif
Ketersediaan logistic merencanakan pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif
yang terintegrasi ke pelayanan kesehatan dasar.

Ibu Elisabeth Sidabutar, UNFPA


Outline Pedoman Pelaksanaan PPAM Kespro Pada Krisis Kesehatan
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pengetahuan Dasar Krisis Kesehatan
Bab 3 Paket Pelayanan Awal minimum
Bab 4 Langkah-Langkah Pelaksanaan Masing-Masing Komponen PPAM
Bab 5 Pelaksanaan PPAm pada situasi wilayah
Bab 6 Penilaian Kebutuhan Pelayanan Awal minimum (PPAM)
Bab 7 Dukungan Logistik dalam pelaksanaan PPAM
Bab 8 Monitoring dan Evalusia
Bab 9 Penutup
Lampiran

Tujuan Buku Panduan PPAM ini adalah sebagai panduan dalam pelaksanaan teknis
bagi sub klaster kesehatan reproduksi dalam melakukan pelayanan kesehatan
reproduksi pada situasi krisis kesehatan.

Sasaran :
1. Penanggungjawab program Kesga
2. Penanggungjawab program penanggulangan krisis
3. Badan Nasional penanggulangan bencana dan badan penanggulangan bencana
daerah
4. Lintar program, lintas sector dan mitra pembangunan terkait pedoman
pelaksanaan paket pelayanan awal minimum kesehatan reproduksi pada krisis
kesehatan
5. TNI dan POLRI yang terlibat dalam penanggulangan bencana
6. Rumah sakit, puskesmas, klinik dan praktek swasta
7. Konstitusi pendidikan terkait
8. Organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan

Mengapa PPAM Kesehatan Reproduksi Penting


1. Meningkatnya kematian maternal dan neonatal
2. Meningkatnya risiko kasus kekerasan seksual dan komplikasi lanjutan
3. Meningkatnya penularan IMS
4. Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman
5. Terjadinya penyebaran HI
6. Meningkatnya kesakitan dan kematian balita dan lanjutan usia
Bogor, 1 November 2021
Yang Membuat Laporan,

Yunia Wardah, Amd.Keb

Anda mungkin juga menyukai