Anda di halaman 1dari 20

HUKUM & PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN
PERIKANAN KELAUTAN
DEWI FEBRIANI HAMJAN
Kehidupan Masyarakat
Pesisir

Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir

SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT
PESISIR
Memiliki watak keras dan pola
hidup tergantung alam

• Umumnya bekerja sebagai nelayan.


• Pendapatan nelayan bersifat harian
• Pendapatan nelayan tergantung musim.
• Tingkat pendidikan rendah
• Ekonomi bersifat tukar menukar. Umumnya
berlaku pada daerah-daerah pedalaman
• Produk perikanan mudah rusak. Belum semua
mengerti dalam mengawetkan ikan agar
produknya lebih tahan lama
• Pola hidup konsumtif. Umumnya hasil
tangkapan langsung dijual saat itu juga. Salah
satu faktor karena tuntutan kehidupan seperti
harga-harga kebutuhan pokok yang mahal,
utang dll)

Kehidupan
Masyarakat Pesisir
Masyarakat Pesisir dibedakan menjadi 3 yaitu:

Masyarakat Perairan
Hidup dari sumberdaya perairan, terasing, berpindah-pindah tempat, tergolong
egaliter (sama dan sederajat) dan mengelompok, ekonomi subsisten
(menyediakan kebutuhan sendiri)

Masyarakat Nelayan
Bermukim secara tetap dan di darat, mudah berhuubungan, sistem ekonomi:
perdagangan Nelayan
penangkap ikan
(anak buah kapal,
dan pemilik)
Masyarakat Pesisir Tradisional Petambak/
Berdiam dekat perairan laut, sedikit sekali menggantungkan pada laut, lebih pembudidaya
banyak sebagai petani, pemburu atau peramu. Pengetahuan darat lebih Pengolah hasil laut
banyak darpada pengetahuan laut Pedagang hasil laut
Kelompok nelayan ada 4, yaitu:

Nelayan subsisten
Nelayan yang menangkap ikan hanya untuk
Nelayan memenuhi kebutuhan sendiri
subsisten

Nelayan asli
Sama dengan nelayan subsisten, tetapi
melakukan kegiatan ekonomi secara komersial
Nelayan
asli
Nelayan rekreasi
Nelayan Melakukan kegiatan penangkapan hanya untuk
kesenangan atau olahraga
komersial Nelayan
rekreasi
Nelayan komersial
Kelompok nelayan skala kecil maupun besar
untuk tujuan komersial
Desa Pesisir
Desa Pesisir tipe bahan Desa Pesisir tipe tanaman
makanan industri
Desa yang sebagian besar / Desa-desa yang sebagian
seluruh penduduknya besar/seluruh penduduknya
bermatapencaharian sebagai bermatapencaharian sebagai petani
petani sawah tanaman industri
S
ES
AKN
WE

Desa Pesisir tipe nelayan Desa Pesisir tipe niaga &


Desa yang sebagian besar / transportasi
seluruh penduduknya Desa yang sebagian besar / seluruh
bermatapencaharian sebagai penduduknya bermatapencaharian
nelayan, petambak dan TH
RE
AT sebagai pedagang antarpulau dan
pembudidaya perairan S penyedia jasa transportasi
antarwilayah (laut)

Tipe-tipe Desa Pesisir ini dibagi secara teoritis meski dapat ditemukan
desa pesisir yang kompleks atau gabungan dari beberapa tipe.
Desa pesisir berkembang sesuai dengan potensi wilayahnya
• Eksploitasi terus menerus sumberdaya perikanan
tanpa memahami batas-batasnya
• Eksploitasi sumberdaya perikanan dengan
merusak ekosistem pesisir dan laut, seperti
menebangi hutan bakau serta mengambil terumbu
karang dan pasir laut
• Eksploitasi sumberdaya perikanan dengan
merusak (destructive fishing) seperti pengeboman
ikan, penggunaan potasium sianida dan
mengoperasikan jaring yang merusak lingkungan
• Eksploitasi sumberdaya perikanan dengan
tindakan konservasi seperti nelayan-nelayan yang
melakukan penangkapan disertai dengan
kebijakan pelestarian terumbu karang, hutan
bakau dan mengoperasikan jaring yang ramah
lingkungan

Perilaku Pola Pola


Eksploitasi Sumberdaya
Intervensi Pembentukan Unsur-unsur dari
luar (sistem, individu): Secara umum
perubahan struktur berdampak pada
perubahan ekosistem dan sebaliknya
perubahan ekosistem juga menentukan arah
perubahan struktur, arah perubahan sosial
secara umum cenderung bersifat semi
multilinier

Perubahan Sosial Masyarakat


Pesisir
• Ketersediaan Peluang Berusaha dan
Bekerja
• Tingkat Aksesibilitas Individu dalam
Pengelolaan Pesisir
• Konstruksi Masyarakat, yang kehidupan
sosial budayanya dipengaruhi secara
signifikan oleh eksistensi kelompok-
kelompok sosial yang kelangsungan
hidupnya bergantung pada usaha
pemanfaatan sumberdaya kelautan
perikanan

Dinamika Kapasitas Ruang


Struktur Sosial di Ekosistem
Pesisir
Kondisi-kondisi umum yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi
timbulnya konflik nelayan
• Kelangkaan atau semakin berkurangnya sumberdaya
perikanan khususnya di perairan pantai, kondisi overfishing
yang disebabkan oleh beberapa hal penting seperti
eksploitasi berlebihan dan kerusakan ekosistem pesisir laut

• Kegiatan eksploitasi sumberdaya perikanan tidak disertai


kesadaran dan visi kelestarian atau keberlanjutan dalam
mengelola lingkungan pesisir laut sehingga terjadi
ketimpangan

• Kegagalan pembangunan pedesaan di wilayah


kabupaten/kota pesisir, sehingga meningkatkan tekanan
penduduk terhadap sumberdaya laut dan kompetisi semakin
meningkat

• Belum ada perencanaan dan aplikasi kebijakan


pembangunan wilayah pesisir secara terpadu dengan
melibatkan stakeholders yang luas
sebab-sebab khusus timbulnya konflik nelayan

• Pelanggaran jalur-jalur penangkapan, khususnya di perairan pantai


• Perebutan wilayah tangkapan (fishing grounds)
• Perebutan lokasi rumpon dan pencurian ikan di lokasi rumpon
• Pengoperasian alat tangkap yang tingkat kualitasnya berbeda diantara dua kelompok
nelayan (misalnya, nelayan pancing dengan nelayan payang) sehingga hasil tangkapan
yang diperoleh timpang
• Pengoperasian alat tangkap yang merusak kelestarian sumberdaya perikanan, seperti
minitrawl dan sejenisnya
• Penangkapan yang merusak lingkungan seperti bom ikan, potasium dan lain lain
Problem besar nelayan

Kemiskinan Ketertinggalan Ketertindasan Keterasingan


Problem besar nelayan merupakan hal
yang ironis karena justru terjadi pada
masyarakat yang bekerja dalam
sumberdaya yang melimpah

Pemberdayaan efektif untuk


mengeluarkan nelayan dari perangkap
keterbelakangan dengan memperhatikan
karakteristik sosial nelayan

Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir
Paradigma Modernisme mulanya mendominasi pada perencanaan dan praktik pembangunan dengan asumsi
• Keterbelakangan cenderung dilihat sebagai keadaan asli sebagai suatu
keadaan masyarakat yang telah ada
• Keterbelakangan merupakan akibat dari banyaknya kekurangan yang
ada, di dalam suatu masyarakat.
• Masyarakat terbelakang biasanya tidak mempunyai semacam kesadaran Contents
atau mentalitas yang menawarkan pembangunan Title
Polarisasi sosial krn teknologi yang
dikenalkan tidak semua kalangan.
Menurut paradigma modernisme; masalah keterbelakangan
Hanya masyarakat kaya yang
masyarakat berasal dari masyarakat itu sendiri, sehingga mampu menikmati hasil Contents
modernisasi
solusinya adalah perlunya bantuan dari pihak luar. Pihak luar Title
(modernization without development)
inilah yang akan menata pembangunan. Namun secara empiris,
paradigma ini menyebabkan berbagai persoalan ketimpangan Tidak diakuinya kearifan tradisional
dalam masyarakat karena dinilai gagal dalam mengapresiasi nilai Contents
untuk pengelolaan sumberdaya
dan sistem sosial lokal sehingga program-program pembangunan dalam sistem
Titlehukum nasional
cenderung teknokratis, dan sentralistis merupakan contoh kecil dalam
dominasi modernisasi praktik
pembangunan

Teknokratis: hal pengelolaan organisasi/manajemen sumberdaya pada industri


Sentralistis: berorientasi pada pusat/sentral
Berkembangnya Paradigma Pembangunan yang berpusat pada rakyat (people
centered development) yang lebih memberikan tempat pada rakyat untuk turut serta
dalam merencanakan, melaksanakan serta mengawasi proses pembangunan

Dalam paradigma ini kemudian wacana pemberdayaan mulai tumbuh dimana


pemberdayaan merupakan upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki
Contents
oleh masyarakat. Title

Pendekatan
pemberdayaan tersebut
Jadi, pendekatan pemberdayaan masyarakat Diharapkan memberikan Contents
adalah penekanan pada pentingnya masyarakat peranan kepada individu Title
lokal (masyarakat pesisir) yang mandiri, sebagai bukan sebagai objek
suatu sistem yang mengorganisasi diri mereka melainkan sebagai
sendiri. subjek yang menentukan
Contents
hidup mereka sendiri
Title

Objek: menerima suatu tindakan


Subjek: melakukan suatu tindakan
Dimensi Pokok Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Mencakup upaya-upaya perubahan perilaku
ekonomi, orientasi pendidikan, sikap
Penguatan solidaritas nelayan
terhadap perkembangan teknologi,
untuk selanjutnya dapat
kebiasaan-kebiasaan dll
berhimpun/berorganisasi/kom
unitas yang mampu
Dimensi Dimensi memperjuangkan kepentingan
Kultural Struktural nelayan

A B

Pola hidup konsumtif, Rendahnya Mencakup upaya perbaikan struktur sosial


kemampuan menabung sehingga memungkinkan terjadi mobilitas
Sikap subsistensi, resistensi & vertikal nelayan
terhadap pendidikan formal
Akses dalam Pemberdayaan masyarakat Pesisir

Akses terhadap Sumberdaya Alam Akses terhadap Partisipasi


Kemampuan masyarakat pesisir baik Masyarakat pesisir mendapatkan partisipasi
individu/kelompok untuk dapat mulai dari informasi, input, proses sampai output
memanfaatkan sumberdaya pesisir, dan outcame hasil dari partisipasi secara merata
dan adil
perikanan dan kelautan

Sumberdaya Alam Partisipasi

Pasar Informasi & Pengetahuan

Akses terhadap Pasar Akses terhadap informasi dan


Pengetahuan
Masyarakat pesisir yang sebagian besar adalah
nelayan mampu menjual hasil tangkapannya dan Transformasi informasi, pengetahuan yang
mengetahui informasi dinamika pasar yang lancar antara masyarakat dengan masyarakat
berkembang seperti harga komoditas ikan tertentu lain dan antara masyarakat dengan
yang sedang naik atau informasi harga komoditi pemerintah, seperti informasi penangkapan
unggulan di daerah itu yang ramah lingkunga, cuaca, dll
Prinsip-prinsip Pemberdayaan pada komunitas nelayan dalam
Paradigma Pembangunan
1. Prinsip Tujuan

Berbeda dengan Paradigma


modernisasi
Pihak luar datang ke komunitas
nelayan memberi bantuan berupa
pengetahuan, modal, teknologi dll
Pemberdayaan Nelayan subjek pembangunan
Mesti dilandasi Pendekatan to help Nelayan sebagai receiver
tujuan yang jelas them to help Asumsi: Nelayan tidak punya
themselv. Artinya apa-apa yang mampu
Pihak luar sebagai mendorong mobilitasnya
fasilitator

Nelayan memiliki
kemampuan untuk
memecahkan
masalahnya sendiri
Prinsip-prinsip Pemberdayaan pada komunitas nelayan dalam
Paradigma Pembangunan
2. Prinsip Pengetahuan & 4. Prinsip Ketepatan
3. Prinsip Keberlanjutan
Penguatan Nilai Lokal Kelompok Sasaran

Sistem Pengetahuan nelayan Pemberdayaan nelayan Pemberdayaan nelayan


telah mengakar karena merupakan rekayasa berorientasi pada
diwariskan turun temurun sosial.Butuh waktu kelompok sasaran yang
karena terkait tepat yakni kelompok
Nilai lokal yang potensial sebagai perubahan sosial, baik nelayan pada strata
landasan dalam pemberdayaan. struktural maupun bawah untuk sebuah
Nilai lokal dapat menjadi modal kultural program tertentu
sosial yang cukup penting untuk
kemajuan masyarakat nelayan

Kuatnya peran perempuan / istri


5. Prinsip nelayan dalam aktivitas
Kesetaraan ekonomi dan pengambilan
Gender keputusan ekonomi rumah
tangga
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai