Anda di halaman 1dari 24

Modul ke: Perbankan Syariah

02 Fakultas
FAKULTAS Lembaga Keuangan Syariah
EKONOMI DAN BISNIS

Program Studi
Manajemen
Dr Adis Imam Munandar

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Pokok Bahasan
1. Sejarah Perkembangan Keuangan Syariah
a. Awal Mula Lembaga Keuangan Syariah
b. Keseimbangan Ekonomi Islam
2. Praktik Perbankan di Berbagai Masa
3. Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia
Sejarah Perkembangan
Lembaga Keuangan Syariah
Sejarah Perkembangan LKS

Masa Khularaur Rasyidin Dinasti Abasiyyah Turki Saljuq di Asia


• Abu Bakar – Pemungutan Zakat • Terciptanya standar uang untuk Tenggara
• Umar Bin Khatab- Baitul Maal alat tukar • Baitul Maal berkembang menjadi
semakin mapan, peenrtiban gaji, • Baitul Maal telah merambah pembendaharaan negara dan
pajak tanah, kebijakan fiscal dll kepada pengeluaran riset ilmiah pengatur kebijakan fiscal dan
• Usman bin Affan dan penerjemahan buku-buku moneter
• Ali bin Abi Thalib Yunani, selain untuk biaya • Redupnya Baitul Maal seiring
pertahanan dan anggaran rutin dengan kolonialisme di Negeri-
pegawai. Negeri Islam
Lembaga Keuangan Syariah Modern
Mit Ghamr Saving Bank
• Tahun 1963 di Mesir
• Lembaga keuangan ppedesaan
• Didirikan oleh ekonom Dr.Ahmad El Najjar

Penghimpunan Dana seperti tabungan, uang titipan,


zakat , shadaqah dan onfak

Lembaga keuangan yang tidak membebankan bunga


peminjam maupun membayar bunga kepada
penabung
Keberhasilan MIT Ghamr

Bank Islamic
Naser Social
Amanah Development
Investment (1971)
Filipina Bank (IDB)
Perbankan Modern
1963 The Mit Ghamr Bank
1973 IDB, Jeddah, Philipin Amanah Bank
1975 Dubai Islamic bank, Dubai. Faisal Islamic bank, Egypt. Faisal Islamic bank,
Sudan.
1977 Kuwait Finance House, Kuwait.
1978 Jordan Islamic bank, Jordan. Islamic House Universal holding,Luxsemburg.
1979 Bahrain Islamic bank, Bahrain. Iran Islamic bank.
1980 Islamic international bank, Cairo.
1981 Dar-al-mal al-isalmi, Switzerland Islamic finance house, England. Jordan
finance house, Jordan. Islamic bank of western Sudan, Sudan.
1982 Islamic bank Bangladesh, Bangladesh Kibris. Islamic investment house,
Jordan.
1983 Qatar Islamic bank, Qatar. Tadamon Islamic bank, sudan. Faisal Islamic bank,
Bahrain. Bank Islam Malaysia, Faisal Islamic Bnak, Senegal. Islamic Bank
international, Denmark. Islamic bank, Nigeria.
1984 Al-Baraka bank, Bahrain. Islamic finance house, Turkish finance institution,
Turkey.
1985 Al baraka Islamic bank, Mauritania.
• Tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI)
membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank
Islam di Indonesia. Pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990,
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan
lokakarya bunga bank dan perbankan di Cisarua,
Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut kemudian
dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional
IV MUI di Jakarta 22 – 25 Agustus 1990, yang
menghasilkan amanat bagi pembentukan kelompok
kerja pendirian bank Islam di Indonesia. Kelompok
kerja dimaksud disebut Tim Perbankan MUI dengan
diberi tugas untuk melakukan pendekatan dan
konsultasi dengan semua pihak yang terkait.
• Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI
tersebut adalah berdirilah bank syariah
pertama di Indonesia yaitu PT Bank Muamalat
Indonesia (BMI), yang sesuai akte
pendiriannya, berdiri pada tanggal 1
Nopember 1991. Sejak tanggal 1 Mei 1992,
BMI resmi beroperasi dengan modal awal
sebesar Rp 106.126.382.000,-
• Pada tahun 1998, pemerintah dan DewanPerwakilan
Rakyat melakukan penyempurnaan UU No. 7/1992
tersebutmenjadi UU No. 10 Tahun 1998, yang secara
tegas menjelaskan bahwaterdapat dua sistem dalam
perbankan di tanah air (dual banking system),yaitu
sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan
syariah.
• Peluang ini disambut hangat masyarakat perbankan,
yang ditandai dengan berdirinya beberapa Bank Islam
lain, yakni Bank IFI, Bank Syariah Mandiri, Bank Niaga,
Bank BTN, Bank Mega, Bank BRI, Bank Bukopin, BPD
Jabar dan BPD Aceh dll.
Lembaga Lembaga pendukung Bank
Sayariah di Tingkat Internasional
• Islamic Development Bank (IDB) : merupakan
Lembaga keuangan internasional yang didirikan
berdasarkan deklarasi hasil konferensi Menteri-
Menteri Muslim di Jeddah tahun 1963.
• Accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institution (AAOIFI) : Merupakan
Lembaga internasional yang bersifat otonom dan
non profit yang menyiapkan berbagai akuntansi,
audit, tata Kelola (governance), etika dan Syariah
bagi Lembaga – Lembaga keuangan Islam.
• International Islamic Financial Market (IIFM) :
Merupakan Lembaga internasional yang
didirikan untuk mengembangkan pasar modal
dan pasar uang Syariah secara global. Fi=okus
bidang IIFM saat ini adalah:
1. Standarisasi pasar primer dan sekunder Syariah
terkait produk dan kontrak
2. Pengembangan instrument kepatuhan Syariah
dalam system manajemen likuiditas dan
perdagangan internasional yang meliputi
infrastruktur perdagangan, clearing dan
seatlement.
3. Melakuka riset dan pengembangan dalam
pasar modal dan pasar uang jangka pendek.
• Islamic Financial Services Board (IFBS) :
Merupakan Lembaga internasional penyusun
standar bagi Lembaga pengatur dan pengawas
yang memiliki kepentingan dalam mendorong
stabilitas dan kemajuan industry jasa keuangan
Syariah meliputi perbankan, pasar modal dan
asuransi
• Lembaga lain yang memiliki fungsi dalam
pengembangan Arsitektur Perbankan Syariah
Internasional : General Council of Islamic bank
and Financial Institutions, Islamic International
Rating Agency (IIRA), Liquidity Management
Canter (LMC), International Islamic Center for
Reconciliation and Commercial Arbitration
(IICRCA).
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI INDONESIA
Bank Umum Syariah, BPRS dan UUS

BUS BPRS UUS


• Bank yang • Bank Syariah • Usaha yang
kegiatannya yang dalam hanya khusus
memberikan melaksanakan menggunakan
jasa dalam lalu kegiatan system syariah
lintas usahanya tidak
pembayaran memberikan
jasa pada lalu
lintas
pembayaran
Bank Syariah

• Konsep Operasi
Bank Syariah
• Fungsi
Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
Lembaga keuangan Syariah yang menghimpun
dana dan menyalurkan dana kepada anggotanya
dan biasanya beroperasi dalam skala mikro
Asuransi Syariah
• Definisi
Takaful sebagai asuransi yang bertumpu pada konsep tolong
menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan dan perlindungan,
menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling
menanggung satu sama lain. Sistem ini diatur dengan meniadakan
tiga unsur yang masih dipertanyakan yaitu ketidakpastian (gharar),
judi (maysir) dan riba
• Mekanisme Kerja
Kumpulan dana peserta diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah.
Hasil investasi dimasukkan ke dalam total kumpulan dana peserta
kemudian dikurangi dengan beban asuransi (klaim dan premi
reasuransi). Surplus kumpulan dana peserta dibagikan sesuai dengan
sistem bagi hasil (al-mudharabah), contoh nisbah 60% untuk
perusahaan dan 40% untuk seluruh peserta
Pasar Modal Syariah

• Adalah wahana yang mempertemkan pihak


yang memerlukan dana dan pihak yang ingin
menempatkan dana. Pihak yang memerlukan
dana adalah Perusahaan atau Dunia Usaha
untuk melakukan kegiatan usaha dan ekspansi,
sedang pihak yang ingin menempatkan dana
adalah investor dengan tujuan agar dana yang
dimilikinya menjadi lebih produktif. Dijalankan
sesuai prinsip syariah
Prinsip dasar Pasar Modal Syariah
• Tidak mengandung unsur riba, gharar dan maysir
• Bebas dari transaksi yang tidak beretika dan
amoral
• Tidak diperkenankannya penjualan dan pembelian
langsung
• Determinasi harga
• Prinsip transaksi adalah al-hawalah
• Penelitian account books secara cermat
• Larangan pemberian kredit untuk tujuan spekulasi
Pegadaian Syariah
• Definisi
Pegadaian syariah merupakan aktifitas gadai yang bebas dari
bunga dengan menggantikannya dengan pengenaan biaya yang
sifatnya tetap untuk proses administrasi dan penyimpanan
barang gadai. Landasan aktifitas ini adalah perbuatan Rasulullah
yang menggadaikan baju besi beliau kepada seorang yahudi.
• Mekanisme
Barang yang digadaikan pada pihak pegadaian syariah akan
ditaksir yang kemudian ada perjanjian gadai dalam jangka waktu
yang telah disepakati, ketika nasabah ingin menebus awal
ditambah dengan biaya yang telah disepakati pada awal
perjanjian gadai.
Lembaga Amil Zakat dan Badan Amil Zakat

• Menerima dana yang berasal dari zakat,


infak, sedekah, hibah atau dana sosial lainnya
• Zakat merupakan pungutan wajib atas individu yang memiliki harta wajib zakat
yang melebihi nisbah (nisbah), dan didistribusikan kepada 8 golongan penerima
zakat (mustahik) : fakir, miskin, fisabilillah, ibnussabil, amil, gharimin, hamba
sahaya dan muallaf
Terima Kasih
Tim Dosen Perbankan Syariah

Anda mungkin juga menyukai