Anda di halaman 1dari 108

Kuliah

FARMASI VETERINER

Drs. Inding Gusmayadi, M.Si., Apt.


KONTRAK PERKULIAHAN
 TATA TERTIB PERKULIAHAN
 KULIAH SESUAI JADWAL BOBOT 2 SKS @ 100
MENIT  14.41-16.20 Setelah Ashar
 ABSEN ON LINE
 HADIR MINIMAL 75%
 TERLAMBAT MAKSIMAL 15 MENIT
 PENILAIAN
 AKT 10%, TGS 20, UTS 30, UAS 40
 CURANG NILAI NOL UTS ATAU UAS ATAU NILAI
AKHIR E
Capaian pembelajaran lulusan
 Mampu menyiapkan sediaan farmasi untuk
hewan yang aman, efektif, stabil dan
bermutu.
 Mampu menerapkan ilmu dan teknologi
kefarmasian dalam pengembangan sediaan
farmasi yang aman, efektif, stabil dan
bermutu:
 Mampu merancang formulasi sediaan farmasi untuk
hewan
 Mampu membuat sediaan farmasi sesuai prinsip-
prinsip penjaminan mutu.
 Mampu mengevaluasi mutu sediaan farmasi
Bahan Kajian

 Rancangan sebuah sediaan farmasi untuk hewan


 Tujuan dibuat sediaan untuk hewan
 Dasar-dasar formulasi dan preformulasi dalam
sediaan untuk hewan:
 Anatomi dan fisiologi hewan
 Perbedaan hewan unggas, mamalia dan hewan
air/amfibi
 Sifat kimia-fisika suatu zat
 Keterkaitan sifat kimia fisika dengan formulasi
sediaan obat
 Beberapa uji sebagai dasar preformulasi sediaan
obat Persyaratan dan evaluasi bahan baku obat
Bahan Kajian (lanjutan)
 Bahan-bahan tambahan dalam berbagai sediaan
obat untuk hewan:
 Bahan tambahan dalam sediaan solid
 Bahan tambahan dalam sediaan semisolid
 Bahan tambahan dalam sediaan cair
 Evaluasi hasil pencampuran
 Alur produksi berbagai sediaan farmasi untuk
hewan
 Produksi sediaan solid
 Produksi sediaan semisolid
 Produksi sediaan cair
 Produksi sediaan steril
Bahan Kajian (lanjutan)
 Macam-macam bentuk sediaan farmasi cair dan
semi padat untuk hewan
 Formulasi sediaan cair larutan, Suspensi dan emulsi
untuk hewan:
 Formula dasar sediaan cair
 Preformulasi untuk sediaan larutan, suspensi, dan emulsi
 Perbedaan sediaan larutan, suspensi, dan emulsi
 Formulasi sediaan semipadat salep, Cream, Gel dan
pasta untuk hewan:
 Formula dasar sediaan semipadat salep, Cream, Gel dan
pasta
 Preformulasi untuk sediaan semipadat salep, Cream, Gel dan
pasta
 Perbedaan sediaan semipadat salep, Cream, Gel dan pasta
Bahan Kajian (lanjutan)
 Evaluasi sediaan cair dan
semipadat:
 Uji kualitas sediaan
 Uji stabilitas fisik
 Uji stabilitas kimia
Pendahuluan
 Ruang lingkup formulasi obat hewan
 Tujuan
 Dasar pemikiran
 Pengenalan obat-obat hewan
 Macam-macam obat hewan
 Dosis dan bentuk-bentuk sediaan
obat untuk hewan
 Perbandingan dengan obat untuk
manusia
Ruang lingkup
formulasi obat hewan

 Hewanbermacam-macam jenis
dan ukuran
 Bentuk sediaan yang cocok
 Dosis bahan aktif, bahan tambahan,
preformulasi, proses pembuatan,
evaluasi
 Pembuatan sediaan obat untuk
hewan
Tujuan Pembuatan Obat Hewan
 Hewan sakit
 Sama dengan manusia
 Spesifik untuk hewan
 Peningkatan produktivitas
 Petelur, pedaging dsb
 Kualitas suara, bulu, kulit dsb
 Perlombaan : pacuan kuda karapan
sapi dll
 Dimanfaatkan tenaganya
Pengenalan obat-obat hewan
 Obat unggas,
 Dosis
 Sediaan yang cocok
 Cara pembuatan
 Mamalia (herbivora, carnivora dan omnivora),
 Dosis
 Sediaan yang cocok
 Cara Pembuatan
 Hewan air/amfibi
 Dosis
 Bentuk Sediaan
 Cara pembuatan
Dosis untuk hewan
 Kesamaan dosis suatu obat (hewan-
manusia)
 Pertimbangan anatomi fisiologi
 Bobot badan dan luas permukaan
tubuh
 Penyesuaian dosis dengan kondisi
real hewan
 Penyesuaian dosis dengan
lingkungan hidup hewan
 Penyesuaian dengan bentuk sediaan
Bentuk-bentuk sediaan obat hewan
 Cair
 Padat  Larutan
 Serbuk  Emulsi
 Kapsul  Suspensi
 Tablet  Steril
 Semipadat
 Ijeksi
 Infus
 Salep
 Cream
 Gel
Contoh Obat Hewan
 Unggas:
 Ayam petelur/pedaging  Antibiotik, obat
cacing, vaksin, multivitamin, peningkat
produktivitas
 Mamalia:
 Besar pemakan rumput sapi, kuda, kambing,
dll  obat cacing, vitamin, vaksin
 Besar pemakan daging harimau, singa
 Hewan Air:
 Obat jamur, antiseptik, antibiotik, vitamin
peningkat produktivitas
ANATOMI DAN FISIOLOGI
HEWAN
DEFINISI

 ILMU
YANG MEMPELAJARI FUNGSI,
MEKANISME DAN CARA KERJA DARI
ORGAN, JARINGAN, SEL DARI
HEWAN
FUNGSI FISIOLOGIS
FUNGSI KOMPONEN TUBUH

 FUNGSI NUTRITIF/VEGETATIF
PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN
MAKANAN
 FUNGSI RESPONSIF

PENYESUAIAN TERHADAP
LINGKUNGAN
 FUNGSI REPRODUKTIF

MEMPERBANYAK KETURUNAN
Kelompok Hewan
1.Unggas
2.Mamalia
3.Hewan air
ANATOMI FISIOLOGI UNGGAS

 BURUNG
 AYAM

 ITIK

 BEBEK

 ANGSA
ANATOMI FISIOLOGI BURUNG

BAGIAN UTAMA:
1. PARUH
2. KERONGKONGAN
3. TEMBOLOK
4. ORGAN DIGESTIF
5. USUS HALUS
6. USUS BESAR
7. ANUS

BAGIAN LAIN:
8. PARU-PARU
9. JANTUNG
10. GINJAL
11. HEPAR
12. EMPEDU
13. PANKREAS
14.ORGAN REPRODUKSI
15. MATA
ANATOMI FISIOLOGI AYAM
ANATOMI
FISIOLOGI ITIK
BEBEK
ANGSA
DLL.
MAKANAN

• BERUPA BIJI-BIJIAN
 DITELAN BULAT-BULAT MASUK
TEMBOLOK, DICERNA DENGAN
ENZIM-ENZIM
• MASUK KE RONGGA DIGESTIF
(EMPEDAL)
• DITERUSKAN KE USUS HALUS
UNTUK PENYERAPAN
• KE USUS BESAR, DIBUANG
PERNAFASAN

• DENGAN PARU-PARU YANG BISA


BEKERJA BAIK PADA SAAT
ISTIRAHAT MAUPUN PADA SAAT
TERBANG MENGIKUTI KEPAKAN
SAYAP
SIRKULASI DARAH

 BERDARAH PANAS
 DIERDARKAN OLEH JANTUNG
MELALUI BILIK KIRI KE SELURUH
TUBUH MASUK SERAMBI KANAN KE
PARU-PARU KEMBALI KE SERAMBI
KIRI
KEPENTINGAN DALAM
FORMULASI VETERINER
 BAHAN PERTIMBANGAN DALAM
PEMBERIAN OBAT
 ARAH UNTUK PENGOBATAN
 ARAH UNTUK PEMANFAATAN UNGGAS
LEBIH LANJUT:
PETELUR  DIKEMBANGKAN FUNGSI
REPRODUKTIFNYA
PEDAGING  DIKEMBANGKAN FUNGSI
NUTRITIFNYA
 HOBBY: SUARA, WARNA, DLL
ANATOMI FISIOLOGI MAMALIA
 Herbivora
 Carnivora
 Omnivora
ANATOMI FISIOLOGI HERBIVORA

 SAPI
 KUDA

 KAMBING

 KELINCI

 MARMUT
ANATOMI FISIOLOGI SAPI
MAKANAN

 RUMPUT/TANAMAN
 LEBIH BANYAK MENGANDUNG
SELULOSA
 SEDIKIT AMILUM
 BERKADAR AIR CUKUP TINGGI
(BILA PERLU DIBERI MINUM)
PROSES MAKAN

 TAHAP 1 : MAKAN KASAR


 TAHAP 2: DALAM RUMEN
DIKELUARKAN DIKUNYAH LAGI
 TAHAP 3: DITERUSKAN KE DALAM
USUS HALUS
RUANG DALAM PERUT SAPI
KEPENTINGAN

 PERLU DIPERTIMBANGKAN PADA


SAAT MEMBUAT SEDIAAN OBAT
PERORAL
 JIKA MASIH KASAR AKAN MASUK
KE DALAM RUMEN
 MEMBUTUHKAN WAKTU UNTUK
SAMPAI KE DALAM USUS HALUS
BANDINGKAN DENGAN KAMBING
 MEMILIKI
KEMIRIPAN
 ADA RUMEN

 MENGUNYA
H
BERULANG
MAKANANNY
A SAMPAI
HALUS
SALURAN PENCERNAAN KAMBING
ANATOMI FISIOLOGI CARNIVORA

 BERBEDA DENGAN HERBIVORA


KARENA MAKANANNYA DAGING
 ENZIM YANG MENCERNA SANGAT
BERBEDA
 TIDAK ADA RUMEN
 LEBIH SINGKAT SALURANNYA
PERBANDINGAN CARNIVORA
DENGAN HERBIVORA
PERNAFASAN DAN SIRKULASI
DARAH
 UNTUK HERBIVORA, CARNIVORA DAN OMNIVORA
SISTEM PERNAFASAN DAN SISTEM PEREDARAN
DARAHNYA SEMUA SAMA
 PERNAFASAN MENGGUNAKAN PARU-PARAU DENGAN
FISIOLOGIS SAMA SPSERTI MANUSIA
 PEREDARAN DARAH SAMA BERPUSAT PADA JANTUNG,
MELALUI SERAMBI KIRI MASUK KE BILIK KIRI
BEREDAR KE SELURUH TUBUH MASUK SERAMBI
KANAN KE BILIK KANAN KEMUDIAN KE PARU-PARU
ANATOMI FISIOLOGI IKAN

 IKAN HIDUP DI AIR


 MAKANANNYA BISA TANAMAN,
BISA DAGING, DAN LAI-LAIN
 BERDARAH DINGIN
 SISTEM PENCERNAAN YANG LEBIH
RINGKAS
 PERNAFASAN DENGAN INSANG
ANATOMI TUBUH IKAN
KEPENTINGAN

IKAN → HEWAN AIR


→ POIKILOTERMIK
→ ANATOMI, FISIOLOGI
beda HEWAN DARAT

ADAPTASI LINGKUNGAN
MISAL : RESPIRASI
OSMOREGULASI
KETERKAITAN
BUDIDAYA IKAN

REPRODUKSI → MANIPULASI

MAKANAN BUATAN UDANG

PERTUMBUHAN → NERACA ENERGI

PENANGKAPAN
FISHING LIGHT → (PENGINDRAAN/
PINEAL BODY)
FISIOLOGI SECARA UMUM

 METABOLISME SEL
 SISTEM TRANSPORTASI PADA SEL

 REPRODUKSI SEL
Dasar-dasar Pengobatan
Hewan
PENGOBATAN

 DIBUAT DALAM BENTUK MAKANAN


 DIBUAT DALAM LARUTAN
DICAMPURKAN DENGAN AIR
LINGKUNGAN HIDUPNYA DALAM
VOLUME TERBATAS
Dasar pengobatan Unggas
 Berdasarkan tujuan:
 Untuk penyembuhan
 Untuk produktifitas: pedaging atau petelur
 Daya tahan  vaksin
 Berdasarkan jenis unggas:
 Burung  ukuran/bobot badan lebih kecil
 Ayam  bobot sedang, lingkungan darat
 Bebek/itik dan sejenisnya  bobot sedang
sampai besar, lingkungan air
Tujuan penyembuhan
 Penyakit infeksi
 Antibiotik
 Antiseptik
 Penyakit menular
 Vaksin
 Penyakit luar
 Obat-obat topikal
Tujuan produktivitas
 Pedaging:
 Vitamin-viamin dan mineral tertentu
 Hormon pertumbuhan  dicampur
makanan/minuman
 Petelur:
 Vitamin dan mineral
 Hormon perkembangbiakan
Burung Peliharaan
 Menjaga kesehatan: vitamin &
mineral  makanan dan minuman
 Menjaga kualitas suara, warna bulu,
aktifitas peliharaan  zat-zat
tertentu
 Pemeliharaan kandang dan
lingkungan  antiseptik
Unggas
 Perhatikan lingkungan
 Anti septik
 Antijmur
 Pemeliharaan lingkungan
Pengobatan hewan mamalia
 Berdasarkan tujuan:
 Untuk penyembuhan
 Untuk produktifitas: pedaging atau bekerja
(balapan, membajak, menarik dokar dsb)
 Daya tahan  vaksin
 Berdasarkan jenis:
 Herbivora
 Karnivora
 Omnivora
Untuk penyembuhan
 Sakit saluran cerna
 Infeksi
 Penyakit luar: luka, borok dsb.
 Penyakit menular
 bisa disamakan dengan obat
untuk manusia dengan dosis yang
lebih besar
Untuk jaga kesehatan
 Multivitamin dan mineral
 Penambah tenaga dan stamina
 Vaksin : anthrax
Berdasarkan jenis
 Herbivora :
 penyesuaian dengan sistem saluran cernanya
 Memiliki proses pencernaan yang lebih panjang
dan lama
 Karnivora:
 enzimatisnya berbeda
 Sistem cerna lebih pendek
 Omnivora: lebih mirip dengan pengobatan
untuk manusia
Pengobatan hewan air, amfibi dan
hewan rendah lain

 Tujuannya:
 produktivitas
 Hobby/hiasan
 Untuk obat luar
Untuk produktivitas
 Ikan dan sejenisnya yang dipelihara
untuk konsumsi:
 Vitamin, hormon pertumbuhan
 Dikembangbiakkan inseminasi
 Yang dipelihara untuk hiasan
 Jaga kesehatan
Sediaan Padat Veteriner
 Serbuk
 Granul
 Tablet /Bolus
 Kapsul
TABLET

Tablet adalah sediaan padat mengandung


bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi,
dan berdasarkan metode pembuatannya
digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet
kempa

58
JENIS TABLET

 Tablet cetak adalah tablet yang dibuat dengan


cara menekan massa serbuk lembab dengan
tekanan rendah ke dalam lubang cetakan
 Tablet kempa adalah tablet yang dibuat
dengan cara memberikan tekanan yang tinggi
pada serbuk atau granul menggunakan cetakan
baja.
 Tablet khusus untuk hewan disebut BOLUS

59
BENTUK DAN UKURAN TABLET
 Tablet dapat berbentuk silinder, kubus,
batang, cakram, dan bentuk seperti telur atau
peluru.
 Garis tengah umumnya 5 sampai 17 mm.
 Bobot 100 sampai 1000 mg
 Untuk hewan bobot bisa sampai 5 gram

60
Desain dan Formulasi Sediaan Tablet

Menentukan tablet apa yang akan


dibuat:
 Untuk obat apa?

 Siapa pasiennya?
 Apa zat berkhasiatnya?

 Kualitasnya?
 Harganya?

61
Identifikasi eksipien yang
kompatibel

Eksipien: bahan selain bahan


aktif
Kompatibel: dapat bercampur,
berfungsi sesuai dikehendaki,
inert
Macam Eksipien: pengisi,
pengikat, penghancur,
pelicin/pelincir/antilekat, estetik
62
Bahan Tambahan Tablet
 Pengisi (Filler/Diluen)
 Pengikat (Binder)
 Penghancur (Disintegran)
 Pelicin
(Lubrikan/Glidan/Antiadheren)
 Bahan Tambahan lain untuk
estetika: Bau, Rasa, Warna dll

63
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Bahan pengisi (filler), yaitu bahan yang
ditambahkan pada formula dengan bahan aktif
yang relatif sedikit sehingga diperoleh tablet
dengan besar dan bobot yang dikehendaki.
 Bahan pengisi harus bersifat inert, stabil serta
dapat memperbaiki pengikatan antar partikel
penyusun dan sifat alir dari formulasi yang
dibuat.

64
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Bahan pengisi dibedakan menjadi 2 golongan
yaitu
 bahan yang larut dalam air, contohnya laktosa,
sukrosa, manitol dan beberapa garam,
 bahan yang tidak larut dalam air, contohnya
amilum, kalsium fosfat dibasis, dan kalsium
fosfat tribasis

65
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet

Saat ini dimungkinkan dan dikehendaki


adanya bahan pengisi yang sekaligus
berfungsi sebagai penghancur atau pelicin,
atau sebagai bahan tambahan lain. Bahkan
dalam pembuatan tablet kempa langsung
dikenal adanya pengisi-pengikat (filler-
binder).

66
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 BAHAN PENGIKAT
 Bahan ini diperlukan untuk mengikat antar partikel
serbuk sehingga dapat membentuk granul.
 Pada proses granulasi penambahan bahan pengikat
bisa dalam bentuk dua macam yaitu bentuk kering
dan basah (larutan).
 Umumnya penambahan dalam bentuk kering akan
memerlukan bahan yang lebih banyak dibandingkan
bila ditambahkan dalam bentuk basah.

67
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Bahan pengisi-pengikat (filler-binder), yaitu
bahan yang selain sebagai bahan pengisi
sekaligus bisa digunakan sebagai bahan
pengikat.
 Dipakai pada pembuatan tablet dengan
metode kempa langsung
 Sangat cocok terutama untuk tablet dengan
dosis kecil

68
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada penentuan
suatu bahan pengisi-pengikat adalah:
 Faktor tabletabilitas (1) kompaktibilitas (2) Sifat alir
bahan sendiri, dan sifat alir seluruh formulasi. (3)
Distribusi ukuran partikel (4) Kerapatan bulk
 Faktor stabilitas yaitu (1) Kelembaban (2)
Kompatibilitas
 Faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas
 Toksisitas

69
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Bahan pelicin, yaitu bahan yang digunakan
untuk mengurangi gesekan antar partikel
yang akan ditablet, antara dinding punch dan
dinding die, antara permukaan punch dengan
permukaan tablet, dan antara tablet dengan
dinding die.

70
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Glidan, yaitu bahan yang ditambahkan untuk
memperbaiki sifat alir material tablet,
sehingga lancar pada saat masuk ke dalam die
dan membantu penyusunan partikel sesaat
sebelum dikempa, sehingga dapat
memperbaiki kompaksasi tablet.

71
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet

Lubrikan bahan yang berperan sebagai pelicin,


yang berfungsi mengurangi gesekan antara
dinding punch dengan dinding die dan
mengurangi gesekan antara permukaan tablet
dengan dinding die atau permukaan punch.
Peran bahan lubrikan akan nampak dari tablet
yang dihasilkan, yakni permukaan tabletnya
akan licin, kadang-kadang sampai mengkilat.

72
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Antiadheren khusus untuk yang berperan
mengurangi gaya adhesif bahan tablet dengan
permukaan punch.

73
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Bahan Penghancur, yaitu bahan yang
berfungsi untuk menghancurkan tablet pada
saat masuk dalam medium berair.
 Prinsip kerjanya adalah melawan kerja dari
bahan pengikat dan kekuatan fisis tablet
sebagai akibat dari tekanan mekanik pada
proses kompresi.

74
Bahan tambahan dalam pembuatan
tablet
 Ada tiga macam cara penambahan bahan penghancur,
yaitu eksternal, internal dan kombinasi eksternal-
internal.
 Perbedaan pada tahapan penambahannya. Pada
penambahan
 secara eksternal penghancur ditambahkan bersama-sama
dengan pelicin pada granul kering yang sudah diayak.
 secara internal bersama-sama dengan pencampuran bahan
aktif untuk selanjutnya mengalami proses granulasi.
 cara kombinasi eksternal-internal penambahan pada saat
granulasi dan pada saat pemberian bahan pelicin.

75
Evaluasi bahan baku

 uji kualitatif dan kuantitatif


 Persyaratan farmakope
 baik bahan berkhasiatnya, maupun bahan-
bahan penolongnya
 Kebenaran dan kualitas
 Tepat untuk formula
 Kualitas tablet yang dihasilkan sesuai

76
Betuk Sediaan Padat untuk hewan
 Serbuk
 Serbuk tabur
 Serbuk obat untuk dilarutkan atau
dicampur makanan
 Granul:
 Granul biasa
 Granul efervescen
Serbuk Tabur
 Kering
 Halus
 Free Flowing

Harus terpenuhi persyaratan serbuk


tabur
Digunakan untuk topikal
Serbuk Obat
 Untuk dilarutkan untuk pengobatan
atau dicampurkan ke dalam
minuman hewan
 Untuk dicampurkan ke dalam
makanan hewan

Syaratnya mudah bercampur


dengan zat lain atau melarut
dalam air
Serbuk Obat
 Hanay satu bahan aktif
 Harus homogen
 Stabil dalam penyimpanan terutama
untuk multi dosis/beberaa kali
pemakaian
 Tidak higroskopis
 Mudah dalam penakaran (terkait
dosis pemberian)
Granul Biasa
 Bahan obat berupa campuran
beberapa senyawa
 Dibuat granul alasan stabilitas
 Homogenitas campuran lebih
terjaga
 Mengurangi debu
 Mudah dalam penakaran dosis
Formulasi dan Pembuatan
 Sama dengan formula untuk tablet
atau kapsul
 Metode pembuatan : Granulasi
basah atau kering
 Ukuran partikel disesuaikan
kebutuhan dan hewan pasiennya
Serbuk Effervescen
 Dibuat untuk bahan obat yang tidak
stabil dalam penyimpanan
 Digunakan dalam bentuk larutan
 Dibuat efervescen dengan harapan
segera melarut saat akan digunakan
Evaluasi Sediaan Serbuk dan
Granul
 Uji homogenitas
 Uji free flowing/daya sebar
 Uji sifat alir
 Uji kerapatan bulk
 Uji kompressibilitas
 Uji kandungan bahan aktif
 Uji keseragaman sediaan
Uji homogenitas
 Diuji berdasarkan uji keseragaman
kandungan
 Diambil sampel dari berbagai posisi
campuran
 Ditetapkan kandungan masing-
masing sampel
 Dihitung keseragamannya
berdasarkan nilai SBR kadar
Uji free flowing & Sifat alir
 Menggunakan corong alir
 Dihitung waktu mengalir sejumlah
serbuk
 Diukur sudut diamnya
Uji kerapatan Bulk dan
Kompressibilitas
 Sejumlah serbuk diukur volume
tuangnya
 Selanjutnya ditap sampai mampat
 Ditimbang bobotnya
 Dihitung kerapatan sebelum dan
sesudah ditap
 Dihitung selisih kerapatannya
sebagai nilai kompresibilitas
Uji kandungan bahan aktif
 Ditetapkan kadar sesuai monografi
sediaan yang dibuat
Uji keseragaman sediaan
 Apabila serbuk dimasukkan dalam
wadah maka harus diuji
keseragaman sediaan sesuai aturan
farmakope untuk serbuk yang telah
diwadahi
Sediaan Cair Veteriner
 Larutan
 Suspensi
 Emulsi
Keuntungan sediaan cair untuk
veteriner
 Dosis fleksibel
 Bisa diberikan bersamaan makanan
atau minuman hewan
 Untuk obat luar
 Untuk sanitasi
LARUTAN
 SEDIAAN BERISI SATU ATAU LEBIH
BAHAN YANG TERLARUT ATAU
TERDISPERSI MOLEKULAR DALAM
PEMBAWA ATAU PELARUT YANG
COCOK

92
LARUTAN ORAL
 SEDIAAN CAIR UNTUK PENGGUNAAN PER ORAL
 MENGANDUNG 1 ATAU LEBIH ZAT AKTIF,
LARUT DALAM PEMBAWA YANG COCOK,
BIASANYA DIBUAT SECARA PELARUTAN
LANGSUNG
 MENGANDUNG BAHAN TAMBAHAN UNTUK
STABILITAS, KUALITAS DAN ESTETIKA

93
LARUTAN TOPIKAL
 SEDIAAN LARUTAN UNTUK DIPAKAI SECARA
TOPIKAL
 UMUMNYA BERSIFAT AQUEOUS DENGAN
PELARUT ALKOHOL ATAU SEJENIS YANG COCOK
 MENGANDUNG ZAT TAMBAHAN SEPERTI
PENGAWET, ANTIOKSIDAN, BUFER, WARNA,
DLL.
 LOTION TERMASUK DALAM SEDIAAN INI,
MESKIPUN BERUPA LARUTAN ATAU SISTEM
DISPERSI
 TERSEDIA DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN,
UNTUK KEPRAKTISAN PEMAKAIAN

94
LARUTAN
 PROBLEM UTAMA SEDIAAN
LARUTAN ADALAH KELARUTAN
BAHAN
 BILA PERLU TAMBAH SOLUBILIZER
 PELARUT YANG COCOK (LIHAT
URAIAN TENTANG PELARUT)
 PROBLEM LAIN STABILITAS
 TAMBAHKAN PENGAWET BILA
PERLU
95
SUSPENSI
 SEDIAAN CAIR BERISI BAHAN
PADAT (FASE DISPERS) YANG
TERDISPERSI KOLOIDAL PADA
PEMBAWA (MEDIUM DISPERS)
YANG COCOK
 UNTUK PEMAKAIAN ORAL
 UNTUK PEMAKAIAN TOPIKAL

96
HAL PENTING
 UKURAN PARTIKEL YANG HALUS
DAN MERATA
 HOMOGENITAS
 SEDIMENTASI
 REDISPERSI
 STABILITAS: FISIKA, KIMIA,
MIKROBIOLOGI

97
LANGKAH PEMBUATAN
 HITUNG JUMLAH SETIAP BAHAN YANG
DIPERLUKAN DALAM FORMULA
 PILIH BENTUK PADAT DIKEHENDAKI
DARI BAHAN TERSEDIA
 GUNAKAN CARA PEMBUATAN SERBUK
 TAMBAHKAN SEDIKIT BAHAN CAIRNYA
BESERTA SURFAKTAN ATAU PEMBASAH
 TAMBAHKAN SISA CAIRAN ADUK
SAMPAI HOMOGEN

98
EMULSI
 DUA FASE TERCAMPUR DENGAN
SALAH SATU FASE TERDISPERSI
KOLOIDAL DALAM FASE CAIR YANG
LAIN
 EMULSI UNTUK ORAL
 EMULSI UNTUK TOPIKAL
 TIPE EMULSI O/W ATAU W/O

99
EMULSI IDEAL
 TETESAN HALUS
 TERGANTUNG METODE PEMBUATAN
 TEKNIK TERTENTU  FASE INVERSI
 PEMBERIAN EMULSIFYING AGENT
 AGREGASI LAMBAT
 MUDAH REDISPERSI DENGAN
PENGGOJOGAN RINGAN

100
STABILITAS
 STABILITAS FISIKA
 STABILITAS KIMIA
 STABILITAS MIKROBIOLOGI

101
Semisolid
 SALEP/OINTMENT
 CREAM,
 GEL
OINTMENT, CREAM, GEL DAN
PASTA
 OINTMENT (SALEP): SEDIAAN
SEMISOLID DIGUNAKAN UNTUK KULIT
DAN MEMBRAN MUKOSA
 CREAM: SAMA DENGAN OINTMENT,
BERSIFAT EMULSI MINYAK DALAM AIR
 GEL: SEDIAAN SEMISOLID SUSPENSI

103
BASIS SEMISOLID IDEAL
 STABIL SECARA FISIKA MAUPUN
KIMIA
 NON REAKTIF DAN KOMPATIBEL
DENGAN BERBAGAI BAHAN
 TIDAK TOKSIS DAN IRITASI
 MENARIK MUDAH DIPAKAI
 MELEKAT SAAT DIPAKAI DAN
MUDAH DIBERSIHKAN

104
TUJUAN PENGGUNAAN
 MELINDUNGI KULIT DAN MEMBRAN
MUKOSA DARI BAHAN KIMIA
MAUPUN IRITAN LAIN DARI
LINGKUNGAN DAN MEMPERBAIKI
JARINGAN
 EFEK EMOLIEN ATAU KELEMBABAN
 SEBAGAI PEMBAWA OBAT/ZAT
AKTIF UNTUK PENGOBATAN LOKAL
MAUPUN SISTEMIK

105
MEMILIH BASIS
 BERDASARKAN TUJUAN
PENGOBATAN
 BIOAVAILABILITAS, STABILITAS,
DAN KOMPATIBILITAS
 AREA PEMAKAIAN

106
STABILITAS DAN KOMPATIBILITAS
 STABILITAS FISIKA
 OINTMENT RELATIF STABIL
DIBANDINGKAN SEDIAAN CAIR
 KELUAR AIR MERUPAKAN PROBLEM
DALAM SEDIAAN OINTMENT
 STABILITAS KIMIA
 STABILITAS MIKROBIOLOGI

107
Kisi-kisi UTS
Pendahuluan: perlunya belajar, Ketepatan menyatakan pentingnya belajar
tujuan belajar Farmasi veteriner, Farmasi veteriner bagi Sarjana farmasi’
pentingnya mengobati hewan, menjelaskan perlunya mengobati hewan,
manfaat pengobatan hewan dan menyebutkan manfaat pengobatan
hewan

Bentuk-bentuk sediaan veteriner Ketepatan dalam merinci bentuk-bentuk sediaan


dan kegunaannya farmasi veteriner dan berdasarkan kegunaannya
Anatomi dan fisiologi hewan Kesesuaian antara anatomi fisiologi hewan
dengan bentuk sediaan dan kegunaan
pengobatannya
Dasar-dasar formulasi obat hewan Kesesuaian teknologi sediaan dengan sediaan
yang akan dibuat untuk hewan
Bentuk-bentuk sediaan obat untuk Ketepatan menentukan bentuk sediaan
hewan berdasarkan kegunaan dan jenis hewannya
Teknik produksi sediaan obat Ketepatan dalam menentukan teknologi
untuk hewan pembuatan sediaan obat hewan
Pendosisan obat untuk hewan Ketepatan dalam menentukan dosis memilih
bentuk sediaan dan kesesuaian dengan jenis
hewannya

Anda mungkin juga menyukai