Anda di halaman 1dari 41

PEMBERIAN SCAFFOLDING BERDASARKAN KESALAHAN-

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET
KELAS XI MIPA SMA NEGERI 9 SAMARINDA TAHUN
AJARAN 2019/2020

ARDIANTI RUKMANA UGU


1605045006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020
LATAR
BELAKANG

RUMUSAN
MASALAH
BAB I PENDAHULUAN
TUJUAN
PENELITIA
N

MANFAAT
PENELITIA
N
LATAR
BELAKANG

RUMUSAN
MASALAH
BAB I PENDAHULUAN
TUJUAN
PENELITIA
N

MANFAAT
PENELITIA
N
LATAR BELAKANG
Matematika merupakan mata pelajaran
yang mempunyai peranan cukup besar

Peningkatan hasil belajar siswa dapat


dimulai dari mencari tahu rendahnya
penguasaan matematika siswa yang dilihat
dari cara siswa menyelesaikan soal
matematika

Masih banyak siswa yang melakukan


kesalahan dalam menyelesaikan soal
matematika
LATAR BELAKANG
Kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal matematika dapat bersumber dari diri
siswa maupun dari pendidik CONTOH

Kesalahan siswa dalam menyelesaikan


soal matematika perlu mendapat
perhatian
CONTOH KESALAHAN YANG DILAKUKAN SISWA
DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA
RUMUSAN MASALAH

1. Kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam


menyelesaikan soal matematika materi pokok barisan dan
deret pada kelas XI MIPA SMA Negeri 9 Samarinda Tahun
Ajaran 2019/2020

2. Bagaimana pemberian scaffolding berdasarkan kesalahan-


kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika materi pokok barisan dan deret pada kelas XI
MIPA SMA Negeri 9 Samarinda Tahun Ajaran 2019/2020
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika materi pokok barisan dan
deret pada kelas XI MIPA SMA Negeri 9 Samarinda Tahun
Ajaran 2019/2020

2. Mengetahui pemberian scaffolding berdasarkan kesalahan-


kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika materi pokok barisan dan deret pada kelas XI
MIPA SMA Negeri 9 Samarinda Tahun Ajaran 2019/2020
MANFAAT PENELITIAN

BAGI SISWA

BAGI GURU

BAGI SEKOLAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PADA MATERI BARISAN DAN
DERET BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN SCAFFOLDING

PENELITIAN YANG RELEVAN


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PADA MATERI BARISAN DAN
DERET BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBERIAN SCAFFOLDING

PENELITIAN YANG RELEVAN


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
1. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah
laku dengan latihan ataupun berdasarkan pengalaman
dan perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang
lebih baik tetapi tidak menutup kemungkinan juga
mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

2. PENGERTIAN MATEMATIKA
Matematika adalah ilmu pengetahuan yang
tersusun secara terstruktur tentang bilangan dan
penalaran yang logis serta penerapannya dapat
digunakan untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

3. PENGERTIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Pembelajaran matematika adalah suatu sistem
terencana yang dirancang untuk membantu proses
belajar siswa dalam memperoleh informasi yang
melibatkan berbagai komponen untuk mencapai
tujuan belajar yang berkaitan dengan matematika

4. PENGERTIAN KESALAHAN
Kesalahan adalah suatu tindakan yang tidak
benar, tidak sesuai dengan kaidah yang telah
ditetapkan. Kesalahan yang dilakukan anak dalam
mengerjakan soal beragam dan pola kesalahan
tersebut dapat dilihat dari pekerjaan tertulis siswa
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PADA BARISAN DAN DERET
1. MATERI BARISAN DAN DERET
KD 3.6 Menggeneralisasikan pola bilangan dan jumlah barisan
aritmatika dan geometri
KD 4.6 Menggunakan pola barisan aritmatika dan geometri untuk
menyajikan dan menyelesaikan masalah konstektual

2. KESALAHAN PADA MATERI BARISAN DAN DERET


a. Kesalahan Konsep
b. Kesalahan Prinsip
c. Kesalahan Teknik
d. Kesalahan Operasi
e. Kesalahan Hitung
f. Jawaban Sebarang
PEMBERIAN SCAFFOLDING

Scaffolding adalah pemberian bantuan secukupnya oleh guru atau seseorang


yang lebih berkompeten yang diberikan pada awal pembelajaran atau pada
saat waktu tertentu. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk,
dorongan, peringatan, atau memberikan contoh-contoh dan tindakan lain
yang memungkinkan siswa untuk melibatkan kesadaran berpikirnya.

Tingkatan Scaffolding menurut Anghileri (2006) :


1. Level 1 (Environmental Provisions)
2. Level 2 ( Explaining, reviewing, restructuring )
3. Level 3 ( Developing conceptual thinking )
PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Skripsi Ayu Aji Wedaring Tias (2011)


2. Jurnal Kiky Yuni Astuty (2013)
3. Jurnal Puspita Rahayuningsih dan Abdul Qahar (2014)
4. Jurnal Evi Nurianti, dkk (2015)
5. Jurnal Annisa Ramadhani, dkk (2016)
6. Jurnal Rusydah Ursy, dkk (2016)
7. Jurnal Anik Mega Putri (2017)
8. Jurnal Arif Fatahillah, dkk (2017)
BAB III METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT


PENELITIAN
SUBJEK DAN OBJEK
PENELITIAN
TEKNIK PENGUMPULAN Jenis penelitian ini adalah kualitatif.
DATA

TEKNIK ANALISIS DATA

PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
BAB III METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT


PENELITIAN
SUBJEK DAN OBJEK Penelitian ini dilaksanakan
PENELITIAN pada bulan Maret tahun 2020
TEKNIK PENGUMPULAN di SMA Negeri 9 Samarinda
DATA bertempat di Jalan. Giri Rejo
Lempake.
TEKNIK ANALISIS DATA

PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
BAB III METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT


PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini
SUBJEK DAN OBJEK adalah siswa kelas XI MIPA 2
PENELITIAN SMA N 9 Samarinda tahun
TEKNIK PENGUMPULAN ajaran 2019/2020 sedangkan
objek penelitian adalah
DATA
kesalahan-kesalahan siswa XI
MIPA 2 dalam menyelesaikan
TEKNIK ANALISIS DATA soal barisan dan deret.

PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
BAB III METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT


PENELITIAN
SUBJEK DAN OBJEK
PENELITIAN
Teknik pengumpulan data:
TEKNIK PENGUMPULAN 1. Tes Tertulis
DATA 2. Wawancara

TEKNIK ANALISIS DATA

PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
BAB III METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT


PENELITIAN
SUBJEK DAN OBJEK
PENELITIAN Teknik analisis data:
Analisis data dilapangan, yaitu
TEKNIK PENGUMPULAN
reduksi data, penyajian data, dan
DATA verifikasi.

TEKNIK ANALISIS DATA

PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
BAB III METODE PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT


PENELITIAN
SUBJEK DAN OBJEK
PENELITIAN
TEKNIK PENGUMPULAN Pengujian keabsahan data pada
DATA penelitian ini adalah triangulasi.

TEKNIK ANALISIS DATA

PEMERIKSAAN
KEABSAHAN DATA
HASIL PENELITIAN

BAB IV
PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Hasil Tes Tertulis
Tabel 4.1 Banyaknya Kesalahan yang Dilakukan Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Barisan dan Deret
Keterangan bentuk kesalahan :
• KK : Kesalahan Konsep
• KP : Kesalahan Prinsip
• KT : Kesalahan Teknik
• KO: Kesalahan Operasi
• KH : Kesalahan Hitung
• JS : Jawaban Sebarang
• TMM : Tidak Menyelesaikan Masalah
• HMI : Hanya Menuliskan Informasi

Subjek penelitian yang dipilih sebagai responden adalah


siswa yang mewakili setiap bentuk kesalahan dan
berdasarkan dari saran guru matematika. Adapun subjek
penelitian yang dipilih sebagai responden adalah: DR,
DVS, AS, dan FHS
Hasil Tes terulis
1. Kesalahan Konsep

Kesalahan konsep
yang siswa lakukan
adalah salah dalam
memahami
informasi yang
terdapat di dalam
soal

Responden DR
Hasil Tes terulis
2. Kesalahan Prinsip

Kesalahan prinsip
yang dilakukan
siswa adalah salah
dalam
menggunakan
rumus, dan siswa
tidak dapat
mengaitkan antara
rumus satu
dengan rumus
yang lain.
Responden DVS
Hasil Tes terulis
3. Kesalahan teknik

Kesalahan teknik yang


dilakukan siswa
adalah kesalahan
dalam memanipulasi
bentuk sehingga siswa
tidak dapat
melanjutkan proses
penyelesaian.

Responden DVS
Hasil Tes terulis
4. Kesalahan Operasi
Kesalahan
operasi yang
dilakukan
siswa adalah
salah dalam
melakukan
pengoperasian.
Seharusnya
operasi yang
digunakan
terlebih dahulu
adalah operasi
perkalian
Responden AS
Hasil Tes terulis
5. Kesalahan Hitung

Kesalahan hitung
yang dilakukan
siswa adalah siswa
salah dalam
menghitung nilai
dari suatu operasi

Responden FHS
Hasil Wawancara
1. Kesalahan Konsep

Siswa melakukan kesalahan karena siswa tidak belajar dengan maksimal


dan tidak teliti dalam mengerjakan soal dan membaca soal sehingga
tidak memahami informasi yang terdapat dalam soal , serta siswa
bingung ketika menghadapi soal yang lebih bervariatif.

Pemberian Scaffolding

1. Reviewing : meminta responden untuk membaca ulang soal dengan cermat


2. Explaining : menjelaskan cara menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
3. Restructuring : meminta siswa mengulang kembali apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan agar responden dapat menyelesaikan
masalah yang diberikan
Hasil Wawancara
2. Kesalahan Prinsip
Siswa sebenarnya mengetahui informasi yang terdapat di dalam soal tetapi
siswa salah dalam menggunakan rumus yang mengakibatkan salah dalam
memperoleh hasil akhir.
Pemberian Scaffolding

1. Reviewing : meminta responden untuk membaca ulang soal dengan cermat


2. Restructuring : membacakan ulang soal dengan memberikan penekanan
intonasi pada kalimat yang memberikan informasi penting
3. Explaining :menjelaskan responden untuk membuat pemisalan dari
informasi yang sudah ada di dalam soal
4. Developing conceptual thinking: mengarahkan responden untuk
menghubungkan pemisalan yang sudah
dibuat untuk menyelesaikan masalah
Hasil Wawancara
3. Kesalahan Teknik
Siswa memahami informasi yang terdapat di dalam soal tetapi siswa tidak
mengetahui langkah apa yang digunakan selanjutnya , sehingga siswa
tidak dapat melanjutkan proses penyelesaian. Siswa juga jarang berlatih
soal sehingga ketika diberikan soal yang lebih bervariasi, siswa tidak bias.
Pemberian Scaffolding

1. Reviewing : meminta responden untuk membaca ulang soal dengan


cermat
2. Explaining : menjelaskan cara membuat pemisalan dari informasi yang
sudah ada di dalam soal
3. Restructuring : melakukan tanya jawab untuk mengarahkan responden
dalam mencari penyelesaian masalah
Hasil Wawancara
4. Kesalahan Operasi
Responden memahami informasi yang terdapat di dalam soal, tetapi
karena tidak teliti, akhirnya responden salah dalam melakukan operasi
bilangan.

Pemberian Scaffolding

1. Reviewing : meminta responden untuk melihat kembali hasil


pekerjaannya
2. Restructuring : melakukan tanya jawab untuk membantu siswa
mencari penyelesaian masalah
Hasil Wawancara
5. Kesalahan Hitung

Siswa sebenarnya paham dengan perintah soal, tetapi tidak teliti saat
mengerjakan soal sehingga salah dalam menentukan hasil hitung
pembagian

Pemberian Scaffolding

1. Reviewing : meminta responden untuk melihat kembali hasil


pekerjaannya
2. Restructuring : melakukan tanya jawab untuk membantu siswa
mencari penyelesaian masalah
PEMBAHASAN

Adapun kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa dalam


menyelesaikan soal barisan dan deret yaitu : kesalahan konsep,
kesalahan prinsip, kesalahan teknik, kesalahan operasi, dan
kesalahan hitung. Siswa tidak melakukan kesalahan jawaban
sebarang di masing-masing butir soal yang diberikan.

Berdasarkan hasil tes soal, diperoleh kesalahan dominan yang


dilakukan siswa adalah kesalahan konsep.
Faktor penyebab kesalahan dalam menyelesaikan
soal materi barisan dan deret antara lain :
1. Tidak menguasai materi prasyarat tentang
operasi hitung
2. Tidak menguasai materi barisan dan deret
3. Siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal.
KESIMPULAN

BAB V
SARAN
Kesimpulan

Terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam


menyelesaikan soal barisan dan deret dan cara meminimalkannya
yang ditemukan selama penelitian yaitu :
1. Kesalahan Konsep : reviewing, explaining, dan restructuring
2. Kesalahan Prinsip : reviewing, restrucuturing, explaining, dan
developing conceptual thinking
3. Kesalahan Teknik : reviewing, explaining, dan restructuring
4. Kesalahan Operasi : reviewing dan restructuring
5. Kesalahan Hitung : reviewing dan restructuring
SARAN

BAGI SISWA

BAGI GURU

BAGI SEKOLAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai