Anda di halaman 1dari 6

KASUS

GLAUKOMA

KONSEP MEDIS
Definisi
Gangguan okular yang ditandai dengan perubahan pada pusat saraf optik
(lempeng optik) dan kehilangan sensitivitas visual dan jarak pandang.
(Elin,2009)
Glaukoma adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan
oleh ketidak-seimbangan antara produksi cairan dan pembuangan cairan
dalam bola mata dan tekanan yang tinggi dalam bola mata bisa merusak
jaringan jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.
Etiologi
Penyebab dari glaukoma adalah sebagai berikut (Sidharta Ilyas, 2004)
Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan cilliary.
Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata / dicelah pupil.
Penyebab utama glaucoma sudut terbuka kronis merupakan proses degenerative
pada jaringan trabecular sehingga terjadi penurunan aliran humor aquous.
Hipertensi penyakit kardiovaskular, diabetes, dan obesitas berhubungan dengan
perkembangan galukoma. Peningkatan tekanan intraocular juga terjadi karena
uveitis (inflamasi pada uvea, struktur penyaring). Penekanan akibat tumor yang
tumbuh cepat dan penggunaan kortiko steroid kronis juga dapat menghasilkan
manifestasi glaucoma sudut terbuka. Penyebab glaucoma tekanan rendah atau
mengapa saraf optic rusak walaupun tekanan intraocular normal ( antar 12 dan 22
mm Hg) tidak di ketahui.
Manifestasi Klinis
1. Glaukoma sudut lebar berkembang dengan pelan dan biasanya asimtomatik
sampai onset kehilangan jarak pandang, Kerusakan jarak pandang termasuk
konstriksi jarak pandang periferal general,
2. Pada glaukoma sudut sempit, pasien biasanya mengalami simptom
prodromal intermittent (seperti padangan kabur dengan halus sekitar cahaya
dan, biasanya sakit kepala).
Kasus :
Pasien laki-laki inisial M, 66 tahun datang ke RS kota kendari bagian poli umum
pada tanggal 2 januari 2021dengan keluhan penurunan penglihatan secara tiba-
tiba padamata kiri sejak 1 minggu Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS). Pasien
megeluhkan bahwa pada saat melihat jauh hanya dapat melihat seperti
bayangan. Selain itu pasien mengeluh mata kiri merah dan nyeri. Nyeri
dirasakan terus menerus dan menghilang setelah tidur sebentar. Pasien juga
mengeluh sakit kepala terus menerus dan disertai mual muntah. Riwayat trauma
dan penggunaan obat-obatan tetes mata yang lama sebelumnya disangkal.
Riwayat menggunakan kacamata, hipertensi, diabetes mellitus, traumapada
kedua bola mata tidakada.

Dari pemeriksaan fisik didapatka keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran komposmentis, tekanan darah 120/80mmHg, nadi80x/menit, RR16
x/menit, suhu 36, 5 C. Pada status generalis didapatkan sistem kardiovaskular,
sistem respirasi, kulit dan ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan
oftalmologi oculisinistraVOS3/60,terdapat Injeksi konjungtiva pada konjungtiva
bulbi, kornea udem, camera oculianterior kedalaman dangkal, gambaran iris
baik, pupil midilatasi, tension oculi TonodigN+2.Padaoculi dextraVOD6/60,
palpebral dan konjungtiva tenang kornea jernih, camera oculi anterior dalam,
gambaran iris baik, pupil miosis dengan reflek, lensa jernih, tension oculi
TonodigN. Pasien dididagnosis glaucoma akut primer sudut tertutup OS.
Pengkajian
Pengkajian tanggal : 02 Januari 2021 Jam :
Tempat pengkajian : rumah sakit kota kendari
Tanggal MR : Ruang/ kelas : Polo Umum
No. RM :
Identitas data
Nama :Tn. M
Umur : 66 tahun
Jenis kelamin: laki-laki
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Diagnose medis : glaucoma akut primer sudut tertutup OS.

Diagnosa keperawatan
Nyeri akut b.d dilatasi pupil
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nyeri abdomen
Gangguan citra tubuh b.d penurunan fungsi penghilatan
Literature Review, Study Design/Methodology, Results
Title : faktor-faktor yang menyebabkan glukoma pada lansia
Author : Zakina Arlina
Year : 2020
Purpose : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja
faktor-faktor yang dapat menyebabkan glaukoma pada lansia
Methodology: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur/studi
kepustakaan
Result : Berdasarkan review jurnal sebagaimana dijabarkan
selanjutnya peneliti melakukan pengelompokan dan pemetaan data
sebagai berikut: Sebagian besar desain penelitian yang direview
merupakan penelitian Studi Analitik dan Analitik Observasional. Desain
penelitian yang digunakan paling banyak adalah penelitian kuantitatif
dengaan pendekatan cross sectional. Subjek atau sampel yang digunakan
dalam penelitian yang direview sebagian besar merupakan usia (35%) dan
jenis kelamin (35%) Selain usia dan jenis kelamin yang menjadi subjek
dalam penelitian yang direview juga terdapat subjek penelitian hipertensi
(20%) dan diabetes
DAFTAR PUSTAKA
Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam, jakarta : buku kedokteran EGC
Doenges, EM. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : buku
kedokteran

Anda mungkin juga menyukai