Anda di halaman 1dari 10

 

KAPASITANSI
DISUSUN OLEH :
 
AHMAD ALDI/ 204011220188
 
AKHMAD HAFI FERDIYADI/204011220213
 
GEESTRI RESA IMANUEL/ 204011220196
 
• KAPASINTASI
 

Kapasitansi adalah kemampuan benda untuk menampung muatan listrik di antara dua konduktor dengan
potensial yang berbeda. Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1
farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Konsep kapasitansi
penting dalam fisika medis karena digunakan dalam berbagai peralatan medis yang melibatkan aplikasi listrik
dan elektronik.
Contoh penggunaan kapasitansi dalam fisika medis antara lain dalam pencitraan
medis seperti computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), dan
ultrasound. Dalam CT, kapasitansi digunakan dalam pengoperasian tabung sinar-X
untuk menghasilkan gambaran 3D organ-organ dalam tubuh manusia. Pada MRI,
kapasitansi digunakan dalam pembentukan medan magnet yang kuat untuk
menghasilkan gambaran organ-organ dalam tubuh dengan menggunakan sinyal
radiofrekuensi. Sedangkan dalam ultrasound, kapasitansi digunakan untuk
menghasilkan gelombang suara yang digunakan untuk memantulkan gambar organ-
organ
  dalam tubuh manusia.
 
PENGGUNAAN KONSEP KAPASITANSI PADA ALAT MEDIS

Mayoritas alat medis menggunakan kapasitansi sebagai penampung muatan


listrik karena kapasitor (alat yang terdiri dari dua konduktor dengan jarak tertentu
dan dapat menampung muatan listrik) memiliki beberapa keuntungan dalam
aplikasi medis.
 
Kapasitor tidak memerlukan sumber daya listrik yang besar, mudah diatur, dan
memiliki waktu respon yang cepat. Selain itu, kapasitansi juga dapat digunakan dalam
berbagai jenis medan listrik dan elektromagnetik sehingga dapat digunakan dalam
berbagai jenis alat medis seperti MRI, CT, dan ultrasound. Karena itu, kapasitansi
menjadi salah satu komponen penting dalam pengembangan peralatan medis modern.
PENGARUH EKSITENSI KONSEP
 
KAPASITANSI DALAM

 
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIS MODERN

Apakah berpengaruh? Jawabannya Ya, karena dengan memahami konsep dari kapasitansi dapat membantu
dalam penggunaan dan bahkan pembentukan dalam pengembangan teknologi alat medis modern.
 

Kemungkinan besar jika konsep kapasitansi tidak dipakai atau tidak ditemukan dalam pengembangan
teknologi medis modern, maka banyak peralatan medis yang tidak akan bisa dibuat atau tidak akan memiliki
performa yang baik. Kapasitansi sangat penting dalam berbagai aplikasi medis karena dapat menampung muatan
listrik dan digunakan dalam berbagai jenis medan listrik dan elektromagnetik. Tanpa kapasitansi, pencitraan
medis seperti CT, MRI, dan ultrasound tidak akan mungkin dilakukan dengan baik. Selain itu, peralatan medis
seperti EKG, EMG, EEG, dan defibrilator juga tidak akan dapat beroperasi tanpa menggunakan kapasitansi.

Oleh karena itu, penggunaan konsep kapasitansi dalam fisika medis sangatlah penting dan memiliki peran
yang besar dalam pengembangan teknologi medis modern.
  KONSEP KAPASITANSI DALAM ALAT COMPUTED

 
TOMOGRAPHY (CT)
Dalam computed tomography (CT), konsep kapasitansi digunakan dalam pembentukan gambaran 3D
organ-organ dalam tubuh manusia dengan menggunakan sinar-x. CT menggunakan sebuah tabung sinar-x yang
diputar di sekitar pasien untuk menghasilkan serangkaian sinar-x. Sinar-x tersebut kemudian melewati tubuh
pasien dan diterima oleh detektor di sisi lain dari tubuh

Detektor-detektor tersebut terdiri dari sejumlah rangkaian elektronik yang mengandung kapasitor. Kapasitor
pada detektor ini berfungsi untuk menampung muatan listrik yang dihasilkan oleh sinar-x yang melewati tubuh
pasien. Setiap detektor kemudian memberikan sinyal listrik yang dihasilkan oleh kapasitor ke komputer untuk
diproses.
 
Dalam pemrosesan data CT, komputer menggunakan teknik pengolahan citra untuk mengubah sinyal listrik dari
detektor menjadi gambaran 3D organ-organ dalam tubuh manusia. Dengan menggunakan kapasitansi pada detektor,
CT dapat menghasilkan gambaran yang sangat detail dan akurat dari organ-organ dalam tubuh manusia dengan
cepat dan tidak invasif. Karena itu, kapasitansi merupakan konsep yang sangat penting dalam pengembangan
teknologi CT dan memungkinkan para ahli medis untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan kesehatan dengan lebih
akurat.
CONTOH GAMBAR ALAT COMPUTED TOMOGRAPHY (CT)
KESIMPULAN
 
 

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kesimpulan yang dapat disimpulkan adalah, Resonansi daya adalah suatu fenomena
yang terjadi pada sistem listrik yang memiliki rangkaian resonansi, yaitu sistem yang terdiri dari indutor (L), kapasitor (C), dan
resistor (R). Pada sistem ini, daya yang diserap oleh indutor dan kapasitor akan bergantian sehingga terjadi suatu gelombang
daya yang berulang pada frekuensi tertentu.

Sedangkan, Faktor daya adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa efisien sistem listrik tersebut dalam mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik atau panas. Faktor daya dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu faktor daya aktif
(PF), faktor daya reaktif (QF), dan faktor daya aparent (S).

Memahami konsep resonansi daya dan faktor daya dapat membantu dalam menentukan pemilihan komponen yang tepat
serta mengoptimalkan sistem listrik agar dapat beroperasi dengan efisien dan aman. Resonansi daya dan faktor daya dapat
berpengaruh terhadap performa sistem listrik karena kedua fenomena tersebut dapat menyebabkan terjadinya getaran pada
frekuensi tertentu pada sistem listrik yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen sistem tersebut, serta
dapat menyebabkan terjadinya arus yang berlebih pada sistem listrik yang dapat mengakibatkan panas yang tidak normal pada
komponen-komponen sistem tersebut.
SEKIAN DARI KAMI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai