Anda di halaman 1dari 12

Physical Medicine and Rehabilitation Department

Faculty of Medicine Hasanuddin University 1

Adult Manual Muscle Testing


2
PENDAHULUAN
 Kekuatan otot didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengerahkan kekuatan pada resistensi eksternal
 Evaluasi fungsi dan kekuatan satu otot dan kelompok otot
berdasarkan kinerja efektif suatu gerakan
 Fungsi pengujian kekuatan otot adalah untuk mengevaluasi keluhan
kelemahan, seringkali bila ada kecurigaan penyakit neurologis

Hislop, Helen J. (2007). Daniels & Worthingham's muscle testing : techniques of manual examination. St. Louis, Mo. :Saunders Elsevier,
3
Tipe Otot Berdasar Kontraksi
Kontraksi Isometris
Kontraksi pada otot tetapi panjang otot tidak berubah

Kontraksi Isotonis
Otot mengembangkan ketegangan konstan melawan resistensi dengan perubahan Panjang

Kontraksi Konsentrik
Ketegangan pada otot menyebabkan origo dan insertio otot bergerak lebih dekat (otot
memendek)
Kontraksi Eksentrik
Ketegangan pada otot menyebabkan origo dan insertio pada otot bergerak menjauh (otot
memanjang)

Hislop, Helen J. (2007). Daniels & Worthingham's muscle testing : techniques of manual examination. St. Louis, Mo. :Saunders Elsevier,
4
5
Prosedur Assesmen MMT

Penjelasan dan Instruksi

Posisi Pasien

Stabilisasi

Assesmen Dari Kekuatan Otot


Manual Muscle Testing Grades 6
7
Manual Muscle Testing Grades
One joint Two joint

RESISTENSI
 Otot pada satu sendi  position pada end range (M.
Brachialis, M. Gluteus medius, M. quadriceps)
 Otot pada Dua atau lebih sendi  Posisikan pada mid range
(Hamstring muscle, M. Gastrocnemius)
 Persendian distal  berikan resistensi
NOTES!
 Ketika kontraktur atau keterbatasan sendi tetap (misalnya total knee replacement)
membatasi rentang gerak sendi, pasien hanya melakukan dalam rentang yang tersedia
 Dalam keadaan ini, rentang yang tersedia adalah rentang gerak penuh untuk pasien
tersebut pada saat itu, meskipun tidak "normal".

Hislop, Helen J. (2007). Daniels & Worthingham's muscle testing : techniques of manual examination. St. Louis, Mo. :Saunders Elsevier,
8
Plus (+) Minus (-), How to use?
 Penggunaan plus atau minus untuk MMT biasanya tidak disarankan
 Sesuai dengan kondisi pasien
 Untuk melihat perkembangan minor

Sebagai contoh:
 Pasien dites untuk plantar fleksi, pasien dalam posisi berdiri, dapat menginisiasi
heel rise tetapi tidak ROM full, bagaimana grade MMT? 2+
 Pasien dites untuk shoulder abduction, pasien dalam posisi supine, hanya bisa
partial ROM yang dicapai, bagaimana grade MMT? 2-

Hislop, Helen J. (2007). Daniels & Worthingham's muscle testing : techniques of manual examination. St. Louis, Mo. :Saunders Elsevier,
9

Magee, David J. ( 2002). Orthopedic physical assessment. Philadelphia :Saunders,


10

Ciesla N, Dinglas V, Fan E, Kho M, Kuramoto J, Needham D. Manual muscle testing: a method of measuring extremity muscle strength applied to critically ill patients.  J Vis Exp.
2011;(50):2632. Published 2011 Apr 12. doi:10.3791/2632
11
Hal hal apa yang dapat mempengaruhi hasil tes
 Luka terbuka  pemeriksa menggunakan sarung tangan
 Pasien berada dalam kondisi yang sulit
 Pasien memiliki gangguan kognitif atau komunikasi

Kontraindikasi
• Instabilitas sendi atau inflamasi
• Fraktur yang belum sembuh total
• Osteoporosis atau restriksi postoperatif

Hislop, Helen J. (2007). Daniels & Worthingham's muscle testing : techniques of manual examination. St. Louis, Mo. :Saunders Elsevier,
12

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai