Teori
Kepemimpinan
Situasional
Seseorang dapat dibentuk Teori Ekologi theory (teori
menjadi seorang pemimpin, situasi)
tetapi untuk menjadi pemimpin
yang baik ada bakat-bakat
tertentu yang ada di diri Orang biasa yang jadi pemimpin
seseorang yang diperoleh dari a/ karena adanya situasi yang
alam. menguntungkan dirinya.
Upaya untuk mencapai satu
tujuan dilakukan dengan
menimbulkan ketakutan serta
Diktator ancaman.
Santai Gaya
Kepemimpinan Autokratis
Segala keputusan ada
ditangan pemimpin.
Demokratis
Peran serta bawahan dalam
pengambilan keputusan yang
dilakukan secara musyawarah.
Pemimpin 1. Menentukan tujuan yang jelas, cocok, dan bermakna bagi kelompok. Memilih
pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan dalam bidang profesinya.
Yang
Efektif 2. Memiliki kesadaran diri dan menggunakannya untuk memahami kebutuhan
sendiri serta kebutuhan orang lain.
menurut
Ruth M. 3. Berkomunikasi dengan jelas dan efektif
Trapper
4. Mengarahkan energi yang cukup untuk kegiatan kepemimpinan
5. Mengambil tindakan
Pimpinan dan Kepemimpinan
Pimpinan tingkat pertama (Lower Manager)
• Technical skill
• Saluran informasi dan komunikasi timbal balik antara Lower Manager dan Top
Manager.
Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi & manajemen
pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam
praktik kebidanan (Permenkes 149 pasal 8). Bidan sebagai seorang pemimpin harus :
– Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan kesehatan.
– Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di masyarakat.
– Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta mengimplementasikan upaya perbaikan
atau perubahan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.
– Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan perspektif luas dan kritis.
– Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan praktik kebidanan.
Bidan adalah profesi yang benar-benar harus dijiwai karena sangat menuntut tanggung
jawab. Bidan juga nantinya akan menjadi pemimpin di tengah masyarakat. Bidan adalah
orang yang berperan penting dalam terciptanya ibu dan anak yang sehat dan keluarga
bahagia serta generasi bangsa yang sehat. Oleh karena itu dalam menjalankan tugasnya,
bidan harus mempunyai prinsip sebagai berikut:
Don’t make
Love your do, do mistake Customer Improved your
your love • Sesuai standar profesi service
Oriented quality
Work with
reverence for the Say thanks to the
Do the best Behaviour change
Lord problem
Keterampilan Bidan sebagai Leader
• Webster’s New Collegiate Dictionary mengartikan advokasi sebagai tindakan atau proses
untuk membela dan memberi dukungan. Advoksai dapat pula diterjemahkan tindakan
yang mempengaruhi seseorang.
• Advokasi adalah kombinasi individu dan sosial tindakan yang dirancang untuk keuntungan
politik dan masyarakat dukungan untuk tujuan kesehatan atau program tertentu.
Tindakan dapat diambil oleh, atau atas nama, individu dan kelompok untuk menciptakan
kondisi hidup yang mempromosikan kesehatan dan gaya hidup sehat.
• Advokasi adalah suatu pendekatan kepada seseorang atau bidan/organisasi yang di duga
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau pelaksanaan suatu
kegiatan. Secara operasional, advokasi adalah kombinasi antara gerakan perorangan dan
masyarakat yang di rancang untuk memperoleh komitmet politis, dukungan kebijakan,
penerimaan gagasan, atau dukungan terhadap system untuk suatu tujuan atau program
tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa advokasi adalah kombinasi
antara pendekatan atau kegiatan individu dan social, untuk
memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan,
penerimaan social, dan adanya sistem yang mendukung
terhadap suatu program atau kegiatan.
Tujuan Advokasi
Adanya
komitmen
dan dukungan
Adanya dari
kemauan atau kebijakan
Adanya
Adanya kepedulian Adanya pemerintah,
pemahaman
ketertarikan menyelesaika tindakan sumberdaya,
atau Adanya
dalam n masalah nyata dalam dan
kesadaran tindak lanjut
menyelesaik kesehatan menyelesaik keikutsertaka
terhadap kegiatan
a n masalah dengan a n masalah n berbagai
masalah
kesehatan memberikan kesehatan pihak untuk
kesehatan
alternatif memberikan
solusi kemudahan
dalam
menyelesaika
n masalah
kesehatan.
Advokasi dalam pelayanan Kebidanan
Bidan Mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang dalam pelayanan kebidanan, yang
mungkin rentan dan tidak mampu melindungi kepentingan mereka sendiri.
berperan Membantu masyarakat untuk mengakses kesehatan yang relevan dan informasi kesehatyan dan
sebagai membertikan dukungan sosial.
advocator Melakukan kegiatan advokasi kepada para pengambil keputusan berbagai program dan sektor
yang terkait dengan kesehatan.
dengan
tugas Melakukan upaya agar para pengambil keputusan tersebut meyakini atau mempercayai bahwa
program kesehatan yang ditawarkan perlu di dukung melalui kebijakan atau keputusan politik.
antara lain:
Kebijakan itu dalam bentuk peraturan, Undang-Undang, instruksi yang menguntungkan
kesehatan publik.
Bentuk Kegiatan Advokasi
• Melakukan pendekatan dengan para pembuat keputusan
setempat, agar mereka menerima commited atau usulan, dan
Lobi Politik akhirnya mereka bersedia mengeluarkan kebijakan atau
keputusan-keputusan untuk membantu atau mendukung program
tersebut, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Imitasi
Perasaan/Kehendak
Yang dianggap benar adalah yang dirasakan benar atau memuaskan
kehendak dan begitupun sebaliknya apabila yang dirasakan salah
adalah yang tidak sesuai dengan kehendak.
Intuisi
Persepsi yang terbentuk dengan segera bagaimana bertindak dalam
situasi tersebut. Namun intuisi hanya sebatas mengarahkan
keputusan berdasarkan apa yang terbesit dalam pemikiran saat itu.
Kebiasaan
Konsekuensialisme
Menganalisa bagaimana konsekuensi (hasil) yang akan didapat
dari berbagai pilihan tindakan. Tindakan yang benar adalah
tindakan yang memberikan hasil yang terbaik.
Prinsiplisme
Menggunakan prinsip-prinsip etik sebagai dasar dalam
membuat keputusan etis, dengan tetap mempertimbangkan
aturan & konsekuensi yang mungkin timbul.
Pengumpulan Mengembangkan
Masalah Analisa data
data pemecahan
2
Konflik di Organisasi
• Pada organisasi-organisasi sosial, sering juga
terjadi atau berpotensi perang dan emosi
tinggi, dan menjurus pada konflik.
• Seperti tempat ibadah, rumah tangga,
organisasi masyarakat, organisasi profesi,
organisasi politik, organisasi kepemuda- an,
organisasi pekerja, organisasi pengu- saha dan
lainnya semuanya telah menjadi ajang
perkelahian atau konflik.
3
Konflik di Tempat Kerja
• Tempat kerja sering menjadi ajang konflik, antara
rekan kerja, manajer dan pengawas, atasan dan
pegawai, dan kadang-kadang direktur, staf eksekutif,
atau direktur utama. serikat pekerja, dan lainnya.
• Banyak perusahaan yang harus mengeluarkan biaya
proses pengadilan yang besar, karena berusaha
menyelesaikan konflik di dalam atau di luar
perusahaan.
4
Konflik Di Sektor Umum
• Di sektor umum perselisihan antar indus- tri,
antar kelompok kepentingan umum, lembaga
pemerintah terjadi secara teratur, demikian
juga perselisihan antar negara.
• Banyak perselisihan tersebut yang merusak
kesehatan mental, kehilangan sumber energi,
membuang waktu dan uang, serta kerugian
fisik.
5
Negosiasi - Pengertiannya
Metode penyelesaian sengketa yang paling dasar, sederhana, dan tidak
formal.
Suatu proses untuk mencapai kesepakatan dengan pihak lain (Goodpaster,
1993).
Komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai kesepakatan pada saat
kedua belah pihak memiliki kepentingan yang sama maupun berbeda, tanpa
keterlibatan pihak ketiga penengah, baik pihak ketiga yang tidak berwenang
mengambil keputusan (mediator) atau pihak ketiga yang berwenang
mengambil keputusan (ajudikator)(Fisher & Ury, 1991).
Prasyarat negosiasi yang
efektif
Kemauan (willingness): mau masalah dan
menyelesaikan bernegosiasi secara sukarela;
Kesiapan (preparedness): siap melakukan
negosiasi;
Kewenangan (authoritative): mempunyai wewenang mengambil
keputusan;
Keseimbang kekuatan (equal bargaining power): memiliki
an
kekuatan yang relatif seimbang sehingga dapat menciptakan saling
ketergantungan;
Keterlibatan seluruh pihak terkait (stakeholdership):
dukungan seluruh pihak terkait dalam proses negosiasi;
Holistik (comprehensive): pembahasan permasalahan
secara menyeluruh.
KAREKTERISTIK DARI NEGOSIATOR YANG
EFEKTIF
• Persiapan dan kemampuan perencanaan.
• Pengetahuan tentang materi yang dirundingkan.
• Kemampuan mengekspresikan pikiran-pikiran secara verbal.
• Kemampuan untuk berpikir utuh, jernih dan cepat dalam kondisi
dibawah tekanan (waktu) dan ketidakpastian (informasi terbatas).
• Kemampuan dan ketrampilan mendengarkan (cepat,
tepat,
menyederhanakan, reformulasi, rephrase, mensistematisasikan).
• Intelegensia Umum dan ketrampilan mengambil keputusan.
• Integritas tinggi.
• Kemampuan mempengaruhi.
• Sabar.
• Kemampuan mengundang respek dan kepercayaan diri lawan.
Strategi dan Teknik Bernegosiasi
James G Patterson dalam bukunya How to Become a Better Negotiator
sebagaimana dukutip oleh Joni Emirzon(2001,57-59),menjelaskan ada lima
strategi dalam melakukan negosiasi,yaitu ;
(Cont’d...)
Kendala Cara Mengatasi
17
Kapan Negosiasi Tidak Perlu Dilakukan ?
– Kovach
• Facilitated negotiation. It is a process by which a
neutral third party, the mediator, assist disputing
parties in reaching a mutually satisfactory resolution.
– Nolan Haley
• A short term, structured, task, oriented,
participatory intervention process. Disputing
parties work with a neutral third party, the mediator,
to reach a mutually acceptable agreement
SKEMA MEDIATION
MEDIATOR
Tugas Mediator
Tugas mediator sebagai pihak ketiga yang netral adalah membantu para
pihak dalam menyelesaikan sengketa,oleh karena itu mediator dapat bertindak
sebagai :
Persiapan
Sambutan mediator
Presentasi para pihak
Identifikasi kesepahaman
Mendefinisikan & mengagendakan
masalah
Boulle, Mediation:
Tahap penyelesaian masalah Principles, Process, Practice
(Bitterworths 1966)
25