1
Tata kelola (governance) adalah sistem dan proses
untuk memastikan akuntabilitas yang tepat dan
keterbukaan dalam menjalankan organisasi bisnis
2
M UATA N D OKU M E N TATA K E LO LA B LU D
b. prosedur kerja;
4
KEPALA
UPT PUSKESMAS
KPA/KPB
Sub Bagian TU/Umum dan
Kepegawaian
1. Struktur Organisasi
Staf Urusan Staf Urusan Staf Urusan
Pengurus Bendahara
memuat posisi jabatan, pembagian Kelompok
Jabatan
Barang
Pembantu
Fungsional
Promkes BPG
KESLING LAB
UKK FARMASI
UKS
BATTRA/TOGA
YANDU LANSIA
5
UKGMD
Penilaian Struktur Organisasi
No URAIAN Nilai
6
2. Prosedur Kerja
No URAIAN Nilai
7
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan elemen penilaian untuk akreditasi
puskesmas.
Pengertian SOP:
SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus
dilakukan dimana dan oleh siapa dilakukan.
Tujuan SOP :
1. Agar proses kerja rutin terlaksana efisien, efektif, konsisten & aman
2. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yg
berlaku.
Manfaat :
3. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
4. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
5. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya
( SOP pemberian informasi, SOP pemasangan infus, SOP pemindahan pasien, dll
8
3. Pengelompokan Fungsi Yang Logis
merupakan stuktur organisasi yang logis dan sesuai dengan
prinsip pengendalian intern
No URAIAN Nilai
9
4. Pengelolaan SDM
• Menggambarkan tata kelola kepegawaian antara lain penerimaan pegawai,
penempatan, sistem remunerasi,jenjang karir, pembinaan termasuk sistem
reward dan punishment, pemutusan hubungan kerja
No URAIAN Nilai
1. Pengelolaan SDM yang lengkap 10
2. Pengelolaan SDM yang lengkap, kecuali kebijakan pemutusan hubungan 8
kerja
3. Pengelolaan SDM yang lengkap, kecuali kebijakan pemutusan hubungan 6
kerja, dan pembinaan
10
Contoh Tata Kelola Sumber Daya Manusia
A. Pengadaan Pegawai BLUD
1. Perencanaan Pengadaan Pegawai
1.1. Mekanisme Pengadaan Pegawai CPNS
1.2. Mekanisme Pengadaan Pegawai Non PNS (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)
1.3. Pengumuman Pengadaan Pegawai
2. Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap Non PNS (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)
3. Surat Perjanjian Kerja dan Pernyataan Kerja
4. Pengangkatan Pegawai Tetap Non PNS (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)
5. Nomor Induk Pegawai Non PNS (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)
B. Hak dan Kewajiban
1. Hak
2. Kewajiban
C. Pembinaan Karir
1. Pengangkatan dan Kenaikan Golongan Pegawai PNS
2. Pengangkatan dan Kenaikan Golongan Pegawai Tetap Non PNS
3. Penangguhan atau Penundaan Kenaikan Golongan
4. Kenaikan Golongan dalam Tugas Belajar atau Ijin Belajar dan Penyesuaian Ijasah
D. Remunerasi
E. Hari Kerja, Waktu Kerja, Istirahat dan Lembur
F. Izin, dan Cuti Pegawai BLUD
G. Kesejahteraan Pegawai BLUD
H. Disiplin Pegawai BLUD
I. Pensiun dan Pemutusan Hubungan Kerja 11
5. Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja
• Menggambarkan adanya peraturan-peraturan mengenai sistem akuntabilitas
kinerja
No URAIAN Nilai
1. Adanya sistem akuntabilitas kinerja yang lengkap sesuai dengan peraturan yang berlaku 10
4. Adanya sistem akuntabilitas,namun tidak memiliki alat ukur dan tidak berhubungan dengan 2
renstra bisnis
12
Sistem Akuntabilitas Puskesmas
Manajemen Manajemen
Kelembagaan Keuangan
Mutu Pelayanan Operasional
Permendagri 13/2006
Permenkes 46/2015 Permenkes 44/2016 ttg Pedoman
Permenkes 75/2014 ttg Akreditasi ttg Manajemen
ttg Puskesmas Pengelolaan Keuangan
Puskesmas, Klinik Puskesmas Daerah
Pratama, Tempat
Praktek Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktek Permendagri 79/2018
Mandiri Dokter Gigi ttg Badan Layanan
Umum Daerah
13
6. Kebijakan Keuangan
• Kebijakan Keuangan mengenai tarif berdasarkan unit cost
dan subsidi, sistem akuntansi dan keuangan
No URAIAN Nilai
1. Adanya sistem pengelolaan keuangan akrual (SAK) yang lengkap & kebijakan tarif 10
berdasarkan unit cost
2. Adanya sistem pengelolaan keuangan (SAP) dan memiliki kebijakann tarif berdasarkan 8
unit cost
3. Menggunakan sistem keuangan (SAK atau SAP) tetapi tidak memiliki kebijakan tarif yang 6
sesuai dengan unit cost
4. Ada sistem pengelolaan keuangan tetapi tidak menggunakan sistem akuntansi berbasis 4
SAP
5. Adanya kebijakan tarif berbasis unit cost tetapi tidak memiliki sistem akuntansi dan 2
keuangan
14
Kebijakan Keuangan
Sistem Akuntansi
yaitu metode dan prosedur untuk mencatat
dan melaporkan informasi keuangan yang
disediakan bagi perusahaan atau suatu
organisasi bisnis.
Kebijakan Akuntansi
No URAIAN Nilai
1. Ada kebijakan mengenai pengelolaan limbah dan lingkungan yang lengkap (kimia, fisik, biologi) 10
3. Ada kebijakan pengelolaan limbah dan lingk. kimia saja,bilogi saja atau fisik saja 6
1. Limbah Infeksius
Limbah infeksius adalah limbah yang diduga mengandung
patogen (bakteri, virus, parasit, atau jamur) dalam konsentrasi
atau jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit pada
penjamu yang rentan.
2. Limbah Patologis
Limbah patologis terdiri dari jaringan, organ, bagian tubuh, janin
manusia dan bangkai hewan, darah dan cairan tubuh.
3. Limbah Benda Tajam
Benda tajam merupakan materi yang dapat menyebabkan luka
iris atau luka tusuk antara lain jarum, jarum suntik, skalpel dan
jenis belati lain, pisau, peralatan infus, gergaji, pecahan kaca,
dan paku. Baik terkontaminasi maupun tidak, benda semacam
itu biasanya dipandang sebagai limbah yang sangat berbahaya.
4. Limbah Farmasi
Limbah farmasi mencakup produk farmasi, obat-obatan, vaksin, dan
serum yang sudah kedaluwarsa, tidak digunakan, tumpah, dan
terkontaminasi yang tidak diperlukan lagi dan harus dibuang dengan
tepat. Limbah ini juga mencakup barang yang akan dibuang setelah
digunakan untuk menangani produk farmasi, misalnya botol atau
kotak yang berisi residu, sarung tangan, masker, slang penghubung,
dan ampul obat.
5. Limbah Genotoksik
Limbah genotoksik sangat berbahaya dan bersifat mutagenik,
teratogenik, atau karsinogenik. Limbah genotoksik mencakup obat
obatan sitotoksik tertentu, muntahan, urine atau tinja pasien yang
diterapi dengan obat-obatan sitotoksik (sering dipakai dalam terapi
kanker), zat kimia, maupun radioaktif.
6. Limbah Kimia
Limbah kimia mengandung zat kimia yang berbentuk padat, cair
maupun gas yang berasal, misalnya dari aktivitas diagnostik dan
eksperimen serta dari pemeliharaan kebersihan, aktivitas keseharian,
dan prosedur pemberian desinfektan dan limbah laboratorium.
7. Limbah yang mengandung logam berat
Limbah yang mengandung logam berat dalam konsentrasi tinggi
termasuk dalam limbah kimia berbahaya dan biasanya bersifat
toksik. Contohnya adalah limbah merkuri yang berasal dari
bocoran peralatan kedokteran yang rusak (misalnya
termometer, alat pengukur tekanan darah, dan sebagainya).
Limbah kadmium kebanyakan berasal dari baterai bekas, panel
kayu tertentu yang mengandung timbal masih digunakan
dalam pembatasan radiasi sinar X dan di bagian diagnostik dan
amalgam yang digunakan pada kegiatan tambal gigi.
9. Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif juga mencakup benda padat, cair dan gas
yang terkontaminasi radionuklida. Limbah yang dihasilkan
berupa peralatan gelas, spuit, kertas isap, larutan, ekskreta
pasien yang menjalani pengobatan atau pemeriksaan dengan
radionuklida terbuka.
34