Selamat Datang

Di
PT. asphal bangun sarana
cabang malahayati
aceh besar
 KAMI DARI KELOMPOK – I
T. Darul Qutni, SE
Yuliani. ST
Ns. M. Fauzan Ilhami s.kep
Muhammad Iqbal. st
Candra Ria Saputra. st
Muhammad sofiyan effendi. A.md

MENCOBA MENGKAJI SEJAUH MANA PENERAPAN K3

ditinjau dari
KELEMBAGAAN, keahlian & SMK3
DI
PT. ASPHALT BANGUN SARANA
CABANG MALAHATi – ACEh besar
 Profil Perusahaan
 PT. Asphalt Bangun Sarana (ABS) didirikan di Jakarta, Indonesia pada tanggal
09 Desember 1999 dengan akta pendirian yang dibuat dihadapan Notaris
Neneng Salmiah, SH. ABS merupakan anak perusahaan dari Group COLAS
(Perancis), pemimpin dunia dalam konstruksi jalan dan Emulsi. Kegiatan utama
ABS terdiri dalam supllying / mendistribusikan Asphal & khususnya seperti
Binders yang di ubah menjadi Asphalt & Emulsi untuk Kontraktor Jalan
(Bandara, Pelabuhan, Pertambangan, Toll ) dan industri di seluruh Indonesia
melalui jaringan terminal asphalt tersebar di Sumatera, Jawa & Kalimantan.

 ABS adalah Perusahaan Indonesia dengan kemampuan Internasional,

Menyediakan Solusi Pembaharuan dan membantu secara taknis kepada
Pelanggannya. Di Tahun 2001 ABS Akuisisi SRC (Saranaraya Reka Cipta), SRC
adalah Anak Perusahaan dari ABS dan tepatnya terlibat dalam Bisnis yang sama
persis dan mempunyai keunggulan dari keterampilan, nilai dan teknik yang
sama. SRC Beroperasi di Jakarta dan Balikpapan.
 Maksud dan Tujuan
MAKSUD
 Sebagai pemenuhan persyaratan Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3
Umum bekerjasama antara PT. Raya Pratama Indonesia dengan Ditjen
Binwasnaker Kemnakertrans Republik Indonesia.

TUJUAN
 Sebagai calon Ahli K3 yang memiliki kemampuan melakukan identifikasi,
evaluasi dan audit proses yang berkaitan dengan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja secara umum serta mampu melakukan pengawasan penerapan
Peraturan Perundangan K3 di tempat kerja.
 Menambah pemahaman mengenai Peraturan Perundangan K3 yang ada di
Lingkungan PT. AsphaltBangun Sarana cabang Malahayati – Aceh Besar
 Mengetahui Penerapan SMK3 di PT. Asphalt Bangun Sarana cabang
Malahayati – Aceh Besar.
PENGERTIAN
K3
K3 secara praktis diartikan sebagai upaya perlindungan agar
tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama
melakukan pekerjaan ditempat kerja termasuk orang lain yang
memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat secara
aman dan efisien dalam produksinya

• Melindungi para pekerja dan orang

lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
DASAR HUKUM
1. Pasal 10, Undang-undang No. 1 tahun 1970
2. Kep.Menaker No. Kep.155/MEN/1987
3. Per.Menaker No. 04/Men/1987
4. Per.Menaker No. 02/Men/1992
5. Per.Menaker No. 04/Men/1995

BERBAGAI BENTUK BAHAYA YANG ADA

HARUS DIKENDALIKAN
dengan merujuk pada
peraturan dan standar teknik yang berlaku
 Temuan Negatif di Tempat Kerja
 Kebijakan yang dipasang belum sesuai standard yang
berlaku
(UU No. 1 Thn 1970, Pasal 14 a)

 Belum adanya P2K3 di PT. ABS cabang Malahayati

(UU No. 1 Thn 1970, pasal 10 ayat 1 dan 2
Permen 04 Thn 1987 Tentang P2K3)

 Pengendalian dokumen yang belum efektif

(Kepdirjen Binwasnaker No Kep.84/PKPPK/X/2012)
Penempatan barang, alat dan APD yang tidak sesuai
dengan peraturan
(PP Perburuhan No.7 Thn 1964 Pasal 5 Ayat 11 dan 12)

Kebersihan lingkungan yang masih kurang dibeberapa

tempat
(Permen Perburuhan No.7 Thn 1964 Tentang syarat
kesehatan dan kebersihan pasal 2)

Pewarnaan lambang dan rambu yang masih belum sesuai

- UU No. 1 Thn 1970 Pasal 14 B
- PP 50 Thn 2012 Tentang Penerapan SMK3
Ruang terbatas Kriteria 6.4.4
- Permenaker No 5 Thn 1996 Tentang SMK3 Kriteria
audit 6.4.4)
TN = Lokasi Di Kantor
Belum ditemukanya struktur organisasi
perusahaan
 
Kebijakan K3 Lingkungan perusahaan
yang terpasang hanya mampu terbaca
dalam jarak pandang < 2 meter

Rekomendasi:
Kemungkinan pekerja tidak mengetahui
tentang kebijakan K3 Lingkungan
ditempat kerja
Temuan Negatif di Tempat Kerja
Ketua
nihil

AK3U
Suban

Anggota Anggota Anggota

nihil nihil nihil

• Tidak Adanya Struktur Organisasi P2K3

 Temuan Negatif di Tempat Kerja
Dasar Hukum Pembentukan P2K3:
 Undang Undang No. 1 Tahun 1970 Psl 10 ayat 1& 2
 Permen 04/Men/1987 Psl 2 & 3

Rekomendasi:
Sebaiknya segera dibentuk, mengingat AK3U sudah ada
personilnya
TN = Lokasi Di Kantor
Dokumen hasil meeting (notulen) unit
HSE masih digabung dalam 1 map/file
dengan hasil meeting unit kerja
lain/umum

Penggabungan dalam satu map/file

untuk beberapa file sangat menyulitkan
dalam hal pencarian berkas jika
sewaktu-waktu dibutuhkan.
TN = Lokasi Di Kantor
Penempatan barang atau alat kerja yang tidak
pada tempatnya dan tidak tertata dengan rapi
yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja, dan
estetika yang tidak sedap dilihat.

Penempatan barang atau alat kerja yang tidak

tertata rapi yang dapat menimbulkan kecelakaan
kerja seperti tersandung alat yang berserakan di
lantai dan menyebab kan alat kerja hilang atau
rusak dan atau kurang fungsinya.
TN = Lokasi Di Gudang

Dibeberapa tempat seperti gudang

dan toilet lingkungan kerjanya
masih belum bersih dan tidak rapi

Setiap lingkungan kerja harus

terjaga kebersihannya untuk
menghindari bahaya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
 TN = Lokasi Indoor & Outdoor

• Penempatan rambu-rambu yang masih

berantakan
•Pewarnaan rambu-rambu yang masih belum
sesuai Warna dan sudah mulai pudar dan
Secara tidak langsung dapat
sulit terlihat
mengakibatkan kecelakaan kerja
dan bila terjadi bencana alam atau
kebakaran dapat menghambat
proses evakuasi dan berpotensi/
menimbulkan korban jiwa
 Pewarnaan Sign Evakuasi

Rekomendasi:
Sebaiknya pewarnaan jalur evakuasi diganti dari
background merah tulisan putih) menjadi
background hijau tulisan putih
Warna Merah = Identik Dengan Larangan
Warna Hijau Putih = Identik Dengan Keselamatan
WARNA RAMBU-RAMBU
 INFO
UMUM
LARANGAN PERHATIAN PERTOLONGAN

AWAS UTAMAKAN TOILET

DILARANG KESEHATAN &
TEGANGAN KESELAMATAN PRIA &
MEROKOK
TINGGI KERJA WANITA

BUANG
DILARANG PERTOLONGAN
PERTAMA
SAMPAH PADA
MASUK HATI HATI TEMPATNYA
PERGI SEHAT
PULANG SELAMAT

Kerjakan Yang Ditulis

Tulis Yang Dikerjakan