Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN OBSERVASI KERJA LAPANGAN

Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum


Banda Aceh, 8 – 20 Mei 2017

BAB IV
ANALISA

Berdasarkan hasil temuan di lapangan masih terdapat hal-hal yang belum sesuai dengan penerapan Undang –
Undang terkait Keselamatan dan Kesehatan di tempat kerja. Adapun beberapa temuan dari hasil observasi
lapangan sebagai berikut:

No Temuan /Gambar Keterangan Dasar Hukum Saran dan


Rekomendasi
1 Tidak UU No.1 / 1970 tentang keselamatan kerja Undang undang
ditemukannya pasal 14 huruf a : no.1 tahun 1970
saigboard Secara tertulis menempatkan dalam tempat tentang
tentang undang kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja
undang no.1 keselamatan agar di pasang
tahun 1970 di kerja yang diwajibkan, sehelai Undang- ditempat kerja
tempat kerja undang ini dan semua peraturan
pelaksanaannya yang
berlaku bagi tempat kerja yang
bersangkutan, pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan
terbaca dan menurut petunjuk pegawai
pengawas atau ahli kesehatan kerja.
2 Tidak adanya -PP NO.50 tahun 2012, kriteria SMK3 Harus adanya
pemantauan No.7.4 tentang pemantauan Kesehatan pemantauan
kesehatan Tenaga Kerja. kesehatan bagi
tenaga kerja tenaga kerja untuk
Pada PP No.50 tahun 2012 kriteria SMK3 mencegah PAK
no.7.4.1 Harus dilakukan pemantauan dilingkungan kerja.
kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada
tempat kerja yang mengandung potensi
bahaya tinggi sesuai dengan peraturan
perundang undangan.
3 Tidak ada Menurut PP No.50 tahun 2012, kriteria Pengurus
sertifikat SMK3 no.6.3.2 Penugasan pekerjaan mempekerjakan
keahlian kimia harus berdasarkan kemampuan dan ahli K3 Kimia
keterampilan serta kewenangan yang sekurang-
dimiliki kurangnya 1 (satu)
-Kepnaker no.187/MEN/1999 Pasal 3 orang
huruf “b” : penunjukan petugas K3
Kimia dan Ahli K3 Kimia
- Pasal 16 huruf “b”: mempekerjakan ahli
K3 Kimia sekurang-kurangnya 1 (satu)
orang

16
LAPORAN OBSERVASI KERJA LAPANGAN
Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum
Banda Aceh, 8 – 20 Mei 2017

4 Tidak dilakukan UU no.1/1970 tentang keselamatan dan Pengurus


Safety induction kesehatan kerja pasal 9 ayat (1) : diwajibkan
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menyelenggarakan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru safety induction
tentang : guna memberikan
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya pemahaman kepada
serta apa yang dapat timbul dalam tempat setiap tenaga kerja
kerjanya; baru maupun tamu.
b. Semua pengamanan dan alat-alat
perlindungan yang diharuskan dalam
semua tempat
kerjanya;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga
kerja yang bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam
melaksanakan pekerjaannya.
5 Selang Nozle - Menurut PP No.50 Tahun 2012, Kriteria harus segera
Bocor dan SMK3 no.6.5.5 bahwa terdapat prosedur diperbaiki atau
dilakukan untuk menjamin bahwa jika terjadi diganti dengan
pembalutan perubahan terhadap sarana dan peraatan selang nozle atau
dengan isolasi produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan APAR
yang telah dengan persyaratan peraturan perundang- yang baru
terlepas dan undangan, standar dan pedoman teknis
tidak terjamin yang relevan.
akan
kebocoran lagi - Sesuai dengan Peraturan Mentri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi No:
PER.04/MEN/1980 pasal 11 ayat 2
menyebutkan Cacat pada alat pemadam
api ringan yang ditemui waktu
pemeriksaan harus segera diperbaiki atau
alat tersebut segera diganti dengan yang
tidak cacat
6 Lisensi yang PERMEN no.2 1992 yang menyebutkan Setiap lisensi harus
dipergunakan tentang tata cara penunjukan kewajiban dalam keadaan
tidak berlaku dan wewenang ahli K3 pada pasal 7 ayat 1. aktif, Tidak adanya
lagi karena keputusan penunjukan ahli keselamatan izin kerja atau
belum dan kesehatan kerja sebagaimana penunjukkan dari
dilakukan dimaksud dalam pasal 4 ayat 1 berlaku pihak terkait, harus
perpanjangan. untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. 2 dilakukannya
keputusan penunjukkan sebagaimana yang perpanjangan pada
dimaksud dalam ayat 1 dapat dimintakan setiap license yang
perpanjangan kepada menteri tenaga kerja ada.
atau pejabat yang ditunjuk

17
LAPORAN OBSERVASI KERJA LAPANGAN
Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum
Banda Aceh, 8 – 20 Mei 2017

7 Belum Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Melakukan Refill


dilakukannya Transmigrasi No PER.04/MEN/1980 pasal pada APAR sesuai
refill pada 18: jadwal prosedur
APAR Setiap tabung alat pemadam api ringan yang telah
harus diisi kembali dengan cara: ditetapkan
a. untuk asam soda, busa, bahan kimia,
harus diisi setahun sekali;
b. untuk jenis cairan busa yang dicampur
lebih dahulu harus diisi 2 (dua) tahun
sekali;
PerMen 04-1980 Ttg Syarat2 APAR
Page 8 of 10 PerMen No.04 Tahun 1980
c. untuk jenis tabung gas hydrocarbon
berhalogen, tabung harus diisi 3 (tiga tahun
sekali, sedangkan jenis Iainnya diisi
selambat-lambatnya 5 (lima) tahun
8 Kabel listrik Permen 12/2015 pasal 3 huruf b: menyarankan
tidak tertata Menciptakan instalasi listrik yang aman, kepada
dengan baik handal, dan memberikan keselamatan direktur/pengusaha
sesuai standar bangunan serta isinya untuk
yang berlaku memerintahkan
kepada Ahli K3
Listrik agar lebih
teliti dalam hal
instalasi listrik, dan
juga harus
melakukan
pemeriksaan
berkala terhadap
semua instalasi
listrik
9 Penempatan Peraturan Pemerintah perburuhan no.7 Menyusun alat alat
barang atau Tahun 1964 pasal 5 ayat 11 dan 12 yang kerja dengan rapi
alat kerja yang menyebutkan bahwa Alat dan bahan harus sesuai dengan SOP
tidak tertata selalu disusun atau disimpan secara rapi sehingga tidak
rapi yang dapat dan tertib dan susunan tersebut harus menimbulkan
menimbulkan sedemikian rupa sehingga tidak resiko kecelakaan
kecelakaan menimbulkan bahaya tertimpa atau di tempat kerja.
kerja seperti mungkin menyebabkan buruh terjatuh.
tersandung alat
yang
berserakan di
lantai.

18
LAPORAN OBSERVASI KERJA LAPANGAN
Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum
Banda Aceh, 8 – 20 Mei 2017

10 setiap PERMEN Perburuhan no.7 tahun 1964 Menyarankan


lingkungan tentang syarat kesehatan, kebersihan serta kepada
kerja harus penerangan dalam tempat kerja, pasal 2 a. direktur/pengusaha
terjaga Menghindarkan kemungkinan bahaya untuk melakukan
kebersihannya kebakaran dan kecelakaan b. pembenahan
untuk Menghindarkan kemungkinan bahaya dibidang
menghindari keracunan, penularan penyakit atau kebersihan dan tata
bahaya timbulnya penyakit jabatan c. memajukan ulang peletakan
kecelakaan dan kebersihan dan ketertiban d. mendapat barang yang sudah
penyakit akibat penerangan yang cukup dan memenuhi tidak terpakai agar
kerja syarat untuk melakukan pekerjaan e. terjaga kebersihan,
mendapat suhu yang layak dan peredaran kenyamanan kerja
udara yang cukup f. menghidarkan dan terhindar dari
gangguan debu, gas, uap dan bauan yang bahaya kecelakaan
tidak menyenangkan. dan penyakit akibat
kerja

19

Anda mungkin juga menyukai