1
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
Berikut ini temuan positif dan negative di PT. Buana Centra Swakarsa
3.1 Temuan Positif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Buana
Centra Swakarsa
2 PT. BCS Sudah terdapat Jika terjadi insiden Tenaga P3K a. UU No.1/1970 tentang keselamatan kerja
fasilitas UPK dan di perusahan bisa untuk bisa b. PerMenKertrans No. 3/1982 Tentang
P3K di dilakukan penangan standby di UPK - Pelayanan Kesehatan Kerja
Perusahaan P3K di fasilitas UPK P3K dan segera c. perMen RI No. 15/2008 Tentang Pertolongan
sebelum dirujuk ke melengkapi Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja
Faskes Terdekat kekurangan
obat - obatan
3
3.2 Temuan Positif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Buana Centra Swakarsa
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)
KEBAKARAN
1 PT. BCS Tersediannya Mampu Melakukan Permenaker RU No. 4/1980 Tentang syarat –
Alat Pemadam meminimali pengecakan syarat pemasangan dan pemeliharaan Alat
Api Ringan di srrambatan APAR secara Pemadam Api Ringan Bab II pasal 11 : Setiap alat
daerah api apabila berkala, pemadam api ringan harus diperiksa 2 kali dalam
Mekanik terjadi dioastikan setahun, yaitu :
kebakaran Noozle tidak a. Pemeriksaan dalam jangka 6 bulan
di lingkup ada kebocoran, pemeriksaan dalam jangka 12 bulan
sekiranya. keretakan atau
tekukan yang
menyebabkan
selang tidak
bisa digunakan
1 PT. BCS Terdapat Mampu Lakukan riksa Permenaker No. 2/1989 pasal 50 ayat 2 :
Instalasi menghantarka uji Kembali dan Instalasi penyalur petir harus diperiksa dan di uji
penyalur petir n petir dioastikan secara berkala setiap 2 tahun sekali
dan telah sehingga bisa rutin sesuai
dilakukan uji menghindarai peraturan yang
riksa terjadinya berlaku
kebakaran
akibat
sambaran
petir atau
konsleting
4
3.3 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Buana Centra Swakarsa
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)
LINGKUNGAN KERJA
DAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA
1. PT. BCS Proses Tidak ada Perusahaan telah UU RI No. 32/2009 tentang Perlindungan dan
pengolahan penumpukan melakukan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Limbah B3 limbah B3 dengan proses
jangka waktu yang pegelolaan
lama karena limbah B3
dalam waktu 60 dengan baik
hari sekali akan di dimana dalam
handle ke pihak waktu 60 hari
eksternal akan dihandle ke
pihak eksternal
2 PT. BCS Ahli K3 teah Bisa mencegah - Melakukan Permenaker RI No. 5/2018 Tentang Keselamatan
melakukan terjadinya PAK di pengecekan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja Pasal 10
pengendalian perusahaan secara ayat (1) “Pengukuran dan pengendalian kebisingan
kebisingan berkala sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 1 huruf b
dan - Melakukan harus dilakukan pada tempat kerja yang memiliki
pencahayaan, pengendalia sumber bahaya kebisingan dari operasi peralatan
suhu dll n risiko kerja”
bahaya jika
melebihi
nilai
ambang
batas
5
3.1 Temuan Negatif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Buana
Centra Swakarsa
K3 Secara
Umum
1. PT BCS a. Tidak - Beban - Dapat
terdapa muatan memasa
t berlebih ng
keteran (Overload)
rambu / a. UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
gan/lap Seling
Safety Pasal 14 poin (b).
asitas Crane putus,
sign pekerja Sign
dari kejatuhan pada
crane materal. area
dan - Letak Crane
tidak APAR seperti
ada tidak
kapasitas
rambu diketahui.
/ beban
keselam
atan maksima
pada l, bahaya b. Permenakertrans No. 04 Tahun 1980 tentang Syarat-
area kejatuha Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam
crane n, dan Api Ringan.
(bahaya dilarang BAB II “Pemasangan” Pasal 4 ayat 1 & 2
kejatuh melintas (1) Setiap satu atau kelompok alat pemadam api
an/dilar saat ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah
ang
pengang dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil
melinta
s saat katan serta dilengkapi dengan pemberian tanda
pengan pemasangan.
katan - Dapat
6
b. Tidak meleng (2) Pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1)
teerdap kapi harus sesuai dengan lampiran I.
at rambu
rambu segitiga
segitiga APAR
APAR pada
pada APAR
APAR yang
yang sudah
terpasa terpasa
ng ng.
atas dapat berupa pagar Pasal 3 poin (a) yang berbunyi “Melindungi K3
terjatuh ketika teralis besi Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di
lift/pesawat pada bagian Tempat Kerja dari Potensi bahaya Pesawat Angkat,
angkat tidak atas. Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan
berada di Angkut”.
tempatnya.
2. PT. BCS Ditemukan logo Tidak sesuai Dapat Permenakertrans No. 15 Tahun 2008 tentang
kotak P3K dengan peraturan mengganti Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja.
perundangan warna logo pada
berwarna merah. Pasal 10 poin (a)
kotak P3K
menjadi warna Kotak P3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
hijau (1) huruf b harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
:
(a) Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa,
berwarna dasar putih dengan lambang P3K
berwarna hijau
7
kompetensi
pada bidangnya.
3. PT BCS Forklift PT. BCS Kondisi alat Dapat memberi Pasal 182, Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut yang
sudah memiliki tidak stiker tanda mendapatkan surat keterangan memenuhi persyaratan K3
SILO, tetapi tidak teridentifikas telah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 181 ayat (2)
diberi stiker layak i laik atau memenuhi diberikan stiker memenuhi syarat K3 pada setiap Pesawat
pada alat tidak syarat K3 pada
Angkat dan Pesawat Angkut.
setiap Pesawat
Angkat dan
Pesawat
Angkut yang
sudah
mendapatkan
surat
keterangan
memenuhi
persyaratan K3
(SILO)
8
3.2 Temuan Negatif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. BUANA CENTRA SWAKARSA
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)
KEBAKARAN DAN
LISTRIK
1 PT. BCS Peletakan dan Bisa - Alat pemadam api Permen No. PER.04/MEN/1980 Tentang Syarat- Syarat
posisi APAR di menyebabkan ringan harus Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
area mekanik tabung APAR
belum bekarat/keropos dipasang Pasal 6 “Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang
memenuhi APAR tidak (ditempatkan) (ditempatkan) menggantung pada
standar mudah dijangkau
jika sewaktu akan menggantung dinding dengan penguatan sengkang atau dengan
digunakan pada dinding dan konstruksi penguat lainnya atau
diberikan ditempatkan dalam lemari atau peti (box) yang tidak
keterangan dikunci.” dan Pasal 11 “Setiap alat pemadam api ringan
Melakukan harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu:
inspeksi APAR
a. pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan;
secara berkala
minimal 2 tahun b. pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas) bulan”
sekali atau tiap 6
bulan.
9
2 PT. BCS Pada panel Panel listrik Memasang Permenakeer No. 12/2015 Tentang keselamayan
listrik tidak mudag di informasi dan Kesehatan kerja listrik di tempat kerja pasal 3
mencantum operasikan penanggung ‘a. melindungi kesealamatan dan Kesehatan
kan oetugas oleh orang jawab/PIC pada tenaga kerja dan orang lain yang berada di dalam
yang yang tidak dan panel lingkungan temoat kerja dari potensi bahaya
listrik; b. menciptakan instalasi listrik yang aman,
bertanggun berwenang. terkunci. Agar
handal dan memberikan keselamatan bangunan
g jawab dan Tidak memiliki tidak mudah di berserta isinya’’
panel tidak pengetahuan operasikan oleh
terkunci. listrik sehingga orang yang tidak
Hal ini meningkatkan bertanggung
dapat risiko jawab
menyebabk terjadinya
an setiap kecelakaan
orang bebas kerja
memakai
panel listrik
10
3.3 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Buana Central Swakarsa
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)
LINGKUNGAN KERJA
DAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA
1. PT BCS Pada drum oli Material tidak Dapat
tidak terlihat / teridentifikasi memberikan Kepmenaker No. 187 tahun 1999 Tentang Pengendalian
dan tenaga kerja Lembar Data
diberi label Bahan dapat terpapar Keselamatan Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Berbahaya dan resiko Bahan Bahan (LDKB) Pasal 2. Pengusaha atau Pengurus yang menggunakan,
Beracun dan Berbahaya dan dan label pada menyimpan, memakai, memproduksi dan mengangkut
Lembar Data Beracun (B3). Bahan bahan kimia berbahaya di tempat kerja wajib
Berbahaya dan
Keselamatan mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk mencegah
Beracun (B3)
Bahan (LDKB). terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Pasal 3 poin (a) Penyediaan lembar data keselamatan
bahan (LDKB) dan label.
Permenakertrans No 37 tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun
Pasal 2 ayat (1).
Pengurus dan/atau Pengusaha wajib menerapkan syarat-
syarat K3 Bejana Tekanan atau Tangki Timbun
2 PT. BCS Perusahaan belum - Kecelakaan kerja Mengutus Personil Permenaker No. Per.05/MEN/2018 tentang Keselamatan dan
mempunyai ahli k3 - Rendahnya untuk Mengikuti Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
lingkungan kerja. produktivitas Pelatihan dan
- Penurunan sertifikasi Ahli K3
kesehatan pekerja
Lingkungan Kerja
Kegiatan Usaha
dihentikan
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Buana Central Swakara (BCS) ada
bagian kelembagaan K3 sudah menjalankan kegiatanya dengan cukup baik, akan tetapi
masih ada beberapa hal yang belum menerapkan K3 baik di bagian konstruksi bangunan,
kelistrikan dan kebakaran.
1. Pesawat Uap & Bejana Tekan
PT. Buana Central Swakara telah menerapkan beberapa kebijakan dan
pelaksanaan peraturan baik perundangan-undangan maupun standar yang berlaku di
Indonesia. PT Buana Central Swakara telah meneraapkan kebijakan yaitu terdapat
indikator tekanan gas, terdapat katup penutup, dilakukan riksa uji berkala, dan tempat
penyimpanan berada di penopang yang kokoh. Namun, ada gas yang diletakkan
bersebelahan dengan panel listrik dan lantai peletakan gas tidak bersih dan basah.
2. K3 Listrik
PT. Buana Central Swakara telah menerapkan beberapa kebijakan dan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan khususnya di bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang terkait dengan Kelistrikan. Namun ditemukan beberapa
ketidaksesuaian mengenai instalasi dan penataan kaitan kabel yang digunakan oleh
PT. Buana Central Swakara. Disini kabel masih ditemukan tidak tertata dengan rapi
serta pengamanan yang kurang memadai sehingga membahayakan keselamatan bagi
pekerja.
12
3. K3 Kebakaran
PT. Buana Central Swakara telah menerapkan beberapa kebijakan dan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan khususnya di bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan kebakaran yaitu dengan penyedian apar,
tombol emergency, dan sarana evakuasi. Serta telahdibentuknya unit penanggulangan
kebakaran, dan menyelenggarakan latihan serta gladi penanggulangan kebakaran
secara berkala.
4. K3 Lingkungan Kerja
PT. Buana Central Swakara telah menerapkan K3 pada lingkungan kerja dengan
cukup baik termasuk dalam penerapan peraturan-peraturan perundangan mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bidang lingkungan. Penerapan tersebut meliputi
tindakan pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menerapkan budaya
5R, himbauan penggunaan APD serta memiliki IPAL untuk mencegah pencemaran
lingkungan. Disini diperlukan kajian kembali mengenai penyediaan gudang barang,
serta ruang khusus penempatan tabung gas yang aman dari percikan api juga pancaran
panas yang berlebih. Kajian mengenai penyediaan tempat menjemur pakaian juga
perlu dievaluasi ulang dengan tujuan memberikan rasa nyaman bagi pekerja pabrik
tersebut.
5. K3 Bahan Berbahaya
PT. Buana Central Swakara telah menerapkan beberapa kebijakan dan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan khususnya di bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan bahan berbahaya.
6. K3 Kesehatan Kerja
PT. Buana Central Swakara telah menerapkan beberapa kebijakan dan
13
pelaksanaan peraturan perundang-undangan khususnya pada Pemeriksaan
Kesehatan Kerja. Adannya Ahli K3 Umum, Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut
yang tersertifikasi, adanya P2K3 untuk mengevaluasi ataupun memberikan saran
kepada pengurus terkait keselamatan dan Kesehatan kerja. Bekerjasama dengan
vendor agar proses IPAL berjalan sesuai perjanjian. Semua karyawan juga telah
didaftarkan oleh Perusahan di BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
7. Kelembagaan & Keahlian K3
PT. Buana Central Swakara telah menerapkan beberapa kebijakan dan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan khususnya di bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang terakit dengan kelembagaan dan keahlian seperti telah
memiliki ahli-ahli yang tersertifikasi diuktikan dengan adannya Ahli K3 Umum, Ahli
K3 Pesawat Angkat dan Angkut, serta telah membentuk keanggotaan P2K3.
14
B. Saran
Berdasarkan Jumlah Temuan Negatif, Adapun berikut saran-saran yang dapat
diterapkan diantaranya sebagai berikut :
15
a. Penambahan poster atau K3, serta tanda – tanda peringatan bahaya di tempat kerja
terutama yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan kerja.
b. Perusahaan dapat menambah petugas P3K yang telah memiliki sertifikasi.
c. Diharapkan untuk dapat memasang bagan dari struktur organisasi P2K3
perusahaan.
d. Pihak manajemen lebih intensif lagi mengawasi dan memperingatkankaryawannya
secara terus menerus setiap memulai pekerjaanya agar dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik serta partisipasi dari karyawan lainnya dalam menanti
peraturan sehingga masalah keselamatan dan Kesehatan kerja karyawan dapat
terawasi dengan baik dan berjalan sesuai dengan perusahaan.
16