Anda di halaman 1dari 66

PERATURAN PEMERINTAH
NO. 50 TAHUN 2012
Tentang
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3)
Arti (Makna) Tanda Palang
Lambang K3

Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK)

Arti (Makna) Roda Gigi


Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani

Arti (Makna) Warna Putih


Bersih dan suci

Arti (Makna) Warna Hijau


Selamat, Sehat dan Sejahtera
“ Bentuk lambang berupa palang
berwarna hijau dengan roda bergerigi Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Roda
sebelas dengan warna dasar putih” Sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
Filosofi (Mangkunegara)
Pengertian K3

Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin


keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun
rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada
umumnya serta hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur

Keilmuan
Semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan
pencemaran lingkungan
Dasar Hukum K3

• UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu

• PP No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen K3


Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK)

• Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (P2K3)
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radio aktif
1. Melindungi dan menjamin keselamatan
Tujuan K3

setiap tenaga kerja dan orang lain di


tempat kerja

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat


digunakan secara aman dan efisien
Berdasarkan Undang-
Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
3. Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas Nasional
Kewajiban Pengusaha

1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang


diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di
tempat kerja yang dipimpinnya
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan
dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai
Undang-Undang No 1 pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya
Tahun 1970 tentang 3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada
Keselamatan Kerja
pasal 14 tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki
tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan
menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang
dipimpinnya
Kewajiban Pekerja

1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta


pegawai pengawas/keselamatan kerja
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
diwajibkan
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-
syarat K3 yang diwajibkan
Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang
Keselamatan Kerja diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus
pasal 12 ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan
Syarat Dasar K3

1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.


2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K.
6. Memberi APD pada tenaga kerja.
Undang-Undang No 1 7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu,
Tahun 1970 tentang kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi,
Keselamatan Kerja Pasal
3 kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
dan keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
Syarat Dasar K3

10. Suhu dan kelembaban udara yang baik


11. Menyediakan ventilasi yang cukup
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara &
proses kerja
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan
manusia, binatang, tanaman & barang
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
Undang-Undang No 1 16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat,
Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja perlakuan & penyimpanan barang
pasal 3 17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan
yang resikonya bertambah tinggi
Dasar Hukum SMK3

1. Undang-Undang No. 1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja;


2. Undang-Undang No. 13 th 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. PP No. 50 th 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
UU No. 13 th 2003

Pasal 87 :
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan;
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
UU No. 13 th 2003

1. Pelanggaran ps. 87 dikenakan sanksi Administratif, berupa :


a. Teguran;
b. Peringatan tertulis;
c. Pembatalan kegiatan usaha;
d. Pembekuan kegiatan usaha;
e. Pembatalan persetujuan;
f. Pembatalan pendaftaran;
g. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. Pencabutan ijin.
Pengawasan

Untuk melakukan pengawasan terhadap berjalannya


pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini dilaksanakan secara
berjenjang yaitu :
1. Kementerian Tenaga Kerja di Pusat,
2. Dinas Tenaga Kerja di Provinsi dan,
3. Dinas di Kabupaten/Kota
Kriteria Pengawasan

1. Bagaimana komitmen manajemen perusahaan tentang pelaksanaan K3, apakah ada Visi, Misi dan
Kebijakan K3 ?
2. Bagaimana bentuk organisasi, apakah P2K3 sudah dimasukkan atau terintegrasi dalam organisasi
perusahaan ?
3. Sumber daya manusia, apakah sudah diberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 ?
4. Apakah UU K3, dilaksanakan secara konsisten ?
5. Setiap tenaga kerja, apakah keamanan bekerja sudah dijamin ?
6. Dilakukan pemeriksaan, dan dilakukan pengujian dan dan diukur apakah SMK3 telah dilakukan secara
baik dan benar
7. Apakah Pengendalian Keadaan darurat & bahaya industri sudah dilakukan ?
8. Apakah kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan kerja dibuat pelaporannya dan dilakukan
perbaikan, agar dapat dicegah kejadian yang sama.
9. Apakah tindak lanjut dari hasil audit, dilakukan, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan terjadi
perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan
Definisi SMK3

Bagian dari sistem manajemen perusahaan


secara keseluruhan dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Tujuan Penerapan SMK3

a. Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan


kerja yang terencana, teratur, terstruktur dan terintegrasi;

b. Mencegah dan mengurangi kecelakan kerja dan penyakit akibat


kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh,
dan/atau serikat pekerja/serikat buruh;

c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk


mendorong produktivitas.
Manfaat Penerapan SMK3

1. Menjadikan Sistem Manajemen Perusahaan Berjalan Konsisten,


Efisien Dan Efektif.
2. Investasi Dalam Meminimalkan Kerugian Yang Lebih Besar.
3. Sertifikat SMK3 Dapat Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Dan
Pemerintah Kepada Perusahaan.
4. Meningkatkan Kepercayaan Karyawan Kepada Perusahaan
5. Penghargaan Pemerintah Kepada Perusahaan
6. Passport To Global Market
Syarat Penerapan SMK3

Setiap Perusahaan WAJIB menerapkan SMK3, apabila :


• Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang atau
• Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
Siklus SMK3

Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
Kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
Kinerja SMK3
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3
Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja K3
Pelaksanaan
Rencana K3
Prinsip & Elemen SMK3
PENETAPAN
KEBIJAKAN K3 [1] Pembangunan & Pemeliharaan Komitmen

PERENCANAAN
K3 [2] Pembuatan & Pendokumentasian Rencana K3

[3] Pengendalian Perancangan & Pengendalian Kontrak,


[4] Pengendalian Dokumen,
PELAKSANAAN [5] Pembelian & Pengendalian Produk,
RENCANA K3 [6] Keamanan Bekerja berdasarkan SMK3,
[9] Pengelolaan Material & Perpindahannya
[7] Standar Pemantauan,
PEMANTAUAN & EVALUASI
[10] Pengumpulan & Penggunaan Data,
KINERJA K3
[11] Pemeriksaan SMK3

PENINJAUAN & PENINGKATAN [8] Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan,


KINERJA SMK3 [12] Pengembangan Keterampilan & Kemampuan
Komitmen dan Kebijakan
Komitmen dan Kebijakan

“Sekarang, mari kita bicara pentingnya K3”

“Perusahaan perlu mendefinisikan kebijakan K3


serta menjamin komitmennya terhadap SMK3”
Komitmen K3

KOMITMENT K3 diwujudkan dalam :


a) Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang menentukan
keputusan perusahaan.
b) Menyediakan anggaran, tenaga kerja dan sarana yang diperlukan
untuk K3.
c) Menetapkan personil yg mempunyai tanggung jawab, wewenang
dan kewajiban dalam penanganan K3.
d) Perencanaan K3 yg terkoordinasi.
e) Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.
Kebijakan K3

1. Tertulis & bertanggal


2. Ditandatangani oleh pengusaha
dan atau pengurus
3. Memuat pernyataan komitmen
dan tujuan K3 perusahaan
4. Disosialisasikan/disebarluaskan
5. Bersifat dinamik dan ditinjau
ulang agar tetap updated
Kebijakan K3

Kebijakan K3, paling sedikit memuat :


1. Visi
2. Tujuan perusahaan
3. Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan
4. Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau
operasional.
Penyusunan Kebijakan K3

• Melakukan tinjauan awal kondisi K3;


• Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3
terus-menerus;
• Memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh.
Tinjauan Awal

Bertujuan untuk :
1. Mengetahui situasi pelaksanaan K3 saat ini;
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan;
3. Membandingkan dengan :
• Peraturan yg relevant dan terkait dgn K3;
• JUKLAK/JUKNIS/MANUAL K3 yg ada;
• Pelaksanaan dan Kinerja K3 pada sektor yg sama (tenaga kerja, P2K3
dll);
• Effisiensi dan effektivitas sumber daya dalam pelaksanaan K3.
Tinjauan Awal

DILAKUKAN DENGAN :
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih
baik;
3. Peninjauan sebab dan akibat kejadian yg membahayakan;
4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan
dengan K3;
5. Menilai efisiensi dan efektivitas sumberdaya yang disediakan.
Penetapan Kebijakan K3

1. Disesuaikan dengan sifat dan skala risiko yg ada di perusahaan


2. Berisikan komitmen untuk perbaikan terus menerus
3. Berisikan komitmen untuk memenuhi peraturan perundang-undangan K3 dan
peraturan lainnya
4. Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipertahankan pelaksanaannya
5. Dikomunikasikan kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan
keterlibatan pekerja
6. Menampung keinginan interest parties
7. Dikaji secara periodik utk menjamin agar selalu relevan dan layak bagi perusahaan
Perencanaan K3
Perencanaan K3

Perusahaan harus merencanakan untuk memenuhi


kebijakan, sasaran dan tujuan K3 yang telah ditetapkan
Perencanaan K3

1. Perencanaan dimaksudkan untuk menghasilkan RENCANA K3;


2. Rencana K3 disusun dan ditetapkan mengacu kepada Kebijakan K3 yang
sudah ditetapkan;
3. Rencana K3 disusun harus mempertimbangkan :
a. Hasil penelaahan awal;
b. Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
c. Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya;
d. Sumber daya yang dimiliki.
4. Penyusunan rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, P2K3, wakil
pekerja/buruh dan pihak lain yang terkait.
Perencanaan K3

RENCANA K3, paling sedikit memuat :

1. Tujuan dan sasaran;


2. Skala prioritas;
3. Upaya pengendalian bahaya;
4. Penetapan sumber daya;
5. Jangka waktu pelaksanaan;
6. Indikator pencapaian;
7. Sistem pertanggungjawaban.
MANAJEMEN RISIKO PEMENUHAN
• Identifikasi sumber • Perundangan K3
Perencanaan K3

bahaya • Standar K3
• Pedoman Teknis K3
• Penilaian risiko
• Aturan K3 lainnya
• Pengendalian risiko

PROGRAM K3

S M A R T
Spesific Measureable Achieveable Reasonable Time bond
Perencanaan K3

BAHAN

• Komunikasi B3
• Spill/Leak Control
• Labelling system
• Alat pelindung diri
• MSDS
• Penatalaksanaan B3
Perencanaan K3

PELABELAN B3

1 2 3 4

5
6
7
Perencanaan K3

ORANG & CARA KERJA

• Pelatihan & awareness K3


• Prosedur kerja yang aman
• Tanggung jawab
• Job Safety Analysis
• On the job training
• Rapat K3
• Keadaan darurat & P3K
• P2K3
• Pemeriksaan kesehatan
Ergonomi
Perencanaan K3

LINGKUNGAN KERJA

• Housekeeping
• Pemantauan NAB berkala
• Inspeksi tempat kerja
• Higiene perusahaan
• 5R (Ringkas, Rapih,
Resik,Rawat, Rajin)
Perencanaan K3

ALAT/MESIN

• Pemeliharaan alat
• Inspeksi alat
• Sertifikasi peralatan
• Rekayasa teknik
• Tag Out & Lock Out
• Sistem ijin kerja
Pelaksanaan Rencana K3
Pelaksanaan Rencana K3

”Agar penerapan berjalan


secara efektif, maka
perusahaan harus
mengembangkan
kemampuan dan
mekanisme pendukung
untuk mencapai kebijakan,
tujuan, dan sasaran K3”
Pelaksanaan Rencana K3

a. Pelaksanaan Rencana K3 didasarkan kepada RENCANA K3;


b. Pelaksanaan Rencana K3, harus didukung oleh :
i. Sumber daya manusia K3 yang memiliki kompetensi kerja dan
kewenangan dibidang K3;
ii. Sarana & prasarana K3, paling sedikit terdiri dari :
 Organisasi/Unit yg bertanggungjawab dibidang K3;
 Anggaran yang memadai;
 Prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan serta pendokumentasian ;
dan
 Instruksi kerja.
Pelaksanaan Rencana K3

c. Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan


PEMENUHAN PERSYARATAN K3, melalui kegiatan :
• Tindakan pengendalian;
• Perancangan (design) dan rekayasa;
• Prosedur dan instruksi kerja;
• Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
• Pembelian/pengadaan barang dan jasa;
• Produk akhir;
• Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri; dan
• Rencana dan pemulihan keadaan darurat.
Pelaksanaan Rencana K3

d. Kegiatan dalam PEMENUHAN PERSYARATAN K3, dilaksanakan


berdasarkan :
• Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko ;
• Potensi bahaya;
• Investigasi; dan
• Analisis kecelakaan kerja.
Pelaksanaan Rencana K3

e. Kegiatan dalam PEMENUHAN PERSYARATAN K3, harus :


 Menunjuk SDM yang mempunyai kompetensi kerja dan kewenangan dibidang
K3 ;
 Melibatkan seluruh pekerja/buruh;
 Membuat petunjuk K3 yang dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh dan orang
lain yang berada di tempat kerja.
 Membuat prosedur informasi;
 Membuat prosedur pelaporan;
 Mendokumentasikan seluruh kegiatan;
 Diintegrasikan dengan kegiatan manajemen perusahaan
Pelaksanaan Rencana K3

f. Prosedur Informasi harus memberikan jaminan informasi K3


dikomunikasikan kepada semua pihak dalam perusahaan dan
pihak terkait di luar perusahaan.
g. Prosedur Pelaporan, terdiri atas pelaporan :
 Terjadinya kecelakaan kerja;
 Ketidaksesuaian thd peraturan perundangan dan/atau standar
 Kinerja K3;
 Identifikasi sumber bahaya; dan
 Diwajibkan peraturan perundangan.
Pelaksanaan Rencana K3

h. Pendokumentasian, Paling sedikit :


Peraturan perundang-undangan dan standar dibidang K3;
Indikator kinerja K3;
Izin kerja;
Hasil Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
Kegiatan pelatihan K3;
Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan;
Catatan pemantauan data;
Hasil pengkajian kecelakaan kerja dan tindak lanjut
Identifikasi produk termasuk komposisinya;
Informasi mengenai pemasok dan kontraktor; dan
Audit dan peninjauan ulang SMK3.
Pelaksanaan Rencana K3

SAFETY POSTER
Pelaksanaan Rencana K3

SAFETY SIGN
Pelaksanaan Rencana K3

MANAJEMEN RISIKO &


PENANGANAN
KEADAAN DARURAT
Pemantauan & Evaluasi
Pemantauan & Evaluasi

Perusahaan perlu mengukur, memantau dan


mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan
pencegahan dan perbaikan
Pemantauan & Evaluasi

Melalui:

Inspeksi, Pemantauan,
Pengujian K3

Audit SMK3

Tindakan perbaikan dan pencegahan


Pemantauan & Evaluasi

1. Dilakukan melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit


internal SMK3 oleh SDM yang kompeten;
2. Jika tidak terdapat SDM yang kompeten dapat menggunakan jasa
pihak lain;
3. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk tindakan
perbaikan;
4. Dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
dan/atau standar.
Peninjauan & Penigkatan
Peninjauan & Penigkatan

“Perusahaan perlu secara


rutin meninjau ulang dan
terus menerus meningkatkan
SMK3 dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja K3
secara keseluruhan”
Peninjauan & Penigkatan

Dilakukan oleh Manajemen meliputi:

Evaluasi penerapan SMK3

Tujuan, sasaran, & kinerja K3

Hasil audit SMK3

Evaluasi kebutuhan untuk peningkatan


SMK3
Peninjauan & Penigkatan

1. Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas SMK3;


2. Dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi;
3. Hasil peninjauan digunakan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja;
4. Perbaikan dan peningkatan kinerja dilaksanakan berdasarkan:
 Perubahan Peraturan Perundang-undangan;
 Tuntutan Dari Pihak Terkait Dan Pasar;
 Perubahan Produk Dan Kegiatan Perusahaan;
 Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan;
 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi;
 Hasil Kajian Kecelakaan Di Tempat Kerja;
 Pelaporan;
 Masukan Dari Pekerja/Buruh.
Audit SMK3

• Untuk pembuktian penerapan SMK3 dapat dilakukan


Audit melalui Lembaga Audit Independen yang ditunjuk
oleh Menteri
• Audit meliputi elemen-elemen SMK3
• Perusahaan yang dinilai wajib untuk diaudit berdasarkan
pertimbangan tingkat risiko bahaya
Audit SMK3

• Penilaian Tingkat Awal menerapkan sebanyak 64 kriteria;


• Penilaian Tingkat Transisi menerapkan sebanyak 122 kriteria;
• Penilaian Tingkat Lanjutan menerapkan 166 kriteria;.
Tingkat Penilaian

 0 – 59 % dari total kriteria : Tingkat Penilaian


Penerapan Kurang

 60 – 84 % dari total kriteria : Tingkat Penilaian


Penerapan Baik

 85 – 100 % dari total krireria : Tingkat Penilaian


Penerapan Memuaskan
Kategori Temuan Audit

• Kategori KRITIKAL :
• Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian
• Kategori Mayor :
• Tidak memenuhi Peraturan Perundang-undangan.
• Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3
• Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit dibeberapa lokasi
• Kategori Minor :
• Tidak konsisten dalam pemenuhan peraturan peruu, standar, pedoman
dan acuan lainnya
Tindak Lanjut Audit SMK3

• LEMBAGA AUDIT INDEPENDEN menyampaikan laporan hasil audit


SMK3 kepada Menteri, dgn tembusan :
• Menteri pembina sektor usaha,
• Gubernur,
• Bupati/Walikota dan
• Perusahaan yang diaudit
Sertifikat SMK3

• Ditandatangani oleh
Menteri
• Berlaku untuk jangka
waktu 3 tahun
Chevrolan Persada Indonesia
Chevrolan Persada Indonesia

KASIH
TERIMA

Anda mungkin juga menyukai