Anda di halaman 1dari 16

Assalamualaikum wr wb

Definisi :
Material berwarna hitam atau coklat tua.
Pada temperatur ruang berbentuk padat
sampai agak padat, jika dipanaskan sampai
temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair
sehingga dapat membungkus partikel
agregat pada waktu pembuatan campuran
aspal beton atau sapat masuk kedalam pori-
pori yang ada pada penyemprotan/
penyiraman pada perkerasan macadam atau
pelaburan. Jika temperatur mulai turun.
Aspal akan mengeras dan mengikat agregat
pada tempatnya (sifat Termoplastis)
Jenis Jenis Aspal
Aspal Alam

- Aspal Gunung (Rock Asphalt)


Contoh : Aspal P. Buton

- Aspal Danau (Lake Asphalt)


Contoh : Aspal Bermudez, Trinidad

Berdasarkan Cara
Aspal Buatan
Mendapatkannya
• Aspal Padat
aspal yang berbentuk padat atau semi padat
pada suhu ruang dan mencair jika dipanaskan
• Aspal Larutan
aspal yang digunakan dalam keadaan dingin
dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair
• Aspal Emulsi
aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dan
digunakan dalam bentuk cair dan dingin
• Blown Aspal
aspal yang dibuat dengan cara menghembuskan
udara kedalam bejana yg berisi aspal panas
dengan suhu ± 200ᵒ
Aspal Alam
 Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti
aspal di pulau buton, dan ada pula yang diperoleh di pulau
Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia
terdapat di Trinidad, berupa aspal danau.
Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton, yang
terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton).
Penggunaan asbuton sebagai salah satu material
perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun
masih bersifat konvensional. Asbuton merupakan batu yang
mengandung aspal. Asbuton merupakan material yang
ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang
dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi.
- Asphaltic base crude oil
Bahan dasar dominan aspaltic
Berdasarkan jenis
bahan dasarnya - Parafin base crude oil
Bahan dasar dominan parafin

- Mixed base crude oil


Bahan dasar campuran asphaltic
dan parafin
Aspal
Minyak - Aspal Padat (Asphalt cemen)
aspal yang digunakan dalam keadaan
panas dan cair, pada suhu ruang
berbentuk padat

Berdasarkan - Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt)


bentuknya aspal yang digunakan dalam keadaan
dingin dan cair, pada suhu ruang
berbentuk cair

- Aspal emulsi (emulsion asphalt)


aspal yang disediakan dalam bentuk
emulsi dandigunakan dalam kondisi
dingin dan cair
Aspal padat (asphalt cemen, AC)
 Aspal keras pada suhu ruang (250 – 300 C) berbentuk padat
 Aspal keras dibedakan berdasarkan nil;ai penetrasi (tingkat
kekerasannya)
 Aspal keras yang biasa digunakan :
- AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50
- AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79
- AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100
- AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300

 Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas,


volume lalu lintas tinggi.
 Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin,
lalu lintas rendah.
 Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.
Aspal larutan (Cut Back Asphalt)
 Aspal larutan merupakan campuran aspal keras dengan bahan pengencair
dari hasil penyulingan minyak bumi
 Pada suhu ruang berbentuk cair
 Aspal larutan dpt dibedakan dalam 3 jenis, yaitu :

1. RC (rapid curing), yaitu aspal cair yg bahan pelarutnya cepat


menguap. (Pelarutnya biasanya bensin)

2. MC (medium curing), yaitu aspal cair yg ahan pelarutnya tidak


begitu cepat menguap. Pelarut yg digunakan pada aspal jenis ini biasanya
minyak tanah.

3. SC (slow curing), yaitu aspal cair yg bahan pelarutnya lambat


menguap.(Pelarutnya biasanya solar).
Aspal emulsi

 Aspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan


bahan pengemulsi
 Jenis – jenis aspal emulsi ;
1. Kationik,
disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi
yang bermuatan arus listrik posirif
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi
yang bermuatan negatif
3. Nonionik,
merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi,
berarti
tidak mengantarkan listrik.
 Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah
aspal emulsi anionik dan kationik.
 Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan
atas
- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan
pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk
Tack Coat
- Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal Coat
- Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat
menguap,
Digunakan Sebagai Prime coat
Proses
Penyulingan
minyak bumi
untuk
menghasilkan
aspal
Ilustrasi Komposisi Aspal Minyak
Fungsi Aspal

 Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan


akibat lalu lintas (water proofing, protect terhadap erosi).

 Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.

 Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair
yang diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.

 Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di
atas jalan yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar,
berfungsi pengikat di antara keduanya.

 Sebagai pengisi ruang yang kosong antara


agregat kasar, agregat halus, dan filler.
Sifat – sifat aspal

 SIFAT KIMIA ASPAL


Aspal merupakan suatu campuran koloid, dimana butir – butir maltene.
Maltene terdiri diri senyawa – senyawa basa nitrogen, acidaffin satu, acidaffin
dua pan parafin. Jadi, dengan kata lain bahwa aspal merupakan suatu bahan
terbentuk dari senyawa hidrokarbon yg berbentuk suspensi koloida dari
asphaltene di dalam media minyak dimana mengandung senyawa damar yang
mecegah terjadi nya penggumpalan dari asphaltene itu sendiri.
Maka sifat – sifat dari bahan campuran yang ada di dalam aspal atau bitumen itu ialah ;
 Asphaltene merupakan bahan utama untuk memiliki sifat kekerasan
 Damar (resin) menyebabkan adanya sifat pekat serta liat
 Minyak menyebabkan sifat plastis sampai cair sehingga aspal atau bitumen memiliki sifat
viskositet dan kelembekan
 SIFAT FISIS
Sifat fisis aspal yang terutama untuk dipakai dalam konstruksi jalan ialah :

• Kepekatan (konsistensi)

• Ketahanan lama atau ketahanan terhadap cuaca

• Derajat Pengerasan

• Ketahanan terhadap air

 SIFAT FISIS LAINNYA


Beberapa sifat fisis lainnya antara lain ;
• Berat jenis
• Ductility (keliatan)
• Uji kelarutan
• Uji penyulingan
 Pengujian Bagi Aspal Emulsi (ASTM D224)

 Uji pecahnya emulsi (demulsibility test)


 Uji pengendapan (settleman test)
 Uji Kehalusan
 Uji pencampuran
 Uji Kelekatan
 Uji penyulingan
 Uji muatan listrik pada partikel emulsi
 Uji ph
Terimakasih, Wassalamualaikum,
wr wb

Anda mungkin juga menyukai