Aspal merupakan bahan utama dalam pengkerasan jalan, aspal memiliki beberapa
jenis, aspal, aspal buatan,aspal buton, aspal emulsi, aspal cair, dan aspal keras. Aspal
memiliki sifat viskoelastis yaitu sifat untuk mencair pada suhu tinggi dan memadat pada suhu
rendah. Sifat yangdimiliki aspal tersebut merupakan hal utama yangmenjadikan aspal sebagai
bahan utama dalam pengkerasan jalan karena dapat mengikat bahan-bahan pencampuran
perkerasan jalan. Perkerasan jalan yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah lapisan
aspal beton atau Laston (AC/Asphalt Concrete). Lapisan aspal beton banyak digunakan
karena jenis perkerasan ini memiliki nilaistabilitas dan fleksibilitas yang baik
Campuran aspal panas adalah kombinasi pecampuran antar agregat bergradasi rapat
yang berisi agregat kasar, halus, dan filler sebagai komposisi utamakemudian ditambahkan
aspal sebagai bahan pengikat. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur serta dipadatkan
dalam kondisi panas pada suhu tertentu sehingga membentuk suatu campuran yang biasa
digunakan sebagai bahan lapis perkerasan pada jalan. Dalam pembuatan campuran aspal
panas, terlebih dahulu agregat dan aspal yang digunakan dipanaskan. Fungsi dari pemanasan
ini adalah agar memudahkan dalam pelaksanaan pencampuran. Sebagaimana kita ketahui,
aspal dalam kondisi dingin memiliki sifat fisik yang relative kaku, sehingga untuk
mencairkan perlu dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu barulah dicampurkan dengan
agregat.
Perilaku aspal pada temperature tinggi dalam jangka waktu pendek ekivalen dengan
apa yang terjadi pada temperature rendeah dengan jangka waktu yang panjang.
Aspal semen berperilaku antara viskos cair dan elastis padat. Karena rentang perilaku
ini, aspal merupakan material adesive yang sempurna untuk perkerasan. Ketika dipanaskan
aspal berperilaku seperti suatu pelumas sehingga agregat dapat dicampur dan dibungkus. Dan
setelah pendinginan aspal berperilaku perekat yang mempertahankan agregat dalam
campuran yang solid.
- Asphaltenes: Merupakan material berwarna hitam atau coklat tua yang larut dalam
heptane.
- Maltenes: Merupakan cairan kental yang terdiri dari resindan oils, dan larut dalam
heptanes.
- Resin: merupakan cairan berwarna kuning atau coklat tua yang memberikan sifat
adhesi dari aspal,merupakan bagian yang mudah hilang atau berkurang selama masa
pelayanan jalan.
- Oils: Merupakan media dari asphaltenes dan resin, berwarna lebih muda.
Proporsi dari asphalatenes, resin, dan oils berada tergantung dari banyak factor seperti
kemungkinan beroksidasi, proses pembuatan dan ketebalan aspal dalam campuran.
Kandungan aspal secara kimia terdiri dari Aromat, Paraffin, dan Alefine.