NIM : 215060107111047
Definisi Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat adhesive, berwarna hitam kecoklatan,
tahan terhadap air, dan viskoelastis. Aspal sering juga dikenali sebagai bitumen yang
merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis
permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal dapat berasal dari alam atau dari pengolahan
minyak bumi.
Pengolahan Aspal
Sifat-Sifat Aspal
Aspal adalah bahan yang memiliki sifat Thermoplastis, yaitu konsistensinya atau
viskositasnya akan berubah sesuai dengan perubahan temperatur yang terjadi. Semakin
tinggi temperatur aspal, maka viskositasnya akan semakin rendah.
Aspal mempunyai sifat Thixotropy, yaitu jika dibiarkan tanpa mengalami tegangan
regangan akan berakibat aspal menjadi mengeras sesuai dengan jalannya
waktu.Semakin besar angka penetrasi aspal (semakin kecil tingkat konsistensi aspal)
akan memberikan nilai modulus elastis aspal yang semakin kecil dalam tinjauan
temperatur dan pembebanan yang sama. Terdapat bermacam – macam tingkat penetrasi
aspal yang dapat digunakan dalam campuran agregat aspal, antara lain 40/50, 60/70,
80/100. Umumnya aspal yang digunakan di Indonesia adalah aspal dengan penetrasi
80/100 dan penetrasi 60/70. Dibawah ini merupakan sifat-sifat standar untuk aspal.
Jenis-Jenis Aspal
1. Aspal Minyak
Sumber (http://civilkitau.blogspot.com/2014/03/jenis-jenis-aspal.html)
Aspal minyak adalah bahan tersisa yang dianggap sudah sudah tidak lagi bisa
diproses secara ekonomi dari proses destilasi minyak bumi di pabrik kilang
minyak. Bahan tersebut kita kenal dalam tiga kelas Penetrasi yaitu:
Pen 40/50, Pen 80/70 dan Pen 80/100. Semakin rendah angka penetrasi
maka akan semakin keras wujud aspal, semakin susah cara penanganannya
karena diperlukan suhu lebih tinggi agar aspal menjadi lunak atau cair.
Sebaliknya semakin tinggi angka penetrasi maka aspal akan mudah encer,
mudah dikerjakan, tetapi terancam sulit untuk mencapai kestabilan campuran
aspal, terutama pada iklim panas seperti di Indonesia, karena aspal cenderung
melunak pada suhu udara tinggi.
2. Aspal Emulsi
Aspal emulsi adalah campuran aspal dengan air (60-70%) dalam bentuk emulsi,
sehingga molekul-molekul aspal melayang didalam air. Hal ini dimungkinkan
karena adanya bahan tambah bersifat katalis. Pencampuran aspal dengan air dan
katalis tadi dilewatkan mesin colloid mill. Saat aspal emulsi disimpan lama
(sekitar 3 bulan) maka emulsi bisa terlepas (break) dan aspal mengendap ke
dasar kontainer/ drum. Agar ikatan emulsi terbentuk lagi, cukup digoyang
goyang atau digelinding-gelindingkan. Penggunaan aspal emulsi yang paling
baik adalah sudah digunakan sebelum terlepas ikatan emulsinya. Penggunaan
aspal emulsi biasanya pada hal-hal sebagai berikut :
a. Untuk lapis beton aspal campuran dingin misalnya pada daerah yang
belum punya AMP tetapi ingin kualitas jalannya setara dengan aspal
beton aspal), pada lokasi yang tidak boleh ada api terbuka misalnya
b. Untuk lapis Tack coat, Prime coat atau campuran untuk bahan
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/
2018/02/50842_3._Bahan_Aspal_Untuk_Perkerasan_Lentur.pdf diakses pada 17
Maret 2022 pukul 22.00