PERANCANGAN PROSES
AGROINDUSTRI
Desain Proses
Pulsed Electric Field (PEF)
Kelompok
Pulsed Electric
Field
ANGGOTA KELOMPOK
1. Bayu Ari Sasongko (20/464069/SV/18388)
2. Hadyan Prabandari S. (20/457053/SV/17500)
3. Meliana Septya Dini (20/457056/SV/17503)
4. Pradipta Jati K. (20/464086/SV/18405)
5. Veronika Devina S. (20/464088/SV/18407)
Pasteurisasi
PASTEURISASI TERMAL
Merupakan proses pemasakan yang menggunakan suhu 60oC - 70oC dengan waktu yang tidak terlalu
lama dengan tujuan menginaktivasi mikroba. Dengan proses pasteurisasi termal, masih ada bakteri yang
mampu bertahan. dalam proses ini, didapatkan kerugian yaitu menurunnya kualitas komponen.
PASTEURISASI NONTERMAL
Merupakan proses pemasakan yang tidak menggunakan
suhu tinggi sehingga didapatkan keunggulan yaitu bahan
masih dapat mempertahankan kualitasnya.
Salah satu contoh pasteurisasi nontermal adalah
penggunaan kejutan listrik tegangan tinggi atau Pulse
Electric Field (PEF)
Pulse Electric Field (PEF)
PENGERTIAN
Merupakan teknologi pengolahan nontermal yang digunakan untuk menurunkan jumlah mikroba
dalam pangan dengan tetap mempertahankan kualitasnya. (Sitanggang, 2021).
PRINSIP KERJA
PEF menestabilisasi lipid bilayer dan protein pada membran sel sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan permeabilitas membran sel. pori pada membran sel menyebabkan sel
membengkak dan pecah. hal tersebut membuat materi sitoplasma bocor dan berujung pada
kematian sel.
PENGAPLIKASIAN
PEF dimanfaatkan untuk teknik pengawetan sebagai metode penginaktivasi mikroorganisme
pada sari buah, proses disintegrasi sel pada proses pengeringan buah dan sayur, serta pelunakan
daging
Pengaruh Tegangan dan Frekuensi Terhadap
Karakteristik dan Penurunan Jumlah
Mikroorganisme Sari Buah Belimbing
(Averrhoa carambola L.) Menggunakan Pulsed
Electric Field (PEF)
KEUNGGULAN
Penerapan metode PEF membuat bahan pangan tidak mendapatkan perlakuan panas yang cukup tinggi
sehingga dapat menjaga kualitasnya agar tetap baik.
PENGAPLIKASIAN
PEF menggunakan tegangan tinggi yang berkisar antara 20-80 kV/cm dengan waktu pemrosesan
selama 1 detik. Tegangan tinggi yang diberikan ke bahan akan membuat membran sel mikroba
mengalami ketidakstabilan dan berakhir dengan pecahnya membran sel tersebut. Tegangan yang tinggi
berbanding lurus dengan kematian total mikroba yang ada.
METODE
Metode Eksperimental Deskriptif dengan melakukan
percobaan secara langsung dengan variasi tegangan dan
frekuensi
Metode PERLAKUAN
Variasi tegangan adalah 20 kV, 30kV, dan 40 kV.
PARAMETER
Jumlah Mikroorganisme (TPC), pH, Viskositas, Total
Padatan Terlarut (TPT), Berat Jenis, Vitamin C, dan
Warna
Diagram alir
proses
pembuatan sari
buah belimbing
Diagram alir
proses non-
termal
(PEF)
Hasil dan Pembahasan
PH
Nilai pH: 3.09-3.25
Menurut
Winarno (1997) asam mudah rusak, serta
kerusakan asam dipercepat oleh adanya kontak
panas yang lama, sinar, alkali, enzim, oksidator
serta katalis dan tembaga besi.
Hasil dan Pembahasan
VISKOSITAS
WARNA KECERAHAN
Tingkat kecerahan (nilai L): 27.8-29.3
Sumarlan, S. H., Riska, D., Rini, Y., & Dina, W. (2014). Pengaruh Tegangan dan
Frekuensi Terhadap Karateristik dan Penurunan Jumlah Mikroorganisme Sari
Buah Belimbing (Averrhoa carambola L) Menggunakan Pulsed Electric Field (PEF).
Jurnal teknologi pertanian, 15(1), 47-58.
TERIMA KASIH