Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS SOAL

KMB
PENYAKIT DALAM

PROFESI NERS
KELAS METRO
1.Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di ruang neurologi dengan
penurunan kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua
tangan tampak fleksi abnormal, membuka mata dan suara mengerang, pupil an
isokor kanan, reflek cahaya lambat, tensi 190/90 mmHg, Nadi 92x/menit, RR
20x/menit dan suhu 36,8̊ c. berapakah nilai GCS pada kasus tersebut ?
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9

2
Pembahasan
Gangguan neurologi pada kasus stoke, terjadi adanya
kerusakan jaringan otak atau edema jaringan otak
atau munculnya tekanan intra kranial, salah satu
tanda yang mudah diliat pada mekanisme ini adalah
penurunan kesadaran semakin rendah nilai GCS
menunjukkan semakin berat kerusakan atau edema
atau TIK

Pada kasus diatas menunjukkan respon motoric fleksi abnormal,


membuka mata dan suara mengerang saat diberi rangsang nyeri (3-2-2)
Jadi jawabannya adalah C
▫ 2. Seorang laki laki , usia 65 tahun di rawat di ruang nurologi dengan keluhan pusing, lemas
tangan dan kaki kiri, mual, terpasang NGT, terpasang cateter terpasang infus dan syring pump
nicardipine 0,5 di tangan kanan,pasien tidak dapat berkomunikasi tapi saat diajak komunikasi
respon tersenyum dan menggukan kepala. Dari hasil pemerikasaan tanda-tanda vital TD
186/110 suhu 36,4, RR 20 Nadi 90x/menit, CRT < 3 detik. Apakah masalah utama dari kasus
tersebut?

a. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif b.d peningkatan tekanan darah ( Hipertensi)
b. Risiko Defisit Nutrisi b.d sulit menelan

c. Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot

d. Gangguan Komunikasi Verbal b.d penurunan sirkulasi serebral

e. Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah

4
“ Pembahasan
Perfusi jaringan serebri merupakan kondisi yang beresiko
mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak yang
disebabkan oleh hipertensi. Risiko Perfusi Serebral Tidak
Efektif b.d peningkatan tekanan darah ( Hipertensi) adalah
masalah yang paling mengancam jiwa pada kasus tersebut.
Jawabannya adalah A

5
3. Seorang perempuan berusia 69 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
gastritis kronik. Pada saat pengkajian didapatkan data; perut terasa sakit


terutama daerah ulu hati, mual, badan lemas. Klien juga mengatakan sulit tidur
karena nyeri di ulu hati secara tiba-tiba. TD 145/89 mmHg, Suhu 36,9 o C, Nadi
91 x/mnt, RR 20x/mnt. Saat ini klien dirawat dengan keluhan nyeri skala 6.
Tindakan stimulasi kutaneus apakah yang cocok untuk kasus tersebut?
A. Kompres dingin
B. Massage abdomen
C. Cegah mual dengan minum air hangat
D. Kompres hangat abdomen
E. Massage konstipasi

6
Pembahasan
▫ Stimulasi kutaneus berarti memberikan rangsang eksternal.
▫ Pemberian kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada klien
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukannya. Tujuannya adalah memperlancar
sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit, merangsang peristaltik usus,
memperlancar pengeluaran getah radang (eksudat), memberikan rasa
nyaman atau hangat dan tenang. Pemberian kompres panas dilakukan
pada klien dengan perut kembung, klien yang mengalami radang,
kekejangan otot (spasmus), adanya abses (bengkak) akibat suntikan, tubuh
dengan abses atau hematom.
▫ Jawabannya adalah D

7
4. Seorang laki-laki berusia 21 tahun di rawat di ruang penyakit dalam, setelah dilakukan PITC
hasil rapid test menunjukkan posistif HIV. Pasien diberikan informasi dasar tentang
pengobatan ARV, rencana terapi kemungkinan timbulnya efek samping dan konsekuensi
ketidakpatuhan. Edukasi tentang keberlanjutan mengkonsumsi ARV sangat ditekankan oleh
konselor. Apakah Tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
A. Menentukan pengawas minum ARV
B. Membuat jadwal mengkonsumsi ARV
C. Memastikan tempat penyimpanan ARV
D. Mengingatkan waktu kunjungan pengambilan ARV
E. Menyarankan pasien menggunakan pengingat minum ARV

8
PEMBAHASAN
Pasien telah diberikan informasi dasar tentang pengobatan ARV rencana
terapi kemungkinan timbulnya efek samping dan konsekuensi ketidakpatuhan.
Edukasi tentang kontuinuitas mengkonsumsi ARV sehingga Langkah
selanjutnya adalah sangat penting untuk mengingatkan waktu kunjungan dan
pengambilan ARV
Jawabanya adalah D

9
5 Seorang perawat lupa memberikan obat nebulizer Ventolin Flexotide pada
pasien PPOK, sehingga pasien tersebut mengeluh bertambah sesak dengan
SpO2 90%. Prinsip etik apa yang dilanggar oleh perawat tersebut?

A. Beneficience
B. Veracity
C. Fidelity
D. Accountability
E. Non maleficience

10
Pembahasan

Prinsip nonmaleficence (tidak merugikan) berarti tidak menimbulkan


bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien. Prinsip nonmaleficence
berarti bahwa tenaga kesehatan dalam memberikan upaya pelayanan
kesehatan harus senantiasa dengan niat untuk membantu pasien
mengatasi masalah kesehatannya.

Jawabannya E

11
Terima kasih

12

Anda mungkin juga menyukai