Anda di halaman 1dari 52

KARAKTERISTIK

LENSA KONTAK
dr. RIA SANDY DENESKA, SpM(K)
TERMINOLO
GI
WATER CONTENT
OXYGEN PERMEABILITY
THICKNESS
WETTABILITY
Water Content
• Jumlah total air yang bebas & terikat dalam lensa kontak
• Lensa kontak memiliki pori-pori yang dapat menyerap air
• Peningkatan water content akan diikuti peningkatan oxygen transmissibility
dan kekuatan mekanik pada lensa kontak
Klasifikasi
LOW WATER CONTENT
• 37,5% - 45% air
• cocok utk daily wear

MEDIUM WATER CONTENT


• 46%-58% air
• cocok utk daily dan extended wear

HIGH WATER CONTENT


• 59%-79% air
• utamanya utk extended wear
Lensa dengan high water content lebih nyaman,
terutama jika mata agak kering. Tetapi lebih mudah
rusak, lebih mudah terdapat deposit dan penglihatan
relatif tidak stabil

Lensa ultra-thin dengan low water content lebih


fragile/ mudah rusak dan lebih sulit handling-nya

Lensa dengan medium water content, umumnya


cukup tipis, lebih awet, lebih jarang timbul deposit
Oxygen Permeability
= Kemampuan difusi oksigen dari atmosfer
melalui lensa kontak menuju kornea

Dinyatakan dengan istilah Dk

D = Diffusion co-efficient, yaitu kecepatan


gas melalui suatu bahan

K = Solubility co-efficient, yaitu jumlah gas


yang larut dalam suatu bahan

Utk praktisi, transmisibilitas oksigen yang


sebenarnya, jauh lebih penting — dinotasikan
sbg Dk/t dimana t = Ketebalan lensa
Transmisi oksigen melalui lensa kontak dapat ditingkatkan
dengan :

meningkatkan water content : makin tinggi hidrasi lensa


makin tinggi permeabilitas oksigen

menipiskan lensa secara signifikan: makin tebal lensa


permeabilitas oksigen berkurang, makin tipis lensa
permeabilitas oksigen bertambah

menipiskan dan meningkatkan water content


moderately : gabungan kedua metode di atas
Thickness
Jarak antara permukaan anterior dan
posterior lensa kontak, pada pusat
lensa

Diukur dalam mm menggunakan


thickness gauge dan menentukan
kekuatan optic dan fit tidaknya lensa
pada kornea

Pada lensa high minus : tebal di tepi


tipis di tengah —bagian tepi kurang
oksigen — edema kornea tepi

Pada lensa high plus : tebal di tengah,


tipis di tepi — bagian tengah kurang
oksigen — edema di kornea sentral
Klasifikasi berdasar ketebalan :
standard
thin
ultra-thin

Semakin tipis lensa, semakin banyak oksigen yang mencapai


permukaan kornea

Thin & ultra-thin lens sebaiknya difitting lebih tight karena


lebih mudah terjadi wrinkle
tidak terlalu diperlukan tear exchange dengan pergerakan lensa
pada lensa standard pergerakan yg direkomendasikan 0.5-
1.0mm, pada thin lens <0.5mm

Thinner lens lebih comfortable


Wettability
It is specified by the contact angle (also known as wetting angle) formed by a
drop of water, saline solution or tears on the surface of the material in question.

In general, the more wettable the lens surface the more even and stable the tear
film will be.
BAHAN
PEMBUATAN
LENSA
KONTAK
HARD LENS
RIGID GAS PERMEABLE
SOFT LENS
Hard Lens
(Lensa Kontak Keras Konvensional)
Terbuat dari bahan
Polymethylmethacrylate (PMMA).

Kualitas optis sangat baik, nontoxic,


stabil, highly transparent, sangat awet,
jarang deposit dan gores

Namun kurang permeable terhadap


oksigen — sehingga hanya bisa
digunakan untuk waktu yang tidak lama

Indeks refraksi 1.49

Sudah sangat jarang dipakai, hanya utk


pemakai lama
Rigid Gas Permeable Lens
Bahan pembuatnya :
1. CAB : cellulose acetic butyric acids
merupakan bahan pembuat RGP pertama,
namun wettability kurang dan mudah pecah
2. Silicone acrylates : paling banyak dipakai,
Dk value 15-55, dapat utk extended wear.
Kekurangannya hidrofobik shg wettability
kurang
3. Pure silicone resin : wettability kurang
baik
4. Butylstyrenes
5. Fluoro copolymers : gabungan fluorinated
monomer dengan bahan silicon/non silicon
polymer — meningkatkan peremabilitas
oksigen. Dk value sampan dengan 150.
Very good wettability dan jarang terjadi
deposit. Lebih kyat dari bahan RGP lain.
6. Polysulfone copolymers
Kelebihan RGP
Kualitas penglihatan sangat baik

Awet, dapat dipakai jangka panjang

Deposit resistance

Mudah perawatannya

Relatif lebih murah

Cocok untuk pasien dengan dry eye

Permeabilitas oksigen tinggi

Dapat mengkoreksi astigmat lebih baik dengan adanya tear lens


Kekurangan RGP

Kurang nyaman

Tidak dapat digunakan temporer

Pergerakan >>
RGP tdk disarankan pada
kondisi :
Kelainan kornea & konjungtiva

Perubahan hormonal (ex eksoftalmos tiroid)

Blefaritis

Body contact sports

Poor personal hygiene, substance abuse problems, mental


illness
Soft Lens

Terbuat :

1. Hydroxy- ethylmethacrylate
(HEMA)

2. Non-HEMA (dihydroxy-
propylmethacrylate)

Terbaru : silicone hydrogel


HEMA
paling banyak dipakai
ketika mengabsorbsi air — lebih soft, tetapi tetap kuat dan
transparan
bentuknya akan kembali setelah dilipat atau dibalik
inert, well-tolerated by cornea
water contents : 37.5-79%
setiap peningkatan 10% water content, diikuti doubling of Dk
value
penambahan ketebalan 2x, mengurangi 1/2 Dk value
Dk/t 5-15
Kelebihan Soft Contact Lens
Nyaman

Waktu adaptasi singkat (dlm 30 menit)

Lack of spectacle blur

Dapat dipakai saat tertentu

Jarang lepas

Insiden overwear reaction jarang

Jarang menimbulkan silau


Kekurangan Soft Contact
Lens
Tidak dapat utk koreksi astigmat tinggi

Penglihatan dapat bervariasi jika tidak good fit

Mudah robek dan tergores

Mudah terbentuk deposit

Resiko infeksi meningkat


Soft lens candidates :
Drop out RGP
Intermittent lens wearer
Workers in occupations where losing a lens must be minimised
Workers in certain hazardous environment
Aphakes not fit with IOL
Elderly people
Children
Patients with nystagmus
Patients requiring relatively small amounts of correction
Athletes
Hybrid Contact Lens
KLASIFIKASI LAIN
LENSA KONTAK
Berdasar pemakaiannya

Disposable

Daily Wear

Extended Wear
Berdasar kekuatan
refraksinya

Spheris

Toric
Berdasarkan fokus

Monofokal

Bifokal

Multifokal
Berdasarkan posisi anatomi

Corneal Contact Lens

Semi Scleral Contact Lens

Scleral Contact Lens


CONTACT
LENS
PROPERTY
TRANSPARENCY
HARDNESS
STIFFNESS
TENSILE STRENGTH
MODULUS ELASTICITY
SPECIFIC GRAVITY
REFRACTIVE INDEX
WETTABILITY
WATER CONTENT
IONIC CHARGE
OXYGEN TRANSMISSION
TRANSPARENCY
Menunjukkan kejernihan bahan
Dipengaruhi oleh sifat kimia bahan,
kemurnian bahan dan hidrasi/ kandungan air
Tidak ada bahan yang benar-benar
transparan, sehingga sebagian cahaya tetap
ada yang dipantulkan, diabsorbsi atau
dipendarkan
Nilai kejernihan yang paling tinggi antara
92-98%.

HARDNESS
Penting untuk memperkirakan durabilitas
suatu bahan
Berkaitan dengan bahan lensa kontak rigid
STIFFNESS
(KEKAKUAN)
Derajat fleksibilitas suatu bahan
Penting dalam memilih material lens untuk
pasien
Semakin fleksibel suatu materi lens,
semakin cepat terasa nyaman, tetapi
kemungkinan tidak dapat mengoreksi
astigmatic

TENSILE
STRENGTH
Menunjukkan kekuatan suatu lensa dalam
menerima tekanan atau stretching sebelum
rusak/pecah
Semakin besar tensile strenght, semakin
awet dan semakin mudah di-handling
Modulus of elasticity:
This is a constant value that expresses a material’s
ability to keep its shape when subjected to stress.

Specific gravity:
It is the ratio of the weight in air of a material to the
weight of an equal volume of water in air at the
same temperature.

Specific gravity can be important clinically when


lens weight or mass is significant (for instance,
when high plus powers are involved).

Refractive index:
It is the ratio of the speed of light in air to the
speed of light in the material. For soft (hydrophilic)
lens materials, the index of refraction is related to
the water content.

Anda mungkin juga menyukai