Anda di halaman 1dari 82

SOSIALISASI KMK 1983 TAHUN 2022 dan Kepdirjen Kemkes

no 105 tahun 2023


Instrumen Akreditasi Klinik

STANDAR AKREDITASI
KLINIK
Pembagian Tugas akreditasi Klinik

A. BAB I Tata Kelola Klinik C. PENYELENGGARAAN KESEHATAN


PERORANGAN
• RIVALDI • AJENG : hak pasien dan keluarga + pasien dan
keluarga dalam proses asuhan
• RAHMA
• RIZKI : rekam medis
B. BAB II Peningkatan Mutu • MALA pelayanan kefarmasian + pelayan
Dan Keselamatan Pasien promotive preventif
• DATUL : pelayanan anastesi dan bedah + rencana
• RIVALDI asuhan pelaksanaan
• SANTI : pelayanan lab
• DWI : + pelayanan gizi
• SANDI : pelanan resiko tinggi + pengkajian pasien
• YUNUS • LAILY : pemulangan dan tindka lanjut perawatan
• YUNA : pelayanan rujukan + penerimaan pasien
klinik
• JEJE : rekam medis
• Deadline dan Presentasi

Tanggal 5 April 2023


REFERENSI
PMK No 9 tahun 2014 ttg Klinik
PMK No 14 tahun 2021 ttg Standar Kegiatan
Usaha dan Produk pada penyelenggaraan
perizinan berusaha berbasis risiko sektor
Kesehatan

PMK no 34 tahun 2022 ttg Akreditasi


Puskesmas, Klinik,Labkes, UTD,
TPMD,TPMDG
KMK No 1983 tahun 2022 ttg Standar
Akreditasi Klinik
Kepdirjen Kemkes no 105 tahun 2023
Instrumen Akreditasi Klinik
BAB 1

TATA KELOLA KLINIK


KLINIK
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang menyediakan pelayanan medik dasar dan/atau
spesialistik secara komprehensif.

Pelayanan Kesehatan

pelayanan rawat jalan pelayanan rawat inap kegawatdaruratan dan pertolongan persalinan
normal sesuai standar
Kepemilikan

Klinik Pemerintah adalah adalah klinik yang diselenggarakan


oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga
pemerintah, TNI, dan POLRI.
Kepemimpinan yang efektif
Klinik Swasta adalah klinik yang diselenggarakan oleh
masyarakat, baik perorangan, badan usaha maupun badan
hukum.

Jenis Pelayanan TATA KELOLA KLINIK

Klinik Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan


pelayanan medik dasar.

Klinik Utama adalah klinik yang menyelenggarakan


pelayanan medik spesialistik, atau pelayanan medik dasar Pelayanan Optimal
dan spesialistik.
STANDAR DALAM BAB 1
TATA KELOLA KLINIK

Pengorganisasian Klinik Tata Kelola Fasilitas dan


Keselamatan

Tata Kelola Sumberdaya Manusia Tata Kelola Kerjasama


1.1

PENGORGANISASIAN KLINIK
Klinik menetapkan visi, misi dan tujuan sebagai landasan operasional.
Penetapan visi, misi dan tujuan tersebut dapat dilakukan oleh pemilik
atau pihak yang memiliki wewenang sesuai dengan peraturan
perundangan. ,

Klinik dalam menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenang


menyusun struktur organisasi yang menggambarkan mekanisme alur
tugas dan wewenang. Struktur organisasi klinik paling sedikit terdiri dari
pemilik, penanggung jawab dan petugas, struktur organisasi
dilengkapi dengan uraian tugas dan kewenangan.
PENGORGANISASIAN KLINIK

Tersedia visi, misi dan tujuan klinik yang ditetapkan pihak


yang berwenang (D,W)

Tersedia struktur organisasi klinik yang ditetapkan oleh


pejabat berwenang (D,W)

Tersedia uraian tugas, tanggung jawab, wewenang yang


ditetapkan. (D,W)
VISI, MISI & TUJUAN
Tersedia visi, misi dan tujuan klinik yang
ditetapkan pihak yang berwenang (D,W)
• Ada dokumen bukti visi, misi dan tujuan klinik
• Ada penetapan dari pimpinan klinik
• Ada pemahaman tentang visi misi.

Visi: keadaan yang diinginkan dalam jangka


waktu tertentu
Misi: cara mendapatkan keadaan yang
diinginkan dalam jangka waktu tertentu
Tujuan: keadaan yang akan dicapai 5 tahun yg
akan datang
Contoh Pembuktian
VISI, MISI & TUJUAN

Poster
STRUKTUR ORGANISASI
PMK 14/2021

Struktur Organisasi
a) Struktur organisasi Klinik paling sedikit terdiri dari penanggung
jawab Klinik yang juga merupakan pimpinan Klinik, penanggung
jawab kegawatdaruratan, dan penanggung jawab kefarmasian.
b) Penanggung jawab Klinik pratama harus seorang dokter, dokter
spesialis di bidang layanan primer, atau dokter gigi.
c) Penanggung jawab di Klinik utama harus dokter, dokter gigi,
dokter spesialis, atau dokter gigi spesialis.
STRUKTUR ORGANISASI
PMK 14/2021

Dokter, dokter gigi, dokter spesialis di bidang layanan primer, dokter


spesialis, atau dokter gigi spesialis HANYA dapat menjadi
penanggung jawab untuk 1 (satu) Klinik.

Pimpinan Klinik
Pemilik Klinik

Penanggungjawab

PJ Kegawatdaruratan PJ Farmasi
Petugas

Struktur Organisasi Pola Minimal KMK 1983 tahun 2022


Contoh

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Pola Luas


Contoh

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Yang sudah diisi


STRUKTUR ORGANISASI
URAIAN TUGAS
Tersedia uraian tugas, tanggung jawab,
wewenang yang ditetapkan. (D,W)

1. SK Uraian Tugas, atau bersamaan


dengan SK Struktur Organisasi.
2. Uraian Tugas meliputi: Tugas Pokok,
Tugas Tambahan, Tanggungjawab dan
Wewenang
3. Masing-masing petugas memiliki uraian
tugas.
URAIAN TUGAS
REFERENSI
• KEPMENKES No : 17 Tahun 2018 TTG JABATAN PELAKSANA Di LING. KEMENKES
• PERMENPAN – RB No : 139 Tahun 2003, TTG JABFUNG DOKTER UMUM
• PERMENPAN – RB No : 141 Tahun 2003, TTG JABFUNG DOKTER GIGI
• PERMENPAN – RB No : 13 Tahun 2021, TTG JABFUNG APOTEKER
• PERMENPAN – RB No : 35 Tahun 2019 TTG JJABFUNG PERAWAT
• PMK No : 4 Tahun 2022; JUKNIS JABFUNG PERAWAT
• PERMENPAN – RB No : 23 Tahun 2014 TTG JABFUNG PERAWAT GIGI
• PERMENPAN – RB No : PER/08/M.PAN/4/2008 TTG JABFUNG ASISTEN APOTEKER
• PERMENPAN – RB No : 23/KEP/M.PAN/4/2001 JABFUNG NUTRISIONIS
• PERMENPAN – RB No : 42/KEP/M.PAN/12/2000 TTG JABFUNG ADMINKES
1.2

TATA KELOLA
SUMBER DAYA MANUSIA
Perencanaan
Kebutuhan mempertimbangkan jumlah, jenis dan
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dan
jenis pelayanan yang disediakan klinik
Pemetaan Kebutuhan
SDM

Jenis dan jumlah ketenagaan pada klinik pratama


Perekrutan dan utama disesuaikan dengan aturan
perundangan yang berlaku.

Evaluasi

Pengembangan SDM
Penanggung jawab klinik harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:

1. Penanggung jawab klinik pratama adalah seorang


dokter, dokter spesialis di bidang layanan primer,
atau dokter gigi.
2. Penanggung jawab klinik utama adalah dokter,
dokter gigi, dokter spesialis, atau dokter gigi
spesialis.
3. Penanggung jawab klinik harus memiliki SIP di klinik
tersebut dan dapat merangkap sebagai pemberi
pelayanan.
4. Penanggung jawab hanya dapat menjadi penanggung
jawab satu klinik.
TATAKELOLA SDM

Pemenuhan kebutuhan tenaga dilakukan sesuai dengan kebutuhan


layanan yang mengacu pada ketentuan peraturan perundangan yang
telah ditetapkan (D,W)

Tersedia ketenagaan dengan jumlah dan jenis sesuai kebutuhan


layanan (D,W)

Tersedia file kepegawaian seluruh SDM yang diperbaharui


secara berkala. (D,W)

Kinerja SDM dievaluasi secara berkala (D,W)


KETENAGAAN
1983/2022

Dokter, dokter layanan primer atau • Memiliki SIP di klinik tersebut


dokter gigi. • Hanya menjadi penanggung jawab
PRATAMA 1 (satu) klinik.

File Kepegawaian
• Kualifikasi, diklat & kompetensi
Dokter spesialis atau dokter • STR & SIP bagi nakes
gigi spesialis. • Uraian Tugas
UTAMA • Sertifikat Pelatihan
• Penilaian Kinerja
• Uraian Kompetensi
KEBUTUHAN TENAGA
Pemenuhan kebutuhan tenaga dilakukan
sesuai dengan kebutuhan layanan yang
mengacu pada ketentuan peraturan ANALISIS KEBUTUHAN – UNIT KERJA
perundangan yang telah ditetapkan (D,W)

Tersedia ketenagaan dengan jumlah dan


jenis sesuai kebutuhan layanan (D,W)

Kebutuhan Pemenuhan
ANALISIS KEBUTUHAN
ANALISIS KEBUTUHAN – BEBAN KERJA
Contoh

KEBUTUHAN TENAGA
Contoh

PEMENUHAN TENAGA
Contoh

PEMENUHAN TENAGA
FILE KEPEGAWAIAN
Tersedia file kepegawaian seluruh SDM yang Pengumpulan File
diperbaharui secara berkala. (D,W) Kepegawaian

Seluruh SDM klinik memiliki file


kepegawaian yang paling sedikit terdiri
dari: Cek ketersediaan dan
kemutakhiran
• Kualifikasi, diklat & kompetensi
• STR & SIP bagi nakes
• Uraian Tugas
• Sertifikat Pelatihan Pemutakhiran
• Penilaian Kinerja
• Uraian Kompetensi
FILE KEPEGAWAIAN
Contoh
Checklist
Contoh Catatan Pemutakhiran
EVALUASI KINERJA
EVALUASI KINERJA Penetapan Indikator Penilaian

1. Berkaitan dengan KOMPETENSI Penyusunan Instrumen


2. Berkaitan dengan PERILAKU Penilaian

Pelaksanaan Penilaian
KOMPETENSI

1. Pemahamannya tentang TUGAS Pembahasan Hasil


2. Kemampuannya dalam menuntaskan TUGAS

Perbaikan Kinerja
PERILAKU CONTOH SOFT SKILL
1. Disiplin • KOMUNIKASI • CONFLICT MANAGEMENT
• PROBLEM SOLVING • BERPIKIR KRITIS
2. Soft Skill • KEPEMIMPINAN • BERPIKIR KREATIF
• ADAPTASI • KERJASAMA TIM
• MENGAMBIL KEPUTUSAN • DEPENDABILITY
• TIME MANAGEMENT
EVALUASI KINERJA

DELEGATIF

• Cukup banyak karyawan


• Hanya mengandalkan para
penanggungjawab.
• Penanggungjawab dinilai oleh
pimpinan.

360

• Karyawan sedikit (<50)


• Manajer/Pimpinan harus punya
cukup waktu.
• Pimpinan lebih mengenal
permasalahan dan tenaga.
EVALUASI KINERJA

Contoh Matriks Evaluasi Sederhana


1.3

TATA KELOLA
FASILITAS & KESELAMATAN
Klinik harus menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan
suportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Klinik
juga harus menyediakan peralatan kesehatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Maksud dan Tujuan
Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan
fasilitas
DAN MEMBERI PELATIHAN PELATIHAN YANG
TERKAIT ,SEPERTI PENANGANAN
BENCANA,KEBAKARAN,SPILL KIT
KESELAMATAN & KEAMANAN
1) Keselamatan adalah kondisi fasilitas, sarana dan prasarana
klinik tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan
pengunjung. Keamanan adalah perlindungan terhadap kehilangan,
ancaman serta gangguan kenyamanan bagi pasien, staf dan
pengunjung. Keselamatan dan keamanan yang baik didukung
dengan menjaga kualitas lingkungan seperti pencahayaan,
kelembaban, suhu, dan kebisingan sesuai dengan standar
Tersedia bukti pelaksanaan pengamanan dan pengawasan akses
keluar masuk fasyankes.( CCTV)
MANAJEMEN B3 & LIMBAH B3
2) Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
Klinik menggunakan bahan yang dikategorikan
sebagai B3 dan menghasilkan limbah B3 termasuk
limbah medis. Klinik harus memiliki prosedur dan
sarana dalam penggunaan B3 dan pengelolaan limbah
B3 juga prosedur pencegahan dan pengurangan
timbulan limbah B3, serta memiliki kemampuan atau
bekerja sama dalam melakukan pengelolaan limbah
B3.
PENANGGULANGAN BENCANA
3) Penanggulangan Bencana
Klinik wajib memberikan upaya perlindungan keselamatan dan keamanan
kepada pasien, keluarga, pengunjung dan staf. Untuk itu, klinik perlu
menetapkan kebijakan dan prosedur respon emergensi dalam menghadapi
kondisi bencana (alam maupun bencana non alam) mencakup identifikasi
resiko, koordinasi respon dan evakuasi.
PROTEKSI KEBAKARAN
4) Sistem proteksi kebakaran
Perlindungan terhadap fasilitas dan penghuni dari bahaya kebakaran
merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh klinik
TERDAPAT BUKTI INFORMASI LARANGAN
MEROKOK DAN TIDAK ADA PUNTUNG ROKOK
PERALATAN MEDIS
5) Peralatan medis
Dalam memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas klinik
menyediakan peralatan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
dilakukan pemeliharaan secara berkala, kalibrasi dan uji
kesesuaian oleh lembaga yang berwenang.

Tersedia daftar inventaris, bukti pemeliharaan dan bukti


kalibrasi peralatan medis dan bukti izin Bapeten untuk yang
memiliki pelayanan radiologi

ASPAK ON LINE
SISTEM UTILITAS
6) Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana IT
Klinik menjamin keberlangsungan sistem utilitas yang vital seperti listrik
yang memadai, air dengan kuantitas yang cukup dan kualitas sesuai
standar, dan gas medis selama 24 jam
sehari dan 7 hari dalam seminggu atau selama jam operasional.
SAMPAH DOMESTIK & AIR LIMBAH
7) Sampah domestik dan limbah
Kegiatan operasional dan pelayanan kesehatan menghasilkan
sampah domestik dan air limbah yang harus dikelola. Klinik
harus memiliki prosedur dan sarana dalam melakukan
pengelolaan sampah domestik dan limbah. Klinik menyediakan
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) sampah domestik
sebelum sampah dimanfaatkan/didaur ulang atau dibuang ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
1.4

TATA KELOLA KERJA SAMA


2

TATAKELOLA KERJASAMA

Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama yang jelas


(D)

Dokumen kontrak memiliki indikator kinerja pihak yang


melakukan kerjasama (D)

Ada bukti monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap


pemenuhan indikator kinerja yang tercantum di dalam kontrak
(D, O)
TATA KELOLA KERJASAMA

• Klinik dapat melakukan kerjasama dengan pihak • Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama antara
lain untuk memenuhi kebutuhan pelayanan. klinik dengan individu staf medis dalam bentuk
pakta integritas. Atau dengan fasilitas kesehatan
• Dasar pelaksanaan kerja sama tersebut dituangkan
lainnya.
dalam bentuk dokumen kontrak yang sesuai dengan
aturan perundangan. • Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja sama
antara klinik dengan badan hukum dalam
• Kontrak dapat berupa kontrak klinis dan kontrak
penyediaan alat kesehatan dan pelayanan non klinis.
manajemen.
• Dokumen kontrak secara berkala dievaluasi oleh
pemilik dan penanggungjawab klinik dengan
mengukur pemenuhan standar kinerja yang
disepakati.
DOKUMEN KONTRAK
PMK 46/2015

Kriteria 1.5.1 & 1.5.2

Jika kegiatan dikontrakkan, maka proses kontrak Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja
harus mengikuti peraturan perundangan yang sama yang jelas (D)
berlaku, dan menjamin dilaksanakan sesuai dengan • Tersedia daftar dokumen kontrak
perjanjian kerjasama • Tersedia dokumen-dokumen kontrak.

• Penunjukan pengelola kontrak


• Dokumen kontrak
• Isi dokumen kontrak
• Indikator jelas dan dimonitor
• Tindak lanjut hasil monev
DOKUMEN KONTRAK
CONTOH KERJASAMA KESEPAKATAN BERSAMA
• Institusi yang membutuhkan pelayanan • Dokumen kerjasama yang berisi kesepakatan
kesehatan untuk anggotanya (perusahaan, yang bersifat umum.
BPJS). • MoU = Memorandum of Understanding (Nota
• Pengelola Sampah Kesepahaman)
• Developer Sistem Informasi • Belum mengikat secara hukum
• Penyedia layanan Kebersihan, Penyediaan
PERJANJIAN KERJA SAMA
Makanan Pasien, Keamanan (Security),
Penyediaan Lahan Parkir. • Dokumen kerjasama yang memuat hak dan
• Apotek, rumah sakit, laboratorium kewajiban.
• Puskesmas untuk beberapa kegiatan. • Memiliki pertukaran janji.
(Permendagri No 22 Tahun 2020)
DOKUMEN KONTRAK
ISI KONTRAK

Ada kejelasan:
• kegiatan yang harus dilakukan,
• peran dan tanggung jawab masing-masing
pihak,
• personil yang melaksanakan kegiatan,
• kualifikasi,
• indikator dan standar kinerja,
• masa berlakunya kontrak/perjanjian kerja
sama,
• proses kalau terjadi perbedaan pendapat,
• termasuk bila Terjadi pemutusan
hubungan kerja
DOKUMEN KONTRAK

NO JENIS KONTRAK PIHAK KE 3 AKHIR MoU


A KONTRAK MANAGERIAL    
  • FASKES PELAKSANA LAYANAN BPJS KESEHATAN DESEMBER 2022
  • FASKES PELAKSANA LAYANAN BPJS TENAGA KERJA DESEMBER 2023
  • PENGANGKUTAN LIMBAH B3 P.T ABCD JULI 2023
  • LAUNDRY Laundry L AGUSTUS 2023
  • KATERING DEPOT BIRU AGUSTUS 2023
       
B KONTRAK LAYANAN KLINIS    
  • LAYANAN LABORATORIUM LABORAT XYZ JULI 2023
  • KLINIK UTAMA MATA KLINIK MATA M DESEMBER 2023
  • RUMAH SAKIT RUJUKAN RUMAH SAKIT R DESEMBER 2024
  • PUSKESMAS PUSKESMAS P JULI 2024

Daftar Perjanjian Kerjasama


INDIKATOR KINERJA
NO INDIKATOR SESUAI Dokumen kontrak memiliki indikator
1 Ketepatan waktu pengambilan sesuai dengan  
kinerja pihak yang melakukan
jadwal kerjasama (D)
2 Melakukan pengambilan Limbah B3 Medis  
hanya di TPS yang disediakan oleh pihak
Klinik
3 Menimbang Limbah B3 medis  
4 Melakukan pengangkutan dari TPS ke tempat  
pengolahan Limbah B3
5 Menyerahkan dokumen Limbah B3 medis dari  
pengolah Limbah B3 kepada pihak Klinik
(Bukti Manifes,FESTRONIK)
6 Efesiensi Harga  

Contoh Indikator Kinerja Kerja Sama Limbah B3


MONEV KINERJA

Contoh Monitoring Indikator Kinerja


MONEV KINERJA
• Evaluasi cukup dilaksanakan periodik 6
bulanan atau setahun sekali.
• Pastikan Monitoring dilaksanakan.
Karena selain pengawasan pada saat ada
kendala seharusnya bisa segera dilakukan
pengendalian.

Contoh Evaluasi Kinerja Limbah B3


PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
BAB II
PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN

SASARAN PENCEGAHAN DAN


MUTU KESELAMATAN PENGENDALIAN
PASIEN INFEKSI
• INDIKATOR MUTU: • 6 SASARAN • HAND HYGIENE
INM DAN INDIKATOR KESELAMATAN • SARANA HH
MUTU KLINIS PASIEN
• IKP
• MANAJEMEN RISIKO
PENINGKATAN MUTU
INDIKATOR MUTU TETAPKAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM MUTU

• INDIKATOR NASIONAL MUTU: KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN. KEPATUHAN MENCUCI TANGAN. KEPATUHAN PENGGUNAAN APD SESUAI
RISIKO, KEPUASAN PASIEN
• INDIKATOR MUTU KLINIS: TETAPKAN INDIKATOR PRIORITAS UNIT PELAYANAN
• indikator mutu layanan yang diukur, dievaluasi, analisa dan tindak lanjut serta dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan pemilik
. Ada bukti pengukuran, evaluasi, analisa, tindak lanjut dan pelaporan Indikator Nasional Mutu yang disampaikan kepada Kementerian
Kesehatan

INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN PELAPORAN JIKA ADA INSIDEN TERKAIT KESELAMATAN PASIEN
• PEMAHAMAN APA ITU IKP : KNC,KTC,KTD,KPC DAN SENTINEL
• ALUR PELAPORAN SAMPAI PENENTUAN GRADING , HANYA GRADING KUNING DAN MERAH YANG DILAPORKAN EXTERNAL

MANAJEMEN RISIKO BUAT RISK REGISTER TERINTEGRASI


• dokumen risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun dan dilakukan mitigasi risiko
• tindak lanjut dari mitigasi risiko
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
IDENTIFIKASI PASIEN

KOMUNIKASI EFEKTIF

KEAMANAN OBAT YANG BERISIKO TINGGI

TEPAT PROSEDUR DAN PENANDAAN TINDAKAN/OPERASI

KEBERSIHAN TANGAN

RISIKO JATUH
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
PROGRAM PPI
PENANGGUNG HAND
SESUAI RISIKO
JAWAB PPI HYGIENE
DI KLINIK

FASILITAS
HAND PELAPORAN
HYGIENE
PENYELENGGARAAN
KESEHATAN PERSEORANGAN
BAB III
Pelayanan yang dilakukan di klinik meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif
dan rehabilitatif. Pelayanan pasien memperhatikan hak pasien dan keluarga serta
mutu dan keselamatan pasien. Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar sedangkan klinik utama menyelengggarakan pelayanan
spesialistik. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi
oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Asuhan pasien terintegrasi
merupakan konsep pelayanan berfokus pada pasien dilaksanakan sehari hari dengan
implementasi dapat terlihat sebagai berikut:
a. Pelayanan memperhatikan hak pasien dan keluarga dan mendukung keterlibatan
pasien/keluarga dalam asuhan pasien
b. Dokter melakukan integrasi seluruh asuhan dari PPA lainnya
c. Implementasi pelayanan terintegrasi dengan adanya Panduan Praktek Klinis (PPK),
Alur Klinis, SPO, dan Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
3.1

HAK PASIEN DAN KELUARGA


Pelayanan klinik didasarkan pada nilai-nilai keunikan pada diri
pasien dan keluarganya. Dalam memberikan asuhan, klinik
melibatkan pasien dan keluarga dalam menetukan keputusan
keputusan dalam pemberian asuhan. Kerahasiaan pasien menjadi
hal penting yang harus di pahami oleh penanggung jawab dan
seluruh staf. Pasien dan keluarga berhak menyampaikan keluhan
tentang pelayanan yang mereka terima. Klinik menyediakan media
untuk pasien, keluarga dan seluruh pengguna layanan yang ingin
menyampaikan keluhan, konflik atau masalah lain dan klinik
menindaklanjuti keluhan atau pendapat yang disampaikan.
3.1 Hak Pasien dan Keluarga

Bukti petugas telah menjelaskan Dokumen bukti bahwa pasien


Klinik telah mensosialisasikan
tentang hak dan kewajiban mengerti dan memahami hak
hak dan kewajiban pasien.
pasien beserta keluarganya dan kewajibannya.

Dokumen bukti tindak lanjut


SPO tentang pemenuhan hak
SPO penanganan keluhan / pengaduanoleh klinik
pasien berkebutuhan khusus
keluhan/komplain dan dikomunikasikan dengan
atau dalam kondisi khusus
pasien atau keluarga.
3.2 Dalam Proses Asuhan PPA melibatkan
pasien dan keluarga

bukti pasien atau keluarga


Persetujuan tindakan kedokteran mengetahui rencana asuhan,
dan terdokumentasi di rekam diagnostik dan kemungkinan hasil
asuhan yang diberikan.

Pemulangan pasien Edukasi pasien


3.3 Penerimaan Pasien

Sekrining
• Sekrining visual, triase

Pendaftaran
• Online atau offline
3.4 Pengkajian Pasien
Proses pengkajian dilakukan Pengkajian awal sekurangnya :
secara komprehensif mencakup
berbagai kebutuhan dan harapan Status fisik, Psikospiritual,Riwayat
pasien dan keluarga penyakit, alergi,sekrining gizi

Pengkajian ulang dalam bentuk


PENGKAJIAN AWAL 1X24 JAM
CPPT
3.5 Rencana asuhan dan pelaksanaan

Rencana asuhan terintegrasi antar


PPA (rencana asuhan bersifat Terdapat dokumen bukti rencana
kolaboratif) dan terdokumentasi di asuhan dievaluasi secara berkala
oleh pemberi asuhan.
rekam medis pasien.
3.6 pelayanan promotive dan Preventive

Bukti pelaksanaan pelayanan Program


Pelayanan promotif dan preventif yang
Nasional yang disesuaikan dengan jenis
dilakukan secara berkala.
klinik

pencatatan dan pelaporan pelaksanaan


bukti pencatatan dan pelaporan Program Nasional (Pelaporan TB-
pelaksanaan program promotif dan SITB/Stunting dan wasting/HIV-
preventif SIHA/Kesehatan Ibu Anak dll),
disesuaikan dengan jenis
3.7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan
Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi

pemberian pelayanan pada


Penetapan pelayanan pasien
pasien risiko tinggi dan
risiko tinggi di klinik.
pelayanan risiko tinggi
3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah
dokumen bukti bahwa Jenis, dosis dan
pelayanan anestesi dan bedah
teknik anestesi dan pemantauan status
dilakukan oleh tenaga medis yang
fisiologi pasien selama pemberian pelaksanaan kajian pra bedah
kompeten sesuai dengan peraturan
anestesi oleh petugas dicatat dalam
perundangan yang berlaku.
rekam medis pasien.

pelaksanaan kajian pra anestesi pemantauan dan evaluasi paska anestesi dan bedah.

pemantauan dan evaluasi selama


tindakan pembedahan.
3.9 Pelayanan Gizi

Rencana asuhan gizi berdasarkan


Penetapan petugas yang
kajian kebutuhan gizi pada pasien
berkompeten sesuai dengan aturan
sesuai dengan kondisi kesehatan
perundangan.
dan kebutuhan pasien.

Pasien dan/atau keluarga diberi


Distribusi dan pemberian makanan
edukasi tentang pembatasan diet
dilakukan sesuai jadwal dan
pasien dan keamanan atau
pemesanan
kebersihan makanan.
3.10 Pemulangan dan Tindak Lanjut
Perawatan
Dokter melaksanakan pemulangan
dan menyusun rencana tindak lanjut Ringkasan pulang pasien dalam
sesuai dengan rencana yang disusun rekam medis.
dan kriteria pemulangan.

Dokumen bukti pemberian


informasi kepada pasien saat pulang
3.11 Pelayanan Rujukan

Klinik tidak memiliki Klinik memastikan fasyankes


kompetensi penanganan yang yang dituju dapat memenuhi Pemberian informasi pada
sesuai dengan kebutuhan kebutuhan pasien yang pasien
pasien. dirujuk.

Terkait sarana transportasi yang


Dokumen bukti persetujuan digunakan untuk merujuk pasien yang
Terdapat dokumen daftar
pasien/keluarga saat memenuhi syarat (khusus klinik
jejaring rujikan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
dilakukan rujukan rawat inap).
3.12 Penyelenggaraan Rekam Medis
Bukti penyelenggaraan
rekam medis Dokumen bukti rekam medis
sesuai diisi secara lengkap oleh
Profesional Pemberi Asuhan
ketentuan yang berlaku

Tata cara penyimpanan, Bukti klinik menjaga


peminjaman dan pemusnahan kerahasiaan rekam medis
rekam medis pasien.

RME ( Rekam Medis


Elektronik)
3.13 Pelayanan Laboratorium
Penanggung Jawab Penetapan rentang nilai
Penetapan jenis-jenis
Laboratorium sesuai normal untuk setiap jenis
pelayanan laboratorium yang
disediakan.
perundang- undangan yang pemeriksaan yang
berlaku. disediakan

Terdapat SPO rujukan spesimen


Tersedia reagensia esensial dan dan/
bahan lain sesuai dengan jenis atau pengguna layanan, jika Pelaksanaan pelaporan,
pelayanan yang ditetapkan, pemeriksaan pencatatan dan tindak lanjut hasil
pelabelan dan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh laboratorium kritis.
penyimpanannya
klinik.

Bukti pelaksanaan Pemantapan


Penetapan nilai kritis hasil Mutu Internal (PMI) dan
laboratorium Pemantapan Mutu Eksternal
(PME) secara berkala
3.14 Pelayanan Radiologi

Terdapat SPO pelayanan radiologi penanggung jawab Pelayanan


di klinik Radiologi

bukti pelayanan radiologi sesuai


dengan prosedur yang ada
termasuk kepatuhan terhadap
manajemen keamanan radiasi.
3.15 Pelayanan Kefarmasian
Dokumen bukti pengelolaan dan
pelayanan sediaan farmasi
BMHP dan alat kesehatan oleh
Ada Penanggung jawab Daftar formularium obat
tenaga kefarmasian sesuai
pelayanan kefarmasian dengan peraturan perundang-
undangan

Prosedur pengadaan Dokumen bukti Dokumen bukti


pengkajian resep dan pemberian informasi
obat sesuai dengan pemberian obat dengan obat dan konseling oleh
regulasi benar Apoteker
3. 15
Dokumen bukti ketersediaan obat emergensi
Dokumen bukti rekonsiliasi obat pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat
pada pelayanan rawat inap sesuai Daftarobat emergensi yang diakses untuk memenuhi kebutuhan yang
dengan peraturan perundang- diperbaharui secara berkala bersifat emergensi, dipantau, dan diganti
undangan tepat waktu setelah digunakan atau bila
kadaluarsa.

Penyimpanan dan pelaporan SPO penyimpanan obat


Daftar obat narkotika
obat narkotika serta termasuk obat high alert
serta psikotropika yang
psikotropika sesuai dengan yang baik, benar dan
regulasi tersedia
aman sesuai regulasi

Dokumen bukti pencatatan dan Pemantauan dan


penanganan obat
kadaluarsa/ rusak
pelaporan MESO/Monitoring pelaporan
Efek Samping Obat
medication error
3.15

Dokumen bukti bahwa klinik hanya mengelola obat


darurat medis sesuai peraturan perundang- undangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai