Perbedaan antara

hukum pidana
transnasional dengan
hukum pidana
internasional

Chiquita Dwinanda
Pastika
3021210318
H internasional B
Hukum pidana transnasional
Hukum pidana transnasional merujuk pada aturan dan
peraturan yang mengatur tindakan kriminal yang dilakukan
oleh individu atau perusahaan yang melintasi batas negara.
Ini mencakup kejahatan seperti perdagangan manusia,
perdagangan narkoba, pencucian uang, korupsi, terorisme,
dan banyak lagi.

Hukum pidana transnasional didasarkan pada kerja sama

antara negara-negara untuk mengejar dan menghukum
pelaku kejahatan lintas batas. Ini dapat dilakukan melalui
perjanjian bilateral atau multilateral, seperti Konvensi PBB
terhadap Kejahatan Transnasional Terorganisir.
Pada umumnya, hukum pidana transnasional diterapkan
oleh negara yang menganggap bahwa kejahatan telah
terjadi di wilayahnya atau melibatkan warganya. Namun,
negara-negara lain juga dapat meminta ekstradisi
terhadap pelaku kejahatan untuk diadili di negara
mereka.

Pelaksanaan hukum pidana transnasional dapat

memerlukan kerja sama antar-negara dalam bidang
penyelidikan, pengumpulan bukti, dan penuntutan. Oleh
karena itu, negara-negara perlu memiliki sistem hukum
yang kuat dan efektif serta hubungan yang baik dalam
rangka menangani kejahatan transnasional.
Hukum Pidana Internasional

Hukum pidana internasional adalah cabang hukum yang

mengatur kejahatan yang merugikan komunitas
internasional secara keseluruhan, seperti kejahatan perang,
kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida. Tujuannya
adalah untuk mencegah dan menghukum pelaku kejahatan
internasional yang melanggar norma-norma internasional.
Hukum pidana internasional melibatkan pengaturan kejahatan
internasional yang merupakan kejahatan yang dilakukan
melintasi batas negara, atau tindakan yang melanggar norma-
norma internasional yang diakui secara umum. Contoh
kejahatan internasional meliputi:

• Kejahatan perang, seperti membunuh atau melukai sipil atau

tawanan perang, merampas atau menghancurkan properti
milik musuh, dan penyerangan terhadap kota yang tidak
dipertahankan.
• Kejahatan terhadap kemanusiaan, seperti pembunuhan,
penghilangan paksa, pemerkosaan, perbudakan, dan
penyiksaan.
• Genosida, yang mencakup pembantaian massal terhadap
kelompok etnis, keagamaan, atau nasional tertentu.
• Hukum pidana internasional memiliki pengaruh yang kuat
dalam hukum internasional dan mendorong upaya
internasional untuk menegakkan keadilan. Ada beberapa
pengadilan internasional yang didirikan untuk mengadili
kejahatan internasional, seperti Pengadilan Kriminal
Internasional dan Pengadilan Internasional untuk Bekas
Yugoslavia. Selain itu, banyak negara juga memiliki undang-
undang nasional yang mengkriminalisasi kejahatan
internasional dan memberlakukan hukuman yang sesuai bagi
para pelakunya.
Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, sebenarnya ada
perbedaan antara hukum pidana transnasional dan hukum pidana
internasional. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

• Lingkup aplikasi:
Hukum pidana internasional mengatur kejahatan yang merugikan
komunitas internasional secara keseluruhan, seperti kejahatan perang,
kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida. Sedangkan hukum
pidana transnasional mengatur kejahatan yang melibatkan lebih dari
satu negara, seperti perdagangan manusia, perdagangan narkoba,
korupsi, dan kejahatan terorganisir lainnya.

• Fokus pada pelaku atau tindakan:

Hukum pidana internasional berfokus pada pelaku kejahatan dan
bertujuan untuk memastikan bahwa mereka dihukum atas tindakan
mereka. Sedangkan hukum pidana transnasional lebih fokus pada
tindakan kejahatan dan bertujuan untuk mencegah dan memberantas
kejahatan lintas batas.
• Asal usul:
Hukum pidana internasional berasal dari kebiasaan internasional
dan perjanjian multilateral, seperti Statuta Roma dan Konvensi
Jenewa. Sedangkan hukum pidana transnasional berasal dari
perjanjian bilateral atau multilateral antara negara-negara atau
hukum nasional dari negara yang bersangkutan.

• Ruang lingkup penerapan:

Hukum pidana internasional biasanya diterapkan oleh pengadilan
internasional atau pengadilan ad hoc yang didirikan untuk
mengadili kejahatan internasional tertentu. Sedangkan hukum
pidana transnasional dapat diterapkan oleh pengadilan nasional atau
internasional, tergantung pada perjanjian antara negara-negara.
Contoh kasus Hukum pidana
Internasional
• Al Jazeera akan Bawa Kasus Pembunuhan Shireen Abu Akleh ke
ICC

Shireen Abu Akleh adalah seorang warga Palestina yang ditembak mati
oleh tentara Israel pada bulan Juni 2021 saat ia berada di dekat pos
pemeriksaan tentara Israel di Tepi Barat. Keluarga Abu Akleh dan
organisasi hak asasi manusia menuduh bahwa kematian Shireen adalah
pembunuhan yang tidak sah oleh tentara Israel.

International Criminal Court (ICC) adalah sebuah pengadilan yang

didirikan oleh Statuta Roma pada tahun 2002 untuk mengadili
pelanggaran hukum pidana internasional, termasuk kejahatan perang,
kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida. Namun, Israel tidak
menjadi negara anggota ICC dan menolak keberadaan pengadilan tersebut,
sehingga sulit untuk mengadili pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.
Contoh kasus Hukum pidana
transnasional
• Kejahatan Lintas Negara yang Ditangani Interpol, Termasuk
Kasus Korupsi

Interpol melakukan koordinasi dengan negara-negara anggotanya untuk

menukar informasi dan data, serta menangkap pelaku kejahatan yang
melarikan diri ke negara lain. Interpol juga memiliki database
internasional yang mencakup informasi tentang pelaku kejahatan dan
bukti-bukti yang terkait dengan kasus-kasus korupsi dan kejahatan lintas
negara lainnya.

Selain itu, Interpol juga menyelenggarakan berbagai pelatihan dan seminar

untuk meningkatkan kemampuan lembaga penegak hukum di seluruh
dunia dalam menangani kasus-kasus kejahatan lintas negara, termasuk
kasus korupsi. Interpol juga bekerja sama dengan organisasi-organisasi
internasional lainnya, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Financial
Action Task Force (FATF), untuk menangani kasus-kasus kejahatan lintas
negara secara efektif.
SEKIAN TERIMA KASIH