Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3

“Isu Tentang Korban Penyalahgunaan NAPZA”

Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga


Disusun Oleh :

Era Estu Uswandhian 2018110005 Nabilla Tria Hapsari 2018110115


Yulia Herman D 2018110013 Khusnul Khotimah 2018110120
Desi Khairani 2018110015 Fransisca 2018110121
Kisti Martina 2018110026 M. Agung Rully 2018110128
Astri Nurul Hidayah 2018110027 Meidina Putri Larasati 2018110136
Dewi Alaika 2018110038 Ukir Widya Ningsih 2018110140
Dini Meiviana H 2018110043 Anisa Salma Magfirah 2018110141
Reynaldi Ahmad 2018110075 Yogi Septian 2018110143
Andhi Setiaji 2018110079

Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga


Pengertian NAPZA

Undang-undang RI No 35 Tahun 2009

NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika


dan zat adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologis seseorang
(pikiran, perasaan dan prilaku) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologis.

Korban Penyalahgunaan NAPZA

Korban Penyalahgunaan NAPZA adalah seseorang yang


menggunakan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
diluar pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang
berwenang. Jika tidak segera diatasi, penyalahgunaan NAPZA
dapat menyebabkan kecanduan, dan dapat mengganggu
keberfungsian sosialnya. Bahkan penyalahgunaan NAPZA juga
dapat berpotensi menyebabkan kematian akibat overdosis.
Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga
Dampak Negatif NAPZA

Bagi lingkungan sosial


Bagi tubuh
Merusak nama baik keluarga
Ketergantungan dan (keluarga akan merasa malu)
kerusakan sel saraf otak
Emosi yang sangat tidak stabil
membuatnya dapat mengganggu
Menurunkan
disekitarnya
kesadaran dan
berhalusinasi Mengganggu keamanan dan
ketertiban karena dapat berbuat
Kejang hingga kriminal
kematian
Membuatnya tidak bisa
melaksanakan fungsi sosialnya
dengan baik

Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga


Tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA

Tanda fisik Tanda Psikologis

Mata memerah  Menutup diri

Pupil mengecil atau lebih besar Berdiam diri

dari normal Mengisolasi diri

Sering mual dan muntah Motivasinya menurun

Pilek tanpa sebab dalam bidang akademik

Sering mimisan Mudah tersulut

Keringat berlebih emosinya

Sering sakit kepala


Penurunan berat badan
Kejang tanpa riwayat epilepsi
Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga
Faktor Penyebab penyalahgunaan
NAPZA

Internal Eksternal

Pertama seseorang yang memiliki keinginan


dari hati dan pikirannya sendiri, hal ini Rasa ketidaktahuan, ingin

biasanya dipicu oleh sifat orang itu sendiri, merasakan kenikmatan yang cepat,

seperti ingin mencoba sesuatu yang baru berada di lingkungan yang

atau ingin diperhatikan orang lain. Kedua, memakai NAPZA, terpengaruhi

keadaan keluarga, di dalam kehidupan atau dipaksa oleh orang lain.

keluarga selalu ada konflik, apalagi keluarga


yang tidak harmonis.
Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga
Contoh Kasus Penyalahgunaan NAPZA

JAKARTA, KOMPAS - Tiga remaja yang masih


berstatus sebagai pelajar diciduk dengan isu
narkoba. Isu ini diungkap Polisi Unit Reskrim Polsek
Prenduan, yrsangka. Diantaranya Moh Ali Mukid
(19), Ibnu Riyadi (18) dan Moch Syafii (18) ketiganya
sama-sama warga Desa Larangan Perreng,
Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Kasubag
Humas Polres Sumenep AKP Widiarti membenarkan
jika tiga tersangka berstatus pelajar ini diringkus
polisi akibat hendak pesta narkoba di salah satu
rumah teman tersangka.

Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga


Data Penggunaan Obat-Obatan (NAPZA)
Di Indonesia

BNN melaporkan jumlah pengguna Dari contoh isu tersebut, dan


NAPZA di Indonesia sepanjang tahun berdasarkan data yang dimiliki oleh
2019 mengalami kenaikan 0,03 BNN, memperlihatkan bahwa
persen dibanding tahun-tahun pencegahan dan penanganan isu
sebelumnya. Lebih kurang jumlahnya penyalahgunaan NAPZA di Indonesia
3,6 juta yang menggunakannya di masih bukan menjadi prioritas.
Indonesia. BNN juga menjelaskan Kekuatan hukum yang lemah dan
obat-obatan terlarang tersebut biasa juga kurang ketatnya pengawasan
diselundupkan dengan menggunakan peredaran dan penggunaan NAPZA,
kapal pesiar, jasa titip, sampai membuat isu ini masih marak di
perjalanan motor ratusan kilometer. Indonesia, dan angka korban
Rentang usia pemakai sangat luas, penyalahgunaannya sulit untuk
dari 15 sampai 65 tahun. ditekan.

Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga


Cara Mencegah dan Mengatasi
Penyalahgunaan NAPZA
Mencegah : Mengadakan penyuluhan dan
sosialisasi terkait bahayanya penyalahgunaan
NAPZA, melakukan kampanye anti narkoba, upaya
mengendalikan dan mengawasi pendistribusian
NAPZA di masyarakat, aktif dalam berbagai
kegiatan sehingga dapat mengurangi pikiran
negatif, dan menghindari lingkungan atau orang-
orang yang mengkonsumsi NAPZA.
Mengatasi : Melakukan rehabilitasi, memberikan
pendampingan dan semangat untuk sembuh dari
kecanduan NAPZA, melakukan hal-hal atau
kegiatan yang positif, memberikan hiburan agar
tidak jenuh dan stress.

Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga


Peran Pekerja Sosial dan Keluarga
Pekerja Sosial dapat menggunakan metode casework dalam
menangani isu ini. Pekerja Sosial berperan dalam mendampingi dan
memberi motivasi klien agar ia merasa bisa terbebas dari obat-obatan
tersebut, Pekerja Sosial juga menjadi penghubung antara klien dengan
sistem sumber agar klien dapat memperoleh pelayanan sosial yang
sesuai dengan kebutuhannya, misalnya rehabilitasi fisik maupun
rehabilitasi sosial. Selain itu, Pekerja Sosial bekerjasama juga dengan
keluarga klien. Keluarga dapat memberikan dukungan sosial untuk
klien, hal ini bertujuan agar klien dapat merasa nyaman, merasa
didukung, dan merasa tidak ditinggalkan oleh orang-orang
terdekatnya.

Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga


Terima Kasih
Apakah ada pertanyaan?

Teori dan Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Individu dan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai