Anda di halaman 1dari 56

PERCAYA DIRI DALAM MENYAMPAIKAN

PESAN ANTI NARKOBA

Dra. A. Kasandra Putranto, Psychologist


Kasandra & Associates – Jl. Pela no. 210 Jakarta
Tel: 62 21 739 2068; Website: www.kasandraassociates.com www.a2g.center
CURRICULUM VITAE
DRA. A. KASANDRA PUTRANTO, PSIKOLOG

• 1986 SMAN VI Jakarta


• 1989 None II Jakarta Utara
• 1992 Psychology Faculty University of Indonesia
• 1992 –Now Clinical (26) & Forensic (16) Psychologist
• 1997—Now Director of Kasandra Associates (21 years)
• 2008—Now Public Relations of Indonesian Forensic
Psychology (APSIFOR)
• 2010—Now Public Relations of Indonesian Clinical
Psychologists (IPK Indonesia)
• 2010—Now Head of Indonesian Clinical Psychologists
for Jakarta Region (IPK Jakarta)
• 2016 Writer of 3 books and 1 Hypnotherapy CD
• 2016 & 2017 Founder of Attitude Achievement for
Titanium Generation dan LEVEL UP CENTER
TRANSFORMASI DUNIA
DI SEGALA ASPEK
DUNIA MENJADI LEBIH PENUH RISIKO

BIDANG TEKNOLOGI BIDANG INDUSTRI SISTEM SOSIAL


• Adiksi gadget • Persaingan kerja semakin
• Kekerasan
• Adiksi pornografi ketat
• Kekerasan Seksual
• Media sosial • Manusia digantikan oleh
• Adiksi narkoba dan
• Gaya hidup mesin
miras
KUALITAS GENERASI MUDA INDONESIA

more
ANAK RENTAN

Tidak memiliki sistem


keamanan dan
pengawasan
GENERASI TITANIUM
Manfaat Ketangguhan/Resiliensi

Keterampilan Sosial-Emosional
Masalah perilaku
Meningkatkan kepercayaan diri
Masalah emosi
Meningkatkan perilaku positif terhadap
diri sendiri, orang terdekat, dan sekolah
Kecemasan menghadapi tantangan
Perilaku di kelas yang positif
Rentan terhadap depresi
Membangun hubungan yang baik dengan
orang lain
Sebagai penggiat anti narkoba yang “kekinian”,
sampaikan data, fakta, dan bukti ilmiah yang terbaru,
relevan, dan saran yang mudah dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari
DATA STATISTIK
Remaja laki-laki lebih rentan (18%) untuk mengkonsumsi obat-obat
terlarang dibandingkan dengan remaja perempuan (15%).

Badan Narkotika Nasional (BNN):


Pengguna narkoba di Indonesia sekitar 3,2 juta orang
8.000 orang memakai jarum suntik, 60%-nya terjangkit HIV/AIDS. 15.000
orang meninggal setiap tahun.
Kelompok Obat-obatan Terlarang
berdasarkan Efeknya

Kokain LSD Ekstasi Putaw

Halusinogen Stimultan Depresan


Kelompok Obat-obatan Terlarang
berdasarkan Efeknya

Ganja Putaw

Adiktif
ADIKSI NARKOBA
• Gangguan otak kronis yang rentan kambuh, ditandai dengan perilaku
mencari/mengonsumsi narkoba secara kompulsif terlepas dari
konsekuensi negatif yang dialami pengguna dan orang sekitarnya.
• Perubahan fungsi otak yang disebabkan oleh konsumsi narkoba
memperburuk kontrol diri untuk tidak mengonsumsi narkoba.
PENYEBAB BIOLOGIS
• Gen
• Neurotransmitters
• Central Nervous System
• Nutritional/deficiencies/hormone imbalance (tidak terbukti)
PENYEBAB PSIKODINAMIKA
• Trauma masa kecil
• Ibu yang overprotective
• Orang tua yang mengabaikan
• Frustrasi
• Melepaskan hambatan
• Memperoleh kepuasan oral
PENYEBAB
SOSIOKULTURAL
• Gender (Maskulin / Feminin /
Androgini)
• Usia (remaja / dewasa / lanjut usia)
• Status Sosial Ekonomi (bawah /
menengah / atas )
• Etnis (American : Indian, Irish, Italian,
Asia)
• Agama
• Negara
• Jenis Kelamin (pria / wanita)
KARAKTER KEPRIBADIAN

• Aktivitas tinggi  Antisocial Personality


• Emosional
 Depresi
• Kurang tangguh
 Alienation
• Sosialisasi tinggi
 Emotional Distress
• Imaginative
 Poor control over
• Mudah Cemas impulses
• Santai
PENJELASAN BEHAVIORAL
• Tingkah laku mengkonsumsi
narkoba sebagai hasil belajar :

– Classical Conditioning

– Operant Conditioning

– Imitasi perilaku dari orang tua


atau teman sepermainan.

• Mengurangi kecemasan dan


ketegangan
DAMPAK NARKOBA
1. Kerusakan pada keseimbangan hormon di
otak
2. Kerusakan paru-paru, ginjal, atau liver
3. Kerusakan syaraf otot dan kulit
(gemetaran dan kedutan)
4. Penyakit jantung
5. Kerusakan pada gigi (kehancuran dan
pembusukan)
6. Kecanduan
7. Sex Bebas
8. HIV / AIDS
9. Tindak kriminalitas
10. Insomnia, Paranoid dan Depresi
11. Kecelakaan
12. Kematian
Source: Survei BNN (2017)
KAITAN ADIKSI,
NARKOBA, DAN DEPRESI
Narkoba bisa menjadi salah satu pilihan pelarian
individu depresi yang berusaha menepis emosi
negatif yang dirasakan.

Sebaliknya, adiksi narkoba dapat menyebabkan


depresi dengan menurunkan harga diri, masalah
finansial, masalah keluarga dan pertemanan,
serta menurunkan sensitivitas otak terhadap
kesenangan.
Castle Craig Hospital (2018)
FAKTA SEPUTAR OTAK
Bertanggung jawab atas kemampuan
berpikir, mengekspresikan,
merasakan, dan mengendalikan
tindakan sehingga menjadi hal
penting untuk bertahan hidup.
BELAJAR TENTANG OTAK
Ketika seseorang belajar tentang
otak (anak-anak maupun orang
dewasa); ia akan dapat membuat
keputusan yang lebih baik dalam
kehidupan, mengatur prioritas hidup,
dan meningkatkan keterampilan
sosial-emosional.

“Penelitian membuktikan bahwa seseorang yang memiliki keterampilan


sosial-emosional akan dapat bekerja sama dengan lebih baik dan prestasi
akademiknya meningkat sebesar 11%.”
OTAK DAN ADIKSI
Good feelings come from
4 special brain chemicals
Endorphine
Serotonin Oxytocine

Dopamine Vasopressine



Individu pengguna
narkotika mengalami
ledakan dopamine di luar
batas normal ketika
mengonsumsinya.

Hal ini menyebabkan


individu terus mencari cara
untuk memicu ledakan
dopamine yang lebih besar
lagi, yaitu dengan
mengonsumsi narkoba.
Source: Norman Doidge (2013)
Konsumsi narkoba berkelanjutan
menyebabkan penurunan fungsi
Prefrontal Cortex.

Kemampuan atensi,
perencanaan, respon emosional,
pengambilan keputusan, dan
perilaku sosial pada individu
menjadi terganggu.

Source: Fields (2012)


Pada pengguna narkotika,
bagian amygdala yang
bertanggungjawab atas
bagaimana individu merespon
stimulus tertentu hanya aktif
saat diberi stimulus terkait
dengan narkotika.

Efek ini dapat bersifat permanen


dan memicu relapse, bahkan
pada individu yang sudah
dinyatakan bersih dari narkotika.

Source: Anna Rose Childress, PhD


LANGKAH MENJADI AGEN
PERUBAHAN
PERBAIKAN KONDISI
MENTAL IBU
• Ibu yang cemas/depresi dilaporkan
memiliki anak dengan gangguan
perilaku, dibandingkan dengan Ibu yang
sehat secara mental.

• Kesehatan mental ibu dan remaja


dilaporkan memiliki hubungan.
PENDIDIKAN IBU
• Anak dengan ibu yang lebih berpendidikan
akan lebih percaya diri, aktif, mandiri,
menyenangkan, dan berisiko kecil
mengalami gangguan psikologis.

• Anak-anak dari ibu yang kurang


berpendidikan ditemukan pemalu, kurang
percaya diri, kurang memiliki keterampilan
komunikasi interpersonal, kurang
berpartisipasi dalam kegiatan kelas, harga
diri rendah, kurang reaktif.
PERAN AYAH
• Mengasuh anak pada keluarga
• Menanamkan nilai positif
• Memberikan perhatian pada
setiap anggota keluarga
• Menjadi panutan
• Sebagai figur yang memberikan
rasa aman
• Identifikasi pembentukan konsep
diri
• Dukungan finansial
3 Aspek Komunikasi
(Santrock, 2008)

1. Keterampilan berbicara
2. Mendengar
3. Komunikasi nonverbal
3 Jenis Komunikasi
(Burgon & Huffner, 2002)

1. Asertif, mampu menyampaikan pendapat secara lugas


kepada orang lain (communicate), namun tidak melukai atau
menyinggung secara verbal ataupun non verbal (tidak ada
agresi verbal / non verbal).

2. Pasif, tidak mempunyai umpan balik yang maksimal, sehingga


proses komunikasi seringkali tidak efektif.

3. Agresif, mengutarakan pendapat atau informasi atau pesan


secara lugas, namun terdapat agresi verbal maupun non
verbal.
Definisi Komunikasi Persuasif
(Burgon & Huffner, 2002)

Proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan


pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan
komunikator.

Proses komunikasi yang mengajak / membujuk orang lain dengan


tujuan mengubah sikap, keyakinan, dan pendapat sesuai keinginan
komunikator (tanpa adanya unsur ancaman atau paksaan).
Komponen Komunikasi Persuasif
(Burgon & Huffner, 2002)

1. Claim, pernyataan persuasif, baik yang tersurat (eksplisit) maupun


tersirat (implisit).

2. Warrant, perintah yang dikemas dengan ajakan atau bujukan,


sehingga terkesan tidak memaksa. Contoh: Menggunakan kata ‘Ayo’
atau ‘Mari’

3. Data, digunakan untuk memperkuat argumentasi keunggulan pesan


dari komunikator. Contoh: Menggunakan kata atau menampilkan foto
‘Sebelum’ dan ‘Sesudah’
3 Pendekatan Dasar dalam Komunikasi Persuasif
(Aristoteles)

1. Logical Argument (Logos), penyampaian ajakan dengan


menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan.

2. Psychological / Emotional Argument (Pathos), penyampaian


ajakan dengan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.

3. Argument Based on Credibility (Ethos), ajakan atau arahan yang


dituruti oleh lawan bicara karena komunikator mempunyai
kredibilitas sebagai pakar di dalam bidangnya. Adanya rasa
percaya terhadap pakar tersebut.
Efektivitas Komunikator
(Burgon dan Huffner, 2002)

A clear understanding of his/her own purpose.


(Komunikator mampu memahami tujuan atau target komunikasi persuasi
dengan jelas).

A mastery of his/her subject matter.


(Komunikator menguasai bahan atau materi yang akan disampaikan).

Analysis of his/her audience.


(Komunikator harus mampu menganalisis kondisi psiko-demografis
audience.
PENDEKATAN SEBAGAI PENGGIAT
ANTI NARKOBA
1. Pendekatan berdasarkan bukti
2. Pendekatan berdasarkan ketakutan
3. Pendekatan berdasarkan humor
4. Pendekatan berdasarkan diksi
Pendekatan Berdasarkan Bukti
Mengungkapkan data atau fakta yang
terjadi sebagai bukti argumentatif
agar berkesan lebih kuat.
Pendekatan Berdasarkan Ketakutan
Menggunakan fenomena
yang menakutkan bagi lawan
bicara dengan tujuan
mengajak mereka menuruti
pesan yang diberikan oleh
komunikator.
Pendekatan Berdasarkan Humor

Menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu


dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat
pesan karena mempunyai efek emosi yang positif.
Pendekatan Berdasarkan Diksi
Menggunakan pilihan kata yang
mudah diingat (memorable) oleh
lawan bicara dengan tujuan
membuat efek emosi positif atau
negatif.
A2G AS SOLUTION
TO LEVEL UP
YOUR SOCIAL–EMOTIONAL
SKILL
B: BI G BR AI N & BI G H E ART

Hubungan antara sel kelabu di


amigdala, korteks anterior cingulate,
korteks prefrontal ventromedial, dan
hippocampus antara ibu dan anak
perempuan ditemukan memiliki
kesamaan.
TEEN BRAIN
Otak adalah organ terakhir yang
berkembang dengan sempurna, sampai
pertengahan tahun 20-an. Begitu pula
dengan emosi, profil sosial, termasuk
kontrol impuls.

→ "just say no" to impulse are still


immature

Daniel Goleman, Ph.D [The Brain and Emotional


Intelligence]
C: CARE & LOVE
Otak membutuhkan gerakan
untuk tumbuh dan berkembang.

Otak membutuhkan perasaan


senang dan bangga dalam
proses belajar

Otak juga butuh istirahat agar


bisa kembali ke fungsi
penyerapan belajar maksimal.
C : CARE & LOVE
Orangtua yang sangat mengendalikan
(dominan) membuat anak sulit
untuk mengatasi argumentasi dengan
pendapat yang ramah, percaya diri,
dan tidak mampu mengungkapkan
pendapat dengan cara yang hangat
dan produktif.

Orang tua yang menjelaskan


alasan di balik peraturan
membuat anak lebih siap menghadapi
sengketa di masa depan

(Scientific American, Januari 2015).


D : DANCE & EXERCISE
“Menari dapat meningkatkan
stamina dan mengurangi
ketegangan, memperbaiki
mood dan kepercayaan diri,
serta pemulihan trauma”

(Victoria Stern, Scientific American Mind, June


2016).

“Olahraga bisa menjadi pengobatan anti kecemasan yang


efektif karena bisa melepaskan endorfin di otak, yang
membantu melemaskan otot dan mengurangi stres”
E : E AT H E A LT Y F O O D
Konsumsi buah dan sayuran bisa merangsang
produksi neuron baru yang berada di hippocampus.

Neuron ini kemudian akan tumbuh dan membentuk


koneksi dengan neuron yang ada, yang secara efektif
memperbaiki pembelajaran dan ingatan.
F: FUN EDUTA INMENT
Berbagai aktivitas
menyenangkan yang
memicu kerja otak dan otot
diyakini bisa meningkatkan
kemampuan kognitif,
termasuk memori,
kecepatan pemrosesan
informasi, koordinasi mata
tangan, dan konsentrasi.
G : GOOD QUALITY OF SLEEP

Dampak kurang tidur mempengaruhi


ingatan seseorang akan kata-kata
positif dan netral berkurang 50%,
namun ingatan kata-kata negatif hanya
berkurang 20%.

(Scientific American, October 2015)


Let’s YOUR LIFE

CHANGE the way you THINK

CHANGE the way you DO


TERIMA KASIH

LEVEL UP BY KASANDRA
Attitude Achievement Generation with Metamorphosis
Jalan Kramat Pela no. 210 Jakarta Selatan 12160
Tel 7392068 Fax 725 8760 HP. 087860094599

Anda mungkin juga menyukai