Anda di halaman 1dari 15

ENVIRONMENTAL

STRESS
KELOMPOK 3
Nama Anggota Kelompok :

1. GABRIEL ADITYA PUTRI ( 1512000057 )

2. MOCH. FANDI (1512000147 )

3. GHAMA ILHAM A. (1512000250)


INTRODUCTION 
Such an imbalance between environmental demands and human response
capabilities is referred to as stress (Evans & Cohen, 2004; McGrath, 1970).
Stress has well-established links unhealthy :
- Immune System
- Increased cardiovascular responses
- Psychological problems

Environmental stressors are often chronic because individuals have limited ability to
escape. EX : citizens living near an airport may not be able to afford the option of
moving away.
CONSEPT OF
STRESS
Penelitian tentang stres banyak berutang pada karya-karya awal Cannon (1932) dan Selye (1956)

Canon mencatat bahwa hewan dan


manusia menunjukkan respons 'melawan Mengatur pelepasan adrenalin
atau lari' yang adaptif ketika mereka
dihadapkan pada situasi darurat yang
melibatkan aktivasi system Sympathetic- Mendorong peningkatan tekanan darah, pembekuan darah,
Adrenal Medullary (SAM) detak jantung, dan kadar gula dalam darah secara cepat

Mengurangi kecepatan pencernaan

Mengalokasikan sumber daya energi ke otot

setelah keadaan darurat berlalu, sistem akan kembali ke tingkat dasar, sebuah proses yang disebut
Cannon sebagai homeostasis
• Selye lebih tertarik pada adaptasi tubuh terhadap tantangan kronis
• Selye mengusulkan pola tiga tahap respons terhadap stres disebut General Adaptation Syndrome (GAS)

Tahap alarm yang analog dengan respons melawan atau lari dari Cannon

Tahap perlawanan di mana tubuh mencoba untuk mengatasi atau beradaptasi


dengan tuntutan baru

Tahap kelelahan di mana sumber daya tubuh menjadi terkuras dan kerusakan
sistem dapat terjadi
Model psikologis yang paling Teori beban allostatik (McEwen,
terkenal adalah model transaksional 1998) telah mengajukan pandangan
yang dikembangkan oleh Lazarus
dinamis tentang stres sebagai upaya
dan rekan-rekannya (Lazarus, 1966;
Lazarus & Folkman, 1987).
terus menerus dari tubuh untuk
Menurut model ini, stres mencapai allostasis atau stabilitas
merupakan hasil dari interaksi melalui perubahan dimana tidak ada
antara seseorang dengan satu kondisi ideal dari fungsi tubuh
lingkungannya.
EFFECT OF
ENVIRONMENTAL STRESS
Noise (kebisingan)
kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginka dan biasanya ditandai dengan
intensitas, frekuensi, periodisitas dan durasi. Suara sangat diperlukan namun tidak cukup
untuk menghasilkan kebisingan. Komponen psikis dari suara (yang tidak diinginkan) dan
komponen fisiknya (misalnya Intensitas). Kebisingan yang intens tidak dapat diprediksi dan
tidak dapat dikendalikan serta menimbulkan perasaan negatif. Kebisingan juga dapat
mengganggu kesehatan dan gangguan aktivitas penting misalnya terganggu tidarnya anak-
anak.

kebisingan kronis menghasilkan stres fisiologis, contoh anak-anak yang bersekolah dekat
bandara memiliki noradrenalin yang tinggi hormon stress lainnya serta tekanan darah yang
tinggi dari waktu ke waktu dibandingkan dengan anak-anak yang didaerah tenang.

kebisingan juga memmengaruhi motivasi, individu yang terpapar kebisingan dilaboratorium


kurang gigih pada tugas motivasi yang dilakukan setelah kebisingan dihilangkan. Efek
motivasi ini telah ditafsirkan sebagai efek lanjutan yang disebabkan oleh beban kebisingan.
Crowding (Kesesakan)
kerumunan adalah keadaan psikologis yang terjadi kebutuhan ruang melebihi pasokan yang tersedia
(Stokols, 1972). Tingkat kepadatan yang sama dapat dialami sebagai lebih atau kurang ramai karena
perbedaan individu.

Saat individu mengalami sesak mereka juga mengalami tekanan psikologis, mereka menunjukan
pengaruh negatif, ketegangan, kecemasan dan tanda-tanda nonverbal dari kegugupan seperti
gelisah.

- berkerumun secara konsisten di Asosiasikan dengan penarikan diri secara sosial yakni suatu
mekanisme penanggulangan yang ditandai dengan berkurangnya kontak mata jarak antar pribadi
yang besar dan hambatan yang dimulai dengan percakapan.

- penarikan sosial dan dukungan sosial menekankan karakteristik yang menarik dari reaksi manusia
terhadap kondisi lingkungannya. Ketika mereka mengatasi kerumunan dengan menarik diri, mereka
tidak sengaja merusak dukungan sosial dan pada akhirnya dapat meningkatkan resiko kesehatan
mental.
Poor Housing Quality


poor housing quality (kualitas perumahan yang buruk)
sebuah studi diantara anak-anak sekolah berpenghasilan rendah dan menengah
didaerah opedesaan Amerika bagian timur yang menunjukan bhwa anak-anak yang tinggal
di lkondisi lingkungan perumahan yang buruk menunjukan hormon stressnya yang sangat
tinggi ditandai dengan lingkungan yang sangat padat, kualitas rumah dibawah standart dan
kebisingan didalam rumah. Perbaikan kondisi perumahan juga terkait dengan peningkatan
kebahagiaan dan kepuasan hidup diantara penduduk yang pindah ke perumahan dengan
kualitas yang lebih baik.
Poor Neighbourhood
Quality


Poor Neighbourhood Quality
diantara karakteristik fisik lingkungan yang berpotensi menonjol yang
menghasilkan tekanan kronis adalah kualitas layanan kota dan ritel, peluang
rekreasii, lalu lintas jalan, aksesibilitas, transportasi, pemeliharaan yang buruk
atau pengawasan visual yang buruk serta ketidakstabilan lingkungan.
Kemacetan Lalu
Lintas

• Kemacetan Lalu Lintas


tingkat kemacetan lalulintas yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan
stress fisiologis dan pengaruh negatif, menunjukan bahwa tingkat kemacetan
lalu lintas terkait dengan stres fisiologis, pengaruh negatif,. Dan gangguan
motivasi. Penelitian tentang stress lalu lintas menjadi lebih relevan dari sudut
pandang psikologis dan sosial. Misalnya seperti orang-orang yang
menghabiskan dijalananan dengan waktu rata-rata 50 menit sehari untuk
perjalananan.
https://www.youtube.com/watch?v=mtvY7NzST4I
https://youtu.be/8l2PLviobRwI

Anda mungkin juga menyukai