MM C7 (Personality Approach)
MM C7 (Personality Approach)
Pendekatan Brand
Personality
Kelompok 7 :
(34) Baras Wahid Saputro 7019210247
(35) Akbar De Septiano Bahararo 7019210249
(36) Diah Fitria Ningrum 7019210252
(40) Muhammad Fauzan Alifiansyah 7019210278
Konstruksi Brand
Personality
Personality Approach adalah kunci dalam memahami pola konsumsi dan pendorong
yang memotivasi konsumsi simbolik konsumen terhadap
merek.
Konstruksi kunci dari Brand personality adalah
menyediakan blok bangunan teoretis dan mengacu
pada tiga tema pendukung: kepribadian, ekspresi Lapisan Diri Konsumen
diri, dan kesesuaian antara kepribadian merek dan Kesesuaian merek-diri sendiri
diri konsumen. Artinya konsumen mencapai Saat mengonsumsi merek dengan
tujuan yang dimotivasi oleh brand personality, konsumen akan
diri yang diinginkan, terlibat dalam proses pencocokan
memenuhi kebutuhan akan untuk mengidentifikasi merek
ekspresi diri baik secara sosial yang sesuai dengan citra diri
Tema Pendukung : kepribadian maupun individu (diri ideal), mereka sendiri.
atau berfungsi sebagai alat
diasumsikan bahwa ciri-ciri kepribadian untuk berhubungan dengan
menggambarkan karakteristik internal manusia dari masa lalu;
mana perilaku mereka dalam situasi yang berbeda
dapat diprediksi dan dijelaskan.
Kualitatif digunakan untuk mendapatkan
Metode dan Data Personality Approach pemahaman tentang sifat kompleks dari
diri konsumen dan bagaimana hal itu
mempengaruhi pola konsumsi lalu
Penelitian tentang brand personality dan ekspresi diri bagaimana brand personality dapat
konsumen dalam personality approach dapat dilakukan digunakan untuk meningkatkan ekspresi
dengan menggunakan metode campuran kualitatif dan diri konsumen.
kuantitatif.
Dasar dari brand personality yang kuat adalah wawasan tentang bagaimana manfaat
simbolis dari brand personality berkontribusi pada konstruksi dan ekspresi diri
konsumen.
Oleh karena itu, fokus dari ini adalah pada konsumen individu dan proses psikologis
yang meletakkan dasar bagi penggunaan merek secara individu ke dalam dan ke
luar konsumen.
Pengetahuan yang tepat tentang mekanisme dan fokus diri untuk merek tertentu
yang bersangkutan merupakan prasyarat bagi kemampuan untuk mengembangkan
kepribadian merek yang relevan dan menarik bagi konsumen.
/ 02
Sumber Brand Personality
Setelah diri konsumen terungkap, harus dilakukan langkah untuk membangun atau
mempertahankan kepribadian merek, karena konsumen secara otomatis akan
mengatribusikan ciri kepribadian manusia terhadap merek.
Saat mengembangkan brand personality, brand manager memiliki sumber
kepribadian merek langsung dan tidak langsung untuk menciptakan dan membentuk
kepribadian merek yang diinginkan.
• Sumber langsung : Himpunan karakteristik manusia yang terkait dengan
pengguna merek stereotip, karyawan perusahaan, CEO, merek pendukung.
• Sumber Tidak Langsung : Semua keputusan yang dibuat tentang aspek fisik,
fungsional dan nyata yang dapat dialami oleh konsumen, seperti harga, bentuk,
distribusi dan promosi.
/ 03
Penciptaan Brand
Personality
Pengadopsi awal suatu merek sangat penting untuk penyelarasan kepribadian merek, karena mereka adalah
kelompok konsumen yang akan diidentifikasi oleh konsumen lain dan digunakan sebagai ukuran keaslian
kepribadian merek.
Pengadopsi awal dapat digunakan, sebagai kelompok yang mengontrol, untuk memastikan bahwa merek
tersebut benar-benar mengekspresikan sifat pribadi yang diinginkan. Jika pengadopsi awal menampilkan
ciri-ciri kepribadian yang mirip atau sejalan dengan kepribadian merek, kepribadian merek akan
memperkuat.
Semakin besar kesesuaian merek antara kepribadian konsumen sasaran yang ideal dan kepribadian merek,
maka kepribadian merek akan tumbuh semakin kuat.
Kesesuaian merek-diri dapat digunakan sebagai ukuran untuk mengevaluasi bagaimana kepribadian merek
berinteraksi dengan diri konsumen.
/ 05
Brand Personality dan
hubungan merek konsumen
Dalam manajemen merek, brand personality mempengaruhi perilaku dan bagaimana merek berinteraksi
dengan hubungan merek konsumen.
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Jennifer Aaker, Susan Fournier dan Adam Brasel adalah
bahwa brand personality yang jujur memunculkan tuntutan yang jauh lebih tinggi untuk akurasi dan
infalibilitas. Konsumen cenderung kurang memaafkan jika brand personality yang jujur membuat kesalahan
dibandingkan brand personality yang menarik melakukan kesalahan yang sama. Hal ini dikarenakan Tipe
kepribadian merek yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada kekuatan hubungan merek konsumen
dan juga hal ini dapat memiliki konsekuensi serius pada bagaimana hubungan antara merek dan konsumen
dapat berkembang.
Merek dengan ciri kepribadian yang jujur mendorong hubungan yang semakin kuat dibandingkan dengan
merek yang menarik. Oleh karena itu kepribadian yang jujur dinilai lebih stabil dan lebih baik untuk
hubungan jangka panjang.
Kesimpulan
Fokus utama manajer merek dalam personality approach adalah membangun kepribadian
merek yang menarik dan relevan yang dapat berfungsi sebagai alat strategis untuk
memastikan hubungan yang mendalam dan tahan lama dengan konsumen. Prasyarat untuk
menciptakan kepribadian merek yang tepat adalah wawasan tentang bagaimana konsumen
menggunakan merek tertentu dalam konstruksi dan ekspresi diri mereka.
Studi Kasus
Sariwangi
Sariwangi
Sariwangi memiliki karakteristik lembut serta hangat ala kekeluargaan. Apabila dilihat dari konsumen yang
dimiliki, sariwangi memiliki konsumen dengan berbagai macam latar belakang. Mulai dari pria, wanita, segala
rentang usia, hingga kelas ekonomi yang beragam. Karakteristik ini didukung oleh bagaimana sariwangi
mengiklankan produknya yang selalu membawa tema hangatnya kebersamaan keluarga yang dapat dirasakan oleh
semua orang (hal ini dilihat juga dari harga produk yang terjangkau). Penggunaan warna biru sebagai warna inti
merk juga memberikan kesan damai dan tenang khas acara minum teh.
Kelompok 7
Thank You