Anda di halaman 1dari 8

BIOLOGI

REPRODUKSI
KOMPARASI
ANDROLOGI B
Kelompok 2
AMELIA GABRIEL KANGSANTOSO (H041191008)
LIKE AYU SUTRISNO (H041201030)
MUH. RIZAL UDIN (H041201071)
Penemuan Seksualitas
Seks dan Hermafrodit
Reproduksi merupakan suatu proses
biologis organisme baru yang terbentuk Konsep seksualitas adalah kebutuhan akan
dari organisme sebelumnya. Bayi yang pasangan yang berbeda lawan jenis yang
dilahirkan dapat berjenis kelamin laki- memiliki perbedaan reproduksi dan cara
laki atau perempuan (Poli dkk, 2015). seksual yang berbeda (Nieschlag dan Behre,
Reproduksi seksual dapat diperoleh 2000).
dengan menggabungkan gen dari Fenomena hermafroditisme yakni betina
individu berbeda yang digandakan, berubah kelamin menjadi jantan atau
dimana individu baru akan mewarisi satu sebaliknya. Kasus ini banyak ditemukan pada
salinan kode genetik yang identik ikan dilaut, dimana perubahan seks dari betina
dengan induk (Nieschlag dan Behre, kejantan (protogini) atau sebaliknya perubahan
2000). dari jantan ke betina (protandri) (Suharti,
1999).
Kompetisi, Daya Tarik dan Dimorfisme Seksual

Dimorfisme seksual merupakan perbedaan sistematik terhadap fisik


individu, yang berfungsi untuk memberi kesan beda pada lawan
jenis (efek tidak langsung). Adanya perbedaan tiap individu
memberikan keunikan untuk menjadi daya tarik lawan jenis. Dari
berbagai individu yang memiliki daya tarik, bersaing atau
berkompetisi untuk mempertahankan populasinya (Nieschlag dan
Behre, 2000).
Startegi Reproduksi

Strategi reproduksi merupakan suatu cara


bagi maluk hidup dalam bereproduksi untuk
dapat mempertahankan keturunannya.
Strategi reproduksi tersebut dapat berupa
tingka laku dalam meminang, kawin,
perlakuan, ataupun pola adaptasi terhadap
lingkungan sekitar agar proses reproduksi
dapat berlangsung dengan sukses (Fahmi,
2001).
Rasio Seks Saat Lahir
Rasio seks merupakan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki
dan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu. Menurut hukum Mendel rasio jenis kelamin saat lahir 1:1
antara pria dan wanita. Perbedaan jenis kelamin umumnya dipengaruhi
oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Pada manusia, wanita
memiliki kromosom sex yang sama (homogametik) yakni XX dan pria
memiliki kromosom sex yang berbeda (heterogametik) yakni XY
(Nieschlag dan Behre, 2000).
Dinamika Populasi Reproduksi Musiman
Dinamika populasi yaitu Musim menjadi masalah besar bagi
perubahan jumlah penduduk kebanyakan bentuk kehidupan di bumi
kalangsungan hidup keturunan tergantung
dari waktu ke waktu, karena
dari temperatur, hujan, dan ketersediaan
adanya faktor yang makanan. Sejumlah adaptasi telah
mempengaruhinya yakni dilakukan pada masa evolusi, salah satunya
peristiwa kelahiran (natalitas), reproduksi musiman dimana adanya batas
kematian (mortalitas), dan bereproduksi dalam jangka minggu atau
perpindahan penduduk bulan. Hal ini untuk melahirkan keturunan
(migrasi). pada musim panas (musim
menguntungkan) dan tidak melahirkan
keturunan pada musim gugur/dingin pada
hewan. Namun pada manusia yang subur
sepanjang musim digantikan oleh spekulasi
pengaruh sosial.
Faktor Sosial Pangkat dan Reproduksi Musiman
Salah satu pemeaman yang meluas yakni
individu melakukan segalanya demi
keturunan mereka snediri namun perlu Pembunuhan bayi merupakan
diketahui bahwa reproduksi untuk pelanggaran terhadap hak hidup
kepentingan penduduk juga, terutama pada seseorang. Sebagian besar
populasi dengan struktur sosial yang pembunuhan terjadi karena
kelalaian yang menjadi tandu mati
03
berkembang dengan baik. Saat ini status kelaparan. Pada manusia
sosial sudah berdampak pada berhasilnya pembunuhan bayi terjadi karena
reproduksi. Status ayah atau pangkat ibu alasan ekonomi dan sosial.
dapat memiliki pengaruh atau efek 0
Adanya adat istiadat bahwa hanya
menguntungkan pada kelangsungan hidup anak laki-laki yang bisa manjadi
keturunannya. Keuntungan ini pada gilirannya pewaris membuat oarang berusaha
mencegah lahirnya anak
mengarah pada peluang yang lebih baik untuk
perempuan (Nieschlag dan Behre,
mencapai posisi sosial tinggi, pada akhirnya 2000).
menjadi seperti kebanyakan spesies primata
(Nieschlag dan Behre, 2000)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai