Anda di halaman 1dari 13

Jantung Koroner

Aida Andjani Herwanto Putri (10519355)


Andita Salma Putri Utomo (10519755)
Deby Debora Girsang (1151749)
Okta Malik Pratomo (14519960)
Jantung koroner

Penyakit Jantung Koroner (PJK) Menurut estimasi WHO, sekitar 50%

penyakit jantung yang disebabkan dari 17 juta penduduk dunia

oleh penyempitan meninggal akibat jantung dan

arteri koroner akibat dari pembuluh darah.

berkumpulnya endapan lemak di

dalam dan sekitar sel yang

melapisi dinding arteri koroner

sehingga menyumbat aliran darah.


Faktor penyebab
jantung koroner

- Hiperlipidemi,
- Hipertensi,
- Merokok,
- Diabetes mellitus,
- kurang aktifitas fisik,
- Stress,
- Jenis Kelamin
Gejala Jantung koroner
1. Timbulnya rasa nyeri di dada
sa lela h b er k e p a n ja n g a n
(angina pectoris) 4. R a
h y a n g b e rk e p a n jan ga n
Rasa nyeri ini timbul karena otot jantung tidak Mengalami ras a le la
u k a n p e k e rja a n y an g
mendapatkan cukup suplai darah sehingga padahal tidak me la k
h s a tu g e ja la p e n y ak it
kekurangan oksigen berat merupakan sala
ini
2. Sesak napas (Dyspnea)
Rasa nyeri di dada biasanya disertai dengan
5. Sakit perut, mual dan muntah
sesak napas. ng
Kebanyakan penderita penyakit jantu
3. Pusing la m i sa k it pe ru t, m ua l, m un ta h ba hkan
menga
Rasa pusing ini muncul sebagai akibat disertai gangguan selera makan
menurunnya kemampuan jantung untuk
memompa darah sehingga aliran darah
dalam tubuh menjadi terganggu.
Pencegahan jantung
koroner
1. Mencegah dengan mengamalkan pola makan
sehat

2. Usaha mengurangi resiko penyakit jantung


dapat dilakukan melalui beberapa langkah.
Disarankan setiap hari melakukan olahraga
selama 30 menit

3. Sebaiknya sejak muda menghindari makanan


makanan berlemak seperti lemak hewan. Lemak
hewan ini sangatlah jenuh dan sebaiknya
digantikan dengan lemak tumbuhan yang tidak
berbahaya.
Gambaran pencegahan sekunder
pada penderita jantung koroner

Pencegahan sekunder berarti usaha yang dilakukan agar tidak


terjadi serangan jantung dengan segala komplikasinya bagi
mereka yang sudah terkena PJK.

Kegiatan-kegiatan yang perlu dijalankan untuk pencegahan


jantung sekunder antara lain adalah penggunaan aspirin dan
meneruskan penanggulangan faktor resiko, menyebarluaskan
informasi tentang tanda-tanda serangan jantung,
menyebarluaskan informasi faktor resiko terjadinya penyakit
jantung koroner
Faktor resiko psikologis & sosial dari penyakit
jantung koroner
Kondisi psikologis juga berdampak negatif pada pasien yang sudah menderita jantung koroner.
Pasien dengan jantung koroner seringkali mengalami cemas dan depresi.
Berikut beberapa faktor risiko psikologis dan sosial dari PJK:

1. Stres 2. Isolasi sosial dan dukungan sosial 3. Kecemasan


rendah Cemas memiliki korelasi positif dengan
Berdasarkan penelitian terlihat
Pasien penderita jantung koroner yang frekuensi angina (nyeri dada). Semakin
bahwa stres terkait pekerjaan seperti cemas maka pasien jantung koroner
terisolasi dan terputus dari sosialnya
tingginya tuntutan dan kurangnya akan lebih sering mengalami nyeri
berisiko mengalami perburukan hingga
dukungan menjadi faktor risiko meninggal lebih cepat dada. Sebaliknya semakin sering
penyakit jantung koroner pada laki- mengalami nyeri dada maka pasien
laki. Sedangkan konflik, krisis, dan 4. Depresi jantung koroner akan semakin
Depresi umum ditemui pada pasien merasakan cemas.
kondisi stres jangka panjang dalam
kehidupan keluarga menjadi faktor penderita jantung koroner. Prevalensi
risiko jantung koroner pada wanita. depresi 20% lebih tinggi pada pasien
jantung koroner dibandingkan orang
sehat.
Faktor protektif psikologis pada penderita
penyakit jantung koroner
1. Model Transaksi stress 2. Model coping 3. Keyakinan untuk sembuh
Berfokus pada respon emosi Coping adalah sebuah cara dari
4. Pola pikir yang jernih
dan proses kognitif yang mana individu dalam menyesuaikan
didasarkan pada interaksi diri dengan tuntutan dari 5. Mengurangi stress
manusia dengan lingkungan lingkungannya dan sebuah
Atau dengan kata lain, stres usaha untuk meminimalisir
model ini menekankan pada kesenjangan antara tuntutan
peranan penilaian individu diluar individu dengan
terhadap penyebab stres yang kemampuannya.
mana akan menentukan respon
individu tersebut
Penanganan pada
1. Perawatan Diri
jantung koroner 2. Minum Obat

3. Alat Medis

4. Operasi
Studi kasus
Artis peran Cecep Reza ditemukan tak bernyawa oleh keluarganya saat sedang
tidur di kediamannya. Diketahui, baru satu minggu yang lalu Cecep melakukan
operasi pemasangan ring pada jantungnya.
Pemasangan cincin (ring) atau dikenal juga dengan stent merupakan metode
pengobatan yang umum dilakukan untuk pasien jantung koroner. Stent berfungsi
untuk menopang pembuluh darah agar tetap lebar, sehingga aliran darah lancar
atau tidak tersumbat. Dalam dunia medis diketahui bahwa jantung memiliki
beberapa jenis pembuluh, diantaranya yang paling penting adalah arteri koroner.
Pada arteri ini terdapat sirkulasi darah kaya oksigen ke semua organ dalam tubuh,
termasuk jantung. Bila arteri ini tersumbat atau menyempit, aliran darah ke
jantung bisa turun secara signifikan atau berhenti sama sekali. Hal ini bisa
menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung karena jantung koroner, kini tak
hanya menyerang pada generasi usia lanjut. Penyakit ini bahkan telah menyerang
mereka yang masih berada pada usia produktif.
Pembahasan

Penyakit ini biasanya disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat. Selain itu
ada juga faktor keturunan dimana keluarga ada yang menderita penyakit jantung.
Pada kondisi jantung koroner, penumpukan plak terbentuk di arteri. Kemudian
pada suatu saat plak ini akan robek dan terlepas. Bila robekan atau bongkahan
plak yang terlepas ini cukup besar dan terbawa aliran darah ke arteri koroner, plak
ini bisa mengakibatkan sumbatan. Arteri koroner membawa oksigen untuk otot-
otot jantung. Bila aliran arteri ini tersumbat, oksigen tidak dapat mencapai otot
jantung, dan otot jantung pun dapat mati bila dibiarkan lama tanpa oksigen.
Thank you
Daftar pustaka
Ginting, Hendi. (2015). Peran Psikologi Dalam Penanganan Jantung Koroner Di Indonesia. Dalam
Konferensi Nasional II Psikologi Kesehatan: Peran Psikologi Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
dan Hidup Berkualitas (hal. 128 -142). Bandung: Fakultas Psikologi Universitas YARSI.

Hermawati, R., & Dewi, H., A., C. (2014). Berkat herbal penyakit jantung koroner kandas. Jakarta
Selatan : FMedia (Imprint AgroMedia Pustaka.

Soeharto, iman. (2004). Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Syukri, Andi E. D. P., dkk (2010). Profil Penyakit Jantung Koroner Di Irina F Jantung RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado

Yakestelkom.or.id. 9 Maret 2021. Keterkaitan PJK dan Kondisi Psikologis. Diakses pada 29
November dari, https://yakestelkom.or.id/serba-serbi-kesehatan/keterkaitan-pjk-dan-kondisi-
psikologis.

Anda mungkin juga menyukai