PENDAHULUAN • SEJARAH MEMPELAJARI DAN MEREKONSTRUKSI PERISTIWA-2 YANG TERJADI PADA MASA LALU. TERMASUK YANG DIPELAJARI DAN DIREKONSTRUKSI ULANG (LALU DISISTEMATIS) ITU ADALAH PERISTIWA-2 HUKUM DIBIDANG TATA NEGARA PERIODESISASI • PERIODESISASI ATAU PEMBABAKAN SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA DIMULAI DARI STRUKTUR ATAU BENTUK ORGANISASI NEGARA DI INDONESIA YANG DIMULAI SEJAK ZAMAN PEMERINTAHAN KERAJAAN MAJAPAHIT PERIODE SEBELUM PROKLAMASI KEMERDEKAAN • MASA PENJAJAHAN BELANDA 1. UUD KERAJAAN BELANDA 1938 Pasal 1 :Indonesia merupakan bagian dari kerajaan belanda Pasal 62 : Ratu belanda memegang pemerintahan tertinggi Pasal 63 : Ketatanegaraan Indonesia ditetapkan dengan UU 2. INDISCHE STAATSREGELING (IS) Pada hakikatnya adalah UU tetapi subtansinya mengatur pokok-2 HTN yang berlaku di Hindia Belanda maka secara materiil IS dapat dianggap sebagai UU 1610: Gubernur jenderal diberi wewenang membuat peraturan untuk menyelesaikan masalah istimewa disesuaikan dengan kebutuhan VOC di daerah kekuasaan di samping memutus perkara perdata dan pidana: – Peraturan diumumkan berlakunya melalui plakat – 1642 disusun plakat secara sistematik, disebut dengan “Statuta van Batavia” – 1766 Statuta van Batavia diperbaharui Hukum yang berlaku pada masa VOC – Statuta – Hukum adat dan pribumi – Hukum perdagangan – Hukum pendatang di luar Eropa • JAMAN HINDIA BELANDA (NEDERLANDSCH Indie tahun 18 14-1942) 1. MASA BESLUITEN REGERINGS (BR) Bentuk pemerintahan: monarki absolut; raja berdaulat mutlak atas daerah jajahan dan harta negara Berhak mengeluarkan peraturan yang berlaku umum (algemene verordening/peraturan pusat atau koninlijk besluit, karena dibuat oleh raja), yg diundangkan melalui publicatie Sifat koninlijk besluit berdasar isi: – ketetapan raja sebagai tindakan eksekutif , sebagai besluit, (mis, pengangkatan Gub. Jendral) – legislatif yang bersifat mengatur, sebagai algemene verordering (mis. algemene maatregel van bestuur/AMvB) • Tahun 1848 -Azas Konkordansi - Azas Persamaan Diluar Hukum Ketatanegaraan 1. Burgerlijk Wetboek (BW) 2. Wetboek van Koophandel (WvK) 3. Reglement op de Rechterlijke Organisatie en het Beleid der Justitie (RO) 4. Reglement op de Burgerlijk Rechtvordering (RV)- Hukum Acara Pidana Tahun 1848 – Grondwet Kerajaan Belanja di ubah Pasal 59 ayat (2) Grondwet yang hasil rembukan : “Penyelenggaraan pemerintah di Indonesia harus didasarkan kepada wet” Reglement op het Beleid der Regerings van Nederlandisch Indie (RR) mulai berlaku 1855 2. MASA REGERINGS REGLEMENT (1855-1926) A. Lembaga –lembaga Negara 1). Gubernur Jenderal 2). Raad van Nederlandsch Indie 3). Volksraad (setelah 1918) B Peraturan Peraturan 1) Wet 2) Koninklijk Besluit 3) Ordonantie 4) (Kroon) Ordonantie • Yang harus diatur dengan Wet menurut R.R 1. Compatabiliteit = Pertanggung jawaban Keuangan 2. Muntwezen = Nilai Mata Uang 3. Mijnwezen = Pertambangan 4. Bankwezen = Perbankan
Pada tahun 1922 Grondwet Di ubah
Pasal yang terpenting adalah Pasal 61 Grondwet 1922 yang menyebutkan lembaga-lemabaga negara yg ada di Indonesia 1. Gubernur Jenderal : (dalam melaksanakan tugasnya di bantu oleh Raad van Nederlandsch Indie) 2. Volksraad : ( Berfungsi sebagai parlemen Hindia Belanda) 3. MASA INDISCHE STAATREGELING (1926-1942) Reglement op het beleid der regering diubah menjadi: Wet op de staatsinrichting van nederlandsch indie (mulai berlaku 1926) Lembaga-2 Negara 1. Gubernur Jenderal 2. Raad van Nederlandsch Indie 3. Volksraad Perundang-undangan 4. Wet 5. Koninklijk Besluit 6. Ordonantie 7. Regeringsverordening • Ordonansi masa IS. Mempunyai beberapa keistimewaan yaitu dapat merubah Wet dan K.B. yg kedudukanya lebih tinggi kecuali : 1. I.S. Itu sendiri 2. Wet dan K.B. setelah 1926 3. Wet dan K.B. yang mengatur ttg kedudukan dan kekuasaan wet dan K.B. itu sendiri 4. Indische Comptabiliteits wet 5. Indische Muntwezen Wet 6. Indische Mijnwezen Wet 7. Indische Bankwezen wet • MASA PENDUDUKAN TENTARA JEPANG 1. Sebagai Penguasa Pendudukan maka jepang tidak dibenarkan untuk mengubah susunan ketatanegaraan /hukum di hindia Belanda 2. Jepang berusaha mengambil simpati dari bangsa Asia Timur Raya termasuk Indonesia dengan menyebutkan dirinya sebagai “Saudara Tua” • PERIODE SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945 1. Kebebasan dari belenggu kekuasaan negara lain. De facto Secara sosio-historis Indonesia telah melepaskan diri dari kekuasaan Jepang. De Jure ditinjau dari aspek juridis Indonesia telah melepaskan diri dari ikatan sistem hukum Belanda 2. Kemerdekaan berarti mengambil kekuasaan tertinggi baik secara paksa maupun melalui perjanjian di tangan sendiri untuk menetukan nasib sendiri • KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945 1. Pasca pemberlakuan UUD 1945 Sejak 18 Agustus 1945 2. Ketatanegaraan Indonesia dibawah Konstitusi RIS 3. Ketatanegaraan di bawah UUD Sementara 1950 4. Ketatanegaraan Indonesia di bawah UUD 1945 (Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959) era Orde Lama 5. Masa Orde Baru dibawah Soeharto 6. Masa transisi di era Reformasi yakni sejak tumbangnya rezim Soeharto 7. Sistem pemerintahan Presidensiil Pascaamandemen UUD 1945 Gambaran sejarah ketatanegaraan Indonesia dapart disimpulkan bahwa dalam rangka melakukan konsilidasi sistem demokrasi di masing-masing periode (setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945 s.d. era Orde Baru), konsep-konsep ideal yang terangkum dalam teori demokrasi dan kedaulatan rakyat belum sepenuhnya mampu diakomodasi