PENDAHULUAN
2
Deep vein thrombosis (DVT) merupakan
pembentukan bekuan darah pada lumen vena
dalam (deep vein) yang diikuti oleh reaksi
inflamasi dinding pembuluh darah dan jaringan
perivena
Definisi
3
Patogenesis
4
Manifestasi Klinis
Nyeri
Edema
Perubahan warna kulit (kemerahan/flegmasia
alba dolens/flegmasia cerulea dolens)
Vena superfisial lebih terlihat
Kulit hangat
Homan’s sign
Moses’ sign
5
6
7
8
D-dimer
Diagnosis
9
Venografi Kontras
-Gold standard
-Lebih baik dalam identifikasi
Calf vein thrombosis
-Resiko tinggi flebitis
-Invasif dan nyeri
10
Iliofemoral(sub occlusive filling defect)
USG Doppler / USG Duplex
-Noninvasif
-Kurang baik untuk visualisasi vena iliaca dan
Pelvis
-Membutuhkan operator yang terlatih
-Bisa diulang secara serial untuk monitor
Suspek DVT
-Sensitivitas rendah untuk identifikasi
Calf vein thrombi
11
12
13
Algoritma Diagnosis
14
Tatalaksana
15
• FARMAKOLOGIS
Tujuan pengobatan adalah :
• Mencegah meluasnya trombosis dan
timbulnya emboli paru.
• Mengurangi morbiditas pada serangan akut.
• Mengurangi keluhan post flebitis
• Mengobati hipertensi pulmonal yang terjadi
karena proses trombo emboli.
16
17
Heparin
18
19
Warfarin
20
• Terapi Trombolitik
Indikasi :
-Trombosis luas dengan resiko tinggi terjadinya
emboli paru
-DVT proximal
-Threatened limb viability
-Adanya predisposisi kelainan anatomi
-Kondisi fisiologis baik
-Harapan hidup >6 bulan
-Onset gejala <14 hari
-Tidak ada kontraindikasi dilakukan trombolisis
21
22
23
Catheter-directed
Thrombolysis (CDT)
24
25
Adjunctive Venous Angioplasty
and Stenting
26
-Trombektomi
27
Catheter aspiration
thrombectomy
28
Venous Thrombectomy
29
Inferior Vena
Cava Filters
30
Endovenous Laser Ablation
31
Pencegah
an
32
Graduated Compression Stocking
33
Pneumatic Compression
Device
34
Pulmonary Emboli
Chronic Venous Insufficiency
Post Phlebitic Syndrome
Komplikasi
35
Terima Kasih
36