Anda di halaman 1dari 42

Muhammad Wahyu Ramadani (1840402109)

KAJIAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN


YANG BERMUKIM DIPESISIR PANTAI
(STUDI KASUS PANTAI AMAL)
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
1. Negara Indonesia adalah kepulauan terbesar didunia
2. Wilayah lautnya mencapai 2/3 km
3. Wilayah pesisir zona peralihan antara laut dan darat
4. Masyarakat nelayan yang hidup di sepanjang pantai
5. Tingkat pendapatan nelayan masih lebih rendah dibandingkan sektor
lain termasuk sektor pertanian khususnya nelayan tradisional/perikanan
6. Mengetahui kondisi kehidupan sosial
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari uraian diatas maka rumusan masalah ini
adalah mengetahui Keadaan sosial dan ekonomi nelayan yang bermukim
di pesisir pantai amal kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sosial serta ekonomi
dalam aspek sosial maka akan terdiri atas aspek Pekerjaan Sampingan,
Pendidikan, dan Kesehatan. Jika dari aspek ekonomi maka kita dapat
mengetahui tingkat pendapatan usaha nelayan, yang dialami masyarakat
nelayan pesisir pantai amal kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
Secara umum menambahkan khasanah pengetahuan dalam melengkapi
kajian tentang kondisi sosial ekonomi nelayan pesisir pantai amal.

- Manfaat Praktis
Bagi Pemerintah
Bagi masyarakat
Bagi mahasiswa
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
LANDASAN TEORI

01 Kajian Sosial

02 Kajian Ekonomi

03 Nelayan
Tinjauan Empiris
Ishak Manggabarani
Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan yang
Bermukim di Pesisir Pantai (Studi Kasus Devi Fatmasari
Lingkungan Luwaor Kecamatan Pamboang, Analisis Sosial Ekonomi, dan Budaya
Kabupaten Majene Masyarakat Pesisir Desa Waradur,
Provinsi Mundu, Kabupaten Cirebon

Wulan Iman Sari


Analisis Sosial Ekonomi Nelayan
Tradisional di Desa Bujak Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara
Provinsi Sumatra Utara
Joneidi Tamarol dan
Constanein I. Sarapil
Kajian Sosial Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Pancing
Ulur (Hand Line) Perorangan di Kecamatan
Tabukan Utara Kabupaten Sangihe
Definisi Konsep
01 KAJIAN 02 SOSIAL
Berasal dari kata ”kaji” yang berarti (1) ”pelajaran”; Sosial adalah sesuatu yang dicapai,
(2) penyilidikan (tentang sesuatu). Bermula dari dihasilkan dan ditetapkan dalam
pengertian kata dasar yang demikian, kata interaksi sehari- hari antara warga
”kajian” menjadi berarti ”proses, cara, perbuatan Negara dan pemerintahannya.
mengkaji; penyelidikan (pelajaran yang
mendalam); penelaahan

04 Masyarakat Nelayan
Adalah suatu masyarakat yang tinggal di wilayah
03 EKONOMI pesisir dengan mata pencaharian utama
memanfaatkan sumber daya alam yang
sebuah bidang kajian tentang pengurusan terdapat di dalam laut baik itu berupa ikan,
sumber daya material individu, udang, rumput laut, kerang, terumbu karang
masyarakat, dan negara untuk dan hasil kekayaan laut lainnya
meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia.
Kerangka Penelitian
BAB III
METODE
PENELITIAN
Desain Penelitian

Metode Kualitatif Pendekatan Deskriptif


Objek Penelitian, Lokasi, dan Waktu

Objek
Nelayan yang berada di pesisir pantai
amal Kota Tarakan
Waktu
Dilaksanakan pada bulan Desember-
Januari 2023
Pelaksanaan ini mulai dari penyusunan
laporan
Lokasi
Dilaksanakan di pesisir pantai amal Kota
Tarakan Seluruh dari Kelurahan
Pantai Amal
Populasi dan Sampel
319 Orang 76 Orang
Nelayan Nelayan
Data Penelitian

Teknik
Jenis dan Sumber Pengumpulan
Primer & Skunder Data
 Kuisioner
 Studi Dokumentasi
 Studi Pustaka
Definisi Operasional

Kajian Sosial Ekonomi


● Pekerjaan Sampingan ● Pendapatan Nelayan
● Pendidikan
● Kesehatan
Metode Analisis Data

Aspek Sosial Aspek Ekonomi


Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif
Skala Likert Analisis Pendapatan
Bab IV
Hasil Dan Pembahasan
Deskripsi Umum Penelitian
• Gambaran Umum Kota Tarakan
Kota Tarakan yang terletak dibagian utara Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung

- Sebelah Selatan : Kabupaten Bulungan

- Sebelah Barat : Kabupaten Bulungan

- Sebelah Timur : Laut Sulawesi.

Secara Administratif, Kota Tarakan terdiri dari 4 kecamatan dan 20 kelurahan, yaitu:

- Kecamatan Tarakan Timur : Kelurahan Mamburungan, Mamburungan Timur, Pantai Amal, Kampung Enam, Kampung Empat,
Gunung Lingkas, dan Lingkas Ujung.

- Kecamatan Tarakan Tengah : Kelurahan Selumit Pantai, Selumit, Sebengkok, Pamusian, dan Kampung Satu Skip.

- Kecamatan Tarakan Barat : Kelurahan Karang Rejo, Karang Balik, Karang Anyar, Karang Anyar Pantai, dan Karang Harapan.

- Kecamatan Tarakan Utara : Kelurahan Juata Permai, Juata Kerikil, dan Juata Laut.
• Gambaran Umum Lokasi Penelitian

- Kelurahan Pantai Amal setelah dipisah dari bagian Kelurahan Kampung Enam dan Kelurahan Kampung Empat kini dengan
batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Kampung Satu/Skip

b. Sebelah timur merupakan garis pantai yang berbatasan dengan Laut Sulawesi

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Mamburungan Timur.

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung Enam dan Kelurahan Kampung empat.

- Ketinggian tanah dari permukaan laut rata-rata 25 meter. curah hujan rata-rata pertahun adalah 279 mm dan suhu rata-rata 24°
Celcius. Jarak dari pusat pemerintah kota 4,5 Km². Dengan panjang pantai dari selatan berbatasan dengan kelurahan
Mamburungan Timur dan ke utara berbatasan dengan kelurahan Kampung Satu Skip ini merupakan kawasan pantai terpanjang
diantara 20 (dua puluh) jumlah kelurahan yang ada di Kota Tarakan.
Karakteristik responden
• Keadaan Umur Responden
No Umur Nelayan Jumlah Nelayan Persentase
1. < 50 Tahun 3 Orang 4%
2. > 50 Tahun 73 Orang 96 %
  Total 76 Orang 100 %
Tabel 4.1 Keadaan Umur Responden
Sumber: data primer yang diolah, 2023
• Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin adalah sesuatu yang pasti dalam keadaan kehidupan manusia
maka dari itu yang berprofesi sebagai nelayan 100 persen Laki-Laki dari total
76 Responden.
• Keadaan Status Perkawinan Responden

No Status Perkawinan Jumlah Nelayan Persentase


  Menikah 51 Orang 67%
  Tidak Menikah 25 Orang 33%
  Total 76 Orang 100%
Tabel 4.2 Keadaan Status Perkawinan Responden
Sumber: data primer yang diolah, 2023
• Keadaan Status Penduduk Responden
No Status Penduduk Jumlah Nelayan Persentase
1. Penduduk Asli 54 Orang 71 %
2. Pendatang 22 Orang 23 %
  Total 76 Orang 100 %
Tabel 4.3 Keadaan Status Penduduk Responden
Sumber: data primer yang diolah, 2023
• Keadaan Status Kepemilikan Rumah Responden
No Kepemilikan Rumah Jumlah Nelayan Persentase
1. Milik Sendiri 14 Orang 18 %
2. Sewa/Kontrak 12 Orang 16 %
3. Milik Orang 50 Orang 66 %
  Total 76 Orang 100 %
Tabel 4.4 Keadaan Status Kepemilikan Rumah Responden
Sumber: data primer yang diolah, 2023
• Keadaan Status Keluarga Responden
No Status Keluarga Jumlah Nelayan Persentase
1. Memiliki Keluarga 70 Orang 92 %
2. Tidak Memiliki Keluarga 6 Orang 8%
  Total 76 Orang 100%
Tabel 4.5 Keadaan Status Keluarga Responden
Sumber: data primer yang diolah, 2023
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan membahas kajian sosial dan kajian ekonomi,
dimana kajian sosialnya terdapat pembahasan mengkaji dari keragaman
pekerjaan sampingan, pendidikan, dan kesehatan, adapun dari kajian
ekonominya akan mengkaji pendapatan dari nelayan dengan
menggunakan rumus analisis pendapatan,
Kajian Sosial Nelayan
1. Keragaman Pekerjaan Sampingan
Keragaman Jumlah
No Persentase Kategori
Pekerjaan Nelayan

Memiliki
1. Pekerjaan 2 Orang 3% Rendah
Sampingan

Tidak Memiliki
2. Pekerjaan 74 Orang 97 % Tinggi
Sampingan

  Total 76 Orang 100 %  

Tabel 4.6 Keragaman Pekerjaan


Sumber: data primer yang diolah, 2023
• Pendidikan
Jumlah
No Pendidikan Persentase Kategori
Nelayan

1. SMA 7 Orang 9% Rendah

2. SMP 18 Orang 24 % Rendah

3. SD 51 Orang 67 % Tinggi

  Total 76 Orang 100 %  

Tabel 4.7 Pendidikan


Sumber: data primer yang diolah, 2023
• Kesehatan
No Akses Jumlah Persentase Kategori
Kesehatan Nelayan
1. Memanfaatkan 68 Orang 90 % Tinggi

2. Belum 8 Orang 10 % Rendah


Memanfaatkan

  Jumlah 76 Orang 100 %  

Tabel 4.8 Kesehatan


Sumber: data primer yang diolah, 2023
Kajian Ekonomi Nelayan
Analisis Pendapatan Nelayan
● Penerimaan
Penerimaan yaitu keseluruhan pendapatan yang diterima dari hasil perkalian antara (P)
harga penjualan dengan (Q) yaitu total penjualan maka dari itu harga hasil tangkapan perkilonya
yaitu Rp.95.000 dan Rp.39.000 (P) akan dikalikan dengan total penjualan (Q) 1439 kg dan 5496 kg.
Dari hasil hitungan diatas dapat kita lihat untuk (P) Harga bahwasannya terbagi menjadi dua
dikarenakan faktor data dilapangan ada dua penjualan hasil tangkap nelayan dengan berbeda harga
dimana Rp. 136.705.000 dijumlah Rp. 214.344.000 sehingga dapat disimpulkan jika dijumlahkan
maka responden berprofesi nelayan tangkap di pantai amal memperoleh penerimaan rata-rata Rp.
351.049.000 pertahunnya.
• Biaya
Biaya merupakan perhitungan jumlah dari (FC) biaya tetap dengan (VC) biaya tidak tetap
yang memang harus dikeluarkan dari responden yang berprofesi sebagai nelayan di pantai amal.
Adapun perhitungan sesuai rumus (FC) Biaya Tetap Rp.155.000.000 dan untuk yang akan
dijumlahkan (VC) Biaya Tidak Tetap Rp. 100.200.000. Dari hasil yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa nelayan pantai amal mengeluarkan biaya sekitar Rp. 255.200.000 untuk biaya
melangsungkan usaha nelayan pertahunnya.
• Pendapatan
Untuk mengetahui sumber pendapatan nelayan dari hasil
tangkapan akan kita hitung dimana (TR) Rp. 351.049.000 dikurangi
(TC) Rp. 255.200.000. Dapat kita lihat pada rumus diatas bahwa dari
hasil perhitungan antara Total Penerimaan (TR) dengan Total Biaya (TC)
menghasilkan pendapatan rata-rata Rp. 95.849.000 selama pertahunnya,
Pembahasan

Keragaman pekerjaan sampingan menunjukkan persentase memiliki pekerjaan


sampingan 3% dan untuk tidak memiliki pekerjaan sampingan 97% perbedaan jauh ini
terjadi dikarenakan hal yang paling mendasar ketika mereka pulang dari laut rasa lelah
para nelayan akan menghampiri, maka mereka sulit untuk melaksanakan aktifitas yang
bersifat berat. Sehingga yang lainnya lagi dan juga memang keterbatasan biaya saat ingin
membuka usaha sampingan, nelayan yang memiliki pekerjaan sampingan tersebut mereka
mengelolah rumput laut dan memang mereka sanggup menajalankan antara kedua
pekerjaan tersebut.
Adapaun yang selanjutnya yaitu pendidikan menunjukkan persentase dimana sebesar SMA 9% tergolong
rendah, SMP 24% dan juga tergolong rendah, SD 67% tergolong tinggi. Seperti yang diketahui bahwa tingkat
pendidikan di Indonesia masih dianggap sebagai salah satu tolak ukur yang sangat penting dalam menentukan
pekerjaan. Tingkat pendidikan sendiri memiliki keterkaitan dengan produktivitas seseorang. Semakin tinggi tingkat
pendidikannya maka kesempatan mendapat pekerjaan yang lebih baik akan lebih besar, dan berpengaruh pada
pendapatan dan gaji yang lebih tinggi kemudian akan memberikan kemajuan dan kesejahteraan bagi keluarganya.
Terjadi kurangnya jenjang lanjutan pendidikan nelayan hal ini karena memang tidak mempunyai biaya untuk
melanjuti pendidikan mereka, sehingga mereka lebih memilih untuk tetap bekerja, motivasi mereka untuk tetap
bekerja saat ini adalah kelangsungan hidup untuk menafkahi keluarganya sehari-hari dan melanjutkan pendidikan
anak-anak mereka mereka mulai berupaya untuk menyekolahkan anak mereka agar memiliki tingkat pendidikan
yang lebih tinggi. Mereka sudah menyadari bahwa pendidikan sangat penting di era saat ini dengan harapan mereka
akan memiliki kehidupan yang lebih baik, sehingga bisa mencapai pendidikan yang tinggi, sedangkan untuk yang
belum menikah mereka bekerja sebagai nelayan karena mempersiapkan atau menabung untuk kehidupan masa yang
akan datang pendapat ini juga sejalan dengan (Alimuddin, 2022).
Selanjutnya yaitu Kesehatan akan dibahas mengenai akses Kesehatan seberapa sudah
dimanfaatkan dan belum dimanfaatkannya akses ini, maka dari itu berikut persentasenya
nelayan yang sudah memanfaatkan 89% sedangkan nelayan yang belum memanfaatkan
11% ada beberapa faktor terjadinya nelayan yang belum memanfaatkan akses
kesehatannya yang pertama memang ingin belum menuju ketempat akses Kesehatan
terdekat seperti puskesmas, karena nelayan yang lebih memilih pengobatan kampung,
yang kedua karena belum mempunyai tanggungan pemerintah ataupun tidak punya uang
yang cukup untuk membayar perawatan di puskesmas tersebut sehingga hal inilah yang
membuat nelayan tidak ingin pergi ke akses kesehatan terdekat.
Pendapatan nelayan total Rp. 95.849.000 selama pertahunnya dan inilah pendapatan
nelayan dalam pertahun dari penjumlahan antara (TR) Total Reveneu/Total Penerimaan – (TC)
Total Cost/Total Biaya. Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria maju tidaknya suatu
daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan bahwa kemajuan dan
kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Kelebihan dari konsumsi akan disimpan di bank yang
tujuannya adalah untuk berjaga-jaga apabila baik kemauan di bidang pendidikan, kesehatan,
produksi dan sebagainya juga mempengaruhi tingkat tabungan masyarakat. Demikian pula halnya
bila pendapatan masyarakat suatu daerah relatif tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan kemajuan
daerah terebut tinggi pula (Konoralma, 2020).

1. 
Bab V
KESIMPULAN
• Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hitungan analisis deskriptif skala likert terhadap variabel kajian sosial maka diketahui pertama pada
keragaman pekerjaan sampingan menunjukkan bahwa minat nelayan untuk melakukan pekerjaan sampingan sangat
rendah, dan untuk pendidikan menunjukkan kelanjutan sekolah para nelayan juga rendah, sedangkan untuk kesehatan
menunjukkan banyak nelayan yang memanfaatkan akses kesehatan terdekat seperti puskemas maka tergolong tinggi
nelayan yang sudah memanfaatkan akses kesehatan.
b. Dari perhitungan analisis pendapatan diketahui atau pendapatan rata-rata dari para nelayan sebesar Rp. 95.849.000
pertahunnya dan mengeluarkan biaya Rp. 255.200.000 pertahunnya, sedangkan untuk rata-rata penerimaan Rp.
351.049.000 dimana ada dua harga hasil tangkapan yang berbeda yaitu udang dengan size sedang Rp. 95.000 untuk
udang size kecil Rp. 39.000 perkilo.
• Saran
1.Bagi masyarakat nelayan pantai amal bisa lebih memperluas relasinya atau mencari informasi dari
pemerintah dalam hal pengembangan dalam bekerja menjadi nelayan agar kedepannya tidak ketinggalan dalam
menghadapi revolusi industri dimasa yang akan datang.

2.Bagi pemerintah agar lebih memperhatikan nelayan yang berada dipantai amal sekiranya peneliti banyak
mendapatkan masukkan dari para nelayan untuk pemerintah karena kurangnya perhatian pemerintah untuk nelayan
pantai amal, kedepannya silahkan pemerintah memperhatikan nelayan pantai amal agar bisa berkembangnya atau
minimal memberikan bantuan kepada para nelayan.

3.Bagi peneliti selanjutnya peneliti sangat sadar kurangnya ilmu dalam penelitian ini sehingga diharapkan bisa
menggunakan lebih banyak variabel serta menambah sampel lagi agar apa yang telah di teliti bisa lebih konkret lagi
dan menjadi acuan yang sangat mendasar di kalangan ekonom.
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai