Anda di halaman 1dari 9

SIFAT ILMU, PENALARAN & BERPIKIR

FILSAFAT ILMU
SIFAT-SIFAT ILMU
• RASIONAL : proses pemikiran yang berlangsung dalam ilmu itu harus dan hanya
tunduk pada hukum-hukum logika.
• LOGIS, menurut hukum-hukum (dalil-dalil) dan metode logika, konsisten (tidak
kontradiksi), tidak terkontaminasi. Syarat berpikir logis adalah dengan menyertakan
“kerja akal”.
• OBJEKTIF, terarah, setiap kerja ilmu memiliki ruang lingkup yang jelas.
• EMPIRIS : kesimpulan yang didapatnya harus dapat ditundukkan pada verifikasi
pancaindra manusia. Empirik dilakukan dengan: uji coba (eksperimen), pengamatan
(observasi), pengukuran (uji validitas=sahih, uji reliabilitas=dapat diuji lagi).
• SISTEMATIS : fakta yang relevan itu harus disusun dalam suatu kebulatan yang
konsisten.
• METODOLOGIS/METODIKdibahas dalam MK. MPS
• UMUM harus dapat dipelajari oleh setiap orang, tidak bersifat esoterik
• AKUMULATIF : Kebenaran yang diperoleh selalu dapat dijadikan dasar untuk
memperoleh kebenaran yang baru.
PENALARAN (REASONING) & BERPIKIR DALAM
PENGETAHUAN
• Bicara pengetahuan maka kita akan bicara tentang penalaran, kemampuan penalaran manusia
menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia
kekuasaan-kekuasaanNya. Manusia satu-satunya mahluk yang mengembangkan pengetahuan
secara sungguh-sungguh, Binatang hanya terbatas mempunyai pengetahuan untuk
kelangsungan hidupnya saja (survival).
• Penalaran atau reasoning merupakan suatu konsep paling umum menunjuk pada salah satu
proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari
beberapa pernyataan lain yang telah diketahui. Dalam pernyataan-pernyataan itu terdiri atas
konsep-konsep atau pengertian-pengertian sebagai unsur penalaran yang antara satu
konsep satu dengan yang lain ada batas-batas tertentu untuk menghindarkan kekaburan arti
(Noor MS Bakry, 2001).
• Hakikat penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan
yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan
kegiatan berpikir dan bukan karena perasaan, meskipun kata Pascal, hatipun mempunyai
logika sendiri (Jujun S., 1993).
“The heart has its reasons which
reason knows not” – Blaise Pascal
Artinya:

“Hati memiliki alasannya yang tidak diketahui oleh akal.”


CIRI-CIRI PENALARAN
• Sebagai sebuah kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri:
I. Bersifat Logis, ialah suatu pola berpikir yang secara luas. Dengan pola yang
bersifat Jamak (plural) dan bukan tunggal (singular).
II. Bersifat analitik dalam proses berpikir (yaitu, berpikir yang menyandarkan
kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang digunakan untuk analisis).

UNSUR-UNSUR PENALARAN
1. Konsep atau pengertian
2. Pemecah-belahan sesuatu konsep umum ke konsep yang menyusunnya.
3. Pembatasan arti atau definisi.
4. Analisis terhadap definisi.
PRINSIP-PRINSIP PENALARAN
• ISTILAH PRINSIP=KAIDAH=HUKUM=Suatu pernyataan yang mengandung kebenaran
universal, yaitu kebenarannya tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dimana saja dan kapan
saja dapat digunakan. Untuk hal ini dibedakan dengan kebenaran yang hanya berlaku pada
waktu tertentu atau kebenaran yang hanya berlaku pada tempat tertentu, atau juga kebenaran
yang hanya berlaku bagi beberapa hal saja dari suatu keseluruhan yang dimaksudkan.
• Suatu prinsip jika tidak membutuhkan suatu pembuktian, yang jelas dengan sendirinya,
karena terlalu sederhana, maka prinsip itu disebut dengan “aksioma” atau “prinsip dasar”.
• Aksioma atau prinsip dasar didefinisikan sebagai suatu pernyataan mengandung kebenaran
universal yang kebenarannya itu sudah terbukti dengan sendirinya. Contoh: Aksioma
Euklidus (tokoh Geometrika Iskandariah, 300 SM): “suatu keseluruhan lebih besar dari
bagian.”
• Setiap ilmu pengetahuan berbeda-beda, namun ada juga suatu aksioma suatu ilmu digunakan
juga sebagai aksioma bagi ilmu yang lain.
• Prinsip dasar atau aksioma dalam logika sering disebut dengan “aksioma penalaran” atau
“prinsip penalaran” atau disebut juga “prinsip-prinsip pemikiran”.
• Adapun penggunaannya langsung berhubungan dengan menetapkan pernyataan, sehingga
dapat dikatakan sebagai “prinsip dasar pernyataan”. Prinsip penalaran ini merupakan dasar
sifat ilmiah yang harus diikuti.
OTAK MANUSIA
volume
sekitar pengaturan Bagian-bagian otak
1.350cc manusia
seluruh
badan dan
100 juta sel 1 Otak Depan
pemikiran
saraf atau 2 Otak Tengah
manusia
neuron 3 Otak belakang
4 Otak Kecil

AKAL (‘AQL)
PROSES BERPIKIR (TAKFIR)
• “Berpikir” mencakup banyak aktivitas mental. Berpikir adalah
suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan
berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga
melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu
berarti mengarahkan diri pada obyek tertentu, menyadari secara
aktif dan menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai
wawasan tentang obyek tersebut.
• Berpikir merupakan tindakan manusia untuk mencari tahu atau
pengetahuan (Poedjawijatna, 1996:15).
• Definisi yang paling umum dari berpikir adalah berkembangnya ide
dan konsep (Bochenski dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam
diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui
proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang
tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian
(definisi-definisi dari konsep/definisi konseptual).
• Dengan proses berpikir (tafkir) menjadikan akal manusia memiliki
nilai, sekaligus menghasilkan berbagai buah (produk akal) yang
mampu membuat kehidupan dan manusia menjadi baik.
• Produk akal/produk proses berpikir : Berbagai macam ilmu, seni,
sastra, filsafat, fikih (hukum), ilmu bahasa, dan cabang-cabang
pengetahuan lain (arsitektur, konstruksi, teknologi pertanian, dsb.),
gagasan/solusi.

Anda mungkin juga menyukai