Anda di halaman 1dari 20

TEBANG RUMPANG UNTUK HUTAN

PERBUKITAN
A. Dasar Tebang Rumpang :
Pada daerah perbukitan terutama di bagian punggung bukit sering terdapat
pohon masak tebang yang cukup banyak. Fase tiang dan pancang sangat
jarang karena mati akibat berada di bawah naungan. Akan tetapi semai
berlimpah bergerombol di sekitar pohon induknya. Semai itu dorman,
tidak berkembang. Bila sinar masuk semai tersebut akan tumbuh dengan
cepat.

B. Membuat Unit Tegakan Rumpang :


B.1.Materian
l Tegakan
Material tegakan adalah berbagai semai yang telah ada di lantai hutan.
Jenis yang digunakan beragam sehingga terbentuk tegakan berlapis,
berbgai komposisi jenis, berbagai struktur batang dan berbagai lapisan
tajuk seperti hutan primer. Daur diperkirakan 70 tahun dan riap sekitar 10
m3.
B.2.Desain Jalan Sarad
- Rumpang diletakkan sistematik pada jalan sarad.
- Pada satu jalan sarad terdapat 2 umur rumpang berbeda umur 35
tahun.
- Di dalam satu unit jalan sarad terdapat 30 – 60 rumpang dengan
luas total 5-15 ha.

B.3.Rumus Pembuatan Unit Tegakan


- Tegakan dinilai pada umur 15 tahun (tingkat tiang)

B.4. Riap Tegakan Rumpang


Pada umur 70 tahun, diameter kanopi atas diperkirakan mencapai 115
cm dgn volume 13 m3 meranti. Volume ini ditambah dgn pohon
bonus seperti ulin ± 200 m3/ha sehingga perolehan kayu 600 m3/ha.
Riap unit tegakan rumpang 10 m3/ha/tahun.
B.5. Meningkatkan mutu genetik pohon
Dilakukan dengan memilih material terbaik setempat yang ada di
rumpang.

B.6. Meningkatkan riap unit tegakan


Dilakukan dengan melakukan pembebasan tajuk calon kanopi atas.

C. Membuat unit pengelolaan teratas penuh


C.1. Pembuatan blok kerja tahunan
Daur selama 70 tahun. Setiap blok kerja dibuat 2 unit umur. Dengan
demikian ada 35 blok kerja dengan 70 unit tegakan.

C.2. Pembuatan petak permanen


Petak dibagi-bagi :
- Buat rumnpang : R1 – R35 seluas 25 % R1 =rumpang tebangan tahun ini.
- KP = kantong pelestarian, tidak boleh diganggu, luasnya 50 %.
.
C.3. Melestarikan ekosistem hutan
-Meninggalkan kantong pelestarian seluas 50 %.
-Menggunakan tebang rumpang (bukan tebang pilih)
-Menggunakan rotasi 70 tahun
-Melakukan penebangan tumbuhan bawah (refining) dan tanaman
perkayaan
-Menggunakan material tegakan setempat
--Dua kuvio bertetangga berbeda umur sangat nyata 35 tahun.

C.4. Melestarikan kayu produksi


Areal pelestarian dicetak 70 unit tgakan yang hampir sama luasnya
dan setiap tahun ditebang satu unit.

C.5. Melestarikan luas hutan (tugas Dinas Kehutanan)


- Membuat batas luar dan dikukuhkan
- Tidak dikonversikan ke kebun kayu, tanaman perkebunan.
C.6. Menyediakan lapangan kerja bagi penduduk setempat
Pekerjaan pembinaan rumpang diserahkan kepada penduduk
sekitar hutan.
Pekerjaan disatukan dengan kegiatan pengendalian
perladangan dan pemukiman.

C.7. Menyediakan kayu bagi penggergajian lokal


- Hasil tebangan : 400 – 600 m3/ha, 20-30 % berdiameter 20-
40 cm, bisa dijual kepada penggergajian lokal.
- Semua hasil kayu diangku ke tempat pelelangan, dimana
pemiliki penggergajian lokal, industri pembakaran batu merah,
industri arang, pengusaha kayu bakar dan pengrajin alat
pertanian bisa membeli kayu yang dikehendakinya
C.8. Produksi tahunan
- Misalnya ada areal HPH seluas 350.000 ha dgn luas areal berhutan
340.000 ha.
- Bagilah areal HPH ke dalam 35 blok kerja tahunan masing-masing =
9.714 ha.
- Di dalam tiap blok dicetak 2 unit tegakan rumpang berbeda umur 35
tahun, luas masing-masing 2.428 ha. Sisanya seluas 4.857 ha (50 %) tidak
dibalak untuk Kantong Pelestarian (KP).
- Produksi kayu tahunan berdiameter di atas 20 cm mencapai 2.428x500
m3/ha = 1.200.000 m3/tahun (tegakan hutan primer)
- Jumlah rumpang yang akan dibuat 2.428 / 0.2 = 12.000 unit.
- Di dalam satu unit jalan sarad terdapat rata-rata 50 rumpang. Jadi jumlah
unit jalan sarad 12.000/50 = 240 unit.
- Dalam 1 km jalan logging terdapat rata-rata 3 unit jalan sarad, sebab ada
TPn yang mempnunyai 2-3 unit jalan sarad. Jadi panjang jalan sarad yang
akan dibangun per tahun 240 /3 = 80 km atau intensitas jalan 30 m ha.
Tahun Nama Kegiatan Uraian Pekerjaan
T-3 Pembuatan jalan Jalan dibuat menelusuri dan menyabuk bukit dengan intensitas 20-30 m/ha

T-1 Pembuatan TPn TPK di pinggir jalan logging biasanya pada jarak ½ sampai 1 km dan luas 300 m2.

T-1 Penetapan jaringan Jaringan sarad dibuat berbentuk tanduk rusa, tidak boleh simpangsiur dan tidak boleh
jalan sarad bercabang banyak seperti percabangan pohon untuk memperkecil jumlah pohon cacat.
Arah jalan sarad diberi tanda dengan cat di pohon. Jalan sarad tentu menelusuri
punggung bukit, panjangnya 100-700 m dari TPn

T-1 Plotting calon Calon rumpang diletakkan secara sistematik pada jalan sarad. Lebar calon rumpang 1,0-
rumpang 1,5 kali tinggi pohon tepi. Luasnya antara 100-2000 m2. Jarak calon rumpang minimal
100 m sehingga rumpang dan tegakan tinggal, berseling. Luas rumpang sekitar 25 % dari
luas petak, sisanya adalah tegakan tinggal (25%) dan kantong pelestarian (50 %). Pada
satu unit jalan sarad terdapat 50-60 rumpang dengan luas 4-10 ha. Pada satu TPn
terdapat 1-3 anak petak atau jalan sarad.

T+0 Pembalakan Semua pohon dan calon rumpang dipanen. Volume tebangan 50-100 m3 per rumpang
atau 600 m3/ha pohon diameter > 20 cm
T+3 Pembebasan tajuk Dari permudaan yang berkembang dalam rumpang dipilih pohon calon pengisi lapisan
kanopi atas (PCA) dan dibebaslan tajuknya dengan jarak 3-4 m. PCA diberi tanda cat.
Pada tegakan utuh sama sekali tidak ada perlakuan. Pembebasan menggunakan metode
tebasan.
T+5 Pembebasan tajuk Pembebasn tajuk dengan meneres pohon yang menaungi atau menghimpit tajuk PCA
T+8 dengan menggunakan cangkul pohon. Cara ini diulangi pada tahun ke-8 dan ke-15.
T+15 Dengan menggunakan cangkul pohon seseorang mengerjakan 5 rumpang per hari.
Kegiatan T+3 sampai T+15 ini disebut pembinaan rumpang tebangan. Tiap rumpang ada
6-10 PCA

Anda mungkin juga menyukai